Home » , , » Tentang Sebuah Kamar

Tentang Sebuah Kamar

[Meja Belajar saya]
Setiap orang punya cara sendiri bagaimana mendekorasi kamarnya. Laki-laki dan perempuan pasti punya cara berbeda, baik dari segi keindahan, kebersihan dan kerapian. Kalian percaya kamar perempuan lebih bagus dari kamar laki-laki? Stop.Shiiittt. Jangan percaya kalau belum melihatnya. Aku tidak akan percaya karena belum pernah masuk kamar perempuan dan melihatnya. Hihiiihii. 

Apa penting membahas tentang kamar? Ya, sangat penting. Kamar tidur merupakan cermin dari diri kita. Kalau ingin melihat kehidupan seseorang,lihatlah kamar dimana dia tidur. Kalau kamarnya rapi dan bersih, orangnya pun pasti begitu. Jika kamarnya kotor dan berantakan, orangnya tidak jauh dari itu. Mari melihat kamar masing-masing dan lihat juga bagaimana kehidupan kita sehari-hari, sama gak?.
*****
Aku tidak akan membahas kamar dimana aku tidur karena takut ketahuan kehidupan dan karakterku. Biarlah orang menebak-nebak dan semoga tebakannya benar biar aku kasi piagam penghargaan sebagai penebak terbaik. :D

Kamar ini punya temanku, berada di lantai III sebuah Asrama tempat berkumpulnya calon guru profesional dimasa itu. Asrama ini dinamakan “Asrama F” yang beralamat di Jalan Inoeng Bale Darussalam. Ada puluhan kamar dengan berbagai ciri khasnya masing-masing. Aku ingin fokus pada sebuah Kamar di lantai III dekat dengan tangga sebelah Barat. Kamar mungil berukuran 4x3 lebih kecil dari kamar di lantai II yang berukuran 5x4 mempunyai cerita tersendiri. Penghuninya dua orang, aku perhatikan mereka manis-manis. 

Kamar F.3.01, begitu kode yang terpampang di depan pintu. Kode ini juga dijadikan sebagai sandi untuk menginformasikan sebuah lokasi keberadaan. Ada tempat tidur minimalis model sorong berwarna coklat. Seprainya warna putih bermotif spiral kotak. Warna yang tidak disukai oleh kebanyakan mahasiswa karena tidak butuh waktu lama warna itu akan berubah menjadi hitam plus peta Indonesia raya. Itu adalah seprai pemberian pemerintah, suka tidak suka maka harus suka.

Disebelah tempat tidur ada lemari merek******,harus disensor karena pihak pabrik tidak memberikan honor untuk menulis artikel ini. Lemari minimalis dengan 2 pintu, cukup untuk berlabuhnya pakaian dua orang mahasiwa. Beda halnya dengan artis atau model yang membutuhkan lemari besar. Satu hari mereka harus memakai 6 pakaiain yang berbeda. Kami mahasiswa cukup one day one shirt. Didekat lemari paling sudut ada gantungan siku-siku yang menempel di dinding, gantungan ini digunakan untuk menggantung baju-baju kemeja yang mudah kusut. Tidak hanya itu, gantungan ajaib ini juga dipergunakan untuk mengantung baju-baju yang telah dipakai dan akan dipakai lagi lusa atau minggu depan, tergantung dengan kebutuhan pada saat kencan.

Pas disebelah lemari, ada meja belajar dan sebuah kursi merek pabrik satu keluarga dengan lemari dan harus di sensor juga. Mejanya sangat kuat, anti patah selama satu tahun. Tidak dengan kursinya, belum 6 bulan sudan bolong. Mungkin pihak pabrik buru-buru membuatnya sehingga tidak memperhatikan kualitas dan lebih mengutamakan kuantitas. Tapi begitulah bisnis. Buat sebagus mungkin dengan kualitas jelek sehingga orang akan membelinya lagi jija rusak. Kapitalis banget.

Seorang mahasiswa tanpa memiliki perpustakaan mini, maka harus dipertanyakan apakah dia betul mahasiswa? Atau hanya tukang gangguin mahasiswi? Hati-hati. Mahasiswa itu identik dengan buku-buku. Nah, diatas meja itulah ada beberapa buku tersusun rapi layaknya perpustakaan mini. Kita tidak mau tau apakah buku-bulu itu pernah dibacanya atau tidak. Terserah. Setidaknya jika dia membutuhkan buku itu maka akan dibacanya karena dia tidak perlu repot-repot untuk mendapatkannya dari orang lain. Lihatlah para ilmuan, pasti ada perpustakaan mini diatas meja kerjanya.

Yang ini juga penting. Mading mini. Bahasa sederhannya adalah gabus yang digunakan untuk menempel agenda kerja yang sudah terencana atau sesuatu yang harus dikerjakan dalam beberapa hari kedepan. Manusia itu mahkluk pelupa, salah satu obat lupa adalah dengan menuliskannya. Tulis semua agenda diatas kertas warna-warni supaya lebih menarik lalu tempel di mading, bagun tudur lihat dan segera lakukan semua agenda itu. Bayangkan kalau tidak tertulis, kita akan lupa dan tidak mengerjakan apa-apa dan hidup kita gak ngapa-ngapa dan tidak menghasilkan apa-apa, dan bilang sama papa ”Pa, kirim uang dong!”.

Kerja, melakukan sesuatu diatas meja kerja, mulai dari mengetik, belajar atau main game. Melakukan semua itu pasti butuh minum, butuh air panas untuk buat kopi. Hidup ini akan runyam tanpa secangkir kopi. Hasil penelitian mengatakan kopi bisa membuat otak menjadi cerdas, gak pecaya? Lihat para Profesor di Eropa pasti ada secangkir kopi diatas meja kerjanya. Nah. Jadi, sisihkan sedikit uang untuk beli Dispenser air seperti teman aku ini,beli sendiri dan tarok di kamar sendiri. Manfaatnya banyak lho, disamping ketersediaan air putih yang mencukupi. Kopi, teh dan susu menjadi peneman sepi, dispender juga menjadi teman sejati ketika lagi musim buat mie rebus diakhir bulan. Indomie adalah makanan termahal mahasiswa menjelang tanggal 2.

Nah, yang terakhir adalah jendela tanpa gorden. Pastikan jendela kamar bisa memantau semua pergerakan musuh. Kalau mau ganti baju di depan jendela maka jangan lupa matikan lampu. Jendela itu ibaratnya adalah benteng. Jika jendela rusak tidak terawat maka pertahanan kamar pun akan lemah dan musuh bisa menyerang kapan saja. Laki-laki sangat mengerti apa manfaat dari sebuah jendela. :D

Ok. Yang ingin aku sampaikan adalah ciptakan kamar senyaman mungkin. Bersih, indah dan rapi. Hal inilah yang membuat hari-hari kita lebih menyenangkan dengan pikiran bersih seperti kamar kita. 
Kamar yang aku ceritakan diatas secara panjang lebar adalah kamar seorang teman. Dia adalah seorang laki-laki bukan perempuan. Kalau diijinkan, nanti kita coba intip kamar perempuan biar bisa diceritakan juga.

Ingat. Berantakan dengan kotor mohon dibedakan. Karena seseorang dengan meja kerja atau kamar yang berantakan, menurut sebuah sumber: orang-orang ini sangat kreatif dan punya ambisi tinggi. Contohnya Mark Zuckerberg, Steve Jobs, Albert Einstein dan banyak orang-orang besar lainnya dengan gaya hidup berantakan. 
*****

Dipaksa oleh teman yang kuliah di Psikologi Unsyiah untuk menceritakan tentang sebuah kamar. Katanya nanti akan ditraktir Ayam Penyet. Aku Tunggu. :)

#Darbe.Sentosa 4. 26 Maret 2015.

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar