Home » , , » Pulangnya Orang Kampung

Pulangnya Orang Kampung

Banda Aceh mulai sepi. Padatnya kendaraan di persimpangan setiap sore mulai lengang. Pedagang yang berjualan sepajang jalan mulai berkurang. Langganan kue pun tidak nampak lagi dimana lapaknya. Jalan penghubung antar kabupaten mulai ramai dengan kendaraan roda dua maupun empat. Terminal mulai padat. Pelabuhan dipenuhi lalu-lalang orang. Lapak penjual bukaan mulai digantikan dengan penjual daging meugang. Ini pertanda Lebaran kian dekat, Ramadhan mulai menjauh. Ramadhan, sampai jumpa tahun depan.


Merantau adalah sebuah keharusan ketika tantangan untuk bertahan hidup di kampung halaman kian berat. Bagi orang kampung, merantau adalah solusi. Namun, pulang kampung adalah kewajiban. Tak peduli harga tiket semakin mahal, semua cara akan ditempuh asalkan bisa berkumpul bersama keluarga.

Kita sempat terbelah, mulai dari pemikiran lalu cara merespon tindakan. Politik penyebabnya. Sampai kapan pembelahan ini akan terjadi? Sampai tangan tak menjabat, mulut tak berucap dan senyum tak tergerak. Indul Fitri adalah momentum silaturrahmi paling populer. Kalau tak berani bertegur sapa karena pilihan politik maka Idul Fitri adalah alasan untuk melakukannya. Idul Fitri akan mengalahkan egoisme. Percayalah.

Ada banyak jenis manusia yang akan dijumpai saat di kampung nanti. Dari yang perjaka sampai yang duda. Dari yang tampan sampai yang mapan. Dari SMA sampai yang sarjana. Mau yang mana? Terserah anda.

Saat mau kembali ke kota jangan cari-cari perkara. Gadis yang sudah ditinggal lama segeralah dilamar. Jika tidak, akan terus sendiri di kamar. Persaingan akan semakin hebat, jika terlambat sakit hatinya sangat dahsyat.

Pulang kampung, hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan.

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar