tag:blogger.com,1999:blog-23481333049850003322024-03-13T11:37:23.000+07:00Darman Reubeedarman reubee,traveling,kuliner,sharing,tips,life story,SM3T,GGD, Guru,cerpen,Travel,pendidikan Indonesia,ceritadarmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.comBlogger111125tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-23843908986482019382022-10-05T23:05:00.014+07:002022-10-05T23:19:25.944+07:00Mewujudkan Generasi Unggul<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpOvKYeiGJyV_ZzwDwp2XbanQr64cDcIo3tOJfUOjPyg7UNk-sB3Jj1XPTPdfM977t_0fsmKlx1_m4wAHc5uQqaO89hxogjJHmX2glkOtDzY7IXFqHuBC7g1zdkJ4AQV6CQ2IpOh6_nejoK4go51KCmc7vjd5zanFlzkJC_QEnUestJPWjw_3JEVRALQ/s1024/modul%201.3.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpOvKYeiGJyV_ZzwDwp2XbanQr64cDcIo3tOJfUOjPyg7UNk-sB3Jj1XPTPdfM977t_0fsmKlx1_m4wAHc5uQqaO89hxogjJHmX2glkOtDzY7IXFqHuBC7g1zdkJ4AQV6CQ2IpOh6_nejoK4go51KCmc7vjd5zanFlzkJC_QEnUestJPWjw_3JEVRALQ/w640-h480/modul%201.3.png" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Koneksi antar materi modul 1.3 ini berisi apa yang saya pahami mengenai kaitan peran saya sebagai guru dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-murid saya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah. Materi-materi sebelumnya sangat berkaitan mulai dari filososfi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, serta manajemen perubahan dengan model inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA untuk mewujudkan visi Guru Penggerak.</div></span><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;">Keterkaitan Visi Guru Penggerak dengan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara</b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Visi guru genggerak harus sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sehingga, dalam menyusun visi, guru harus berfokus pada murid agar murid dapat berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Guru diharapkan dapat menggali peta kekuatan baik dari faktor internal maupun eksternal untuk mewujudkan visinya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ki Hadjar Dewantara memilih metode among dalam mendidik anak. Metode among dikenal dengan metode pengajaran dan pendidikan berdasarkan Asih, Asah, dan Asuh. Among memiliki pengertian menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang, membimbing anak dengan ikhlas sesuai bakat dan minatnya, memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Keterkaitan Visi Guru Penggerak dengan Nilai dan Peran Guru Pengerak</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Visi guru penggerak harus mampu mencerminkan nilai dan peran dari guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila sehingga guru penggerak haruslah memiliki nilai dan mampu menerapkan perannya sebagai guru penggerak, antara lain: menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebagai guru, kita harus memiliki visi yang jelas menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu diberikan pada murid. Keyakinan kita atas visi itulah yang terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tantangan bagi guru agar bisa memberi ruang pada semua murid untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang semestinya. Pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk itu, nilai-nilai dari guru penggerak seperti mandiri, reflektif, kreatif, inovatif dan berpihak pada murid semestinya melekat dalam diri seorang guru penggerak, agar mampu menjalankan perannya dengan baik demi mewujudkan visinya, yaitu </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span></p><blockquote><span style="font-family: helvetica;">Mewujudkan Generasi Unggul Berlandaskan Profil Pelajar Pancasila.</span></blockquote><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Untuk mewujudkan visi tersebut maka guru harus bisa memetakan kekuatan yang ada baik dari dirinya sendiri maupun lingkungan di sekitarnya. Bisa dari Kepala Sekolah, rekan sejawat, orang tua murid, masyarakat, sarana prasarana maupun murid itu sendiri. Setelah memahami peta kekuatan maka bisa menemukan strategi untuk melakukan perubahan mewujudkan mimpi menjadi nyata.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Inkuiri Apresiatif BAGJA</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Apabila guru penggerak sudah memiliki nilai dan menerapkan perannya sebagai guru penggerak, maka akan mampu mewujudkan visinya. Visi tersebut akan tercapai bila terukur, konkret, sistematis dan terencana. Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan sering disebut sebagai Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan bernama BAGJA.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Inkuiri Apresiatif adalah manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Pendekatan IA dapat dimulai dengan mengindetifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk melaksanakan IA diperlukan sebuah strategi. Strategi itu dikenal dengan akronim BAGJA, yakni Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Perubahan yang diharapkan tentu saja harus tetap mempedomani filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Bahwa pendidik hanya berperan sebagai penuntun murid menuju kodrat alam dan kodrat zaman. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, guru hanya bisa menuntun tumbuhnya kodrat tersebut. </span></p><p style="text-align: justify;"></p><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">_________________</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Tugas:<br /></b></span><span style="font-family: helvetica;"><b>1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3</b><br /></span><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Muhamad Darmansyah, S.Pd.<br /></span><span style="font-family: helvetica;">SDN 15 Merah Arai<br /></span><span style="font-family: helvetica;">- CGP-6-Sintang </span></div>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-36653845384976647872022-09-20T09:00:00.005+07:002022-09-20T09:03:52.316+07:00Guru Penggerak di Masa Depan<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikJCuEIgoUjxTuSZJB6xn_ZUDQdCzl4OEPDAvrmRwRJKpXvAW11E0rfRkf2mDM92FRh5xnl5il8sWamKURfP7ii_5mcWX9SvdmS6I9MicgR3dpg_gsg46pRuMoLCopaApMDPXEh_G4tR1-i6YN_MZF3sR134ksb0q7Ku8K13eGWnpvMqyKCC7kqLHY6w/s2560/Blue%20And%20Yellow%20Abstract%20Beauty%20Youtube%20Channel%20Art.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="2560" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikJCuEIgoUjxTuSZJB6xn_ZUDQdCzl4OEPDAvrmRwRJKpXvAW11E0rfRkf2mDM92FRh5xnl5il8sWamKURfP7ii_5mcWX9SvdmS6I9MicgR3dpg_gsg46pRuMoLCopaApMDPXEh_G4tR1-i6YN_MZF3sR134ksb0q7Ku8K13eGWnpvMqyKCC7kqLHY6w/s320/Blue%20And%20Yellow%20Abstract%20Beauty%20Youtube%20Channel%20Art.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: verdana;">Dimasa depan saya ingin menjadi guru penggerak yang selalu tergerak, bergerak dan menggerakkan ekosistem sekolah dan masyarakat sekitar untuk meujudkan pendidikan yang berkualitas dengan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila. Ingin menjadi Guru Penggerak yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak, serta mampu mengimplementasikan kompetensi Guru Penggerak.</span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nilai-nilai yang harus saya kuasai di masa depan adalah:</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Mandiri</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya akan selalu memotivasi diri sendiri u<br />ntuk melakukan perbubahan yang dimulai dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Perubahan harus disertai dengan rasa tanggung jawab yang sangat besar dengan apa yang telah ditugaskan, kreatif dan memiliki sifat inisiatif yang tinggi karena guru adalah role model bagi murid, untuk itu diharapkan memiliki kecakapan dan keterampilan yang patut ditiru. Nilai mandiri dengan rasa tanggung jawab dan penuh percaya diri terhadap perubahan nantinya dapat membuat saya berperan sebagai pemimpin pembelajaran.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">2.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Reflektif</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya selalu mengevalusi diri terhadap apa yang sudah dicapai agar mengetahi kelebihan dan kelemahan yang bisa digunakan untuk proses perbaikan di masa yang akan datang. Menjadikan kelebihan dan kelemahan sebagai sarana menjadi guru yang lebih baik setiap waktunya. Semua yang terjadi tidak dibiarkan berlalu begitu saja, tetapi selalu mengambil hikmah. Reflektif yang dilakukan ini akan sangat berguna ketika menggerakkan komunitas praktisi.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">3.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Kolaborasi</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Membangun hubungan kerja yang positif dengan semua pihak demi pengembangan proses pembelajaran dan memberikan kebermaknaan bagi dunia Pendidikan. Saling memberi pengaruh yang positif, berbagi ilmu dan pengalaman, membuka diri untuk jejaring yang akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru sehingga saya dapat menjalankan peran guru penggerak yang kolaborasi atar guru.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">4.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Inovatif</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Memiliki jiwa untuk melakukan pembaharuan dan menemukan gagasan cemerlang dalam mengatasi persoalan pendidikan. Berusaha selalu menemukan cara baru untuk diterapkan, sehingga pembelajaran tak terasa sebagai beban, tetapi tetap bermakna bagi murid, menggunakan berbagai sumber belajar, menyenangkan, dan sesuai dengan cara belajar murid serta melihat peluang yang ada di sekitar untuk mendukung ide orisinil demi menguatkan pembelajaran murid sehingga nantinya saya dapat menajdi coach bagi guru lain.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">5.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Berpihak pada Murid</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya akan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama dalam pembelajaran dan bukan pada pemuasan diri sendiri. Menuntun murid untuk mandiri dalam belajar,mengembangkan potensi dan membentuk karakter murid sehingga menjadi pribadi yang unggul, sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Melakukan pembelajaran yang asik, kreatif dan menyenangkan sesuai dengan konteks kearifan lokal. Dengan kemandirian murid, diharapkan dapat meujudkan kepemimpinan murid.<br /><br />_____</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Tugas 1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Muhamad Darmansyah, S.Pd.<br /></span><span style="font-family: verdana;">SDN 15 Merah Arai<br /></span><span style="font-family: verdana;">- CGP-6-Sintang –</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-47410264479789849472022-09-11T00:04:00.003+07:002022-09-20T09:04:47.560+07:00Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNKrj1BhB9Bn5Jrgd1_PnDV5Z6PYn2pxLWVdzBEmZPiiwIjCHOD8MC6-wg6miIfL-xYpmWwApCznV68YwbMj4WWktYIiEHKbvZ6mgHK3epa1iEMmJRKvHp5JE_-8s5xfKUPusMgZgNVnh_zmRvLapsQEnucwmU8a8j4klsW0Q4DrwdIXVYVpErzVWTyQ/s4608/IMG20190723084152.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="4608" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNKrj1BhB9Bn5Jrgd1_PnDV5Z6PYn2pxLWVdzBEmZPiiwIjCHOD8MC6-wg6miIfL-xYpmWwApCznV68YwbMj4WWktYIiEHKbvZ6mgHK3epa1iEMmJRKvHp5JE_-8s5xfKUPusMgZgNVnh_zmRvLapsQEnucwmU8a8j4klsW0Q4DrwdIXVYVpErzVWTyQ/w320-h240/IMG20190723084152.jpg" width="320" /></a></div>Anak dilahirkan sebagai manusia yang istimewa dengan segudang bakat dan minatnya. Bakat dan minat anak tidak selalu harus sama, dimana anak memiliki latar belakang yang berbeda, budaya, agama, suku, dimana semua itu mempengaruhi bakat dan minatnya. Dengan perbedaan-perbedaan tersebut maka anak harus dididik dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam, budaya, adat istiadat dan zamannya sendiri. Zaman abad 21 dengan teknologi seperti sekarang, pembelajaran berbasis IT sangat di depankan. Pendidikan kasih-sayang sangat diutamakan, tidak boleh ada lagi pendidikan dengan kekerasan.</span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ki Hadjar Dewantara memilih metode among dalam mendidik anak. Metode among dikenal dengan metode pengajaran dan pendidikan berdasarkan Asih, Asah, dan Asuh. Among memiliki pengertian menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang, membimbing anak dengan ikhlas sesuai bakat dan minatnya, memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ki Hadjar Dewantara mengatakan: Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. keselamatan dan kebahagiaan tidak terlepas dari karakter atau budi pekerti yang baik.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Di sisi lain, Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Dimana keluarga dijadikan sebagai komunitas terkecil yang menjadi dasar, modal untuk beranjak ke komunitas yang lebih besar yaitu masyarakat. Pendidikan dalam keluarga adalah kunci. Oleh karenanya peran keluarga tidak boleh dilepaskan dalam pembentukan budi pekerti anak, lebih-lebih sekolah dalam hal ini guru hanya mengambil peran sangat sedikit di sekolah dengan waktu yang sangat terbatas. Orang tua dan masyarakatlah yang paling banyak mengambil waktu dalam hal membentuk karakter atau budi pekerti anak.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Penting bagi Guru untuk memandang anak sebagai manusia yang istimewa, yang memiliki segudang bakat dan minat yang luar biasa dan juga berbeda-beda. Tugas Guru hanyalah menuntun mereka untuk mencapai kesuksesnya, mengeluarkan kekuatan yang ada pada diri mereka sendiri. Seperti anak yang berbakat di bidang musik, maka guru harus menuntun mereka untuk mencintai musik. Anak yang berbakat di bidang politik, guru menuntun mereka untuk menguasai ilmu politik dan mengaplikasikannya dalam mansyarakat.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Apa yang di sampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara masih sangat relevan dengan kondisi pendidikan di zaman sekarang bahkan pendapat-pendapatnya kerap dijadikan penuntun untuk membantu kesuksesan pendidikan yang lebih baik kedepannya. Seperti kemerdekaan dalam mengajar, belajar dan berbudaya, jauh sebelum Indonesia merdeka KI Hadjar sudah berulang-ulang menjelasknaya bahwasanya negara kita memiliki semua kekuatan itu. Silahkan mengadopsi sestem pendidikan barat, budaya barat, tetapi ingat, kita juga punya sistem yang bagus dan budaya yang kuat yang harus ditanamkan pada setiap jiwa anak-anak Indonesia karena adat istiadat itu adalah penuntun untuk keselamat dan kebahagiaan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">___</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya percaya bahwa anak dilahirkan sebagai makhluk yang istimewa dengan bakat dan minatnya yang luar biasa, dengan kemampuan kecerdasan yang berbeda. Namun dalam pembelajaran di kelas saya masih berpacu dengan waktu dan fokus mengejar target materi dan terabaikan dalam menuntun budi pekerti anak untuk menjadi lebih baik.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Setelah mempelajari modul tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara, perubahan pemikiran dan perilaku saya adalah dalam proses membelajarkan di kelas, sebagai guru harus mengutamakan keteladanan, karena melalui keteladanan yang baik lebih berpengaruh dari pada seribu ucapan yang kita ucapkan, dan dalam proses pembelajaran guru harus mengembangkan seluruh potensi siswa baik Cipta (kognitif) dan Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor) sehingga melahirkan anak yang cerdas,kreatif dan berbudi pekerti baik. Selain itu, proses pembelajaran hendaknya menyesuaikan dengan gaya belajar, gaya berfikir, minat dan bakat anak.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Yang segera bisa saya terapkan di kelas dari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, efekif dan menyenangkan yang berfokus pada anak dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">___</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Muhamad Darmansyah, S.Pd.<br />SDN 15 Merah Arai<br />CGP- 6 - Sintang, Kalbar</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-86771148980948308812019-07-05T10:43:00.003+07:002019-07-05T10:44:19.330+07:00Buku Pertama<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgoz4B0oK0oDChDJqbe9PC3rNa1ASNzuP9zFdUcWRk-nRxjbKoFQNXordPrkeovbhwc6i_MpO1Lk5tn48J3WxNldu1ZQ8utSm2aLvvspHz4DS6k51E3OH91AbQXGXpycclLCJoWU4NKG0/s1600/IMG-20190602-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="895" data-original-width="1280" height="444" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgoz4B0oK0oDChDJqbe9PC3rNa1ASNzuP9zFdUcWRk-nRxjbKoFQNXordPrkeovbhwc6i_MpO1Lk5tn48J3WxNldu1ZQ8utSm2aLvvspHz4DS6k51E3OH91AbQXGXpycclLCJoWU4NKG0/s640/IMG-20190602-WA0000.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Catatan yang Tercecer</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tahun 2012 sewaktu mengajar anak-anak di pedalaman NTT, ada banyak sekali pengalaman yang saya dapat. Saya mulai mencintai dunia pendidikan berawal dari pulau Lembata. Biarpun kuliah di FKIP, waktu itu saya tidak ingin menjadi guru. Bagi saya kuliah adalah proses untuk dewasa dan merubah pola pikir saja. Program SM3T membuat saya mencintai profesi sebagai guru. Berdiri di hadapan anak-anak adalah sebuah kegembiraan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setelah satu tahun dilatih survival di Pulau Lembata, hidup tanpa listrik, air, dan sinyal. Selanjutnya ditarik kembali ke kampus untuk dilatih dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) berasrama selama satu tahun pula. Tidak kalah serunya dengan belajar di pedalaman. Saat PPG, belajar dari pagi sampai sore ditambah program karakter di malam hari selama satu tahun hampir saja membuat kami stress, untung saja alam pedalaman telah melatih kami supaya lebih kuat dan tahan banting dalam keadaan apapun. Optimis dan tidak mengeluh adalah kunci untuk bertahan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Proses yang panjang, mendapatkan pengalaman yang luar biasa, akhirnya kami kembali lagi ke pedalaman menjadi guru, namanya adalah Guru Garis Depan (GGD). Sejak akhir 2017 saya mulai bertugas di pedalaman Kalimantan Barat, hidup dengan masyarakat Melayu dan Dayak pedalaman. Masih sama seperti di Pulau Lembata, tanpa listrik, sinyal dan kali ini jalan TOL-nya adalah sungai. Jangan tanya soal nasionalisme, karena itu sudah mendarah daging. Pancasila dan Toleransi adalah makanan sehari-hari bahkan sudah khatam berkali-kali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">*** </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dr. Sulaiman Tripa adalah Guru saya dalam menulis, meskipun tidak pernah belajar langsung dari beliau namun keteguhan, konsisten, semangat, kerendahan hati, dan lewat tulisan-tulisannyalah saya belajar dan terinspirasi. Momen peluncuran 44 buku karya beliau, waktu itu saya hadir. Saat itu semangat saya untuk menulis dan membuat buku ikut tumbuh dan mengalir dengan deras. Saya percaya bahwa semangat itu menular.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Buku ini merangkum pengalaman selama berada di Pulau Lembata, Borneo dan PPG di Banda Aceh. Menjadi pendidik itu sangat menyenangkan, apalagi menjadi pendidik di pedalaman, penghargaan setinggi-tingginya untuk para guru diberikan oleh masyarakat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai orang yang sedang belajar menulis, saya tidak terlalu peduli, apakah buku ini bagus atau jelek. Layak atau tidak untuk dibaca. Bagi saya, yang terpenting teruslah menulis karena menulis adalah obat untuk menenangkan pikiran dan melepaskan beban.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Soal kemampuan menulis, seiring waktu akan berkembang menjadi lebih baik dengan sendirinya. Hanya soal waktu saja. Asalkan terus belajar dan berlatih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Buku ini tidak dijual, jika ada yang ingin memilikinya cukup dengan mengganti biaya cetak saja. Berapa biaya dan bagaimana cara mendapatkan buku ini akan saya informasikan lebih lanjut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Libur telah usai, pertanda sekolah telah tiba saatnya kembali bermain dengan anak-anak di pedalaman Kalimantan Barat sana. Nanti jika telah kembali ke kota kabupaten maka akan saya infokan. Tunggu ya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam Literasi.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-77521265898971192522019-06-03T03:29:00.001+07:002019-06-03T03:39:10.226+07:00Pulangnya Orang Kampung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil4mVxNx1e-YKg-V-lpcCTCzsXXAIiEmES7PHGbxAI-ndt6aaO-qzdthPia96wuauucQuEB5wkMC252X-F4DKKusf-GxBMklvlHTK6yNYQ6eYviTQDdSeQ66s_5ZrkTAChHO8-G7OWc11f/s1600/61841538_10211115112113878_3466783651553869824_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="606" data-original-width="960" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil4mVxNx1e-YKg-V-lpcCTCzsXXAIiEmES7PHGbxAI-ndt6aaO-qzdthPia96wuauucQuEB5wkMC252X-F4DKKusf-GxBMklvlHTK6yNYQ6eYviTQDdSeQ66s_5ZrkTAChHO8-G7OWc11f/s320/61841538_10211115112113878_3466783651553869824_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banda Aceh mulai sepi. Padatnya kendaraan di persimpangan setiap sore mulai lengang. Pedagang yang berjualan sepajang jalan mulai berkurang. Langganan kue pun tidak nampak lagi dimana lapaknya. Jalan penghubung antar kabupaten mulai ramai dengan kendaraan roda dua maupun empat. Terminal mulai padat. Pelabuhan dipenuhi lalu-lalang orang. Lapak penjual bukaan mulai digantikan dengan penjual daging meugang. Ini pertanda Lebaran kian dekat, Ramadhan mulai menjauh. Ramadhan, sampai jumpa tahun depan.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merantau adalah sebuah keharusan ketika tantangan untuk bertahan hidup di kampung halaman kian berat. Bagi orang kampung, merantau adalah solusi. Namun, pulang kampung adalah kewajiban. Tak peduli harga tiket semakin mahal, semua cara akan ditempuh asalkan bisa berkumpul bersama keluarga.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita sempat terbelah, mulai dari pemikiran lalu cara merespon tindakan. Politik penyebabnya. Sampai kapan pembelahan ini akan terjadi? Sampai tangan tak menjabat, mulut tak berucap dan senyum tak tergerak. Indul Fitri adalah momentum silaturrahmi paling populer. Kalau tak berani bertegur sapa karena pilihan politik maka Idul Fitri adalah alasan untuk melakukannya. Idul Fitri akan mengalahkan egoisme. Percayalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak jenis manusia yang akan dijumpai saat di kampung nanti. Dari yang perjaka sampai yang duda. Dari yang tampan sampai yang mapan. Dari SMA sampai yang sarjana. Mau yang mana? Terserah anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat mau kembali ke kota jangan cari-cari perkara. Gadis yang sudah ditinggal lama segeralah dilamar. Jika tidak, akan terus sendiri di kamar. Persaingan akan semakin hebat, jika terlambat sakit hatinya sangat dahsyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pulang kampung, hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan.</div>
</span>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-68996242416337775302019-05-31T02:55:00.002+07:002019-05-31T02:57:30.881+07:00Mau jadi apa kau, Nak?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEcu_SeTcn6s7OR91SK3L1K64UCbekaQTzJwmgG5lYippulKbNizGutyJ2Aqqdpm7fjxAFhgjQ3-XmkBGe9Vnmih_EC3pPojF9iZweTEjZshXymbPMDvBJ-VhOpdJ7j3Q1oVXk5yYyYTo6/s1600/61635764_10211086418596558_7381694810563805184_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="710" data-original-width="568" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEcu_SeTcn6s7OR91SK3L1K64UCbekaQTzJwmgG5lYippulKbNizGutyJ2Aqqdpm7fjxAFhgjQ3-XmkBGe9Vnmih_EC3pPojF9iZweTEjZshXymbPMDvBJ-VhOpdJ7j3Q1oVXk5yYyYTo6/s320/61635764_10211086418596558_7381694810563805184_n.jpg" width="256" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari kecil anak harus didekatkan dengan buku, dengan Al-Quran. Supaya waktu besar akrab dengan benda-benda tersebut. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Buku membuat otaknya bergizi, pikirannya menjadi jernih. Al-Quran membuat hatinya menjadi bersih. Hidup dengan nilai-nilai Quran membuat jiwanya terbentengi dari roh jahat yang ada dalam buku. Saya tidak akan membatasi Firash dalam hal membaca buku, sila baca buku apa saja sekalipun buku yang dilarang pemerintah. Bagaimana kita bisa tahu kalau buku itu baik atau tidak jika tidak pernah membacanya? Otak boleh sama tapi cara kerjanya pasti berbeda apalagi dalam menyerap informasi.</span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata bundanya, gadget tidak baik bagi anak. Sehingga kami sepakat untuk menjauhkan Firash dari gadget sampai batasan umur tertentu. Saya khawatir jika Firash nantinya minta gadget untuk main game online. Matanya akan cepat rusak, tulang jempolnya akan rapuh dan pikiranya akan pendek. Lalu, dari mulutnya akan sering keluar nama-nama binatang ditambah kosa kata kotor dari planet Merkerius. Saya tidak mau itu terjadi. Maka sejak dini harus diantisipasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dia lahir ditahun politik, dalam perseteruan memperoleh kekuasaan, sampai sekarang belum pun selesai. Barangkali ini pertanda kalau dia harus paham politik nantinya. Siapa tahu dia bisa jadi Presiden. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya berharap dia menjadi Ulama yang Saintifik nantinya. Menyukai Sains, sastra, sejarah, filsafat, hukum dan mencintai Al-Quran. Namun terserah dia mau jadi apa, asalkan masuk surga.</span></div>
</span>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-37114265121012666762019-04-04T15:57:00.000+07:002019-06-03T03:38:47.787+07:00 Taman Baca dan POS Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_HvRb8-zi1-mSpFkyn3-TB-bxc6WZR6PRqemnDStdmVzexmCXQmggFJp_15ByMY25RH_j_8yG0EBW5Fbb95nKRAlpBsB-PhgSwOhhGzh8PaK0epm3tXGdBSuVE0MI0zx2ISxL2btpQpE/s1600/IMG20180825153639.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_HvRb8-zi1-mSpFkyn3-TB-bxc6WZR6PRqemnDStdmVzexmCXQmggFJp_15ByMY25RH_j_8yG0EBW5Fbb95nKRAlpBsB-PhgSwOhhGzh8PaK0epm3tXGdBSuVE0MI0zx2ISxL2btpQpE/s320/IMG20180825153639.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di sekolah, buku bacaan terbatas, hanya ada buku paket pelajaran. Buku paket pun tidak boleh dibawa pulang karena jumlahnya memang tidak cukup untuk dibagikan pada semua siswa. Lalu bagaimana anak-anak bisa membaca dirumah? Akses untuk buku sangat memprihatinkan, jika pun ingin membeli, tidak ada orang menjualnya. Jarak Desa dengan pusat kota membuat anak-anak tidak bisa membaca. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gerakan literasi nasional, dengungnya belum sampai ke Desa kami, hanya getaran-getaran saja, itupun baru sampai pada guru. Bagaimana caranya kehebohan literasi ini harus sampai pada anak-anak dan seluruh masyarakat desa, maka solusinya adalah taman baca harus berdiri di desa ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak mudah menyakinkan masyakarat untuk bisa terbentuknya taman baca, hal yang asing dan pesimis bagi masyarakat akan adanya fasilitas bacaan hampir saja semangat gerakan literasi ini hancur lebur. Sebagai anak muda yang hidup di dunia yang keras, saya tidak boleh sedikitpun ciut, aku adalah petarung, gumamku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ilmu lobi dan negoisasi yang pernah saya dapatkan di organisasi dulu, saatnya harus dikeluarkan. Mempersiapkan konsep dan arah taman baca kedepannya secara maksimal. Menginvetarisir tokoh yang harus dijumpai dan beberapa strategi lainnya. Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, akhirnya Kepala Desa menyetujui dan mengijinkan mendirikan taman baca di desa. Kami beri nama Taman Baca Masyarakat Merah Arai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Taman baca adalah kebutuhan yang sangat mendesak di desa kami, dengan adanya taman baca, anak-anak akan memahami banyak hal tentang ilmu pengetahuan yang selama ini tidak mereka dapatkan, kami tidak pernah melihat internet apalagi teknologi lainnya. Dengan hadirnya taman baca, anak-anak bisa menjelajahi dunia seperti orang kota pada umumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tempat untuk beraktivitas dan menyimpan buku sudah ada. Bukunya mana? Itu hal selanjutnya yang saya pikirkan. Free Cargo Literasi, sebuah program yang dicanangkan oleh para pegiat literasi yang bekerja sama dengan PT POS membuat mimpi anak-anak pedalaman untuk mengakses buku semakin mudah. Bayangkan saja jika mengirim buku tidak gratis, siapa yang mau mendonasikan buku? Program ini adalah anugrah yang luar biasa bagi pegiat literasi seluruh Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semenjak PT Pos Indonesia menggratiskan pengiriman buku setiap tanggal 17 setiap bulannya maka POS Indonesia menjadi BUMN yang paling dicintai dan diingat oleh para pegiat literasi juga anak-anak seluruh Indonesia terutama mereka yang berada di daerah-daerah pedalaman.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sesuai dengan mottonya "menghubungkan yang tidak terhubung" PT Pos Indonesia telah menghubungkan anak-anak di pedalaman dengan anak-anak kota. Di Desa Merah Arai, desa yang berada di pedalaman Kalimantan Barat, sulit bagi anak-anak di desa ini untuk melihat dunia luar, dunia perkotaan, seperti melihat laut, mobil, jalan aspal, dan pasar. Kehidupan seperti di kota tidak pernah mereka lihat apalagi mereka rasakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PT Pos Indonesia telah mewujudkan mimpi para pegiat literasi dan anak-anak di pedalaman untuk bisa melihat dunia yang lebih luas sekalipun dunia yang mereka lihat dari buku. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semenjak taman baca masyarakat berdiri di desa Merah Arai, membaca buku adalah hobi bagi seluruh masyarakat desa ini. Tidak berkunjung sehari saja ke taman baca, ada rasa yang tidak enak. Candu buku mulai merebek pada para warga di desa ini, tidak hanya anak-anak, remaja, bahkan orang tua. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Biarpun buku yang mereka baca adalah hasil donasi teman-teman di seluruh Indonesia, baik perorangan maupun lembaga, namun yang paling mereka ingat adalah Pos Indonesia. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekarang sudah lebih dua tahun Taman baca kami, telah memiliki 1500 buku dan majalah yang bersumber dari sumbangan para donator yaitu para pegiat literasi yang tak kenal lelah menyebarkan virus lietarsi sampai ke pelosok Indonesia khususnya Merah Arai. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-67838529655262050102019-04-04T15:51:00.002+07:002019-04-05T19:53:05.981+07:00Sukadir, Guru Perintis yang Melegenda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3PQZvJ38PuBFK7XRINiEFXkwtg1T39SfVbPQAzWVqaP60zWqHZwaSjNflR5znhtgZ0Y9RmmRIQgT2dK8JySgc1aKKBDzdaDDL2diSznXtpyu83XwfVbhHrwjiFAHgS_9uOElxy5GQm8ff/s1600/IMG20180421150059_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3PQZvJ38PuBFK7XRINiEFXkwtg1T39SfVbPQAzWVqaP60zWqHZwaSjNflR5znhtgZ0Y9RmmRIQgT2dK8JySgc1aKKBDzdaDDL2diSznXtpyu83XwfVbhHrwjiFAHgS_9uOElxy5GQm8ff/s320/IMG20180421150059_1.jpg" width="320"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namanya Sukadir, guru SDN 15 Merah Arai. Kami biasa menyapanya Pak Kadir. Berparas tua namun masih berjiwa muda. Bulan Mei tahun lalu, dia pensiun. Boleh dibilang kami kehilangan teman yang lucu dan guru yang hebat. Tua-tua keladi, biarpun tua semangat mengajarnya makin jadi. Orangnya kreatif dan inovatif. Siapa saja yang memiliki pikiran terbuka dan optimis akan bersepakat dengan apapun yang dilakukan oleh pak Kadir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pak Kadir menjadi guru pada tahun 1980 setelah berhasil menyisihkan ribuan pesaing dalam seleksi guru PNS saat itu. Awalnya tidak begitu menyukai menjadi guru, karena hobi pak Kadir adalah bertani. Saat itu, Pak Kadir mengikuti tes secara bersamaan yaitu tes guru dan penyuluh pertanian. Saat pengumuman kelulusan, dua propesi yang di tes semunya lulus. Maka galaulah pak Kadir. Hatinya lebih memilih menjadi penyuluh pertanian. Akhirnya beliau menetapkan hati mengambil penyuluh pertanian dan meninggalkna guru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Proses daftar ulang pun tiba. Dulu, untuk menuju kota Sintang dari Desa Merah Arai memakan waktu berhari-hari menggunakan sampan dayung. Pak Kadir melakukannya demi untuk menjadi PNS. Setibanya di kota Sintang, ada kabar kalau tempat pendaftaran ulang dilaksanakan di Pontianak. Maka termenung sambil menyerahkan diri pada Tuhan. Bagaimana caranya bisa ke Pontianak dengan waktu yang sesingkat ini. Tidak berhenti disitu, karena tekatnya menjadi PNS sangat kuat maka ditunggulah bus di pinggir jalan. Berjam-jam dan sampai berhari-hari bus pun tak kunjung tiba. Akhirnya pak Kadir menyerah dan mengurungkan niat menjadi Penyuluh pertanian dan kembali memilih menjadi guru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">SK pertama pak Kadir di SDN 15 Semadai. SD 15 Merah Arai sudah dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 1980, dan tahun 1981 masih kosong tidak ada siswa apalagi guru. Pada September 1982 pak Kadir dipanggil untuk pulang kampung dan mengajar di kampung halamannya. Beliau satu-satunya guru dan saat itu hanya menerima 1 kelas saja. Siswanya cuma 40 orang. Itupun jumlah yang didapat dari hasil jemput bola, atau dipaksa untuk mau sekolah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jaman dulu, masyarakat masih berpikir jika anak mereka sekolah, maka akan diambil oleh Belanda atau Jepang dan tidak akan pulang lagi ke kampung halaman, itu alasan orang jaman dulu tidak mau menyekolahkan anaknya. Mereka takut kehilangan anak. Pola pikir seperti inilah yang terus berusaha untuk dirubah oleh Pak kadir. Menjelaskan pentingnya sekolah, supaya harta tidak diambil orang lain, kita tidak ditipu oleh orang kota. Jika kita pintar maka bisa menjual hasil panen dengan harga lebih tinggi di kota dan kita bisa membangun desa dengan baik. Bahasa-bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh orang desa adalah jurus jitu yang digunakan pak Kadir. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pak Kadir ini akalanya banyak, mengunjungi dusun-dusun yang banyak anak-anak dan menjumpai orang tua mereka pada saat musim panen. Pada musim panen, orang sedang dalam keadaan senang dan bahagia sehingga apa yang ingin kita sampaikan akan didengar dan disambut dengan baik, setidaknya dipertimbangkan. Orang desa saat itu masih sangat hormat pada guru, sehingga jika ada guru yang datang ke rumah, ada dua tanda yaitu tanda berkah atau bahaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hasil dari perjuangan pak Kadir jaman muda dulu sudah bisa dilihat sekarang. Banyak penduduk desa yang dulunya dipaksa sekolah sekarang sudah menjadi tokoh dan hidup senang. Ada yang menjadi kepala desa, PNS, petani sukses dan banyak lainya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sampai sekarang, pak Kadir masih menjadi orang yang dihormati di Desa, ingatannya masih kuat, matanya masih terang dan fisiknya pun masih kuat. Beliau menghabiskan masa tua dengan bertani dan mencari ikan di sungai. Rupanya, hamper 80 % masyarakat Merah Arai, nama mereka adalah hasil olah pikir pak Kadir. Begitu lahir anak, langsung tanya pak Kadir, siapa saya kasi nama?.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-8024215031921888832019-04-04T14:38:00.002+07:002019-04-04T15:52:04.003+07:00Radio, Satu Suara Untuk Indonesia<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdEzwt7LwuL80Uv6l8ScAi40CE6uz_PhnLifVjConWVK0afjYU4gJIZNNh4D1ppHxVuGv4omrPMnHX3Hm2uFBqzHf0CejBzIgNg7aDyOcXZbfs2dwm0nLy2d5g45P2wyFaBDUs3Gaqo-s/s1600/IMG20180203171252.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdEzwt7LwuL80Uv6l8ScAi40CE6uz_PhnLifVjConWVK0afjYU4gJIZNNh4D1ppHxVuGv4omrPMnHX3Hm2uFBqzHf0CejBzIgNg7aDyOcXZbfs2dwm0nLy2d5g45P2wyFaBDUs3Gaqo-s/s320/IMG20180203171252.jpg" title="radio" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mendengar radio</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagaimana cara menyatukan Indonesia yang bersuku-suku dan berpulau-pulau? Radio pak. Jawab Adit. Apa maksudnya? Tanya saya. Radio itu satu suara untuk Indonesia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di Desa kami, radio adalah sumber informasi utama, tidak ada sumber lain. Radio Republik Indonesia (RRI) dengan program Pro 3 untuk berita Sintang dan Pro 1 untuk berita nasional. Siaran itulah andalan penduduk di desa kami tidak terkecuali anak-anak. Mendengar radio adalah salah satu dari sekian banyak hiburan. Untunglah, radio masih menyajikan berita dan program-program yang positif, berbeda dengan televisi yang mulai banyak program yang tidak layak tonton bagi anak-anak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suara Presiden Jokowi di iklan RRI sangat tertanam di pikiran Anak-anak: "Radio Republik Indonesia, satu suara sejuta teliga untuk Indonesia". Radio plat merah ini masih sangat dicintai dan tetap mengudara sampai ke pelosok Indonesia. Semua informasi yang didapatkan oleh orang di desa berasal dari radio, misalnya: undangan acara, informasi orang meninggal, pengumuman dari pemerintah dan informasi lainnya. Jika saja radio tidak mengudara maka kami tidak tahu apakah negara ini masih ada atau tidak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hampir disetiap rumah di desa kami memiliki Radio, disamping harga yang terjangkau, frekuensinya mudah didapat. Setelah mendengar berita dari radio, siaran lokal maupun nasional maka masyarakat punya modal untuk bercerita dan berdiskusi. Hal yang diceritakan oleh warga saat nongkrong santai sambil minum kopi semua cerita adalah cerita positif terhadap pemerintah, maklum RRI adalah corong pemerintah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada beberapa rumah yang memiliki Televisi, itu hanya rumah toke-toke yang memiliki mesin diesel, rumah itu selalu ramai oleh warga yang bersilaturahmi sambil nonton TV. Menariknya, jika warga yang mendapatkan informasi dari TV berhadapan dengan warga yang mendapatkan informasi dari radio biasanya diskusi mereka sering panas dengan nada suara tinggi. Wajar saja, sumber informasi TV lebih luas dan beragam, berbeda dengan radio yang sangat terbatas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terlepas berbagai kekurangannya, radio adalah primadona bagi masyarakat kami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-70087238824763046632018-09-29T20:32:00.000+07:002019-04-04T15:52:19.927+07:00Hari Kemerdekaan yang Berbeda<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLIn5HEdlZH4VjOlwOd28HAaEltU6lRZAC7Yx9D5yG8cI1qdilnuBCRCPAAkWrUFUUR2jsZO77i9QbRSqVbnNwjkMUn5h6HqhimMBxKE_f7LmyP0_-PHTP4hPEY6DwRZ0W-Oe4ho2_VarF/s1600/IMG20180817092450.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; display: inline; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLIn5HEdlZH4VjOlwOd28HAaEltU6lRZAC7Yx9D5yG8cI1qdilnuBCRCPAAkWrUFUUR2jsZO77i9QbRSqVbnNwjkMUn5h6HqhimMBxKE_f7LmyP0_-PHTP4hPEY6DwRZ0W-Oe4ho2_VarF/s320/IMG20180817092450.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bimbingan edukasi dari Tim Mari Melihat </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Malam semakin gelap, suhu udara di desa Merah Arai
mulai dingin. Seperti biasanya, meskipun siang panas, namun malam tetap dingin.
Suara orang-orang terdengar jelas di arah seteher sungai. Suaranya seperti suara
orang kelelahan. Ya. Jam 22.30 rombongan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Komunitas
Mari Melihat</i> sudah tiba setelah menempuh perjalanan 10 jam menggunakan
perahu menelusuri sungai kayan di musim kemarau.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kali ini Desa kami kembali beruntung, nampaknya
semakin terkenal. Banyak yang mengunjungi. Tahun 2018 yang mengunjungi adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Komunitas Mari Melihat</i>.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Akhir 2017 lalu, desa Merah Arai
dikunjungi oleh Tim Trans7, mereka meliput aktivitas masyarakat dan sekolah,
wajah-wajah lugu masyarakat desa terlihat di TV dalam program, “Indonesiaku”.
Mereka senang dan gembira melihat wajahnya nampak di TV. Tidak hanya itu, menyaksikan
aktivitas peliputan pun sebuah hiburan yang tak terlupakan, maklum masyarakat
kami adalah masyarakat pedalaman yang kurang hiburan, melihat alat-alat teknologi
seperti drone, itu adalah hal baru dan aneh. Tapi tidak mengapa, yang penting
masyarakat terhibur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Komunitas Mari Melihat adalah komunitas sosial yang
bergerak dalam bidang pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Komunitas yang
beranggotakan anak-anak muda yang berasal dari berbagai profesi ini rela meninggalkan
kemeriahan hari Kemerdekaan RI di kota demi menikmati serunya merayakan hari
kemerdekaan RI ke-73 bersama masyarakat pedalaman. Kata mereka, sensasi di
pedalaman beda dan unik. Saat mengunjungi desa kami, mereka memberi judul
“Backpacker to Share 2 Spesial Hari Kemeredekaan”. Di hari kemerdekaan kali ini,
desa kami menjadi spesial. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tidak
tanggung-tanggung, Komunitas Mari Melihat memboyong pasukan sebanyak 26 orang,
yang siap berbagi donasi, pengalaman dan ilmu untuk masyarakat dan pelajar di
SDN 15 Merah Arai.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">*****<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata kepala Desa, 17 Agustus 2018, adalah hari sangat
bersejarah bagi masyarakat Merah Arai, karena hari ini, perangkat desa, warga
sekolah dan seluruh masyarakat melaksanakan upacara bersama dalam memperingati
hari Kemerdekaan RI ke-73. Upacara bersama seperti ini sebelumnya belum pernah
dilaksanakan. Momentumnya sangat indah, diinisiasi oleh Komunitas Mari Melihat
sehingga bisa dilaksanakan upacara bersama. Kabarnya, upacara bersama dan
dilanjutkan dengan berbagai perlombaan rakyat akan dijadikan kegiatan wajib di
desa Merah Arai pada tahun-tahun berikutnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah upacara, Komunitas Mari Melihat melakukan
berbagai kegiatan edukasi kepada para pelajar, di akhir kegiatan juga dilakukan
pembagian 100 paket pendidikan (tas sekolah dan alat tulis) untuk seluruh siswa
SDN 15 Merah Arai. Disamping itu, mereka juga memberikan donasi berbagai alat
bangunan untuk merehab bangunan sekolah yang rusak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikHa1j-2meoINZKzN6bDEI1wDnlNJBWlwik3m0Ci2UWYJKeJeoZneQVn6KGWnt3uAcl6nTsi97TCstFvZiCFCrVWkSznWswHFYWbbhftuCtPkmMtbjYzPgpbSEIQMJYpFZ7S9scREQSOgO/s1600/IMG20180817092327.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikHa1j-2meoINZKzN6bDEI1wDnlNJBWlwik3m0Ci2UWYJKeJeoZneQVn6KGWnt3uAcl6nTsi97TCstFvZiCFCrVWkSznWswHFYWbbhftuCtPkmMtbjYzPgpbSEIQMJYpFZ7S9scREQSOgO/s320/IMG20180817092327.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masyarakat gotong royonh merehap sekolah</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sesuai instrusksi kepala Desa, seluruh masyarakat bergotong
royong merehab tiga ruang kelas yang rusak, rapuh, kumuh dan hampir roboh,
boleh di bilang tidak layak guna lagi. Kelas yang dulunya dijuluki kandang
ayam, sekarang mulai menampakan keelokannya, meskipun keelokan ini tidak akan
bertahan lama namun setidaknya telah mengobati sedikit kerinduan anak sekolah
terhadap ruang kelas yang nyaman dan permanen. Semoga terbuka hati para
pemangku kebijakan untuk membangun ruang kelas baru yang nantinya akan menjadi
tempat belajar para generasi emas Merah Arai. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0xZDpoGd5lfWdDeWbteWV31rC6tZ65Y7d6UzuxCm_jRDUp-fP5Dvnvfx8jXxExvc7XMv8p6b_iozNW0SGCMrdl5xJn8-DOx8kb2BrFRZ4kKIWlaY52RcQenR05tJc0M4kNMeZXRuX5WY/s1600/IMG20180825153639.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0xZDpoGd5lfWdDeWbteWV31rC6tZ65Y7d6UzuxCm_jRDUp-fP5Dvnvfx8jXxExvc7XMv8p6b_iozNW0SGCMrdl5xJn8-DOx8kb2BrFRZ4kKIWlaY52RcQenR05tJc0M4kNMeZXRuX5WY/s320/IMG20180825153639.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktivitas Belajar di Taman Baca</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mendengar sedang gencarnya membudayakan membaca di
desa Merah Arai, Komunitas Mari Melihat memberikan donasi 100 paket buku
bacaan, alat permainan edukasi dan plang nama untuk TBM Merah Arai. Setahunan
ini, desa Merah Arai, sedang gencar-gencarnya menyukseskan program Gerakan
Literasi, gerakan ini dimulai dari Taman Baca Masyarakat (TBM) Merah Arai,
sebuah taman baca yang digagas dan dikembangkan oleh seorang Guru Garis Depan
(GGD) yang bertugas di desa Merah Arai. Belum setahun, gerakan ini berkembang
dengan cepat. TBM Merah Arai telah memiliki 1000 lebih buku bacaan. Selain
sebagai pusat membaca, TBM Merah Arai juga menjadi pusat edukasi masyarakat diluar
sekolah, karena banyak melaksanakan berbagai program edukasi setiap harinya di
Taman Baca.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">*****<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa Merah Arai sangat terkenal dengan keramahan
penduduknya, desa yang indah dan permai. Tamu yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>datang akan dilayani bak raja. Tapi ingat,
sopan santun dan tata krama sangat dijunjung tinggi di desa Merah Arai. Jika
tidak percaya, tanyakanlah pada Komunitas Mari Melihat yang sudah berada 3 hari
di Desa Merah Arai.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terimakasih untuk donasi yang telah diberikan, semoga
bermanfaat bagi masyarakat desa Merah Arai dan semoga menjadi amal ibadah bagi
para donator. Jangan bosan-bosan berbagi, karena melangkah adalah membagi
pijakan kepada tanah. Mari melihat, dan melangkahlah ke seluruh pelosok
Sintang, di sana banyak hal yang perlu kita bagikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 19 Agustus 2018</span></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-44388741487917812772018-02-07T20:22:00.001+07:002019-04-04T15:52:39.833+07:00Merah Bulan di Langit Merah Arai<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc0qLyp8ZDIjyzvvUSLZbBZ70wRhdYwF3BG73afUOhApnkxpLHhTUNwIpa6iQDGhA8JcwSe8gBE9MY_T8z7_Tjc3U7iOXOeiC5jcJYb12c4mv-hoDhQMZl54IEG88Dy4IOq-xhbTHwdjbA/s1600/photo_2018-02-07_20-16-27.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gerhana BUlan Total" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc0qLyp8ZDIjyzvvUSLZbBZ70wRhdYwF3BG73afUOhApnkxpLHhTUNwIpa6iQDGhA8JcwSe8gBE9MY_T8z7_Tjc3U7iOXOeiC5jcJYb12c4mv-hoDhQMZl54IEG88Dy4IOq-xhbTHwdjbA/s320/photo_2018-02-07_20-16-27.jpg" title="Gerhana Bulan" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Detik-detik Gerhana Bulan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fenomena alam yang langka ini aku nikmati dari pedalaman Borneo, suasana gelap gulita membuat pemandangan langit sangat menawan. Pemandangan Bulan, ditemani beberapa bintang dan diiringi sedikit gerimis. Gerhana Bulan 31 Januari 2018 adalah fenomena alam yang langka, bagaimana tidak, dua peristiwa terjadi secara bersamaan saat itu; pertama, terjadi saat supermoon yaitu posisi Bulan pada saat gerhana Bulan total bertepatan pada momen ia mencapai jarak terdekat dengan Bumi. Hal ini jelas akan membuat Bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit. Kedua, terjadi saat bluemoon yaitu sebuah istilah untuk menyebut Bulan purnama kedua yang terjadi pada satu Bulan kalender masehi, bukan bermakna Bulan berwarna biru. Alih-alih berwarna biru, pada puncak gerhana Bulan total terjadi justru ia muncul dalam rona kemerahan, yang disebut merah darah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku mendapatkan posisi yang pas untuk memandangnya saat itu. Dulu, aku melihat gerhana Bulan di kota dengan kerlap-kerlip lampu, suasana demikian membuat pemandangan gerhana menjadi tidak nikmat, ditambah lagi ramainya orang namun hanya sedikit yang memiliki rasa ingin tahu terhadap fenomena alam tersebut sehingga nuansa sains tidak terlalu tampak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fenomena super blue blood moon bisa kami lihat dengan sempurna di atas langit desa Merah Arai. Gerhana Bulan tepat pada saat peristiwa supermoon dan bluemoon. Anak-anak sekolah sudah kami kondisikan untuk mengamati fenomena langka ini. Saat jam sekolah, para guru sudah memberikan pengetahuan awal tentang gerhana Bulan dan kami akan melakukan observasi langsung di malam harinya. Besoknya, saat pelajaran IPA anak-anak harus melaporkan apa yang telah mereka amati. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0QwRUql136iCrKjXpuHCy8eYR71L0_yWzGJuzjWOwiW9bz2kzSeldPOwIBazVT3sbYjsA-kFEko8pAxohERsE2Ijdbk3v0YQLzvqjg7vwuzWJpzGt0JaLDc9pAY46IBuXjWdiaeyWCsu/s1600/photo_2018-02-07_20-16-10.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0QwRUql136iCrKjXpuHCy8eYR71L0_yWzGJuzjWOwiW9bz2kzSeldPOwIBazVT3sbYjsA-kFEko8pAxohERsE2Ijdbk3v0YQLzvqjg7vwuzWJpzGt0JaLDc9pAY46IBuXjWdiaeyWCsu/s320/photo_2018-02-07_20-16-10.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Membunyikan sesuatu untuk mengusir Ular Gompa</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menariknya, ini bukan hanya fenomena sains namun juga fenomena leluhur bagi masyarakat di desa ini, yaitu suku Dayak. Ada prosesi adat yang tak kalah menarik malam itu, hampir-hampir pemahaman sains hilang. Menurut suku Dayak, gerhana ada dua jenis yaitu gerhana Bulan merah atau darah dan gerhana putih atau embun, setiap jenis ini memiliki makna tersendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi masyarakat Dayak, gerhana Bulan adalah peristiwa yang menakutkan. Saat Bulan berwarna merah artinya darah dan akan terjadi musibah, banyak orang akan sakit, gagal panen, banjir dan musibah lainya. Jika Bulan berwarna putih artinya akan baik-baik saja bahkan akan banyak kemujuran. Menurut mereka, di langit sana ada ular besar yang akan memangsa Bulan saat gerhana tiba, ular tersebut diberi nama Gompa. Jika Gompa berhasil memangsa Bulan, maka kiamat akan segera tiba. Proses ular memangsa Bulan ditandai dengan tampaknya gelap di sebagian lingkaran Bulan. Kita melihat "gigitan" gelap pada wajah Bulan yaitu keluarnya Bulan dari bayangan umbra Bumi (secara sains). Disamping itu, Bulan terus bergerak berlari menghindar dari kejaran Gompa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKYvDRH0c-mqUF9cOLBbmDXWJRdI2SFmcAe4djWhS_VCcWqpp52BhCDuY6F3N7RUvxM_V4LDVmnOIUoHWRx8r47HKYgJ2ER-P0WCOiJpqYd9J_Iip-AdlNpMkROz0ZYgoHmC8R885xImU/s1600/photo_2018-02-07_20-15-57.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKYvDRH0c-mqUF9cOLBbmDXWJRdI2SFmcAe4djWhS_VCcWqpp52BhCDuY6F3N7RUvxM_V4LDVmnOIUoHWRx8r47HKYgJ2ER-P0WCOiJpqYd9J_Iip-AdlNpMkROz0ZYgoHmC8R885xImU/s320/photo_2018-02-07_20-15-57.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Semangat menjelang ular Gompa melepaskan Bulan</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjelang dimulai dan berakhirnya gerhana, itu adalah saat-saat krusial bagi masyarakat Dayak. Masyarakat sudah berkumpul di lapangan terbuka atau tempat yang telah disiapkan oleh pihak Desa dan ada juga yang memilih berkumpul di depan rumah masing-masing. Mereka membunyikan gong, mesin sinso, mesin speed, senapan rakitan, kuali masak, ember, dan segala sesuatu yang dapat mengeluarkan suara dengan tujuan supaya Bulan terlepas dari belenggu ular Gompa. Bunyi-bunyian yang berasal dari Bumi membuat ular raksasa selalu gagal memangsa Bulan. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan teriakan-teriakan dan juga menari-nari. Setelah gerhana selesai, semua aktivitas tadi dihentikan dan semua masyarakat bersorak senang gembira sebagai tanda telah berhasil menyelamatkan Bulan dari cengkraman ular raksasa yang berada di luar angkasa tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jujur saja, proses pengamatan secara sains tidak bisa dilakukan dengan sempurna. Tidak ada diskusi, apalagi pertanyaan mengapa dan bagaimana gerhana Bulan bisa terjadi? Anak-anak ikut serta bahkan menjadi ujung tombak memukul benda-benda yang bisa berbunyi. Ini adalah penampakan ritual adat yang langka dan hampir punah. Beruntung aku bisa menyaksikannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat pelajaran IPA, anak-anak mampu menjelaskan tentang gerhana Bulan secara sains bahkan juga menjelaskannya secara adat atau budaya. Pengetahuan awal proses terjadi gerhana, ditambah pengamatan langsung membuat pengetahuan anak-anak tentang gerhana Bulan sangat sempurna dan kami gurupun senang merona seperti purnama. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menarik sekali mengamati gerhana Bulan secara sains dan ritual adat. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sesekali cobalah datang ke tempat kami, desa yang permai, Merah Arai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 01 Februari 2018</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-49051572837309816622017-12-10T11:19:00.001+07:002017-12-11T05:55:38.023+07:00Anak dengan Kecerdasan Kinestetik<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hssxKfS9AA5YKMX0N-_1hj4sLGKpqf3D40orVcmLHuuJQ8KrOHjBnCUjzD88jaw_OdSqABYGJWiULlZ1t1nKJV_RKGZXXjHQmsfWEIPqjNNs-ku2W1e6M2FXz7FPzqqsCuq7hxuGAKBv/s1600/Pintu+Kecerdasan+Kinestesis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kecerdasan Kinestetik" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hssxKfS9AA5YKMX0N-_1hj4sLGKpqf3D40orVcmLHuuJQ8KrOHjBnCUjzD88jaw_OdSqABYGJWiULlZ1t1nKJV_RKGZXXjHQmsfWEIPqjNNs-ku2W1e6M2FXz7FPzqqsCuq7hxuGAKBv/s320/Pintu+Kecerdasan+Kinestesis.jpg" title="Anak dengan Kecerdasan Kinestetik" width="320"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebelah Kiri:Okta Manasie</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namanya Ise, lengkapnya Okta Manasie, anak yang lahir pada tanggal 16 Juni 2005, sekarang sudah berumur 12 tahun. Dia tercatat sebagai siswa kelas IV, dan dua kali tidak naik kelas. Ise dulunya lahir prematur, usia kandungan ibunya tujuh bulan dan lahir dengan bobot 1 kg, kecil sekali saat itu, kata ayahnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di sekolah, Ise sedikit usil namun dia tidak begitu nakal. Ise tidak membuat kegaduhan hanya saja gerak geriknya sedikit mengganggu mata yang melihat, dia tidak bisa duduk diam dan selalu ingin bergerak. Cuek dan tidak sedikitpun peduli dengan pelajaran yang diberikan guru di kelas, jangankan mencatat atau menjawab pertanyaan guru, memperhatikanpun tidak. Dia asyik memperhatikan pekerjaan teman-temannya di kelas. Saking kesalnya dengan tingkah Ise, mau rasanya melempar dia dari luar jendela. Saat jam istirahat dia lebih banyak bermain bahkan semua permainan mau diikutinya, sangat aktif dan selalu menjadi pemimpin pada setiap permainan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak orang pesimis dengan masa depan anak ini, termasuk orang tuanya sendiri, bagaimana tidak, sudah 12 tahun belum bisa membaca dan akan terancam tidak naik ke kelas V. Saya beranggapan sebaliknya, anak ini adalah mutiara, suatu saat nanti Ise akan menjadi orang hebat, hebat pada bakatnya sendiri. Bukankah Isaac Newton juga mengalami kondisi seperti Ise?. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ise adalah anak yang masuk dalam kategori kebutuhan khusus, dia harus dididik secara khusus pula. Di kelas, dia boleh tidak dijadikan pusat perhatian dan seyogyanya guru fokus pada siswa yang lain. Biarlah Ise menjadi pelengkap dan penghibur, namun di luar kelas dia harus menjadi pusat perhatian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah mengamati aktivitas Ise di sekolah dan di luar sekolah, saya mulai menemukan pintu kecerdasan dia, rupanya kecerdasannya adalah kinestetik (gerak). Setiap sore saya mengajak Ise bermain di rumah, sekedar santai-santai, memancing di sungai dan berkeliling Desa. Aktivitas-aktivitas psikomotorik ini saya selipkan dengan membaca dan berhitung. Kemanapun kami pergi, buku bacaan selalu dibawanya. Saya melihat perkembangan luar biasa, meskipun belum bisa membaca dan berhitung setidaknya Ise sudah punya modal besar yaitu kemauan untuk belajar. Catatan yang perlu diperhatikan dalam menangani Ise yaitu jangan pernah dipaksa, jangan biarkan dia jenuh dan beri kesempatan tubuhnya tetap bergerak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kasus seperti Ise hanya ada satu-satunya di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/12/ini-sekolah-bukan-kandang-ayam.html" target="_blank">sekolah kami</a>, saya mengambil peran untuk menanganinya. Biarpun saya belum cukup ilmu untuk menangani kasus seperti ini namun akan saya upayakan berbagai cara dan terus mempelajari berbagai metode dan ilmu yang menyangkut penanganan anak-anak yang berkebutuhan khusus,terutama anak seperi Ise. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Target saya, semester depan Ise harus bisa membaca dan berhitung dan naik ke kelas V. Insya Allah berhasil. Amin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 3 Desember 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-85978464591253667442017-12-10T10:56:00.001+07:002017-12-10T13:52:34.261+07:00Gadis yang Aku Rindukan<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPGBy_y9eIEHhBzdoey1VEHKa6Ygf_9lyp30ElF-2q7AJEHkePWv3jz-suiDJBE8q1vW2Bqlq5lr1KWYiZwSOak5nhTSc8Udx1eeFAgRVN1qaC0uDmlGwTQA3F4DoF38qKDgmoJeIsT2Ev/s1600/Gadis+yang+Aku+Rindukan.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1582" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPGBy_y9eIEHhBzdoey1VEHKa6Ygf_9lyp30ElF-2q7AJEHkePWv3jz-suiDJBE8q1vW2Bqlq5lr1KWYiZwSOak5nhTSc8Udx1eeFAgRVN1qaC0uDmlGwTQA3F4DoF38qKDgmoJeIsT2Ev/s320/Gadis+yang+Aku+Rindukan.png" width="316"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gadis yang kurindukan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Coba lihat ke langit, ada miliaran bintang. Apa lagi jika melihatnya disaat bulan terang, cantik sekali. Gugusan yang luar biasa, bimasakti membentang indah. Aku melihatnya dari atas pulau Borneo, tepat di langit Khatulistiwa pemandangan langit nampak lebih indah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Malam ini dingin sekali, udaranya masuk sampai ke relung tulang. Malam kian mengajakku untuk tidur tapi langkah tak mau beranjak dari kursi kayu yang aku letakkan di halaman rumah. Nyanyian jangkrik dan semut hutan begitu syahdu. Suara riakan sungai yang hanya berjarak 50 meter terdengar jelas di telingaku, iramanya merdu. Ada banyak suara-suara mahkluk Tuhan yang malam ini sedang beraktivitas, mungkin saja salah satunya adalah makhluk halus. Suara-suara itu membentuk nada-nada indah untuk relaksasi di tengah malam yang sunyi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Biarpun sedang sendiri, jauh dari pusat keramaian. Malam ini aku tidak terlihat takut. Duduk sambil menengadah ke langit, memandang keindahan alam semesta. Seraya bersyukur karena Allah masih memberi kesempatan untukku bernafas. Beginilah caraku merindukannya. Gadis yang namanya selalu kusebut dalam doaku. Saat gelap seperti ini, gadis itu hadir memberi seberkas cahaya, malam yang gelap menjadi malam yang indah. Aku tersenyum memandanginya. Betapa indah gadis itu, berlama-lama menatapnya hatiku kian sejuk. Melihat ke langit seolah aku dapat melihat aktivitasnya malam ini, saat ini mungkin dia sedang tidur. Selamat istirahat, sayang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Langit, hutan, sungai dan bintang di tempat ini selalu bercerita hal sama. Tentang rinduku yang terus mengalir, tentang kata-kata yang tak mau berhenti, tentangmu. Di tempat yang sunyi ini, aku mewakilkan rinduku pada bintang-bintang di langit sana. Supaya rindu itu sampai padanya. Rindu ini terlampau berat untuk bisa kupikul sendirian, terlampau besar untuk bisa kulempar ke arah bintang di langit sana, dan rindu ini tidak akan aku biarkan hilang begitu saja, percayalah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rindu itu sebuah kebatinan rasa yang harus tersampaikan kepada pemiliknya bagaimanapun caranya. Aku punya cara dan tahu metodenya. Diapun Begitu. Rindu tak diciptakan oleh jarak, tapi perasaan. Aku merindukannya bukan karena ia jauh, namun karena ia telah ada di dalam jiwa dan ragaku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rindu seperti ini tidak akan lama lagi, akan segera berakhir. Akan diobati dengan pertemuan yang teduh. Allah sudah merencanakan aku dan kamu bertemu dalam satu waktu. Saat ini, biarlah kita bertemu dalam rindu yang bertumpuk-tumpuk di atas sajadah, menggulung-gulung hingga besar di langit sana dan bercahya mengalahkan bintang kejora.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cinta, bersabarlah dalam menanti seperti ketidakinginan kita agar terompet Sangkakala tak segera berbunyi sebelum amal kita terasa cukup. Sesuatu akan datang pada waktunya masing-masing sebab sudah Allah takdirkan demikian. Bukankah sekuat apapun kita mengusahakan datangnya senja ketika fajar baru saja terbit, itu tidak akan terjadi begitu saja bukan? Kita tetap harus menunggu waktunya tiba, melewati siang. Jadi, bersabarlah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku masih takut dengan sunyi. Apalagi kalau gelap pekat. Di sini, kuntilanak tidak takut dengan manusia. Coba saja jika kamu ada di sampingku. Sunyi dan gelap akan membuat kuntilanak menjauh ketakutan. Cahaya cinta akan membuat siapa saja yang mendekat akan menjauh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cinta, mari saling mendoakan, biar rindu ini saling bertaut dan proposal halal yang telah kita sampaikan segera dikabulkan. Ingat, kamu harus sombong pada laki-laki lain untuk menjaga perasaan lelakimu, akupun begitu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nanti, bintang-bintang indah yang aku lihat di atas langit desa ini, akan kita lihat bersama. Di sini, di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">Desa Merah Arai</a>, pedalaman Kalimantan. Akan kupastikan kau terhibur dan tidak minta pulang jika bersamaku di tempat ini. Tahun depan, ikut yaa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaga hati, jaga diri dan jaga Iman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 01 Desember 2017</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-13502330614533313452017-12-10T10:37:00.000+07:002017-12-11T05:54:42.979+07:00Ini Sekolah Bukan Kandang Ayam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbTmcA94sOz1XwX6kCxMTzMSVuXpge4XuSjaQG67tAyJnDKGH5aC4EEMe1WOnSVeDOY0RkCZXxIpu3pLHfgQr7RhHnvzf3Ej2DQeSSL5_3kbvaWoABQcCy-DTeiHpSvDHmilbreZDWOn4/s1600/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="SDN Sintang Kalbar" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbTmcA94sOz1XwX6kCxMTzMSVuXpge4XuSjaQG67tAyJnDKGH5aC4EEMe1WOnSVeDOY0RkCZXxIpu3pLHfgQr7RhHnvzf3Ej2DQeSSL5_3kbvaWoABQcCy-DTeiHpSvDHmilbreZDWOn4/s400/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam.jpg" title="SDN 15 Merah Arai" width="400"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">SDN 15 Merah Arai Kab. Sintang, Kalbar</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bangunannya sudah tidak layak, berlantai tanah, beratap seng, dindingnya mulai lapuk, sepintas jika tidak ada papan nama sekolah orang akan menyebutnya kandang ayam. Namun percayalah, bangunan itu adalah tempat kami belajar, tempat kami mengukir masa depan, tempat anak-anak hebat calon pemimpin masa depan menimba ilmu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">SDN 15 <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">Merah Arai</a>, didirikan pada tahun 1980. Sekolah inilah yang membuat masyarakat bisa menghitung berapa jumlah dan harga getah karet yang mereka dapat setiap bulannya. Sekolah inilah yang membuat masyarakat bisa membaca visi dan misi calon kepala daerah dan Presiden. Sekolah ini adalah harapan bagi masyarakat di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">desa Merah Arai</a>, harapan untuk hidup lebih baik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">SDN 15 Merah Arai memiliki siswa keseluruhan 99 orang. Sekolah induk berada di dusun Mawang Manis, pusat desa Merah Arai, memiliki 6 kelas dan 6 orang guru (3 PNS dan 3 honorer), sedangkan kelas jarak jauh berada di dusun Pintas, memiliki 3 kelas yaitu kelas I, II dan kelas III, hanya memiliki 1 orang guru (honorer). Gurunya mengajar dengan kelas rangkap dengan pola pagi sore. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siswa di sekolah ini berasal dari 4 dusun yaitu Mawang Manis, Natai Bungkang, Pandau dan Pintas. Jarak dusun pandau ke sekolah 20 menit dengan berjalan kaki, sedangkan jarak dusun terjauh yaitu Pintas 90 menit. 40 persen siswanya berasal dari Pandau dan Pintas. Bayangkan, setiap harinya mereka menempuh perjalanan sejauh itu untuk menimba ilmu. Kasihan sekali anak-anak itu jika para guru tidak memberikan pelayanan yang prima dan pengajaran yang baik. Dosa besar rasanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kelas jarak jauh, baru didirikan pada tahun 2012. Jika tidak didirikan maka anak-anak di dusun tersebut tidak bisa sekolah. Seumuran anak kelas I sampai kelas III belum berani untuk datang ke sekolah induk dengan jarak 1.5 jam, orang tuanyapun tidak mau mengantar setiap harinya dengan kesibukan mencari rezeki di ladang dan kebun. Untuk mengatasi persoalan itu, maka didirikanlah kelas jarak jauh dengan berbagai kekurangannya. Setelah naik kelas IV barulah anak-anak di dusun Pintas belajarnya di sekolah induk. Jumlah mereka lumayan banyak, biasanya mereka pergi dan pulang sekolah bersama-sama. Rombongan Pintas menumpuh 70 menit ke dusun Pandau dan rombongan Pandau sudah menunggu dan mereka bersama-sama menuju sekolah induk dengan tambahan waktu 20 menit lagi. Bukankah seru sekali seperti ini? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika banjir, biasanya anak-anak dari Pintas dan Pandau tidak bisa ke sekolah karena tidak bisa lewat. Jalan yang mereka lalui adalah sepanjang pinggir sungai. Jika melewati hutan, terlalu jauh dan banyak sungai-sungai kecil tanpa jembatan, mereka tidak akan mampu. Sekolah pasti kelihatan sepi tanpa anak-anak dari Pintas dan Pandau. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di sekolah kami, anak-anaknya cantik dan ganteng, namun sayang mereka ke sekolah banyak yang tidak menggunakan sepatu, baju yang dipakaipun kumal dan ada robek-robeknya. "Pakaian bukanlah kendala, tapi semangat belajarnya" kata anak kelas VI serempak. Saya angkat topi, salut. <i>You are kid jaman now</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd1WfofaI7UX5QySJ9jAewC2qeUZEAR4AM3UAs81Za7CCvyzpkQqdOyYttIQD0xrIEXn6i8XWoKco8YkbKOHnvrw3nk9-5uiNH5yEb1c5QnLeScnf9Z3QpDdpOH6pllZwYNyaaMKLLRQO9/s1600/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mohon Bantuan fasilitas sekolah" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd1WfofaI7UX5QySJ9jAewC2qeUZEAR4AM3UAs81Za7CCvyzpkQqdOyYttIQD0xrIEXn6i8XWoKco8YkbKOHnvrw3nk9-5uiNH5yEb1c5QnLeScnf9Z3QpDdpOH6pllZwYNyaaMKLLRQO9/s320/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam+2.jpg" title="Fasilitas Sekolah SDN 15 Merah Arai" width="320"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">mengintip dunia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fasilitas bukanlah kendala untuk terus belajar. Panas seng dan uap dari tanah, kami anggap sejuk karena masih ada pendingin alam sepoi-sepoi yang keluar masuk dari lobang-lobang dinding. Kami dapat mengintip aktivitas belajar dari kelas lain. Jika ada anak yang sedang mengintip, begitu ditegur "apa yang kamu lihat? "saya melihat dunia tetangga pak, saya melihat Jakarta, ibu kota negara dan Pulau Sumatera". Begitu cara mereka menghibur diri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di sini, saya belajar banyak, belajar dari anak-anak yang semangatnya dalam mencari ilmu melampaui semangat saya memberikan ilmu, saya tidak boleh kalah, setidaknya seimbang. Mereka bisa bahagia dengan kondisi seperti ini karena kebahagiaan bisa mereka ciptakan sendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terkadang, untuk bisa bahagia kita tidak harus selalu melihat bentuknya, namun kita hanya perlu merasakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 28 November 2017.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-73992741996433016502017-12-10T10:20:00.001+07:002017-12-10T12:12:48.348+07:00Akhirnya Banjir Juga<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8F2jY1Y_3E3KVyfY0IBdWuqPyuUC1uSyLQ1kjfF-_N1ueIlfOjGbX26NEc05rBg3gV96zHZxYSZXuSX80qzxBx959pL0PBZfw8Ax2v4Acy2rhU48BdkrgP32cYcqYNMY323CSjnEW9f70/s1600/Akhirnya+Banjir+Juga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Banjir di Desa Merah Arai" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8F2jY1Y_3E3KVyfY0IBdWuqPyuUC1uSyLQ1kjfF-_N1ueIlfOjGbX26NEc05rBg3gV96zHZxYSZXuSX80qzxBx959pL0PBZfw8Ax2v4Acy2rhU48BdkrgP32cYcqYNMY323CSjnEW9f70/s400/Akhirnya+Banjir+Juga.jpg" title="Banjir di Kecamatan Kayan Hulu" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banjir di Desa Merah Arai</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pertama sekali tiba di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/jaunya-desa-merah-arai.html" target="_blank">Desa Merah Arai</a>, banyak hal yang saya tanyakan pada masyarakat termasuk soal banjir. Rumah yang saya tempati adalah rumah dinas Kesehatan, sudah tiga orang petugas kesehatan yang tinggal di rumah tersebut, tidak sampai setengah tahun mereka minta pindah ke rumah lain, alasannya adalah banjir. Rumahnya bagus, permanen, hanya berjarak 50 meter dari pinggir sungai namun jika terjadi banjir sangat merepotkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata masyarakat, banjir terjadi setahun 2 kali, saat akhir tahun dan awal tahun. Saya paling takut kalau banjir bandang, untunglah banjir di sini bukan banjir bandang melainkan banjir air sungai yang meluap secara perlahan. Seringnya terjadi banjir sehingga waktu pertama tiba di desa ini, masyarakat langsung bergotong royong membuatkan saya tempat tidur yang tingginya 1.3 meter. Waktu itu saya sempat protes "kenapa tinggi sekali, pak?" Tanya saya. "Biar tidak kena banjir", jawab mereka. Waktu itu, saya belum paham bagaimana kondisi banjir di sini. Sekarang saya mulai mengerti, banjirnya lumayan ekstrim. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Senin, 27 November 2017, pagi harinya sebelum berangkat sekolah, saya melihat air sungai sudah masuk area jalan tapi belum ada tanda-tanda akan terus membesar dan saya masih memberi status siaga 2. Barang-barang di rumahpun masih saya biarkan begitu saja, tidak dipindahkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjelang pulang sekolah, pak Hasan, tetangga saya memberi kabar kalau air mulai naik. Mengingatkan supaya saya mengemas barang sehingga tidak basah. Begitu saya pulang, air belum masuk ke rumah dan saya meningkatkan status menjadi siaga 1. Air tidak kunjung surut, bahkan terus semakin membesar, akhirnya saya menyerah dan mulai mengangkat semua barang di lantai ke tempat yang tinggi. Anak-anak sekolah mulai berdatangan untuk membantu mengungsikan barang-barang saya, karena masih siaga 1, biar di rumah saja, belum saatnya mengungsi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjelang sore, saya melihat ke sungai, banyak kayu besar dan sampah hutan yang lewat, airpun semakin deras, langit mendung dan air semakin naik. Rupaya di hulu sungai sudah hujan lagi. Tidak mau mengambil resiko, saya ungsikan semua barang ke rumah kepala sekolah yang berada di depan rumah saya dan dua kali lebih tinggi dari rumah saya. Pengalaman banjir di desa ini, katanya air tidak pernah sampai setinggi teras rumah kepala sekolah. Syukurlah, pikir saya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Malamnya air mulai stabil, besok pagi akan ada tanda-tanda surut. Saatnya gotong royong membersihkan lumpur di rumah. Semoga kejadian ini tak terulang lagi. Sangat merepotkan sekali. Ampun deh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 27 November 2017.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-85810541362369870052017-12-10T09:39:00.000+07:002017-12-10T09:39:18.041+07:00Menyiapkan Generasi Emas<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD9fGkKbBVzONRbXgpnkMrNHov6aNSQFwL8vc_BP_SeR99-vv2UEv-U0i8sghzoTO1WHmBdAGXNbIV6HyHEfAdWjvhEzhUsEUqwhZ24JJVOSwuagg0ZnW4rMmOx9dATtHdjNnb0u5LITvp/s1600/Menyeapkan+Generasi+Emas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Siswa Pedalaman Sintang" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD9fGkKbBVzONRbXgpnkMrNHov6aNSQFwL8vc_BP_SeR99-vv2UEv-U0i8sghzoTO1WHmBdAGXNbIV6HyHEfAdWjvhEzhUsEUqwhZ24JJVOSwuagg0ZnW4rMmOx9dATtHdjNnb0u5LITvp/s400/Menyeapkan+Generasi+Emas.jpg" title="Generasi Emas Indonesia" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Generasi Emas dari SDN 15 Merah Arai</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ulang tahun Indonesia emas pada tahun 2045 diharapkan bangsa ini akan lebih maju. Tidak lama lagi, 28 tahun dari sekarang. Butuh kerja keras dan kerja cerdas dari semua pihak untuk mewujudkannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generasi sebelum reformasi yang katanya generasi cerdas, pada 2045 nanti tidak lagi terlihat, apakah masih hidup atau tidak. Jika masih hidup, paling sudah tidak sehat lagi. Lagi pula generasi yang sekarang menjadi leader di berbagai lini pemerintahan tidak juga mampu memberikan perubahan yang singnifikan terhadap bangsa ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generasi dibawahya, generasi pasca reformasi, generasi kritis dan tokoh perubahan, kita juga tidak bisa berharap banyak dari mereka, kenapa demikian? Karena ilmu, karakter dan metode kerja, mereka dapatkan lansung dari generasi di atasnya dengan cara meniru dan diwariskan. Mereka bersentuhan langsung dengan generasi tua. Pada akhirnya, mereka akan mengulang kegagalan yang sama dari senior-seniornya. Lalu, pada siapa kita berharap? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generasi Z, adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1994-2010, mereka sedang berada di bangku sekolah, mereka sekarang sedang dididik menjadi pemimpin masa depan, mereka tersebar di selurug Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mereka tidak hanya ada di kota tapi banyak sekali di pelosok-pelosok Indonesia. Genedrasi Z yang berada di desa cendrung belum terkontamidasi dengan effek buruk jaman dan teknologi, effek yang dikenal dengan Kid Jaman Now versi negatif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jarang lini-lini penting bangsa ini diisi oleh anak-anak pedalaman Indonesia. Anak pedalaman banyak tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi, motivasi untuk sekolah apalagi kuliah sangat minim. Anak pedalaman tidak punya kesempatan dengan berbagai faktor penghambat untuk bisa mengakses pendidikan yang lebih layak dengan guru yang hebat seperti anak-anak kota pada umumnya. Ini yang membuat anak pedalaman sulit berkembang, bukan mereka bodoh tapi mereka belum mendapatkan kesempatan. Kesenjangan pendidikan di kota dan pedalaman masih jelas terlihat. Penerapan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam bidang pendidikan belum terlaksana sebagaimna mestinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagaimana kalau anak pedalaman diberi kesempatan? Mari kita uji coba dan lihatlah hasilnya nanti. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu program nawacita Presiden Jokowi, membangun Indonesia dari pinggir, terkhusus di bidang pendidikan merupakan angin segar bagi kemajuan bangsa tercinta, ini langkah awal untuk memotong tembok pembatas antara pendidikan kota dan pedalaman. September lalu pemerintah telah mengirimkan ribuan guru muda untuk bertugas di daerah terdepan, terluar, tertinggal dan terpencil. Guru-guru ini ditugaskan selamanya di sana. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mereka adalah guru muda yang nyalinya sudah teruji dan tahan banting dengan fasilitas dan alam pedalaman. Bersama guru-guru setempat, mereka akan menjadi katalis menuju Indonesia emas yang jauh lebih baik. Para guru ini telah mewakafkan jiwa dan raganya untuk dunia pendidikan, mereka sudah berkorban banyak dan siap menjadi garda terdepan dalam menjaga bangsa ini dari kebodohan. Kita harus percayakan sepenuhnya pada mereka, kepada guru-guru pedalaman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada banyak Sekolah Dasar di pedalaman Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua sangat memprihatinkan, dengan fasilitas belajar seadanya dan jadwal sekolah semaunya. Banyangkan saja, di pedalaman, ada anak- anak SD yang mungkin sekolahnya mau ditutup, mau runtuh, sekolah yang tidak cukup guru, anak-anak yang hampir tidak mau sekolah lagi bahkan ada yang sudah tidak sekolah. Kasus-kasus seperti ini yang akan dihadapi oleh para guru dengan penuh kesabaran dan totalitas. Guru-guru ini akan menciptakan suasana di pedalaman sedemikian rupa sehingga tidak ada alasan bagi anak-anak di sana untuk tidak sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Khawatirnya, niat baik dan kerja keras untuk kemajuan bangsa ini akan pupus oleh oknum-oknum jahat yang mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok lalu meletakkan uang di atas segala-galanya. Takutnya mereka berada pada posisi mempengaruhi dan pengambil kebijakan. Maka terhambatlah proyek masa depan yang mulia ini, hancurlah harapan anak-anak pedalaman, menderitalah pejuang-pejuang pendidikan di pedalaman dan kita akan berada pada masa di mana orang tidak bermoral mengatur bangsa ini.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ayolah, mari dukung dunia pendidikan, mari pro daerah pedalaman, ciptakan infrastruktur yang layak di pedalaman, dan munculkan kebijakan yang pro pedalaman. Daerah pedalaman juga Indonesia, orang pedalaman mempunyai hak yang sama seperti orang kota dalam segala hal. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk para aktivis, politisi dan pemangku kebijakan. Mari kita bagi tugas. Kalian silahkan mengatur dan mengelola negara ini sebaik mungkin. Biarkan kami guru-guru yang menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan yang bermoral, hebat, dan cinta Indoneaia. Mari kita bersepakat untuk Indonesia yang lebih baik.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tahun 2045 nanti semua lini bangsa ini, mulai dari tingkat kepala desa sampai Menteri banhkan Presiden akan di isi oleh anak-anak dari pedalaman. Kami ingin buktikan anak pedalaman juga hebat, cuma kesempatan saja yang belum mereka dapat. Sekali lagi, kami janji akan menciptakan manusia-manuaia hebat di masa akan datang. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Selamat Hari Guru.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sintang, 25 November 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-87871583459591706152017-11-07T13:51:00.003+07:002017-11-07T16:11:11.670+07:00Laboratorium Kehidupan itu Bernama Insan Cendekia<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimQ4YpvllqoeHa7FZ36FhX0-z1Gc7F-FO2U3zldil5k-UaWwReMMe2gi_g560WWQnCe0crgCvWmYFbT_qqH1MKT0fWLOzM86Vp0tvEaz0zxxNpzmFfPgUoSLKrvTbrfqspKzjyVOhpwzTC/s1600/photo_2017-11-07_13-48-55.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Out Bound" border="0" data-original-height="683" data-original-width="1280" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimQ4YpvllqoeHa7FZ36FhX0-z1Gc7F-FO2U3zldil5k-UaWwReMMe2gi_g560WWQnCe0crgCvWmYFbT_qqH1MKT0fWLOzM86Vp0tvEaz0zxxNpzmFfPgUoSLKrvTbrfqspKzjyVOhpwzTC/s640/photo_2017-11-07_13-48-55.jpg" title="MAN Insan Cendekia" width="640"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Outbound Penerimaan Siswa Baru 2017</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pertengahan tahun 2015 saya mengikuti seleksi dan diterima menjadi salah satu guru di <a href="http://www.icat.sch.id/" target="_blank">MAN Insan Cendekia Aceh Timur</a>. Sekolah ini adalah madrasah unggulan Kemenag yang fokus pada sains sehingga disebut madrasah akademik. Perpaduan IMTAQ dan IPTEK adalah keunggulannya disamping program Tahfidz. Konsep sekolahnya berasrama, perpaduan konsep pesantren dan sekolah umum. Siswanya hasil seleksi nasional dan berasal dari berbagai daerah di dalam dan luar provinsi. Di Indonesia, sekolah ini baru ada 20 buah yang tersebar di 20 provinsi pula. Targetnya ke depan, semua provinsi memiliki satu MAN Insan Cendekia. Semoga terwujud. </span></div>
<div style="text-align: center;"><br></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak hal ingin saya ceritakan tentang sekolah ini. Kali ini saya ceritakan tentang sebagian kecil saja. Sejak pertengahan 2017 saya ijin pamit tidak lagi mengajar para remaja hebat di MAN Insan Cendekia Aceh Timur dan mulai mengajar di tempat baru, yaitu mengajar anak-anak kecil di pedalaman Kalimantan Barat. Berhubung tidak lagi bertugas di MAN Insan Cendekia, saya ingin sedikit bercerita tentang sekolah tersebut, jika masih di sana dan bercerita, maka terkesan ada keberpihakan dalam cerita nantinya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> *****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika mau tahu seleksi siswa baru paling fair, murni dan jujur untuk dapat diterima pada sebuah sekolah maka merujuklah pada MAN Insan Cendekia. Saya terlibat selama dua kali dalam kepanitian penerimaan siswa baru yaitu tahun kedua dan ketiga. Saya kagum dan salut melihat prosesnya. Hanya kekuatan intelektual dan bantuan Allah-lah yang bisa membuat seorang anak bisa lulus. Kekuatan pejabat, orang dalam atau kekuatan uang dapat terabaikan dan tidak berlaku. Proses seperti inilah yang akan berdampak pada karakter generasi Indonesia kedepannya. Generasi jujur yang didapat dari proses yang jujur pula.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siswa di MAN Insan Cendekia adalah pejuang tangguh, belajar agama dipadukan dengan sains adalah makanan sehari-hari. Pembinaan karakter di asrama tidak pernah terlewatkan. Fisiknya kuat, mentalnya dahsyat, mengeluh hampir tidak pernah. Saya banyak belajar dari anak-anak di sana tentang pertemaMinan, seni, dan kreativitas. Tentang ketangguhanpun tidak sedikit saya belajar dari mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lingkungannya humanis. Budaya gotong-royong, bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kesuksesan bersama masih berlaku di sekolah ini. Apapun yang dilakukan, hasilnya adalah untuk kepentingan bersama. Maka jangan heran, jika ada event apa saja di MAN Insan Cendekia, baik event OSIM atau sekolah, guru selalu sibuk membantu ini itu dan anu. Tidak enak badan, jika mereka tidak ikut terlibat, malu hati rasanya. Terkadang bukan tanggungnya namun tetap ikut membantu. Padahal setiap kegiatan sudah ada panitianya dan dibentuk secara bergilir, ditambah panitia tersebut diberikan honor. Menariknya, bukan soal ada tidaknya honor, bukan materi yang dikejar melaikan kepuasan hati melihat sebuah event yang dibuat bisa sukses. Bahagia tak terkira. Guru-gurunya masih muda, ganteng dan cantik-cantik. Semangat dalam bekerja, ikhlas dan totalitas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi saya, sekolah ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat, rugi rasanya jika saya tidak menerima manfaat dari orang-orang hebat tersebut. Sebagai anak muda yang haus akan ilmu dan pengalaman, saya belajar dan melakukan banyak hal diluar kewajiban sebagai guru yaitu mengajar. Di luar jam mengajar, saya lebih banyak nongkrong di ruang Tata Usaha. Melihat dan mengamati apa yang para staf kerjakan di sana, sesekali saya bertanya tentang yang mereka kerjakan. Terkadang saya ikut membantu pekerjaan teman-teman di sana dalam hal mengurus kertas-kertas negara. Sepintas orang melihat, saya hanya buang-buang waktu menyibukkan diri. Orang tidak tahu, di ruangan Tata Usaha inilah semua hal tentang sekolah dikerjakan. Ia adalah pusat sebuah lembaga, yaitu sekolah. Semua hal tentang sekolah, di sini mulanya. Kabar baiknya, saya berhasil mendapatkan ilmu di ruangan ini, mulai dari tentang surat menyurat, masalah tata kelola uang negara, dan administrasi lainya. Orang-orang di ruangan ini dengan senang hati mengajari saya dan saya menerima pengalaman yang luar biasa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak hanya itu, saya juga sering ikut Bang Aiyub yaitu staf teknisi di MAN IC Aceh Timur. Bang Aiyub ini tugasnya adalah menjamin proses belajar mengajar dan kehidupan di sekolah berjalan dengan lancar. Mulai dari menjamin ketersediaan air di setiap tempat yang sudah di sediakan, Air Conditioner di dalam kelas dan asrama, listrik harus tetap stabil dan semua yang berurusan dengan pertukangan. Manfaat menemani dan ikut serta membantu teknisi bekerja, di samping mendapatkan pahala, juga mendapatkan ilmu. Ilmu pertukangan adalah skil khusus, mendapatkannya harus kursus dan harus bayar mahal. Saya mendapatkan ilmu ini dengan gratis. Terkadang juga mendapatkan gratis kopi dingin pake susu sebagai bonus sudah membantu bekerja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya pernah bekerja atau magang di beberapa sekolah, pernah bergabung dengan beberapa organisasi. Saya mengamati dan merasakan bahwa tidak ada yang spesial dengan gaya kepemimpinan atasan saya. Biasa-biasa saja. Di MAN Insan Cendekia Aceh Timur saya melihat dan merasakan hal yang berbeda. Kepala Sekolahnya adalah Pak Shulfan, masih muda dan istrinya juga cantik. Gaya kepemimpinannya luar biasa menurut hemat saya, tenang tapi pasti. Tidak menyakiti, dan selalu memberikan teladan kepada para stafnya. Pak Shulfan tidak pernah menganggap bawahannya sebagai anak buah melainkan sebagai teman bekerja, Saat memperkenalkan anak buahnya kepada orang lain, beliau sering menyebutnya sebagai staf ahli. "Kenalkan, ini namanya sifulan, staf ahli saya di sekolah". Manusia mana tidak senang jika diperlakukan seperti itu, merasa sangat dihargai. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keterbukaan soal anggaran sekolah, hanya di MAN Insan Cendekia saya merasakannya. Para pimpinan, termasuk bendahara tidak sungkan bercerita bahkan mendiskusikan anggaran sekolah mulai dari berapa, kemana dan untuk apa. Bahkan kertas yang di dalamnya terpampang jelas semua angka-angka rupiah terletak manis di atas meja tanpa tersembunyi sedikitpun. Akses untuk mengetahui anggaran sekolah sangat mudah sehingga para guru tidak kesulitan dalam menyusun program di sekolah, apalagi mereka selalu dilibatkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menariknya, kepala sekolahnya ini mampu menempatkan diri sesuai kondisi dan situasi. Kapan harus menjadi pemimpin, kapan menjadi abang, kapan menjadi ayah dan kapan menjadi teman. Beliau tidak kaku, sehingga para guru dan staf tidak merasa takut berhadapan dengan kepala sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Budaya semangat, kerja keras, totalitas dan ikhlas masih awet di sekolah ini. Semoga terus begitu. Akan banyak lahir orang-orang hebat dari MAN Insan Cendekia ini. Para pemimpin yang cerdas dan berakhlakul karimah. Pemimpin yang hatinya tidak lepas dari Al-Quran dan peduli pada banyak orang. Generasi inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin pada tahun 2045 yaitu tahun emas Indonesia. MAN Insan Cendekia sedang mempersiapkannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Arti sebuah kehidupan, kebahagiaan dan cinta banyak saya dapatkan di sekolah ini. Pengalaman yang hebat, pembelajaran yang kuat, dan tempat mengekspresikan ilmu yang didapat, sehingga saya menyebutnya sebagai laboratorium. Ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan sangat berguna sekarang, bahkan sudah dan akan saya terapkan di manapun saya berada. Terimakasih banyak kepada MAN Insan Cendekia Aceh Timur telah memberi kesempatan untuk belajar banyak hal, terimakasih pengalamannya dan terima kasih doa-doanya. Doakan supaya saya menjadi pribadi yang tidak lepas dari prinsip Al-Quran dan Hadis. Pribadi yang terus berbuat untuk kemaslahatan umat, berbuat yang terbaik pada bangsa tercinta terutama dunia pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sintang, 07 November 2017</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-37276251941138858942017-11-03T17:30:00.000+07:002017-12-10T12:06:14.689+07:00Ini Desaku, Mana Desamu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitQ16heeBCqpY6V79lVMG-pQEXT1-NB3NNpsoRVppLD0kMB_4mGjp34GnDjE8hDtuhoCOgpxx266wqNizyMUPX6sspchGGOO4giUay72oVjL3pweawGDKQfofa5Y1H4g9UINcvWe_JYqxW/s1600/IMG20171031080943.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitQ16heeBCqpY6V79lVMG-pQEXT1-NB3NNpsoRVppLD0kMB_4mGjp34GnDjE8hDtuhoCOgpxx266wqNizyMUPX6sspchGGOO4giUay72oVjL3pweawGDKQfofa5Y1H4g9UINcvWe_JYqxW/s320/IMG20171031080943.jpg" title="Desa Merah Arai" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa Merah Arai adalah sebuah desa kecil nan sejuk yang berada di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Penduduknya tidak terlalu ramai cuma sekitar 220 KK. Jaraknya dari pusat kecamatan hanya 47 Km dan untuk menjangkau Desa ini harus menggunakan perahu motor. Baca <i><a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/jaunya-desa-merah-arai.html" target="_blank">Jauhnya Desa Merah Arai</a></i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penduduk di desa ini manyoritas bekerja sebagi petani. Karet adalah komoditi utama mereka. Di samping itu, penduduk desa juga berladang, seperti menanam padi, cabai, tomat, sawi dan sayur-mayur lainnya. Di sini buah-buahan banyak sekali, beraneka ragam sampai buah yang tidak pernah dimakan oleh orang kota, di desa ini ada barangnya. Jika musim buah, guru akan mendapatkan porsi spesial. Ada saja yang mengantar buah-buahan ke rumah. Terkadang, jika sudah terlalu banyak, kita harus menolak sedekah orang dan menghambat mereka untuk mendapatkan pahala. Saya pikir, menolak lebih baik daripada terbuang mubazir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penduduk desa kami tidak hafal nama-nama ikan laut, jangankan makan, lihat saja kadang mereka tidak pernah. Sehingga mereka tidak pernah bermimpi mendapatkan sepeda dari presiden Jokowi. Soal ikan, ikan sungai adalah favorit penduduk desa, ikan baung masyarakat menyebutnya. Memancing atau menembak ikan adalah aktivitas penduduk di waktu luang. Ketika mereka mulai menginginkan makan ikan, maka langsung terjun ke sungai. Dapat dua tiga ekor langsung pulang untuk dimasak. Jangan harap ada orang yang jual ikan keliling di sana. Jika akrab dengan anak-anak kecil, kita akan dibagi ikan hasil tangkapan mereka. Anak-anak di sini, hobinya menembak ikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agama manyoritas penduduk adalah Kristen. Hidup dalam keberagaman sudah terbiasa sehingga tidak menjadi kendala bagi saya. Toleransinya sangat tinggi di sini. Agamaku aku urus sendiri dan agamamu kamu urus sendiri. Kita tidak saling ikut campur soal agama. Dan salutnya, penduduk desa sangat memahami apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam Islam dan mereka memperlakukan saya dengan sangat terhormat, begitu pula saya memperlakukan mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQlfpiFmXoZNLrQ8uafZbi6sEm130-jXnWypruhdQ7ATLMOeCdrAAmgv_prBhi0tP6Jwz3SkFNsD75KUFZfVI27evBkwdiAjePAPicsIb5fhTQw3JG0OIIr9VB0BGTnsKbB05RATwOGpA/s1600/IMG20171019164129.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sinyal di Desa Merah Arai" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQlfpiFmXoZNLrQ8uafZbi6sEm130-jXnWypruhdQ7ATLMOeCdrAAmgv_prBhi0tP6Jwz3SkFNsD75KUFZfVI27evBkwdiAjePAPicsIb5fhTQw3JG0OIIr9VB0BGTnsKbB05RATwOGpA/s320/IMG20171019164129.jpg" title="Kayan Hulu" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tower HP Mini</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa kami tidak ada sinyal telekomunikasi, apalagi akses internet. Hanya ada satu dua tempat di desa yang terkadang mampu menangkap sinyal satu batang itupun tergantung tiupan angin. Jika angin bertiup ke arah kita maka beruntunglah. Kalau teman-teman menghubungi handphone saya tidak terhubung, mohon dimaklumi perusahaan telekomunikasi belum mau bersahabat dengan orang desa seperti kami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Radio adalah sumber berita utama di desa kami, banyak rumah sudah memilikinya. Untuk mendapatkan jaringan harus hati-hati penuh kesabaran, sedikit goyang atau bergeser maka siarannya akan hilang. Setiap rumah ada posisi-posisi tersendiri untuk meletakkan radio atau antenanya supaya mendapatkan suara yang jernih. Kami akan percaya sepenuhnya apa yang disampaikan oleh penyiar radio tersebut, berita apa saja, temasuk pengumuman atau berita duka, karena satu-satunya sumber berita hanyalah dari radio tersebut. Semoga beritanya tetap berimbang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Soal listrik, Alhamdulillah sudah teratasi. Kami tidak menggunakan jasa PLN. Kami menggunakan lampu panel surya, semua rumah memilikinya. Kabarnya, itu bantuan dari dana desa. Sayapun kebagian satu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa kami memiliki air bersih yang cukup, sumbernya dari mata air di atas Bukit Alat. Bukit Alat adalah bukit yang membentang dari Desa Lintang Tambuk sampai Nanga Masau. Airnya mengalir deras ke setiap rumah melalui pipa-pipa tanpa harus menggunakan mesin pompa. Menariknya, air ini tidak perlu dimasak dan bisa langsung diminum. Kata penduduk desa, airnya sudah bersih dari bakteri dan terjamin, namun saya belum mendengar apa pendapat BPOM soal ini. Namun, sampai saat ini saya masih mendengarkan pendapat masyarakat tentang air tersebut. Tidak pelu dimasak dan langsung diminum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika ada yang bertanya, apa kabar hewan ternak seperti babi, kambing dan sapi di desa Merah Arai? Jawabannya adalah aman dan terkendali. Budaya hidup bersih sudah lama diterapkan oleh warga desa. Binatang ternak harus tetap berada di kandang, tidak boleh berkeliaran di perkampungan. Bayangkan saja jika binatang tersebut berkeliaran di perkampungan, maka kotorannya akan sangat mengganggu dan tanaman-tanaman warga akan abis dimakan dan dirusaknya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Budaya hidup bersih ini dulunya dikampanyekan oleh salah satu guru SDN 15 Merah Arai, beliau adalah guru pertama dan satu-satunya saat itu. Namanya adalah Sukadir, beliaulah yang merintisnya saat itu. Tidak hanya budaya hidup bersih, ada banyak program kemasyarakatan dan sosial yang beliau rintis dan sampai saat ini diumurnya yang hampir pensiun, ada program yang sudah berhasil dan ada juga yang belum berhasil. Di kesempatan lain, saya akan ceritakan khusus tentang pak Sukadir, guru perintis yang melegenda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sintang, 3 November 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-47759682082111172682017-11-01T10:11:00.000+07:002017-12-10T12:15:35.296+07:00Jaunya Desa Merah Arai<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhyphenhyphenyYhC5XfdHZqPxk77IC1T0khFmmVz2QPfOkjWUEsQ7a2C8AmvNRjcyPwzgZCWP8Qqw39pQrkwgqlri57CkU73qjqiw5qdgHYzuEsPkVk_bR8ig1VnnUPizWFZPk3o5e9R13lobNzLiM5/s1600/IMG20171017132813.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bus Kayan Hulu" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhyphenhyphenyYhC5XfdHZqPxk77IC1T0khFmmVz2QPfOkjWUEsQ7a2C8AmvNRjcyPwzgZCWP8Qqw39pQrkwgqlri57CkU73qjqiw5qdgHYzuEsPkVk_bR8ig1VnnUPizWFZPk3o5e9R13lobNzLiM5/s320/IMG20171017132813.jpg" title="Bus Pedalaman" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bus Kebanggaan Masyarakat Kayan Hulu</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bus bernama Jurukito hanya ada dua di Kabupaten Sintang, Bus yang kecil treknya hanya sampai Desa Nanga Mau ibu kota Kacamatan Kayan Hilir dan yang besar sampai ke Nanga Tebidah, ibu kota Kecamatan Kayan Hulu. Bus ini keluaran tahun 90-an. Kalau di provinsi lain Bus seperti ini sudah masuk gudang rongsokan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kekuatannya sangat bandel, jangan pernah meragukannya. Jalan mendaki, berbatu, tidak membuat mesinnya meraung kelelahan, kalau jalan becek berlobang sampai 1 meter masih bisa diterobos oleh bus ini. Muatan kursinya sampai 26 orang, namun biasanya tidak semua terisi karena selalu dipenuhi oleh barang-barang bawaan ataupun kiriman masyarakat. Dari Kota Sintang ke Nanga Tebidah, Ibukota Kecamatan Kayan Hulu ongkosnya cuma Rp.100.000. Itu sedikit perkenalan dengan Bus Jurukito.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kehidupan baru saya berada di Desa Merah Arai Kecamatan Kayan Hulu, untuk menuju desa Merah Arai butuh nyali dan fisik yang prima dan harus pandai berenang. Jarak Kota Sintang ke Ibukota Kecamatan Kayan Hulu, Nanga Teubidah cuma 138 Km, jalannya kecil, berbatu, tanah kuning, banyak lobang, sehingga butuh waktu 6 jam perjalanan menggunakan Bus Jurukito. Bisa juga dilalui menggunakan sepeda motor dan banyak juga orang menggunakan mobil Starda atau double cabin, masyarakat disini menyebutnya taxi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnSpt5igtwGAgbDeza5MdxCscjyWYDe76D6Zo1w8_sdjE-IAiFnZ4PlfpX_RAwhIObfYoqfac817AbBaW01tF7opxXGOO0oAYE_35bQflfnbUcy_uIDXyXbz82-3w2hqNNANjw9BRYkOy1/s1600/IMG20171019102429.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="GGD Sintang" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnSpt5igtwGAgbDeza5MdxCscjyWYDe76D6Zo1w8_sdjE-IAiFnZ4PlfpX_RAwhIObfYoqfac817AbBaW01tF7opxXGOO0oAYE_35bQflfnbUcy_uIDXyXbz82-3w2hqNNANjw9BRYkOy1/s320/IMG20171019102429.jpg" title="Merah Arai Kecamatan Kayan Hulu" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perahu menuju Desa Merah Arai</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk menuju desa-desa di Kecamatan Kayan Hulu, hampir semua jalan rayanya adalah sungai. Ada tiga cabang sungai yaitu Jalur Kayan, Jalur Teubidah dan Jalur Payak. Dari ketiga jalur tersebut hanya jalur Kayan yang lumanya tidak ekstrim karena airnya selalu banyak atau dalam. Kalau jalur Teubidah dan jalur Payak airnya sering sedikit, dangkal dan banyak batu-batu besar yang membuat perahu motor tidak bisa melaju dengan maksimal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Transportasi antar desa dan menuju ke pusat kecamatan adalah menggunakan perahu motor. Perahu ini modelnya beragam, ada yang besar, ada pula yang kecil, termasuk mesin yang digunakan. Karena perahu adalah alat transportasi utama sehingga hampir setiap keluarga memilikinya, sekurang-kurangnya adalah perahu dayung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah, tempat saya belajar dan mengajar ada di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">Desa Merah Arai</a>, tepatnya di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/12/ini-sekolah-bukan-kandang-ayam.html" target="_blank">SD No 15 Merah Arai</a>. 47 km dari kota kecamatan. Untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu motor dari Teubidah yaitu Kota kecamatan, lebih kurang 3 jam perjalanan, itupun kalau air sungainya sedang banyak, pasang kalau istilah masyarakat disini namun kalau airnya sedang sedikit atau surut maka membutuhkan waktu sampai 5 jam perjalanan perahu motor. Perlu diketahui, disini tidak ada perahu angkutan penumpang, yang ada hanyalah perahu masyarakat yang hilir-mudik membawa hasil kebun untuk di jual ke Kota kecamatan. Jadi jangan membayangkan seperti di kota yang angkutan umumnya selalu ada dimana-mana bahkan bisa pesan online dan dijemput sampai di depan rumah. Disini NO. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalau mau menuju desa-desa sepanjang jalur sungai kayan, kita harus menumpang perahu masyarakat yang lewat. Cukup berdiri dipinggir sungai sambil menyapa dan bertanya mau kemana? Jika tujuannya sesuai dengan keiinginan kita maka mereka akan meminggirkan perahu dan kita naik, selamat sampai tujuan. Kalau tidak ada perahu masyarakat yang lewat, ya selamat bermalam lagi di Teubidah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Guru dan tenaga kesehatan adalah manusia paling di sayangi oleh masyarakat di daerah pedalaman. Maka jangan lupa memperkenalkan diri dan memakai salah satu atribut yang menunjukkan kita adalah Guru atau tenaga kesehatan. Setidaknya adalah topi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teubidah, 01 November 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-83862547332819039252017-06-23T05:22:00.000+07:002017-11-07T20:34:04.504+07:00Cinta Tanpa Syarat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTPiTx61Pbzwmq_-G5HJhUYDtcQN4He69g0mhZfuPgOZz1M4bxJA9T20KkH6esCR6T2gTMkhDnHSwHMOZHdD1rMbnMef0ipWAsUkvrd6OB3-XoKDSHmUIgGS7VECKKIvb6_PWFi1wTCt2g/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="darman reubee" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1211" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTPiTx61Pbzwmq_-G5HJhUYDtcQN4He69g0mhZfuPgOZz1M4bxJA9T20KkH6esCR6T2gTMkhDnHSwHMOZHdD1rMbnMef0ipWAsUkvrd6OB3-XoKDSHmUIgGS7VECKKIvb6_PWFi1wTCt2g/s320/Untitled-1.jpg" title="Cinta tanpa syarat" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Malam ini kamu tidur lebih awal dari biasanya. Mungkin jadwal kantukmu kembali normal setelah beberapa malam aku ganggu. Maafkanlah, jika itu mengganggu. Aku yakin, kamu tidak akan marah. Pada Ramadhan ini, aku begitu sering mengganggu jam tidur gadis itu. Gadis penyuka ceker ayam, warna hijau dan buah pear. Siapa gadis itu? Biar aku saja yang tahu, kalian jangan coba menebak-nebak, takut salah nanti, jadinya baper. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku berpikir lebih keras dari biasanya, menyatukan seluruh sel saraf hanya untuk menjawab pertanyaan, apa gerangan semua ini?. Ada yang aneh terhadap pertemuan kami, dipisahkan oleh jarak dan waktu namun ada kekuatan maha dahsyat yang menggerakannya sehingga kami bertemu. Awalnya hanyalah pertemuan pikiran dan batin, lalu dipertemukan di sebuah tempat yang sudah Allah skenariokan dengan sangat luar biasa. Tempat yang banyak orang mau ke sana, tapi tidak semua bisa, hanya yang beruntung saja. Tidak kenal dijadikan kenal. Yang jauh dijadikan dekat. Dari suka menjadi cinta. Apakah itu yang dinamakan jodoh? Entahlah, aku tidak mau menebak. Tapi semoga itu benar adanya.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Malam itu, kamu bertanya bagaimana kisah gadis petualang? Bagaimana kisah mencintai dalam diam? Aku hanya menjawab: mereka hanyalah kisah fiktif belaka. Jika tidak fiktif, mereka akan disisiku sekarang. Pada prinsipnya fantasi gadis petualang ada pada kamu sekarang. Kamu memiliki semua hal yang ada pada gadis petualang bahkan melebihinya dalam segala hal. Kamu tidak menyadari tapi aku mengetahui. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saat kamu bertanya tentang kisah mencintai dalam diam? Aku diam sejenak. Menghela nafas, kembali mengingat kisah itu. Aku pernah mencintai seseorang dalam diam, sebelum dia diambil orang secara diam-diam. Gadis itu limited edition. Ya, karena saat itu aku belum mengenal kamu. Setelan bertemu kamu, aku sadar bahwa gadis seperti itu ada banyak di dunia ini. Kamu adalah salah satunya. Dan, aku mendapatkannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suka dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Menyukai seseorang atau banyak orang itu kodratnya manusia, mudah dilakukan dengan berbagai alasan. Berbeda halnya dengan mencintai. Mencintai itu tidak mudah, butuh proses dan respon hati yang kuat karena cinta tidak boleh dipaksakan tetapi dirasakan. Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Allah pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dan saling-saling lainya. Cinta itu seperti gelombang beta yang bergerak tak terduga yang mempengaruhi jaringan-jaringan otak sehingga disebutlah gelombang cinta. Gelombang cinta dapat membuat yang merasakannya menjadi bahagia, senang dan kerap berprilaku seperti orang gila (suka senyum-senyum sendiri). Kira-kira begitulah konsepnya.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagaimana bisa memenangkan cinta ini? tanyamu. Baiklah, aku beritahu. Menggunakan farmasi 4-4-3 dengan menyerang penuh membuat pertahananmu lumpuh, logika-logika bertahan yang kerap kamu lontarkan dapat aku mentahkan. Saat itu, aku juga menggunakan metode pasukan anti teror, tangkap dulu baru introgasi. Dengan metode itu membuat kamu shok, dan kamu bertanya kenapa harus demikian? Jika tidak demikian, saat aku sibuk dengan introgasi, kamu sudah diculik orang, dan aku tidak rela itu terjadi. Aku harus berpikir dan bergerak 10 kali lebih cepat dari orang pada umumnya. Untuk apa? Supaya aku bisa memilikimu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu itu gadis seperti apa sih? Apa istimewanya? Entahlah. Pokonya kamu terlihat beda. Terlihat lebih cerdas dan elegan. Saat beberapa kali melakukan diskusi, aku menyukai tema-tema yang kita bahas. Temanya berkelas, kita bercerita bagaiman masa depan, bagamana pendidikan untuk anak-anak, bagaimana kurikulum yang akan kita terapkan dirumah nantinya, dan banyak hal lainnya. Diskusi seperti ini tidak akan didapati jika kamu bukan gadis yang cerdas. Ketika orang masih bergombal-ria kita sudah membicarakan konsep rumah tangga, kita sudah bercerita bagaimana masa depan keluarga. Tidak bermaksud melawan takdir, hanya mempersiapkan diri untuk menjemput takdir itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekian lama tidak bertemu, kemarin akhirnya bertemu. Pertemuan yang didesain sedemikian rupa dengan beberapa pola tak bercuriga dengan gaya senyap tapi tidak merayap. Saat melihat kamu, terbesit di hati “kamu jauh dari ekspektasiku selama ini”. Kamu yang didepanku lebih manis dari yang aku bayangkan, lebih ramah, elegan, bersahaja dan merasa sangat senang berada disampingmu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu anggun bagaikan keindahan semesta, ada gelombang bahagia saat menatapnya. Mohon berkenan, aku ingin menatapmu lebih lama, kamu jangan malu.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">===</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Teman. Suatu saat nanti, akan aku kenalkan pada kalian, siapa gadis itu? Tapi kau jangan cemburu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sigli, 23 Juni 2017</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-77963041275434025252016-10-06T14:39:00.001+07:002017-06-18T02:16:31.426+07:00Sendiri, Kita Punya Kesenangan yang Berbeda<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib5knG6mLXGboIymDCGLBT36SB40mPcRHkbJ6eM-BO1zo8IgEC3pqNjgYywyIf5sD8Bqr2A3LymohhnhkA-1nLV7cAOifpe4rMn1-CrCqBuL_Nrge24pSkdUYBZKlEI00r1DggXIGCJ6IG/s1600/1380184_4819556346991_766409227_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib5knG6mLXGboIymDCGLBT36SB40mPcRHkbJ6eM-BO1zo8IgEC3pqNjgYywyIf5sD8Bqr2A3LymohhnhkA-1nLV7cAOifpe4rMn1-CrCqBuL_Nrge24pSkdUYBZKlEI00r1DggXIGCJ6IG/s320/1380184_4819556346991_766409227_n.jpg" width="320" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Meninggalkan keramaian</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika ada yang bertanya: dimana kenikmatan sering menyendiri? Maka saya akan menjawab: kamu akan tahu jika kamu memahami arti menyendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cukup lama saya mencoba memahami arti menyendiri, menyendiri dalam artian positif. Hidup jauh dari keramaian, jauh dari suara-suara sumbang tukang kritik yang tak pernah memberikan solusi, jauh dari berita-berita miring, jauh dari berita kriminal yang tak bermoral dan jauh dari gosip-gosip murahan. Menyendiri adalah kesenangan. Menyendiri adalah kebahagiaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menyendiri bukan berarti tidak peduli dengan lingkungan sosial, menyendiri bukan berarti putus asa, dan menyendiri bukan berarti kalah terhadap kerasnya hidup. Menyendiri adalah mengumpulkan energi, meracik ide, menjernihkan pekiran dan mempersiapkan strategi untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Karena menyendiri adalah kesenangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dulunya saya pernah berpikir negatif terhadap orang yang suka menyendiri, apasih yang mereka lakukan saat sendiri?, Jarang keluar rumah, jarang ngumpul dengan teman-teman, jarang ke tempat hiburan, pastinya jauh dari keramain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada salah satu teman saya yang sangat sering menyendiri. Setelah diselidiki, teman saya ini sedang fokus belajar bahasa Inggris, dia ingin mengikuti seleksi beasiswa magister di Australia. Alhamdulillah sekarang studinya hampir selesai. Bayangkan jika teman saya ini masih sering melakukan aktivitas yang tidak terlalu prioritas dengan teman-temannya di luar sana, maka dipastikan dia akan gagal ke Australia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada juga teman yang cukup lama hilang dari peredaran media sosial, bahkan sangat sulit untuk dihubungi. Setelah dicari tahu, rupanya si teman ini sedang rutin mengikuti majelis taklim dan mulai aktif di majelis Zikir. Bagi saya itu adalah kesenangan dan prestasi luar biasa baginya. Menyendiri meninggalkan aktivitas bersama teman-teman yang tidak produktif dalam hal kebermanfaatan dan mencari sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kepentingan masa depan yang lebih cerah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada bayak kasus orang-orang yang menyendiri, meninggalkan aktivitas yang hanya buang-buang waktu, meninggalkan teman-teman yang tidak menguatkan hati, menuju aktivitas yang memperkaya pikiran dan membesarkan hati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mulai saat itu saya mulai paham, kalau menyendiri adalah kesenangan yang di dalamnya ada kebahagian. Menyendiri adalah meditasi untuk memperbaiki diri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menyendri adalah keharusan ketika kita mulai jenuh dengan keadaan, saatnya melakukan intropeksi diri, merenungi hidup, meminta petunjuk kepada pemilik semesta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Satu hal yang perlu diingat, dilarang keras menyendiri terlalu lama, nanti kita akan hilang dari peredaran dan akan dicoret dari daftar teman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">#Kuta Lawah, 06 Oktober 2016.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-31053246367217588832016-06-27T04:31:00.002+07:002017-06-18T02:18:38.371+07:00Kebersamaan dalam Silaturahmi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheH6Ulwlw2Hffwo7P9h2z-zcbzr8VGqJ36CYHykk7Qj1i46ECGXEXZGyoNwwiB1se5udjkiIahkuDU9oc8z-_yoGe2skT24jgAt9rCQDvUREHQgOP9Q3AP-K9kOI7LkH1SMe7oFTY0fmUS/s1600/IMG_20160626_200225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img alt="GGD II" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheH6Ulwlw2Hffwo7P9h2z-zcbzr8VGqJ36CYHykk7Qj1i46ECGXEXZGyoNwwiB1se5udjkiIahkuDU9oc8z-_yoGe2skT24jgAt9rCQDvUREHQgOP9Q3AP-K9kOI7LkH1SMe7oFTY0fmUS/s400/IMG_20160626_200225.jpg" title="Guru Garis Depan" width="400" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Belajarlah dari nenek moyangmu bagaimana caranya menghubungkan rahim-rahim itu, karena silaturahmi menimbulkan kecintaan dalam keluarga, meluaskan rezeki, dan menunda kematian.” (HR Imam Tirmidzi)</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirtmidzi sangat relevan dengan apa yang kami rasakan kemerin. Kami meluapkan kegembiraan yang sangat luar biasa dan itu didasari karena kami saling mencintai, karena kami adalah keluarga dibawah payung program <i>Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI)</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Awalnya hanya candaan untuk menghadirkan para alumni SM3T di Banda Aceh, karena kami sadar hal itu tidak mudah dengan berbagai kesibukan teman-teman selama Ramadhan, belum lagi jarak yang memisahkan tidak dekat. Sehingga disepakati mengumpulkan alumni dalam kegiatan buka puasa bersama hanya yang berdomisili di Banda Aceh dan Aceh Besar saja, namun tetap mengundang alumni SM3T se-Aceh, siapa tahu ada yang sedang berada di ibu kota ataupun ada yang mau meringankan langkah untuk ikut menghadiri acara tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Maka dibuatlah acara Rapat Koordinasi koordinator kabupaten dan koordinator program studi se-Aceh dan Buka Puasa Bersama, sekaligus merayakan ulang tahun ke-1 <i>Masyarakat SM3T Institute </i>(MSI) secara bersamaan juga sedang dirayakan di seluruh Indonesia. MSI adalah sebuah lembaga yang dibentuk oleh para alumni SM3T untuk menghimpun dan menghubungkan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Lembaga yang memiliki markas pusat di Makasar ini sudah terbentuk hampir di setiap provinsi, salah satunya di Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUcbB9-62kyy8T9bbhKjhveNoVbzx5_UCClcokksf7DKAA3BbYdVl_SYmFj3J-1HOrL9Z0laQVcPhaDvDv7yuWqX6L8DpbRHyjctdonorF4CwNnz2p5kDztV_4-UdWNHQJR91DNxbKPB_7/s1600/IMG-20160626-WA0059.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img alt="Pemetaan GGD II" border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUcbB9-62kyy8T9bbhKjhveNoVbzx5_UCClcokksf7DKAA3BbYdVl_SYmFj3J-1HOrL9Z0laQVcPhaDvDv7yuWqX6L8DpbRHyjctdonorF4CwNnz2p5kDztV_4-UdWNHQJR91DNxbKPB_7/s400/IMG-20160626-WA0059.jpg" title="MSI" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suasana Rapat Koordinasi</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak perlu membentuk panitia besar, hanya panitia kecil tanpa SK yang penting semua mau membantu secara suka rela, tanpa membedakan setiap angkatan, berbaur menjadi satu keluarga. Akhirnya rapat koordinasi resmi kami buka di Auditorium lama dan buka puasa bersama di Mushala Insan Kamil FKIP Unsyiah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Riuh keramaian pada saat Rakor cukup membuat aliran darah mengalir deras, bagaimana tidak, kegembiran saat itu mebuat jantung bekerja lebih cepat. Kegembiraan muncul saat melihat teman-teman yang hadir tidak hanya dari Banda Aceh dan Aceh Besar saja namun juga dari luar kota yang jaraknya merupakan salah satu syarat diperbolehkan untuk Menjamak atau Qasar Sholat. Dan, ini merupakan sebuah penghargaan yang sangat luar biasa bagi teman-teman panitia, karena kami sangat percaya atas komitmen dan dedikasi semua alumni. Kami tidak pernah meragukannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Puncak kegembiraan dan silaturahmi yaitu pada saat acara buka puasa bersama. Panitia penyelenggara sengaja mensetting suasana sedramatisir mungkin, mulai dari tempat acara yang sengaja tidak dibersihkan lebih awal, spanduk dan atribut lainnya yang masih berantakan, kue berbuka yang sengaja tidak dikemas terlebih dahulu, bahan munuman yang belum dibikin, dan nasi yang belum dibungkus. Hal ini diciptakan dengan satu tujuan yaitu supaya kami semua yang hadir ikut bekerja sama bahu-membahu dalam menyiapkan makanan berbuka puasa yang akan kami santap nantinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjsVWfZhuX1ohh6WQq7chSyZ3AnMYJ15GU93LnynXoi_gsF_Dc3-GZ-TiOrAeukdgtGlzEoktURlNqac_Gcy-JBg0oZoFt3aJZlarJsZojSpZ_ZTaMgHtiWGsxrnNNB4rZ5Nda1hVGz8it/s1600/IMG-20160626-WA0038.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img alt="Buka puasa bersama Alumni SM3T Aceh" border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjsVWfZhuX1ohh6WQq7chSyZ3AnMYJ15GU93LnynXoi_gsF_Dc3-GZ-TiOrAeukdgtGlzEoktURlNqac_Gcy-JBg0oZoFt3aJZlarJsZojSpZ_ZTaMgHtiWGsxrnNNB4rZ5Nda1hVGz8it/s400/IMG-20160626-WA0038.jpg" title="Masyarakat SM3T Institute" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suasana Buka Puasa Bersama</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memperhatikan gotong royong teman-teman membuat kami terharu, bagaimana ibu-ibu bersama-sama mengemas kue tadi ke platik dan tempat lainnya, mempersiapkan aneka minuman, dan bapak-bapak ikut menuangkan air minum ke gelas-gelas, lalu menghidangkannya di tempat yang telah ditentukan. Suasana gotong royong sambil bercanda, bercerita ria, terus-menerus terlihat sambil tertawa kecil di berbagai sudut. Bukankah itu sangat luar biasa? Tidak ada yang menyia-nyiakan momen ini. Karena suasana berkumpul seperti ini adalah momen langka bagi kami yang selama ini sibuk dengan aktivitas masing-masing di luar sana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menariknya, ada yang dulu hanya pernah berkomunikasi dengan adik angkatan via media sosial, di sana mereka bisa bertemu langsung. Ada teman perempuan yang dulu pernah ditaksir, di sana dia mengundang untuk menghadiri acara resepsinya. Ada sejoli yang dipisahkan oleh jarak, di sana mereka berjumpa, aduhai. Ada yang sudah mapan, menawarkan pekerjaan kepada yang masih berjuang. Ada juga yang sibuk menjodoh-jodohkan teman dengan harapan bisa cocok. Semuanya saling berbagi, saling memotivasi dan saling menguatkan. Duhh, kami semua sangat senang menikmati pemandangan ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kami semua mendokumentasikan momen tersebut di memori kepala yang kian pesat ini, juga di memori handpone masing-masing yang nantinya akan kami kenang pada suatu hari nanti. Hari ini kami bisa bersama dengan penuh suka cita, namun kami tidak bisa menjamin kedepan akan bisa seperti ini lagi. Kami tidak mau bertaruh bisa bersenda gurau penuh keakraban seperti ini lagi, dengan berbagai agenda kedepan yang sangat padat dan jarak yang sangat jauh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun, kami akan usahakan, momen kebersamaan akan tetap kita buat dengan agenda dan even yang berbeda namun nuansa keakraban dan kebersamaan justeru lebih menggoda. Karena kita semua memilih percaya kalau satu sahabat sejati lebih berharga dari pada seribu teman yang mementingkan dirnya sendiri. Bukankah begitu?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tunggu even selanjutnya!. Salam cinta penuh kebersamaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">#Banda Aceh, 27 Juni 2016</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-12918200641639846712016-05-07T21:12:00.002+07:002017-06-18T02:17:04.138+07:00Memiliki Karakter Introvert, Salahkah?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmtlrzo0uv2ZfHedql_-yy4hTAL5Hzp8Z8r2HRrgPp_vDObFUoRo3Cb5sKtbYsz8dz1YKHyM4PFU38tRiHlYikUG0f8_2hk2-OKqPHElBY5_meNe3lUdYRMB3zoVVAEouQ6q1_sEyXpBaz/s1600/teaser+image.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Introvert adalah kelebihan" border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmtlrzo0uv2ZfHedql_-yy4hTAL5Hzp8Z8r2HRrgPp_vDObFUoRo3Cb5sKtbYsz8dz1YKHyM4PFU38tRiHlYikUG0f8_2hk2-OKqPHElBY5_meNe3lUdYRMB3zoVVAEouQ6q1_sEyXpBaz/s320/teaser+image.jpg" title="Karakter Introvert" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya sangat terkejut ketika ada teman yang menghardik saya dengan “Karakter Introvert”, katanya saya memiliki karakter itu sehingga sulit menemukan jodoh yang dibuktikan tak kunjung menikah. Katanya karakter introvert jarang sekali berinteraksi dengan dunia luar, pemalu, pendiam, susah berbicara sehingga sering ditikung oleh orang lain. Maybe yes maybe no!.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena yang menghardik adalah orang yang saya anggap luar biasa dari berbagai segi terutama keilmuannya maka saya harus berusaha memahami maksudnya. Bagi saya introvert adalah istilah baru, saking penasarannya dengan istilah itu 14 artikel psikologi dari berbagai sumber telah saya baca. Rupanya karakater introvert tidak 100 % ada dalam diri saya, ada juga karakter extrovert, kalau diangkakan 60:40. Dan lebih bijak mengatakan kalau kedua karakter itu ada dalam diri saya sehingga dinamakan dengan ambievert. Memilih membela diri dengan tulisan ketimbang dengan kata-kata adalah salah satu ciri introvert. Tidak masalah, saya sedang memposisikan diri sebagai introvert.:)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Satria Gumilang mengulas panjang lebar tentang introvert dan ia meyakinkan semua orang kalau introvert bukanlah penyakit atau kekurangan yang harus dirisaukan namun introvert adalah anugrah, tercermin dari kalimat pembuka yang ia gunakan: </span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul. Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi. Ada sosok yang terlihat serius di tengah keadaan yang tenang. Ada juga sosok yang terlihat acuh di tengah suasana yang tegang. Sosok ini berbeda, tak seperti kebanyakan orang. Namun ia bukanlah pemalu ataupun seorang yang berpenyakit, tetapi ia justru sedang memerhatikan. Ia sedang menganalisa keadaan. Ia seorang Introvert. </span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Introvert adalah karakter manusia yang lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah pribadi yang lebih banyak berpikir, imajinasi mereka tinggi. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun. Orang dengan karakter introvert jarang bercerita bahkan lebih suka mendengarkan orang bercerita. Mereka juga lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi, berpikir dulu baru berbicara/melakukan. Bagi orang introvert diam bukan berarti tak mengerti atau tak peduli, tetapi mereka sedang menganalisa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Introvert juga lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus segala hal yang berbau informasi, mereka juga senang dengan kegiatan yang tenang seperti bermain komputer, memancing, bersantai, mendaki gunung dan sebagainya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Xtrovert adalah kebalikan dari introvert. Karakter extrovert lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Mereka adalah pribadi yang lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam keramaian daripada di tempat yang sunyi. Mereka lebih senang bercerita daripada mendengarkan orang bercerita, lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi, suka berbicara atau melakukan dulu baru berpikir, dan mereka lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada fakta menarik bahwa banyak tokoh-tokoh dunia yang luarbiasa, rata-rata memiliki karakter introvert seperti Albert Einstein, Mahatma Ghandi, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, Abraham Lincoln, J.K Rowling dan banyak lagi tokoh besar lainnya. Mereka mampu membuktikan bahwa dunia pun membutuhkan mereka. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa. Mereka adalah sosok luar biasa yang telah mengubah dunia dengan karyanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak salah apa yang dikatakan oleh Ahli psikologi seperti Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist yaitu: orang dengan karakter introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah maha karya. Biasanya seorang introvert gemar menulis. Karena dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Albert Einstein pernah menulis sebuah kalimat yaitu “Aku benci keramaian banyak orang dan harus berpidato. Aku benci disorot kamera dan harus menjawab berondongan pertanyaan. Kenapa popularitas mencengkeram aku yang seorang ilmuan yang selalu berurusan dengan hal-hal abstrak dan merasa bahagia bila sendirian. Sebuah manifestasi psikologi massa yang berada di luar jangkauanku”. Ya, inilah salah satu isi hati seorang introvert, sendiri berada ditempat sunyi bagi mereka adalah kebahagiaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">So. Introvert dan rasa malu tidaklah sama. kepribadian introvert terlihat pemalu karena mereka cenderung berpikir sebelum berbicara, serta memproses sesuatu secara internal, berbeda dengan ekstrovert yang lebih spontan dalam mengungkapkan sesuatu. Jadi begitulah teman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastinya, tidak salah memiliki karakter introvert karena itu adalah kelebihan yang harus disyukuri, hanya sedikit kekurangan pada karakter ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, Apa karaktermu? Introvert, Xtrovert, atau Ambievert?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">#Sabtu, 7 Mei 2016.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-67658808653120489462016-02-28T20:31:00.000+07:002016-03-02T22:45:17.898+07:00Setelah Ini Mau Jadi Apa?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJOwLOUUsx7fxsiJWzm1HnVCFadoOKVgV6DZUUn1SMR4LY1hAiVsHSXe0zhNw8DHuiG0CEGlzhrZ62QDrN8tm6HKerDGlBtSd5ZArr2_mSJcmrlnf5mN1Bq6dC-XsUXifa7PVTcVp1X94e/s1600/IMG_3480.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img alt="Kegembiraan Saat Yudisium PPG SM3T 2015" border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJOwLOUUsx7fxsiJWzm1HnVCFadoOKVgV6DZUUn1SMR4LY1hAiVsHSXe0zhNw8DHuiG0CEGlzhrZ62QDrN8tm6HKerDGlBtSd5ZArr2_mSJcmrlnf5mN1Bq6dC-XsUXifa7PVTcVp1X94e/s640/IMG_3480.JPG" title="PPG SM3T" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kegembiraan Saat Yudisium PPG SM3T </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemarin Unsyiah melaksanakan yudisium terhadap 133 guru dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tidak hanya Unsyiah, ada 20 LPTK seluruh Indonesia juga melakukan hal yang sama. Meluluskan guru-guru yang telah digemleng, dididik dan dibina selama satu tahun dalam program PPG dan sebelumnya mereka telah dilatih ketahanmalangan selama satu tahun di pedalaman Indonesia. Guru-guru ini adalah angkatan ketiga setelah sebelumnya para LPTK telah meluluskan dua angkatan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk angkatan yang baru lulus, ada satu pertanyaan, setelah ini, mau jadi apa?. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya juga berada di bagian ini setahun yang lalu dan telah mengajukan pertayaan “setelah ini mau jadi apa?” pada diri saya sendiri yaitu pada bulan ketiga saat sedang kuliah PPG. Saya khawatir sekali setalah PPG akan mengalami masalah yang sangat ditakuti oleh orang-orang yang baru selesai studi yaitu “menganggur” sehingga harus menanyakan pertanyaan itu untuk memacing kerja otak dalam menganalisa masa depan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kita semua tahu, siapa saja yang kuliah di FKIP dan ingin menjadi guru maka akhir dari mimpinya adalah PNS. Kecuali kuliah di FKIP tapi tidak mau menjadi guru, hanya menjadikan FKIP sebagai batu loncatan saja. Oke, itu tidak masalah. Dewasa ini mulai dikampanyekan jika ingin menjadi dosen maka harus kuliah S2 dan jika ingin menjadi guru harus kuliah PPG dan memiliki sertifikat pendidik. Karena untuk seleksi guru kedepan semua peserta seleksi harus memiliki sertifikat pendidik sebagai syarat mutlaknya. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam dua hari ini timeline facebook di laptop banyak dibanjiri dengan euforia kelulusan peserta PPG 2016, ucapan terimakasih dan rasa syukur menghiasinya. Saya cuma mengucapkan selamat, semoga berkah, semoga gelar barunya dapat digunakan dengan baik. Mulai minggu depan, setelah euforia ini berakhir, saya pastikan masa-masa galau akan menghampiri manyoritas alumi PPG. Masa-masa bosan, jenuh, sentuk, dan rasa gengsi mulai megindap. Apalagi jika sanak famili mulai ada yang bertanya, ngajar dimana sekarang?, kerja dimana sekarang?. Saya ingatkan, janganlah menjawab dengan jawaban yang belum pasti kebenarannya seperti “saya sedang menanti GGD beberapa bulan lagi!” jika dijawab seperti itu maka anda masuk dalam golongan korban PHP paling sadis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mari kita berandai-andai. Alumni PPG skil utamanya adalah mengajar, kecintaan menjadi seorang guru tidak diragukan lagi, setahun di pedalaman selama SM3T dan satu tahun kuliah profesi guru berasrama, saya pikir sudah sangat cukup matang. Pertanyaannya adalah, mau mengajar di mana sekarang? Ada banyak guru honor yang menguasai sekolah, guru-guru PNS yang sudah sertifikasi dimana mereka banyak yang tidak cukup jam mengajar dan terus mencari jam tambahan di sekolah-sekolah lain. Nah, datang kita alumni PPG ke sekolah minta jam mengajar, apakah sekolah mau terima? Mereka akan mikir-mikir juga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lalu apa solusinya? Solusi ada pada diri kita masing-masing. Ingatlah bahwa rezeki itu sudah Allah jamin untuk hambaNya. Setiap kita pasti mempunyai skil yang luar biasa, tidak hanya mengajar, ada banyak skil lain yang bisa dikembangkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Supaya tidak kecewa mulailah berpikir dan tanamkan dalam hati yang paling dalam “PNS itu bukan akhir segalanya”. Ada banyak pekerjaan lain yang mendatangkan rezeki yang halal, apa saja, yang penting kita senang dan bahagia dalam menjalaninya. Cobalah menciptakan kebahagiaan sendiri dengan cara kita sendiri. Jika tidak, maka anda akan masuk dalam golongan orang-orang yang putus asa dan ujung-ujungnya akan menjurus ke prilaku kriminal. Selamat mencoba!.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">[Minggu, 28 Februari 2016]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-43943606266940628642016-01-30T11:21:00.002+07:002017-06-18T02:17:18.335+07:00Jika ke Pidie, Mampirlah ke Pasar Ie Leubeue dan Cicipi Ade di Sana<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQm5SYq8fInoDwvJw5J6ZXTZFx7a8EoLW-Ea8DFGyPlKtujLZOms35XRY_7LdxvAZHkiD7pT6PMaH7yqhgHVRHhfRQ7OPSGjlaOtM6HmWnY2nXyYVTLwt4ov01-S9j56B26eg9t6Pgv8YY/s1600/1454118486146.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ade Kembang Tanjong" border="0" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQm5SYq8fInoDwvJw5J6ZXTZFx7a8EoLW-Ea8DFGyPlKtujLZOms35XRY_7LdxvAZHkiD7pT6PMaH7yqhgHVRHhfRQ7OPSGjlaOtM6HmWnY2nXyYVTLwt4ov01-S9j56B26eg9t6Pgv8YY/s640/1454118486146.jpg" title="Ade Ie Leubeue " width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.8px;">Kuliner Khas di Pasar Ie Leubeue Kembang Tanjong</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejak 25 tahun menetap di Amerika, pada tahun 1976 untuk pertama kalinya Deklarator Gerakan Aceh Merdeka Hasan Tiro pulang ke Aceh. Hari itu ia tiba di Pelabuhan Kuala Tari, Pasi Lhok, Sebuah desa nelayan di Kecamatan Kembang Tanjong. Tempat ini menjadi satu-satunya lokasi paling aman sebagai jalur keluar masuk antar negara. Untuk menuju lokasi ini hanya ada satu jalan dan itu adalah satu-satunya sehingga tempat ini dianggap paling aman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak Jauh dari Kuala Tari, ada sebuah kampung yaitu Ie Leubeue. Kampung ini sangat terkenal dengan pasar Ie Leubeue. Pasar Ie Leubeue masih tergolong sangat tradisioanal dengan bangunan yang kebanyakan terbuat dari kayu bahkan kelihatan umurnya sudah sangat tua. Pasar ini terletak di tengah-tengah perkampungan pesisir kawasan paling sudut barat-laut Kecamatan Kembang Tanjong, yaitu berjarak empat kilometer ke arah utara dari pusat pasar kecamatan atau tujuh belas kilometer ke arah timur dari Kota Sigli.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menariknya di pasar Ie Leubeue ini selalu ramai di pagi hari, mulai setelah Subuh sampai pukul sepuluh. Berbagai aktivitas jual-beli masyarakat dilakukan di sini. Jika ingin membeli ikan segar maka datanglah ke tempat ini saat pagi. Aktivitas jual beli di pasar ini sangat beragam mulai dari ikan segar, dan aneka makanan seperti nasi, lontong, dan kue seperti putu, bengkang, dan paling terkenal adalah <i>ade</i>. Masyarakat setempat biasa menyebutnya <i>Ade Ie Leubeue</i> namun masyarakat luar Kembang Tanjong sering menyebutnya <i>Ade Kembang Tanjong.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Di pasar Ie Leubeue ini kurang lebih ada empat warung kopi yang masih jauh dari kemodernan, bagaimana tidak, untuk bisa mencicipi kopi telur kocok atau <i>kupi boh manok</i> kita harus menunggu lumayan lama. Warung kopi di pasar Ie Leubeue sangat menjaga ciri khasnya yaitu <i>kupi</i> <i>boh manok</i>, dimana sebelum dicampur dengan kopi, merah telur dikocok terlebih dahulu dan uniknya prosesnya dilakukan secara manual tidak menggunakan mesin mixer seperti warung kopi modern. Ada orang khusus yang memang bertugas mengocok boh manok ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti biasanya kopi telur kocok, ade dan putu menjadi menu pilihan setiap pengunjung. Pasar ini sangat ramai ketika hari raya, karena semua pemuda yang pulang dari perantauan pasti mengunjungi tempat ini dan tidak hanya penduduk setempat bahkan penduduk dari kecamatan lain pun ikut menkmati kuliner khas yang bernuansa tradisional terbut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">[30 Januri 2016]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0