Home » , , » Aku Bukan Penulis

Aku Bukan Penulis

Abang enak punulis, kami apalah...!!! sering kalimat itu diucapkankan teman-teman. Entah kalimat ejekan atau pujian. Aku tidak peduli, yang penting terus bejalar dan terus melatih supaya aku bisa menulis. Menulis merupakan hal baru bagiku. Tidak pernah bercita-cita sedikitpun ingin jadi penulis. Namun, bagiku menulis membuat sedikit hati lebih tentram. 

Kesukaanku terhadap aktifitas menulis berawal pada tahun  2011, ketika membaca buku Indonesia Mengajar karya Pengajar Muda. Buku yang menceritakan pengalaman-pengalaman para pengajar muda di tempat tugas mereka membuat aku ingin juga menulis pengalamanku di tempat tugasku. Anak-anak muda itu menuliskan kisahnya di daerah terpencil. Aku juga punya kisah kenapa tidak aku tuliskan?. Awalnya sulit mendapatkan ide, namun dengan komitmen yang kuat  untuk menulis dan mencoba membaca apa saja, maka ide itu akan muncul dengan sendirinya. Selama kita mau membaca, mendengar, melihat maka tidak ada alasan tidak punya ide untuk menulis.

Aku bukan penulis dan tidak bisa menulis. Dari mana aku harus memulai? Aku memulainya dengan meniru beberapa tulisan orang lain. Meniru ide cerita, gaya bahasa dan setingannya namun tidak menciplak 100 % tulisan tersebut. Satu-dua kali aku lakukan. Lama-lama jariku udah meulai lancar untuk mengetik dan idepun bisa mengalir terus-menerus sehingga lahirlah satu lembar tulisan. Disinilah puncak kebahagian pada waktu itu. Aku sudah punya tulisan,  karya aku sendiri. Beberapa hari kemudia lahirlah tulisan-tulisa selanjutnya.

Menulis erat kaitanya dengan membaca. Membaca merupakan aktifitas yang sangat membosankan. Aku salah satu orang yang tidak suka membaca. Liat buku aja udah mulai pusing membuat perut mual, tapi lama-lama penyakit malas membaca itu bisa dihilangkan kok. Semua karena novelnya Habiburrahman El Shirazy “Ayat-ayat Cinta”. Novel best seller ini menjadi primadona pada sekitaran tahun 2006. Hampir semua teman-temanku sudah membacanya. Didalam Labi-labi, Damri, kantin apalagi ruang kelas pasti aku melihat orang memegang buku itu. Aku cuek bebek ngak peduli.  Sekitar tahun 2007 seorang teman menitipkan buku itu padaku, iseng saja membacanya pada halaman sambul belakang, menarik juga gumanku. Kucoba membaca pada halaman pertama, keren. Kubuka halaman selanjutnya, penasaran terhadap cerita ini membuat aku dipaksa untuk membacanya sampai habis, dan Alhamdulillah aku tamatkan buku tersebut. Ini adalah buku pertama yang aku baca habis dan aku pahami betul ceritanya. Pada tahun 2008 Andrea Hirata dengan Laskar pelangi membuat aku gila  dalam membaca buku, sampai-sampai makan dan mandipun aku lupa melakukannya. Maklum, sedang semangat membaca. Awalnya iseng, trus coba-coba dan lama-lama udah jadi kebiasaan. Rupanya enak juga membaca itu.

Tulisan–tulisan ini tidak boleh disimpan di laptop saja, harus dipublikasikan, tegasku dalam hati. Mulai aku mempelajari bagaimana membuat blog, dengan berguru pada pak google, otak-atik dengan penuh kesabaran dan Allahdulillah lahirlah www.darmanreubee.com. Sampai sekarang dia masi hidup biarpun tuannya jarang kasi tulisan. Insya Allah dia akan hidup lama, selama google tidak mati.

Aku menulis, aku mendapatkan kebahagian.
Ngak peduli kata orang, kalau tulisan aku jelek, tidak berbobot, murahan. Itu kata mereka dan hak mereka, aku hargai. Tapi tolong hargai juga kalau aku ingin menulis karena dengan menulis aku bahagia.

[M. Darmansyah Hasbi]

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar