Home » , » Maju Tidaknya Suatu Daerah Tergantung Pemudannya

Maju Tidaknya Suatu Daerah Tergantung Pemudannya

islampos.com
Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan mengatakan: Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Artinya, siapa saja yang masih berumur seperti yang dikatakan oleh UU tersebut adalah pemuda. Apa istimewanya pemuda sehingga selalu dibicarakan? Dalam sejarahnya, pemuda punya pernanan yang luar biasa dalam pembangunan bangsa Indonesia. Ingat Hari Kebangkitan Nasional tahun 1908, ingat sumpah pemuda tahun 1928, ingat Praklamasi Kemerdekaan, ingat juga Reformasi 1998, siapa yang memainkannya? Tak lain adalah “pemuda”. Semua itu terjadi berkat perjuangan pergerakan pemuda yang ingin membebaskan Indonesia dari penjajahan bangsa lain maupun bangsa sendiri.

Sangat jelas, secara historis, pemuda memberikan kontribusi yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Dengan begitu, tidak ada alasan dalam setiap program pembangunan, peran dan kiprah pemuda untuk tidak diikutsertaka. Pemuda adalah ujung tombak dalam pembangunan bangsa Indonesia khususnya Aceh.

Potensi-potensi Pemuda

Sebenarnya apa saja peran pemuda yang bisa dimainkannya dalam pembangunan daerah? Hal ini perlu dipahami bersama, karena ketidakjelasan peran akan menimbulkan kegamangan. Dan kegamangan akan mengakibatkan ketidakproduktifan. Maka tentang peran pemuda dalam pembangunan daerah ini perlu kita ulas lebih jauh. Namun, kita perlu terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh pemuda. Sehingga apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, hal ini bisa kita lihat dari potensi yang ada dalam diri pemuda itu sendiri.

Pertama, kita dapat melihat potensi pemuda dari aspek intelektualitas. Ilmu dan wawasan yang dimiliki oleh pemuda selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah dalam keseharian mereka. Apalagi pemuda masih mempunyai semangat yang besar dalam  menuntut ilmu dimana ilmu yang telah mereka dapat langsung bisa mereka aplikasikan dalam dunia nyata ditambah lagi ilmu yang mereka dapat pun selalu update sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.

Kedua, kita dapat melihat potensi pemuda dari aspek karakternya. Kita ketahui bersama bahwa pemuda memiliki karakter idealis. Semua hal dilihat dan ingin dibentuk dalam tataran ideal. Baik dalam kehidupan pemuda itu sendiri, keorganisasian, berbagai sistem dan kebijakan dalam masyarakat maupun dalam kehidupan negara. Pemuda biasanya menjadi orang yang paling resah dengan ketidakberesan, benci dengan ketidakadilan, menginginkan tegaknya aturan dan norma kebaikan. Dengan begitu tepatlah manakala pemuda disebut sebagai social control, mengkritisi setiap ketidakberesan berjalannya sistem di masyarakat maupun negara.

Potensi dari dua aspek yang ada itulah yang akan membuat pemuda dapat melakukan perannya. Syaratnya, kedua potensi itu benar-benar dikembangkan secara optimal oleh mereka baik secara personal maupun komunal sehingga dapat menjadi senjata yang siap digunakan untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Peran Pemuda

Generasi muda memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran pemuda memungkinkan pemuda untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, pemuda menjadi kelompok yang potensial untuk mendukung pembangunan di sebuah daerah. Dengan demikian, pemuda perlu dilibatkan dalam setiap perencanaan pembangunan, sehingga pelayanan dapat lebih disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. 
Peran pemuda juga menjadi penting bagi masa depan daerah yang pernah mengalami konflik seperti Aceh. Sifat menghargai dan keterbukaan terhadap berbagai ide dan budaya dapat menjembatani beragam etnis, ras, kelompok-kelompok sosial dan politik. Dengan memanfaatkan potensi ini, diharapkan ada sebuah peluang untuk menciptakan masa depan Aceh yang lebih damai bagi generasi berikutnya.

Ada beberapa strategi yang dapat mendorong peran pemuda dalam pembangunan daerah, sebagai berikut:

Pertama, mendorong pelibatan generasi muda dalam proses pengambilan keputusan. Pemuda hendaknya ditempatkan dan berusaha menempatkan diri dalam posisi strategis agar aspirasinya didengar khususnya dalam pembuatan kebijakan yang secara langsung terkait dengan kebutuhannya. Generasi muda perlu diberi ruang untuk mengekspresikan pandangan mereka dan berkontribusi bagi pembuatan kebijakan-kebijakan yang secara tidak langsung terkait dengan masalah kepemudaan.

Kedua, memberdayakan pemuda dalam pembangunan. Pemuda merupakan salah satu unsur penting yang menunjang pelaksanaan pembangunan sehingga perlu ada upaya pemberdayaan yang terencana dan komprehensif untuk memaksimalkan kemampuan pemuda.

Ketiga, menempatkan pemuda sebagai visi pembangunan. Karena pemuda merupakan aktor penting sekaligus penerima manfaat dari pelaksanaan pembangunan, maka perlu ada upaya untuk merancang pelibatan pemuda dalam sasaran dan penyusunan program-program pembangunan. 

Keempat, mengembangkan kemampuan kewirausahaan. Semangat kewirausahaan dapat mendorong pemuda untuk mampu bertahan manakala memasuki dunia usaha. Secara tidak langsung, upaya ini dapat membantu meminimalkan tingkat pengangguran bagi daerah dan terutama sekali bagi bangsa. Kita ketahui bersama bahwa pengangguran paling dominan adalah pada kalangan pemuda, ketika pengangguran ini tidak bisa diatasi maka akan menjadi bumerang bagi daerah karena sumber dari kriminilitas berawal dari pengangguran.

Kelima, memaksimalkan peran pemuda dalam mengatasi hambatan-hambatan agama, budaya, etnis, dan ras. Melalui komunikasi antar generasi dari beragam latar belakang agama, budaya, etnis, dan ras, pemuda dapat membangun jaringan untuk saling bertukar informasi dan kerjasama antar budaya. Pengenalan budaya ini dapat membantu terwujudnya saling pengertian antar pemuda.

Semua itu tak dapat terwujud manakala tidak diawali oleh kepedulian serta sikap kritis terhadap peristiwa sosial yang melahirkan niat dan kemauan untuk turut berperan serta memperbaiki masyarakat. Sehingga nantinya cita-cita untuk mewujudkan Aceh sebagai daerah yang maju, makmur, berkeadilan, mendiri dibawah naugan NKRI dapat diraih.

Harapan

Masyarakat masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial dalam pembangunan daerah. Pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam membina kesatuan dan persatuan NKRI, serta mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam pancasila agar terciptanya kedamaian, kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa. Bangun pemuda-pemudi Indonesia. Tanamkan semangat yang berkobar di dadamu. Bersatulah membangun Negara tercinta. Jadilah Soekarno dan Moh Hatta berikutnya yang memiliki semangat juang tinggi dalam membangun bangsa. Yang paling penting nasib bangsa Indonesia khususnya Aceh baik buruknya ke depan itu akan sangat bergantung pada generasi penerusnya yaitu pemuda. 

[M. Darmansyah Hasbi]

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar