Home » , , » Kampanye Anda Kreatif Kami Tidak Golput

Kampanye Anda Kreatif Kami Tidak Golput

http://joglosemar.co/

Awalnya tidak terlalu saya pedulikan, tetapi lama-lama pemandangan di tugu simpang lima membuat tanaman disana tak terlihat oleh mata saya. Mana bunga-bunga itu? rupanya bunga itu tidak kelihatan ditutupi oleh bendera-bendera partai yang sangat mencolok. Hampir setiap jalan protokol berkibar bendera-bendera partai. Kalau yang berkibar adalah bendera merah-putih saya bisa maklum bahkan bangga bisa menumbuhkan semangat nasionalisme. Celakanya yang banyak berkibar adalah bendera berwarna merah, oranye, kuning, hijau, dan lain-lain. Itu baru bendera, belum lagi gambar para calon legislatif (caleg). Benar-benar sangat mengganggu kenyamanan mata.

Menjelang Pemilu 2014 iklan-iklan caleg ada di mana-mana. Tapi sayangnya iklan mereka bukannya menarik simpati tapi malah menuai hujatan. Itu disebabkan karena iklan-iklan caleg dipasang sembarangan dan sangat mengotori wajah kota.

Tempat publik yang seharusnya menjadi penyegar mata justeru dikotori dengan gambar-gambar caleg yang mengumbar janji. Pohon, tiang, tembok, bahkan jembatan menjadi objek penempelan gambar kampanye caleg. Tidak hanya mengganggu keindahan kota, atribut para caleg ini juga merusak pohon-pohon tersebut, bagaimana tidak, konon mereka menempelkannya dengan cara memaku gambar tersebut. Jika pohon-pohon itu bisa berbicara mungkin sudah berteriak “Jangan menempel gambar anda disini wahai Caleg nakal!”.  Padahal Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh melarang para peserta pemilu 2014 atau calon legislatif memasang atribut kampanye yang mengganggu keindahan kota. Sebagian besar caleg lebih menyukai memasang atribut kampanye di pohon, menurut mereka karena lebih praktis, meskipun hal itu melanggar peraturan. Batat and kloe pritt.

Dari sekian banyak caleg yang nakal ada banyak juga caleg yang baik bahkan kreatif dalam kampanye. Menjelang 9 April, para caleg melakukan berbagai cara untuk menarik suara. Salah satunya melakukan kampanye melalui media internet untuk menarik pemilih muda. Seiring dengan perkembangan jaman dan pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia, kampanye kreatif menjadi pilihan terbaik bila dibandingkan dengan cara tradisonal yang telah usang, mengumpulkan massa, iring-iringan kendaraan yang menggangu pengguna jalan yang dampaknya dapat menjadi negatif. Cetak materi iklan dengan biaya tinggi namun hasilnya tidak dapat diukur, pengerahan team sukses dengan biaya operasional yang sangat tinggi bahkan memproduksi bahan kampanye yang tidak lama lagi akan menjadi sampah: berupa baliho, spanduk dan bendera.

Media internet adalah alat kampaye paling praktis dan murah. Internet menjadi media kampanye para caleg yang pintar. Tidak perlu mengeluarkan kocek banyak, cukup dengan membuat akun saja. Menggunakan media televisi dan radio kemahalan, kenapa tidak menggunakan media youtube yang jelas-jelas bisa di tonton gratis oleh siapa saja. Youtube bisa digunakan untuk memposting film edukasi atau pun film unik, lucu yang didalamnya berisikan unsur-unsur kampaye. Cara ini sangat disenangi oleh masyarakat terutama pemilih muda. Bisa juga dengan menggunakan media rekekaman kampaye lalu di format ke mp3 setelah itu di share ke Facebook, BBM, WeChat dan WhatApp. Semua orang bisa mengaksesnya. Murah, meriah dan mewah. Sasarannya jelas, biayanya pun murah ketimbang dengan baliho, spanduk dan poster yang jelas sekali menghabiskan banyak dana dan pastinya akan menggotori wajah kota.

Harus di akui, kampaye menggunakan media  internet ada kelemahannya, tidak semua kalangan bisa mengaksesnya, hanya kalangan terdidik dan anak muda saja yang akan terjamah oleh media ini tidak dengan mak-mak di kampung yang tidak mengerti dengan internet. Biar pun mereka tidak mengerti Internet namun mereka punya anak dan anak mereka pasti pengguna internet dimana informasi kampaye caleg tersebut pasti akan sampai ke mak-mak tersebut.

Disamping menggunakan media internet, para caleg juga bisa menggunakan media bergerak. Salah satu media bergerak itu berupa pin atau gantungan kunci. Kenapa pin dan gantungan kunci? Pin umum dipakai oleh banyak kalangan terutama anak muda. Sedangkan gantungan kunci banyak digunakan untuk gantungan kunci sepeda motor, rumah dan juga tas. Tentunya ini semua akan menjadi media promosi bergerak yang kreatif dan berbeda dari hanya sekedar membagi kartu nama, selebaran, maupun kalender. Sedangkan mobil dan becak berposter caleg, topi, kaos, payung, juga termasuk media promosi bergerak, memang efektif tetapi hargan per unit nya tergolang mahal.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan jumlah pemilih pemuda di Indonesia yang mempunyai hak pilih mencapai 40 sampai 42 persen.  Angka ini sangat berperan dalam pelaksanaan pemilu. Para pemuda akan memanfaatkan hak pilihnya pada pemilu 2014 mendatang ketimbang harus golput. 
*****
Kami anak muda akan memilih para calon legislatif (caleg) yang tidak melanggar aturan. Belum jadi caleg saja sudah melanggar aturan, bagaimana ketika mereka terpilih nanti..???

Anak muda cerdas adalah anak muda yang tidak golput, dan tidak memilih caleg hantu.

[Banda Aceh,05 Maret 2014, M. Darmansyah Hasbi]

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar