Home » , , » Relaksasi Ala Borneo

Relaksasi Ala Borneo

Relaksasi
Stres Berat
Dalam aktivitas selama ini banyak hal yang membuat saya sedikit stress, entah itu masalah kampus, asrama dan banyak hal lain. Aktivitas kampus selama ini membuat otak harus bekerja lebih ekstra, bagai mana tidak perkuliahan dari Senin sampai Jumat, pagi sampai sore. Belum lagi tumpukan tugas yang harus segera dikumpulkan. Tidak hanya otak, mata pun ikut lelah karena memandang layar monitor terlalu lama. Duduk di kelas dari pagi sampai sore membuat tubuh jarang bergerak dan ini tidak baik bagi kesehatan. Menurut saya masalah paling mendasar adalah pada otak, ketika otak tidak bisa bekerja dengan baik karena efek kejenuhan maka akan membuat aktifitas lain tidak bisa berjalan dengan maksimal.

Tidak sedikit teman-teman yang mengeluhkan kejenuhan, kelelahan atau pun kebosanan. Aktivitas rutin, yang itu-itu aja setiap harinya membuat kami bosan bahkan sangat menyebalkan. Kejenuhan ini akan berdampak pada ketidak-nyamanan dalam bekerja dan akan menghasilkan sesuatu yang sangat buruk. Dalam beberapa hari ini level jenuh saya semakin meninggi, mulai malas mengikuti perkuliahan, cuek dengan lingkungan sekitar, ditambah lagi dengan aktivitas ekstrakulikuler PPG seperti silat, senam, kerohanian dan pramuka yang pasti akan membuat tubuh sangat letih.

Apabila mengalami stress, saya sering kali mengalami beberapa masalah antaranya sakit kepala. Sakit kepala biasanya terjadi apabila seseorang sering memikirkan masalah dan tidak bisa mengendalikan stress yang dihadapi. Sakit kepala bergantung kepada tahap stress seseorang dan ada yang mengalami sakit kepala yang parah sehingga menyebabkan penyakit migrain. Selain itu ada juga tanda psikologis semacam rasa gelisah tak menentu, sering merasa bosan,sering murung, susah tidur dan tanda-tanda lainnya.

Borneo
Musik Sampek
Nah, kalau udah gitu, saya mesti melakukan sesuatu untuk sedikit melegakan ketegangan tersebut. Bisa dengan piknik atau dengan metode relaksasi lainnya. Mungkin saya tidak punya banyak waktu untuk piknik, sehingga saya memilih metode relaksasi dengan mendengarkan alunan musik sampek. Sampek adalah alat musik tradisional suku Dayak, alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu (kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin) yang dibuat secara tradisional. Mendengarkan bunyi sapek yang mendayu-dayu, seolah memiliki roh atau kekuatan tersendiri. Kekuatan ini menurut saya bisa membuat otak sedikit rileks. Untuk lebih jelasnya apa itu sampek bisa baca sendiri di berbagai sumber di internet.

Ceritanya, pertama kali saya mendengar alunan musik sampek ini di asrama PPG blok F, musiknya berasal dari kamar F.2.03 yang merupakan kamar Muhrizal, musiknya enak didengar. Awalnya saya kurang perhatian dengan suara musik ini, beberapa hari kemudian musik ini lebih sering diputar dan memang sangat menyentuh, otak saya terasa lebih santai ketika mendengarnya. Sebuah musik asal Borneo. Kata teman-teman yang bertugas di Kalimantan dulunya, musik ini sangat khas dan lagunya sangat menyentuh. Setelah mendapatkan musik sampek ini dari Muhrizal, hampir setiap hari musik ini saya dengarkan, setidaknya bisa menjadi obat untuk menenangkan pikiran.

Selain berfungsi sebagai hiburan, alunan musik sampek ternyata juga bisa memberikan perubahan suasana hati dan efek relaksasi bagi yang mendengarkannya. Mendengarkan musik ini mungkin dapat mengusir rasa penat dan sejenak melupakan masalah hidup yang sedang saya hadapi.

Musik sampek membuat saya bermeditasi, seperti meningkatkan fokus ketika pikiran saya sedang ruwet misalnya. Jika saya sedang banyak pikiran, saya selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan musik ini biar tetep rileks.

Djang Penteng Bek Panik :)

#Darbe.Senin, 5 Mei 2014. 

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar