tag:blogger.com,1999:blog-23481333049850003322024-03-13T11:37:23.000+07:00Darman Reubeedarman reubee,traveling,kuliner,sharing,tips,life story,SM3T,GGD, Guru,cerpen,Travel,pendidikan Indonesia,ceritadarmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-23843908986482019382022-10-05T23:05:00.014+07:002022-10-05T23:19:25.944+07:00Mewujudkan Generasi Unggul<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: helvetica;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpOvKYeiGJyV_ZzwDwp2XbanQr64cDcIo3tOJfUOjPyg7UNk-sB3Jj1XPTPdfM977t_0fsmKlx1_m4wAHc5uQqaO89hxogjJHmX2glkOtDzY7IXFqHuBC7g1zdkJ4AQV6CQ2IpOh6_nejoK4go51KCmc7vjd5zanFlzkJC_QEnUestJPWjw_3JEVRALQ/s1024/modul%201.3.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpOvKYeiGJyV_ZzwDwp2XbanQr64cDcIo3tOJfUOjPyg7UNk-sB3Jj1XPTPdfM977t_0fsmKlx1_m4wAHc5uQqaO89hxogjJHmX2glkOtDzY7IXFqHuBC7g1zdkJ4AQV6CQ2IpOh6_nejoK4go51KCmc7vjd5zanFlzkJC_QEnUestJPWjw_3JEVRALQ/w640-h480/modul%201.3.png" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: helvetica;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Koneksi antar materi modul 1.3 ini berisi apa yang saya pahami mengenai kaitan peran saya sebagai guru dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-murid saya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah. Materi-materi sebelumnya sangat berkaitan mulai dari filososfi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, serta manajemen perubahan dengan model inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA untuk mewujudkan visi Guru Penggerak.</div></span><p></p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: helvetica;">Keterkaitan Visi Guru Penggerak dengan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara</b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Visi guru genggerak harus sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sehingga, dalam menyusun visi, guru harus berfokus pada murid agar murid dapat berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Guru diharapkan dapat menggali peta kekuatan baik dari faktor internal maupun eksternal untuk mewujudkan visinya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ki Hadjar Dewantara memilih metode among dalam mendidik anak. Metode among dikenal dengan metode pengajaran dan pendidikan berdasarkan Asih, Asah, dan Asuh. Among memiliki pengertian menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang, membimbing anak dengan ikhlas sesuai bakat dan minatnya, memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Keterkaitan Visi Guru Penggerak dengan Nilai dan Peran Guru Pengerak</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Visi guru penggerak harus mampu mencerminkan nilai dan peran dari guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila sehingga guru penggerak haruslah memiliki nilai dan mampu menerapkan perannya sebagai guru penggerak, antara lain: menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Sebagai guru, kita harus memiliki visi yang jelas menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu diberikan pada murid. Keyakinan kita atas visi itulah yang terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Tantangan bagi guru agar bisa memberi ruang pada semua murid untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang semestinya. Pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk itu, nilai-nilai dari guru penggerak seperti mandiri, reflektif, kreatif, inovatif dan berpihak pada murid semestinya melekat dalam diri seorang guru penggerak, agar mampu menjalankan perannya dengan baik demi mewujudkan visinya, yaitu </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span></p><blockquote><span style="font-family: helvetica;">Mewujudkan Generasi Unggul Berlandaskan Profil Pelajar Pancasila.</span></blockquote><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Untuk mewujudkan visi tersebut maka guru harus bisa memetakan kekuatan yang ada baik dari dirinya sendiri maupun lingkungan di sekitarnya. Bisa dari Kepala Sekolah, rekan sejawat, orang tua murid, masyarakat, sarana prasarana maupun murid itu sendiri. Setelah memahami peta kekuatan maka bisa menemukan strategi untuk melakukan perubahan mewujudkan mimpi menjadi nyata.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Inkuiri Apresiatif BAGJA</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Apabila guru penggerak sudah memiliki nilai dan menerapkan perannya sebagai guru penggerak, maka akan mampu mewujudkan visinya. Visi tersebut akan tercapai bila terukur, konkret, sistematis dan terencana. Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan sering disebut sebagai Inkuiri Apresiatif (IA) dengan tahapan bernama BAGJA.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Inkuiri Apresiatif adalah manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Pendekatan IA dapat dimulai dengan mengindetifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk melaksanakan IA diperlukan sebuah strategi. Strategi itu dikenal dengan akronim BAGJA, yakni Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Perubahan yang diharapkan tentu saja harus tetap mempedomani filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Bahwa pendidik hanya berperan sebagai penuntun murid menuju kodrat alam dan kodrat zaman. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, guru hanya bisa menuntun tumbuhnya kodrat tersebut. </span></p><p style="text-align: justify;"></p><p></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">_________________</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Tugas:<br /></b></span><span style="font-family: helvetica;"><b>1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3</b><br /></span><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Muhamad Darmansyah, S.Pd.<br /></span><span style="font-family: helvetica;">SDN 15 Merah Arai<br /></span><span style="font-family: helvetica;">- CGP-6-Sintang </span></div>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-36653845384976647872022-09-20T09:00:00.005+07:002022-09-20T09:03:52.316+07:00Guru Penggerak di Masa Depan<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikJCuEIgoUjxTuSZJB6xn_ZUDQdCzl4OEPDAvrmRwRJKpXvAW11E0rfRkf2mDM92FRh5xnl5il8sWamKURfP7ii_5mcWX9SvdmS6I9MicgR3dpg_gsg46pRuMoLCopaApMDPXEh_G4tR1-i6YN_MZF3sR134ksb0q7Ku8K13eGWnpvMqyKCC7kqLHY6w/s2560/Blue%20And%20Yellow%20Abstract%20Beauty%20Youtube%20Channel%20Art.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1440" data-original-width="2560" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikJCuEIgoUjxTuSZJB6xn_ZUDQdCzl4OEPDAvrmRwRJKpXvAW11E0rfRkf2mDM92FRh5xnl5il8sWamKURfP7ii_5mcWX9SvdmS6I9MicgR3dpg_gsg46pRuMoLCopaApMDPXEh_G4tR1-i6YN_MZF3sR134ksb0q7Ku8K13eGWnpvMqyKCC7kqLHY6w/s320/Blue%20And%20Yellow%20Abstract%20Beauty%20Youtube%20Channel%20Art.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: verdana;">Dimasa depan saya ingin menjadi guru penggerak yang selalu tergerak, bergerak dan menggerakkan ekosistem sekolah dan masyarakat sekitar untuk meujudkan pendidikan yang berkualitas dengan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila. Ingin menjadi Guru Penggerak yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak, serta mampu mengimplementasikan kompetensi Guru Penggerak.</span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Nilai-nilai yang harus saya kuasai di masa depan adalah:</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><b>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Mandiri</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya akan selalu memotivasi diri sendiri u<br />ntuk melakukan perbubahan yang dimulai dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Perubahan harus disertai dengan rasa tanggung jawab yang sangat besar dengan apa yang telah ditugaskan, kreatif dan memiliki sifat inisiatif yang tinggi karena guru adalah role model bagi murid, untuk itu diharapkan memiliki kecakapan dan keterampilan yang patut ditiru. Nilai mandiri dengan rasa tanggung jawab dan penuh percaya diri terhadap perubahan nantinya dapat membuat saya berperan sebagai pemimpin pembelajaran.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">2.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Reflektif</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya selalu mengevalusi diri terhadap apa yang sudah dicapai agar mengetahi kelebihan dan kelemahan yang bisa digunakan untuk proses perbaikan di masa yang akan datang. Menjadikan kelebihan dan kelemahan sebagai sarana menjadi guru yang lebih baik setiap waktunya. Semua yang terjadi tidak dibiarkan berlalu begitu saja, tetapi selalu mengambil hikmah. Reflektif yang dilakukan ini akan sangat berguna ketika menggerakkan komunitas praktisi.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">3.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Kolaborasi</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Membangun hubungan kerja yang positif dengan semua pihak demi pengembangan proses pembelajaran dan memberikan kebermaknaan bagi dunia Pendidikan. Saling memberi pengaruh yang positif, berbagi ilmu dan pengalaman, membuka diri untuk jejaring yang akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru sehingga saya dapat menjalankan peran guru penggerak yang kolaborasi atar guru.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">4.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Inovatif</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Memiliki jiwa untuk melakukan pembaharuan dan menemukan gagasan cemerlang dalam mengatasi persoalan pendidikan. Berusaha selalu menemukan cara baru untuk diterapkan, sehingga pembelajaran tak terasa sebagai beban, tetapi tetap bermakna bagi murid, menggunakan berbagai sumber belajar, menyenangkan, dan sesuai dengan cara belajar murid serta melihat peluang yang ada di sekitar untuk mendukung ide orisinil demi menguatkan pembelajaran murid sehingga nantinya saya dapat menajdi coach bagi guru lain.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: verdana;">5.</span><span style="font-family: verdana; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: verdana;">Berpihak pada Murid</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Saya akan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama dalam pembelajaran dan bukan pada pemuasan diri sendiri. Menuntun murid untuk mandiri dalam belajar,mengembangkan potensi dan membentuk karakter murid sehingga menjadi pribadi yang unggul, sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Melakukan pembelajaran yang asik, kreatif dan menyenangkan sesuai dengan konteks kearifan lokal. Dengan kemandirian murid, diharapkan dapat meujudkan kepemimpinan murid.<br /><br />_____</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><i>Tugas 1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Muhamad Darmansyah, S.Pd.<br /></span><span style="font-family: verdana;">SDN 15 Merah Arai<br /></span><span style="font-family: verdana;">- CGP-6-Sintang –</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-47410264479789849472022-09-11T00:04:00.003+07:002022-09-20T09:04:47.560+07:00Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNKrj1BhB9Bn5Jrgd1_PnDV5Z6PYn2pxLWVdzBEmZPiiwIjCHOD8MC6-wg6miIfL-xYpmWwApCznV68YwbMj4WWktYIiEHKbvZ6mgHK3epa1iEMmJRKvHp5JE_-8s5xfKUPusMgZgNVnh_zmRvLapsQEnucwmU8a8j4klsW0Q4DrwdIXVYVpErzVWTyQ/s4608/IMG20190723084152.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="4608" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNKrj1BhB9Bn5Jrgd1_PnDV5Z6PYn2pxLWVdzBEmZPiiwIjCHOD8MC6-wg6miIfL-xYpmWwApCznV68YwbMj4WWktYIiEHKbvZ6mgHK3epa1iEMmJRKvHp5JE_-8s5xfKUPusMgZgNVnh_zmRvLapsQEnucwmU8a8j4klsW0Q4DrwdIXVYVpErzVWTyQ/w320-h240/IMG20190723084152.jpg" width="320" /></a></div>Anak dilahirkan sebagai manusia yang istimewa dengan segudang bakat dan minatnya. Bakat dan minat anak tidak selalu harus sama, dimana anak memiliki latar belakang yang berbeda, budaya, agama, suku, dimana semua itu mempengaruhi bakat dan minatnya. Dengan perbedaan-perbedaan tersebut maka anak harus dididik dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam, budaya, adat istiadat dan zamannya sendiri. Zaman abad 21 dengan teknologi seperti sekarang, pembelajaran berbasis IT sangat di depankan. Pendidikan kasih-sayang sangat diutamakan, tidak boleh ada lagi pendidikan dengan kekerasan.</span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ki Hadjar Dewantara memilih metode among dalam mendidik anak. Metode among dikenal dengan metode pengajaran dan pendidikan berdasarkan Asih, Asah, dan Asuh. Among memiliki pengertian menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang, membimbing anak dengan ikhlas sesuai bakat dan minatnya, memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Ki Hadjar Dewantara mengatakan: Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. keselamatan dan kebahagiaan tidak terlepas dari karakter atau budi pekerti yang baik.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Di sisi lain, Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Dimana keluarga dijadikan sebagai komunitas terkecil yang menjadi dasar, modal untuk beranjak ke komunitas yang lebih besar yaitu masyarakat. Pendidikan dalam keluarga adalah kunci. Oleh karenanya peran keluarga tidak boleh dilepaskan dalam pembentukan budi pekerti anak, lebih-lebih sekolah dalam hal ini guru hanya mengambil peran sangat sedikit di sekolah dengan waktu yang sangat terbatas. Orang tua dan masyarakatlah yang paling banyak mengambil waktu dalam hal membentuk karakter atau budi pekerti anak.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Penting bagi Guru untuk memandang anak sebagai manusia yang istimewa, yang memiliki segudang bakat dan minat yang luar biasa dan juga berbeda-beda. Tugas Guru hanyalah menuntun mereka untuk mencapai kesuksesnya, mengeluarkan kekuatan yang ada pada diri mereka sendiri. Seperti anak yang berbakat di bidang musik, maka guru harus menuntun mereka untuk mencintai musik. Anak yang berbakat di bidang politik, guru menuntun mereka untuk menguasai ilmu politik dan mengaplikasikannya dalam mansyarakat.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Apa yang di sampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara masih sangat relevan dengan kondisi pendidikan di zaman sekarang bahkan pendapat-pendapatnya kerap dijadikan penuntun untuk membantu kesuksesan pendidikan yang lebih baik kedepannya. Seperti kemerdekaan dalam mengajar, belajar dan berbudaya, jauh sebelum Indonesia merdeka KI Hadjar sudah berulang-ulang menjelasknaya bahwasanya negara kita memiliki semua kekuatan itu. Silahkan mengadopsi sestem pendidikan barat, budaya barat, tetapi ingat, kita juga punya sistem yang bagus dan budaya yang kuat yang harus ditanamkan pada setiap jiwa anak-anak Indonesia karena adat istiadat itu adalah penuntun untuk keselamat dan kebahagiaan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">___</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Saya percaya bahwa anak dilahirkan sebagai makhluk yang istimewa dengan bakat dan minatnya yang luar biasa, dengan kemampuan kecerdasan yang berbeda. Namun dalam pembelajaran di kelas saya masih berpacu dengan waktu dan fokus mengejar target materi dan terabaikan dalam menuntun budi pekerti anak untuk menjadi lebih baik.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Setelah mempelajari modul tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara, perubahan pemikiran dan perilaku saya adalah dalam proses membelajarkan di kelas, sebagai guru harus mengutamakan keteladanan, karena melalui keteladanan yang baik lebih berpengaruh dari pada seribu ucapan yang kita ucapkan, dan dalam proses pembelajaran guru harus mengembangkan seluruh potensi siswa baik Cipta (kognitif) dan Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor) sehingga melahirkan anak yang cerdas,kreatif dan berbudi pekerti baik. Selain itu, proses pembelajaran hendaknya menyesuaikan dengan gaya belajar, gaya berfikir, minat dan bakat anak.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Yang segera bisa saya terapkan di kelas dari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, efekif dan menyenangkan yang berfokus pada anak dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">___</span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Muhamad Darmansyah, S.Pd.<br />SDN 15 Merah Arai<br />CGP- 6 - Sintang, Kalbar</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-86771148980948308812019-07-05T10:43:00.003+07:002019-07-05T10:44:19.330+07:00Buku Pertama<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgoz4B0oK0oDChDJqbe9PC3rNa1ASNzuP9zFdUcWRk-nRxjbKoFQNXordPrkeovbhwc6i_MpO1Lk5tn48J3WxNldu1ZQ8utSm2aLvvspHz4DS6k51E3OH91AbQXGXpycclLCJoWU4NKG0/s1600/IMG-20190602-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="895" data-original-width="1280" height="444" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgoz4B0oK0oDChDJqbe9PC3rNa1ASNzuP9zFdUcWRk-nRxjbKoFQNXordPrkeovbhwc6i_MpO1Lk5tn48J3WxNldu1ZQ8utSm2aLvvspHz4DS6k51E3OH91AbQXGXpycclLCJoWU4NKG0/s640/IMG-20190602-WA0000.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Catatan yang Tercecer</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tahun 2012 sewaktu mengajar anak-anak di pedalaman NTT, ada banyak sekali pengalaman yang saya dapat. Saya mulai mencintai dunia pendidikan berawal dari pulau Lembata. Biarpun kuliah di FKIP, waktu itu saya tidak ingin menjadi guru. Bagi saya kuliah adalah proses untuk dewasa dan merubah pola pikir saja. Program SM3T membuat saya mencintai profesi sebagai guru. Berdiri di hadapan anak-anak adalah sebuah kegembiraan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setelah satu tahun dilatih survival di Pulau Lembata, hidup tanpa listrik, air, dan sinyal. Selanjutnya ditarik kembali ke kampus untuk dilatih dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) berasrama selama satu tahun pula. Tidak kalah serunya dengan belajar di pedalaman. Saat PPG, belajar dari pagi sampai sore ditambah program karakter di malam hari selama satu tahun hampir saja membuat kami stress, untung saja alam pedalaman telah melatih kami supaya lebih kuat dan tahan banting dalam keadaan apapun. Optimis dan tidak mengeluh adalah kunci untuk bertahan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Proses yang panjang, mendapatkan pengalaman yang luar biasa, akhirnya kami kembali lagi ke pedalaman menjadi guru, namanya adalah Guru Garis Depan (GGD). Sejak akhir 2017 saya mulai bertugas di pedalaman Kalimantan Barat, hidup dengan masyarakat Melayu dan Dayak pedalaman. Masih sama seperti di Pulau Lembata, tanpa listrik, sinyal dan kali ini jalan TOL-nya adalah sungai. Jangan tanya soal nasionalisme, karena itu sudah mendarah daging. Pancasila dan Toleransi adalah makanan sehari-hari bahkan sudah khatam berkali-kali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">*** </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dr. Sulaiman Tripa adalah Guru saya dalam menulis, meskipun tidak pernah belajar langsung dari beliau namun keteguhan, konsisten, semangat, kerendahan hati, dan lewat tulisan-tulisannyalah saya belajar dan terinspirasi. Momen peluncuran 44 buku karya beliau, waktu itu saya hadir. Saat itu semangat saya untuk menulis dan membuat buku ikut tumbuh dan mengalir dengan deras. Saya percaya bahwa semangat itu menular.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Buku ini merangkum pengalaman selama berada di Pulau Lembata, Borneo dan PPG di Banda Aceh. Menjadi pendidik itu sangat menyenangkan, apalagi menjadi pendidik di pedalaman, penghargaan setinggi-tingginya untuk para guru diberikan oleh masyarakat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai orang yang sedang belajar menulis, saya tidak terlalu peduli, apakah buku ini bagus atau jelek. Layak atau tidak untuk dibaca. Bagi saya, yang terpenting teruslah menulis karena menulis adalah obat untuk menenangkan pikiran dan melepaskan beban.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Soal kemampuan menulis, seiring waktu akan berkembang menjadi lebih baik dengan sendirinya. Hanya soal waktu saja. Asalkan terus belajar dan berlatih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Buku ini tidak dijual, jika ada yang ingin memilikinya cukup dengan mengganti biaya cetak saja. Berapa biaya dan bagaimana cara mendapatkan buku ini akan saya informasikan lebih lanjut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Libur telah usai, pertanda sekolah telah tiba saatnya kembali bermain dengan anak-anak di pedalaman Kalimantan Barat sana. Nanti jika telah kembali ke kota kabupaten maka akan saya infokan. Tunggu ya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam Literasi.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-68996242416337775302019-05-31T02:55:00.002+07:002019-05-31T02:57:30.881+07:00Mau jadi apa kau, Nak?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEcu_SeTcn6s7OR91SK3L1K64UCbekaQTzJwmgG5lYippulKbNizGutyJ2Aqqdpm7fjxAFhgjQ3-XmkBGe9Vnmih_EC3pPojF9iZweTEjZshXymbPMDvBJ-VhOpdJ7j3Q1oVXk5yYyYTo6/s1600/61635764_10211086418596558_7381694810563805184_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="710" data-original-width="568" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEcu_SeTcn6s7OR91SK3L1K64UCbekaQTzJwmgG5lYippulKbNizGutyJ2Aqqdpm7fjxAFhgjQ3-XmkBGe9Vnmih_EC3pPojF9iZweTEjZshXymbPMDvBJ-VhOpdJ7j3Q1oVXk5yYyYTo6/s320/61635764_10211086418596558_7381694810563805184_n.jpg" width="256" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari kecil anak harus didekatkan dengan buku, dengan Al-Quran. Supaya waktu besar akrab dengan benda-benda tersebut. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Buku membuat otaknya bergizi, pikirannya menjadi jernih. Al-Quran membuat hatinya menjadi bersih. Hidup dengan nilai-nilai Quran membuat jiwanya terbentengi dari roh jahat yang ada dalam buku. Saya tidak akan membatasi Firash dalam hal membaca buku, sila baca buku apa saja sekalipun buku yang dilarang pemerintah. Bagaimana kita bisa tahu kalau buku itu baik atau tidak jika tidak pernah membacanya? Otak boleh sama tapi cara kerjanya pasti berbeda apalagi dalam menyerap informasi.</span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata bundanya, gadget tidak baik bagi anak. Sehingga kami sepakat untuk menjauhkan Firash dari gadget sampai batasan umur tertentu. Saya khawatir jika Firash nantinya minta gadget untuk main game online. Matanya akan cepat rusak, tulang jempolnya akan rapuh dan pikiranya akan pendek. Lalu, dari mulutnya akan sering keluar nama-nama binatang ditambah kosa kata kotor dari planet Merkerius. Saya tidak mau itu terjadi. Maka sejak dini harus diantisipasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dia lahir ditahun politik, dalam perseteruan memperoleh kekuasaan, sampai sekarang belum pun selesai. Barangkali ini pertanda kalau dia harus paham politik nantinya. Siapa tahu dia bisa jadi Presiden. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya berharap dia menjadi Ulama yang Saintifik nantinya. Menyukai Sains, sastra, sejarah, filsafat, hukum dan mencintai Al-Quran. Namun terserah dia mau jadi apa, asalkan masuk surga.</span></div>
</span>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-37114265121012666762019-04-04T15:57:00.000+07:002019-06-03T03:38:47.787+07:00 Taman Baca dan POS Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_HvRb8-zi1-mSpFkyn3-TB-bxc6WZR6PRqemnDStdmVzexmCXQmggFJp_15ByMY25RH_j_8yG0EBW5Fbb95nKRAlpBsB-PhgSwOhhGzh8PaK0epm3tXGdBSuVE0MI0zx2ISxL2btpQpE/s1600/IMG20180825153639.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_HvRb8-zi1-mSpFkyn3-TB-bxc6WZR6PRqemnDStdmVzexmCXQmggFJp_15ByMY25RH_j_8yG0EBW5Fbb95nKRAlpBsB-PhgSwOhhGzh8PaK0epm3tXGdBSuVE0MI0zx2ISxL2btpQpE/s320/IMG20180825153639.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di sekolah, buku bacaan terbatas, hanya ada buku paket pelajaran. Buku paket pun tidak boleh dibawa pulang karena jumlahnya memang tidak cukup untuk dibagikan pada semua siswa. Lalu bagaimana anak-anak bisa membaca dirumah? Akses untuk buku sangat memprihatinkan, jika pun ingin membeli, tidak ada orang menjualnya. Jarak Desa dengan pusat kota membuat anak-anak tidak bisa membaca. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gerakan literasi nasional, dengungnya belum sampai ke Desa kami, hanya getaran-getaran saja, itupun baru sampai pada guru. Bagaimana caranya kehebohan literasi ini harus sampai pada anak-anak dan seluruh masyarakat desa, maka solusinya adalah taman baca harus berdiri di desa ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak mudah menyakinkan masyakarat untuk bisa terbentuknya taman baca, hal yang asing dan pesimis bagi masyarakat akan adanya fasilitas bacaan hampir saja semangat gerakan literasi ini hancur lebur. Sebagai anak muda yang hidup di dunia yang keras, saya tidak boleh sedikitpun ciut, aku adalah petarung, gumamku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ilmu lobi dan negoisasi yang pernah saya dapatkan di organisasi dulu, saatnya harus dikeluarkan. Mempersiapkan konsep dan arah taman baca kedepannya secara maksimal. Menginvetarisir tokoh yang harus dijumpai dan beberapa strategi lainnya. Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama, akhirnya Kepala Desa menyetujui dan mengijinkan mendirikan taman baca di desa. Kami beri nama Taman Baca Masyarakat Merah Arai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Taman baca adalah kebutuhan yang sangat mendesak di desa kami, dengan adanya taman baca, anak-anak akan memahami banyak hal tentang ilmu pengetahuan yang selama ini tidak mereka dapatkan, kami tidak pernah melihat internet apalagi teknologi lainnya. Dengan hadirnya taman baca, anak-anak bisa menjelajahi dunia seperti orang kota pada umumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tempat untuk beraktivitas dan menyimpan buku sudah ada. Bukunya mana? Itu hal selanjutnya yang saya pikirkan. Free Cargo Literasi, sebuah program yang dicanangkan oleh para pegiat literasi yang bekerja sama dengan PT POS membuat mimpi anak-anak pedalaman untuk mengakses buku semakin mudah. Bayangkan saja jika mengirim buku tidak gratis, siapa yang mau mendonasikan buku? Program ini adalah anugrah yang luar biasa bagi pegiat literasi seluruh Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semenjak PT Pos Indonesia menggratiskan pengiriman buku setiap tanggal 17 setiap bulannya maka POS Indonesia menjadi BUMN yang paling dicintai dan diingat oleh para pegiat literasi juga anak-anak seluruh Indonesia terutama mereka yang berada di daerah-daerah pedalaman.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sesuai dengan mottonya "menghubungkan yang tidak terhubung" PT Pos Indonesia telah menghubungkan anak-anak di pedalaman dengan anak-anak kota. Di Desa Merah Arai, desa yang berada di pedalaman Kalimantan Barat, sulit bagi anak-anak di desa ini untuk melihat dunia luar, dunia perkotaan, seperti melihat laut, mobil, jalan aspal, dan pasar. Kehidupan seperti di kota tidak pernah mereka lihat apalagi mereka rasakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PT Pos Indonesia telah mewujudkan mimpi para pegiat literasi dan anak-anak di pedalaman untuk bisa melihat dunia yang lebih luas sekalipun dunia yang mereka lihat dari buku. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semenjak taman baca masyarakat berdiri di desa Merah Arai, membaca buku adalah hobi bagi seluruh masyarakat desa ini. Tidak berkunjung sehari saja ke taman baca, ada rasa yang tidak enak. Candu buku mulai merebek pada para warga di desa ini, tidak hanya anak-anak, remaja, bahkan orang tua. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Biarpun buku yang mereka baca adalah hasil donasi teman-teman di seluruh Indonesia, baik perorangan maupun lembaga, namun yang paling mereka ingat adalah Pos Indonesia. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekarang sudah lebih dua tahun Taman baca kami, telah memiliki 1500 buku dan majalah yang bersumber dari sumbangan para donator yaitu para pegiat literasi yang tak kenal lelah menyebarkan virus lietarsi sampai ke pelosok Indonesia khususnya Merah Arai. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-67838529655262050102019-04-04T15:51:00.002+07:002019-04-05T19:53:05.981+07:00Sukadir, Guru Perintis yang Melegenda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3PQZvJ38PuBFK7XRINiEFXkwtg1T39SfVbPQAzWVqaP60zWqHZwaSjNflR5znhtgZ0Y9RmmRIQgT2dK8JySgc1aKKBDzdaDDL2diSznXtpyu83XwfVbhHrwjiFAHgS_9uOElxy5GQm8ff/s1600/IMG20180421150059_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3PQZvJ38PuBFK7XRINiEFXkwtg1T39SfVbPQAzWVqaP60zWqHZwaSjNflR5znhtgZ0Y9RmmRIQgT2dK8JySgc1aKKBDzdaDDL2diSznXtpyu83XwfVbhHrwjiFAHgS_9uOElxy5GQm8ff/s320/IMG20180421150059_1.jpg" width="320"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namanya Sukadir, guru SDN 15 Merah Arai. Kami biasa menyapanya Pak Kadir. Berparas tua namun masih berjiwa muda. Bulan Mei tahun lalu, dia pensiun. Boleh dibilang kami kehilangan teman yang lucu dan guru yang hebat. Tua-tua keladi, biarpun tua semangat mengajarnya makin jadi. Orangnya kreatif dan inovatif. Siapa saja yang memiliki pikiran terbuka dan optimis akan bersepakat dengan apapun yang dilakukan oleh pak Kadir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pak Kadir menjadi guru pada tahun 1980 setelah berhasil menyisihkan ribuan pesaing dalam seleksi guru PNS saat itu. Awalnya tidak begitu menyukai menjadi guru, karena hobi pak Kadir adalah bertani. Saat itu, Pak Kadir mengikuti tes secara bersamaan yaitu tes guru dan penyuluh pertanian. Saat pengumuman kelulusan, dua propesi yang di tes semunya lulus. Maka galaulah pak Kadir. Hatinya lebih memilih menjadi penyuluh pertanian. Akhirnya beliau menetapkan hati mengambil penyuluh pertanian dan meninggalkna guru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Proses daftar ulang pun tiba. Dulu, untuk menuju kota Sintang dari Desa Merah Arai memakan waktu berhari-hari menggunakan sampan dayung. Pak Kadir melakukannya demi untuk menjadi PNS. Setibanya di kota Sintang, ada kabar kalau tempat pendaftaran ulang dilaksanakan di Pontianak. Maka termenung sambil menyerahkan diri pada Tuhan. Bagaimana caranya bisa ke Pontianak dengan waktu yang sesingkat ini. Tidak berhenti disitu, karena tekatnya menjadi PNS sangat kuat maka ditunggulah bus di pinggir jalan. Berjam-jam dan sampai berhari-hari bus pun tak kunjung tiba. Akhirnya pak Kadir menyerah dan mengurungkan niat menjadi Penyuluh pertanian dan kembali memilih menjadi guru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">SK pertama pak Kadir di SDN 15 Semadai. SD 15 Merah Arai sudah dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 1980, dan tahun 1981 masih kosong tidak ada siswa apalagi guru. Pada September 1982 pak Kadir dipanggil untuk pulang kampung dan mengajar di kampung halamannya. Beliau satu-satunya guru dan saat itu hanya menerima 1 kelas saja. Siswanya cuma 40 orang. Itupun jumlah yang didapat dari hasil jemput bola, atau dipaksa untuk mau sekolah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jaman dulu, masyarakat masih berpikir jika anak mereka sekolah, maka akan diambil oleh Belanda atau Jepang dan tidak akan pulang lagi ke kampung halaman, itu alasan orang jaman dulu tidak mau menyekolahkan anaknya. Mereka takut kehilangan anak. Pola pikir seperti inilah yang terus berusaha untuk dirubah oleh Pak kadir. Menjelaskan pentingnya sekolah, supaya harta tidak diambil orang lain, kita tidak ditipu oleh orang kota. Jika kita pintar maka bisa menjual hasil panen dengan harga lebih tinggi di kota dan kita bisa membangun desa dengan baik. Bahasa-bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh orang desa adalah jurus jitu yang digunakan pak Kadir. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pak Kadir ini akalanya banyak, mengunjungi dusun-dusun yang banyak anak-anak dan menjumpai orang tua mereka pada saat musim panen. Pada musim panen, orang sedang dalam keadaan senang dan bahagia sehingga apa yang ingin kita sampaikan akan didengar dan disambut dengan baik, setidaknya dipertimbangkan. Orang desa saat itu masih sangat hormat pada guru, sehingga jika ada guru yang datang ke rumah, ada dua tanda yaitu tanda berkah atau bahaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hasil dari perjuangan pak Kadir jaman muda dulu sudah bisa dilihat sekarang. Banyak penduduk desa yang dulunya dipaksa sekolah sekarang sudah menjadi tokoh dan hidup senang. Ada yang menjadi kepala desa, PNS, petani sukses dan banyak lainya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sampai sekarang, pak Kadir masih menjadi orang yang dihormati di Desa, ingatannya masih kuat, matanya masih terang dan fisiknya pun masih kuat. Beliau menghabiskan masa tua dengan bertani dan mencari ikan di sungai. Rupanya, hamper 80 % masyarakat Merah Arai, nama mereka adalah hasil olah pikir pak Kadir. Begitu lahir anak, langsung tanya pak Kadir, siapa saya kasi nama?.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-70087238824763046632018-09-29T20:32:00.000+07:002019-04-04T15:52:19.927+07:00Hari Kemerdekaan yang Berbeda<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLIn5HEdlZH4VjOlwOd28HAaEltU6lRZAC7Yx9D5yG8cI1qdilnuBCRCPAAkWrUFUUR2jsZO77i9QbRSqVbnNwjkMUn5h6HqhimMBxKE_f7LmyP0_-PHTP4hPEY6DwRZ0W-Oe4ho2_VarF/s1600/IMG20180817092450.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; display: inline; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLIn5HEdlZH4VjOlwOd28HAaEltU6lRZAC7Yx9D5yG8cI1qdilnuBCRCPAAkWrUFUUR2jsZO77i9QbRSqVbnNwjkMUn5h6HqhimMBxKE_f7LmyP0_-PHTP4hPEY6DwRZ0W-Oe4ho2_VarF/s320/IMG20180817092450.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bimbingan edukasi dari Tim Mari Melihat </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Malam semakin gelap, suhu udara di desa Merah Arai
mulai dingin. Seperti biasanya, meskipun siang panas, namun malam tetap dingin.
Suara orang-orang terdengar jelas di arah seteher sungai. Suaranya seperti suara
orang kelelahan. Ya. Jam 22.30 rombongan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Komunitas
Mari Melihat</i> sudah tiba setelah menempuh perjalanan 10 jam menggunakan
perahu menelusuri sungai kayan di musim kemarau.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kali ini Desa kami kembali beruntung, nampaknya
semakin terkenal. Banyak yang mengunjungi. Tahun 2018 yang mengunjungi adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Komunitas Mari Melihat</i>.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Akhir 2017 lalu, desa Merah Arai
dikunjungi oleh Tim Trans7, mereka meliput aktivitas masyarakat dan sekolah,
wajah-wajah lugu masyarakat desa terlihat di TV dalam program, “Indonesiaku”.
Mereka senang dan gembira melihat wajahnya nampak di TV. Tidak hanya itu, menyaksikan
aktivitas peliputan pun sebuah hiburan yang tak terlupakan, maklum masyarakat
kami adalah masyarakat pedalaman yang kurang hiburan, melihat alat-alat teknologi
seperti drone, itu adalah hal baru dan aneh. Tapi tidak mengapa, yang penting
masyarakat terhibur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Komunitas Mari Melihat adalah komunitas sosial yang
bergerak dalam bidang pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Komunitas yang
beranggotakan anak-anak muda yang berasal dari berbagai profesi ini rela meninggalkan
kemeriahan hari Kemerdekaan RI di kota demi menikmati serunya merayakan hari
kemerdekaan RI ke-73 bersama masyarakat pedalaman. Kata mereka, sensasi di
pedalaman beda dan unik. Saat mengunjungi desa kami, mereka memberi judul
“Backpacker to Share 2 Spesial Hari Kemeredekaan”. Di hari kemerdekaan kali ini,
desa kami menjadi spesial. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tidak
tanggung-tanggung, Komunitas Mari Melihat memboyong pasukan sebanyak 26 orang,
yang siap berbagi donasi, pengalaman dan ilmu untuk masyarakat dan pelajar di
SDN 15 Merah Arai.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">*****<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata kepala Desa, 17 Agustus 2018, adalah hari sangat
bersejarah bagi masyarakat Merah Arai, karena hari ini, perangkat desa, warga
sekolah dan seluruh masyarakat melaksanakan upacara bersama dalam memperingati
hari Kemerdekaan RI ke-73. Upacara bersama seperti ini sebelumnya belum pernah
dilaksanakan. Momentumnya sangat indah, diinisiasi oleh Komunitas Mari Melihat
sehingga bisa dilaksanakan upacara bersama. Kabarnya, upacara bersama dan
dilanjutkan dengan berbagai perlombaan rakyat akan dijadikan kegiatan wajib di
desa Merah Arai pada tahun-tahun berikutnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah upacara, Komunitas Mari Melihat melakukan
berbagai kegiatan edukasi kepada para pelajar, di akhir kegiatan juga dilakukan
pembagian 100 paket pendidikan (tas sekolah dan alat tulis) untuk seluruh siswa
SDN 15 Merah Arai. Disamping itu, mereka juga memberikan donasi berbagai alat
bangunan untuk merehab bangunan sekolah yang rusak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikHa1j-2meoINZKzN6bDEI1wDnlNJBWlwik3m0Ci2UWYJKeJeoZneQVn6KGWnt3uAcl6nTsi97TCstFvZiCFCrVWkSznWswHFYWbbhftuCtPkmMtbjYzPgpbSEIQMJYpFZ7S9scREQSOgO/s1600/IMG20180817092327.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikHa1j-2meoINZKzN6bDEI1wDnlNJBWlwik3m0Ci2UWYJKeJeoZneQVn6KGWnt3uAcl6nTsi97TCstFvZiCFCrVWkSznWswHFYWbbhftuCtPkmMtbjYzPgpbSEIQMJYpFZ7S9scREQSOgO/s320/IMG20180817092327.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masyarakat gotong royonh merehap sekolah</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sesuai instrusksi kepala Desa, seluruh masyarakat bergotong
royong merehab tiga ruang kelas yang rusak, rapuh, kumuh dan hampir roboh,
boleh di bilang tidak layak guna lagi. Kelas yang dulunya dijuluki kandang
ayam, sekarang mulai menampakan keelokannya, meskipun keelokan ini tidak akan
bertahan lama namun setidaknya telah mengobati sedikit kerinduan anak sekolah
terhadap ruang kelas yang nyaman dan permanen. Semoga terbuka hati para
pemangku kebijakan untuk membangun ruang kelas baru yang nantinya akan menjadi
tempat belajar para generasi emas Merah Arai. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0xZDpoGd5lfWdDeWbteWV31rC6tZ65Y7d6UzuxCm_jRDUp-fP5Dvnvfx8jXxExvc7XMv8p6b_iozNW0SGCMrdl5xJn8-DOx8kb2BrFRZ4kKIWlaY52RcQenR05tJc0M4kNMeZXRuX5WY/s1600/IMG20180825153639.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0xZDpoGd5lfWdDeWbteWV31rC6tZ65Y7d6UzuxCm_jRDUp-fP5Dvnvfx8jXxExvc7XMv8p6b_iozNW0SGCMrdl5xJn8-DOx8kb2BrFRZ4kKIWlaY52RcQenR05tJc0M4kNMeZXRuX5WY/s320/IMG20180825153639.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktivitas Belajar di Taman Baca</td></tr>
</tbody></table>
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mendengar sedang gencarnya membudayakan membaca di
desa Merah Arai, Komunitas Mari Melihat memberikan donasi 100 paket buku
bacaan, alat permainan edukasi dan plang nama untuk TBM Merah Arai. Setahunan
ini, desa Merah Arai, sedang gencar-gencarnya menyukseskan program Gerakan
Literasi, gerakan ini dimulai dari Taman Baca Masyarakat (TBM) Merah Arai,
sebuah taman baca yang digagas dan dikembangkan oleh seorang Guru Garis Depan
(GGD) yang bertugas di desa Merah Arai. Belum setahun, gerakan ini berkembang
dengan cepat. TBM Merah Arai telah memiliki 1000 lebih buku bacaan. Selain
sebagai pusat membaca, TBM Merah Arai juga menjadi pusat edukasi masyarakat diluar
sekolah, karena banyak melaksanakan berbagai program edukasi setiap harinya di
Taman Baca.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">*****<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa Merah Arai sangat terkenal dengan keramahan
penduduknya, desa yang indah dan permai. Tamu yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>datang akan dilayani bak raja. Tapi ingat,
sopan santun dan tata krama sangat dijunjung tinggi di desa Merah Arai. Jika
tidak percaya, tanyakanlah pada Komunitas Mari Melihat yang sudah berada 3 hari
di Desa Merah Arai.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terimakasih untuk donasi yang telah diberikan, semoga
bermanfaat bagi masyarakat desa Merah Arai dan semoga menjadi amal ibadah bagi
para donator. Jangan bosan-bosan berbagi, karena melangkah adalah membagi
pijakan kepada tanah. Mari melihat, dan melangkahlah ke seluruh pelosok
Sintang, di sana banyak hal yang perlu kita bagikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 19 Agustus 2018</span></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-49051572837309816622017-12-10T11:19:00.001+07:002017-12-11T05:55:38.023+07:00Anak dengan Kecerdasan Kinestetik<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hssxKfS9AA5YKMX0N-_1hj4sLGKpqf3D40orVcmLHuuJQ8KrOHjBnCUjzD88jaw_OdSqABYGJWiULlZ1t1nKJV_RKGZXXjHQmsfWEIPqjNNs-ku2W1e6M2FXz7FPzqqsCuq7hxuGAKBv/s1600/Pintu+Kecerdasan+Kinestesis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kecerdasan Kinestetik" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7hssxKfS9AA5YKMX0N-_1hj4sLGKpqf3D40orVcmLHuuJQ8KrOHjBnCUjzD88jaw_OdSqABYGJWiULlZ1t1nKJV_RKGZXXjHQmsfWEIPqjNNs-ku2W1e6M2FXz7FPzqqsCuq7hxuGAKBv/s320/Pintu+Kecerdasan+Kinestesis.jpg" title="Anak dengan Kecerdasan Kinestetik" width="320"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebelah Kiri:Okta Manasie</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namanya Ise, lengkapnya Okta Manasie, anak yang lahir pada tanggal 16 Juni 2005, sekarang sudah berumur 12 tahun. Dia tercatat sebagai siswa kelas IV, dan dua kali tidak naik kelas. Ise dulunya lahir prematur, usia kandungan ibunya tujuh bulan dan lahir dengan bobot 1 kg, kecil sekali saat itu, kata ayahnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di sekolah, Ise sedikit usil namun dia tidak begitu nakal. Ise tidak membuat kegaduhan hanya saja gerak geriknya sedikit mengganggu mata yang melihat, dia tidak bisa duduk diam dan selalu ingin bergerak. Cuek dan tidak sedikitpun peduli dengan pelajaran yang diberikan guru di kelas, jangankan mencatat atau menjawab pertanyaan guru, memperhatikanpun tidak. Dia asyik memperhatikan pekerjaan teman-temannya di kelas. Saking kesalnya dengan tingkah Ise, mau rasanya melempar dia dari luar jendela. Saat jam istirahat dia lebih banyak bermain bahkan semua permainan mau diikutinya, sangat aktif dan selalu menjadi pemimpin pada setiap permainan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak orang pesimis dengan masa depan anak ini, termasuk orang tuanya sendiri, bagaimana tidak, sudah 12 tahun belum bisa membaca dan akan terancam tidak naik ke kelas V. Saya beranggapan sebaliknya, anak ini adalah mutiara, suatu saat nanti Ise akan menjadi orang hebat, hebat pada bakatnya sendiri. Bukankah Isaac Newton juga mengalami kondisi seperti Ise?. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ise adalah anak yang masuk dalam kategori kebutuhan khusus, dia harus dididik secara khusus pula. Di kelas, dia boleh tidak dijadikan pusat perhatian dan seyogyanya guru fokus pada siswa yang lain. Biarlah Ise menjadi pelengkap dan penghibur, namun di luar kelas dia harus menjadi pusat perhatian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah mengamati aktivitas Ise di sekolah dan di luar sekolah, saya mulai menemukan pintu kecerdasan dia, rupanya kecerdasannya adalah kinestetik (gerak). Setiap sore saya mengajak Ise bermain di rumah, sekedar santai-santai, memancing di sungai dan berkeliling Desa. Aktivitas-aktivitas psikomotorik ini saya selipkan dengan membaca dan berhitung. Kemanapun kami pergi, buku bacaan selalu dibawanya. Saya melihat perkembangan luar biasa, meskipun belum bisa membaca dan berhitung setidaknya Ise sudah punya modal besar yaitu kemauan untuk belajar. Catatan yang perlu diperhatikan dalam menangani Ise yaitu jangan pernah dipaksa, jangan biarkan dia jenuh dan beri kesempatan tubuhnya tetap bergerak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kasus seperti Ise hanya ada satu-satunya di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/12/ini-sekolah-bukan-kandang-ayam.html" target="_blank">sekolah kami</a>, saya mengambil peran untuk menanganinya. Biarpun saya belum cukup ilmu untuk menangani kasus seperti ini namun akan saya upayakan berbagai cara dan terus mempelajari berbagai metode dan ilmu yang menyangkut penanganan anak-anak yang berkebutuhan khusus,terutama anak seperi Ise. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Target saya, semester depan Ise harus bisa membaca dan berhitung dan naik ke kelas V. Insya Allah berhasil. Amin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 3 Desember 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-13502330614533313452017-12-10T10:37:00.000+07:002017-12-11T05:54:42.979+07:00Ini Sekolah Bukan Kandang Ayam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbTmcA94sOz1XwX6kCxMTzMSVuXpge4XuSjaQG67tAyJnDKGH5aC4EEMe1WOnSVeDOY0RkCZXxIpu3pLHfgQr7RhHnvzf3Ej2DQeSSL5_3kbvaWoABQcCy-DTeiHpSvDHmilbreZDWOn4/s1600/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="SDN Sintang Kalbar" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbTmcA94sOz1XwX6kCxMTzMSVuXpge4XuSjaQG67tAyJnDKGH5aC4EEMe1WOnSVeDOY0RkCZXxIpu3pLHfgQr7RhHnvzf3Ej2DQeSSL5_3kbvaWoABQcCy-DTeiHpSvDHmilbreZDWOn4/s400/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam.jpg" title="SDN 15 Merah Arai" width="400"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">SDN 15 Merah Arai Kab. Sintang, Kalbar</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bangunannya sudah tidak layak, berlantai tanah, beratap seng, dindingnya mulai lapuk, sepintas jika tidak ada papan nama sekolah orang akan menyebutnya kandang ayam. Namun percayalah, bangunan itu adalah tempat kami belajar, tempat kami mengukir masa depan, tempat anak-anak hebat calon pemimpin masa depan menimba ilmu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">SDN 15 <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">Merah Arai</a>, didirikan pada tahun 1980. Sekolah inilah yang membuat masyarakat bisa menghitung berapa jumlah dan harga getah karet yang mereka dapat setiap bulannya. Sekolah inilah yang membuat masyarakat bisa membaca visi dan misi calon kepala daerah dan Presiden. Sekolah ini adalah harapan bagi masyarakat di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">desa Merah Arai</a>, harapan untuk hidup lebih baik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">SDN 15 Merah Arai memiliki siswa keseluruhan 99 orang. Sekolah induk berada di dusun Mawang Manis, pusat desa Merah Arai, memiliki 6 kelas dan 6 orang guru (3 PNS dan 3 honorer), sedangkan kelas jarak jauh berada di dusun Pintas, memiliki 3 kelas yaitu kelas I, II dan kelas III, hanya memiliki 1 orang guru (honorer). Gurunya mengajar dengan kelas rangkap dengan pola pagi sore. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siswa di sekolah ini berasal dari 4 dusun yaitu Mawang Manis, Natai Bungkang, Pandau dan Pintas. Jarak dusun pandau ke sekolah 20 menit dengan berjalan kaki, sedangkan jarak dusun terjauh yaitu Pintas 90 menit. 40 persen siswanya berasal dari Pandau dan Pintas. Bayangkan, setiap harinya mereka menempuh perjalanan sejauh itu untuk menimba ilmu. Kasihan sekali anak-anak itu jika para guru tidak memberikan pelayanan yang prima dan pengajaran yang baik. Dosa besar rasanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kelas jarak jauh, baru didirikan pada tahun 2012. Jika tidak didirikan maka anak-anak di dusun tersebut tidak bisa sekolah. Seumuran anak kelas I sampai kelas III belum berani untuk datang ke sekolah induk dengan jarak 1.5 jam, orang tuanyapun tidak mau mengantar setiap harinya dengan kesibukan mencari rezeki di ladang dan kebun. Untuk mengatasi persoalan itu, maka didirikanlah kelas jarak jauh dengan berbagai kekurangannya. Setelah naik kelas IV barulah anak-anak di dusun Pintas belajarnya di sekolah induk. Jumlah mereka lumayan banyak, biasanya mereka pergi dan pulang sekolah bersama-sama. Rombongan Pintas menumpuh 70 menit ke dusun Pandau dan rombongan Pandau sudah menunggu dan mereka bersama-sama menuju sekolah induk dengan tambahan waktu 20 menit lagi. Bukankah seru sekali seperti ini? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika banjir, biasanya anak-anak dari Pintas dan Pandau tidak bisa ke sekolah karena tidak bisa lewat. Jalan yang mereka lalui adalah sepanjang pinggir sungai. Jika melewati hutan, terlalu jauh dan banyak sungai-sungai kecil tanpa jembatan, mereka tidak akan mampu. Sekolah pasti kelihatan sepi tanpa anak-anak dari Pintas dan Pandau. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di sekolah kami, anak-anaknya cantik dan ganteng, namun sayang mereka ke sekolah banyak yang tidak menggunakan sepatu, baju yang dipakaipun kumal dan ada robek-robeknya. "Pakaian bukanlah kendala, tapi semangat belajarnya" kata anak kelas VI serempak. Saya angkat topi, salut. <i>You are kid jaman now</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd1WfofaI7UX5QySJ9jAewC2qeUZEAR4AM3UAs81Za7CCvyzpkQqdOyYttIQD0xrIEXn6i8XWoKco8YkbKOHnvrw3nk9-5uiNH5yEb1c5QnLeScnf9Z3QpDdpOH6pllZwYNyaaMKLLRQO9/s1600/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mohon Bantuan fasilitas sekolah" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd1WfofaI7UX5QySJ9jAewC2qeUZEAR4AM3UAs81Za7CCvyzpkQqdOyYttIQD0xrIEXn6i8XWoKco8YkbKOHnvrw3nk9-5uiNH5yEb1c5QnLeScnf9Z3QpDdpOH6pllZwYNyaaMKLLRQO9/s320/Ini+Sekolah+Bukan+Kandang+Ayam+2.jpg" title="Fasilitas Sekolah SDN 15 Merah Arai" width="320"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">mengintip dunia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fasilitas bukanlah kendala untuk terus belajar. Panas seng dan uap dari tanah, kami anggap sejuk karena masih ada pendingin alam sepoi-sepoi yang keluar masuk dari lobang-lobang dinding. Kami dapat mengintip aktivitas belajar dari kelas lain. Jika ada anak yang sedang mengintip, begitu ditegur "apa yang kamu lihat? "saya melihat dunia tetangga pak, saya melihat Jakarta, ibu kota negara dan Pulau Sumatera". Begitu cara mereka menghibur diri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di sini, saya belajar banyak, belajar dari anak-anak yang semangatnya dalam mencari ilmu melampaui semangat saya memberikan ilmu, saya tidak boleh kalah, setidaknya seimbang. Mereka bisa bahagia dengan kondisi seperti ini karena kebahagiaan bisa mereka ciptakan sendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Terkadang, untuk bisa bahagia kita tidak harus selalu melihat bentuknya, namun kita hanya perlu merasakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 28 November 2017.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-85810541362369870052017-12-10T09:39:00.000+07:002017-12-10T09:39:18.041+07:00Menyiapkan Generasi Emas<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD9fGkKbBVzONRbXgpnkMrNHov6aNSQFwL8vc_BP_SeR99-vv2UEv-U0i8sghzoTO1WHmBdAGXNbIV6HyHEfAdWjvhEzhUsEUqwhZ24JJVOSwuagg0ZnW4rMmOx9dATtHdjNnb0u5LITvp/s1600/Menyeapkan+Generasi+Emas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Siswa Pedalaman Sintang" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD9fGkKbBVzONRbXgpnkMrNHov6aNSQFwL8vc_BP_SeR99-vv2UEv-U0i8sghzoTO1WHmBdAGXNbIV6HyHEfAdWjvhEzhUsEUqwhZ24JJVOSwuagg0ZnW4rMmOx9dATtHdjNnb0u5LITvp/s400/Menyeapkan+Generasi+Emas.jpg" title="Generasi Emas Indonesia" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Generasi Emas dari SDN 15 Merah Arai</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ulang tahun Indonesia emas pada tahun 2045 diharapkan bangsa ini akan lebih maju. Tidak lama lagi, 28 tahun dari sekarang. Butuh kerja keras dan kerja cerdas dari semua pihak untuk mewujudkannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generasi sebelum reformasi yang katanya generasi cerdas, pada 2045 nanti tidak lagi terlihat, apakah masih hidup atau tidak. Jika masih hidup, paling sudah tidak sehat lagi. Lagi pula generasi yang sekarang menjadi leader di berbagai lini pemerintahan tidak juga mampu memberikan perubahan yang singnifikan terhadap bangsa ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generasi dibawahya, generasi pasca reformasi, generasi kritis dan tokoh perubahan, kita juga tidak bisa berharap banyak dari mereka, kenapa demikian? Karena ilmu, karakter dan metode kerja, mereka dapatkan lansung dari generasi di atasnya dengan cara meniru dan diwariskan. Mereka bersentuhan langsung dengan generasi tua. Pada akhirnya, mereka akan mengulang kegagalan yang sama dari senior-seniornya. Lalu, pada siapa kita berharap? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Generasi Z, adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1994-2010, mereka sedang berada di bangku sekolah, mereka sekarang sedang dididik menjadi pemimpin masa depan, mereka tersebar di selurug Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mereka tidak hanya ada di kota tapi banyak sekali di pelosok-pelosok Indonesia. Genedrasi Z yang berada di desa cendrung belum terkontamidasi dengan effek buruk jaman dan teknologi, effek yang dikenal dengan Kid Jaman Now versi negatif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jarang lini-lini penting bangsa ini diisi oleh anak-anak pedalaman Indonesia. Anak pedalaman banyak tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi, motivasi untuk sekolah apalagi kuliah sangat minim. Anak pedalaman tidak punya kesempatan dengan berbagai faktor penghambat untuk bisa mengakses pendidikan yang lebih layak dengan guru yang hebat seperti anak-anak kota pada umumnya. Ini yang membuat anak pedalaman sulit berkembang, bukan mereka bodoh tapi mereka belum mendapatkan kesempatan. Kesenjangan pendidikan di kota dan pedalaman masih jelas terlihat. Penerapan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam bidang pendidikan belum terlaksana sebagaimna mestinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagaimana kalau anak pedalaman diberi kesempatan? Mari kita uji coba dan lihatlah hasilnya nanti. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu program nawacita Presiden Jokowi, membangun Indonesia dari pinggir, terkhusus di bidang pendidikan merupakan angin segar bagi kemajuan bangsa tercinta, ini langkah awal untuk memotong tembok pembatas antara pendidikan kota dan pedalaman. September lalu pemerintah telah mengirimkan ribuan guru muda untuk bertugas di daerah terdepan, terluar, tertinggal dan terpencil. Guru-guru ini ditugaskan selamanya di sana. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mereka adalah guru muda yang nyalinya sudah teruji dan tahan banting dengan fasilitas dan alam pedalaman. Bersama guru-guru setempat, mereka akan menjadi katalis menuju Indonesia emas yang jauh lebih baik. Para guru ini telah mewakafkan jiwa dan raganya untuk dunia pendidikan, mereka sudah berkorban banyak dan siap menjadi garda terdepan dalam menjaga bangsa ini dari kebodohan. Kita harus percayakan sepenuhnya pada mereka, kepada guru-guru pedalaman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada banyak Sekolah Dasar di pedalaman Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua sangat memprihatinkan, dengan fasilitas belajar seadanya dan jadwal sekolah semaunya. Banyangkan saja, di pedalaman, ada anak- anak SD yang mungkin sekolahnya mau ditutup, mau runtuh, sekolah yang tidak cukup guru, anak-anak yang hampir tidak mau sekolah lagi bahkan ada yang sudah tidak sekolah. Kasus-kasus seperti ini yang akan dihadapi oleh para guru dengan penuh kesabaran dan totalitas. Guru-guru ini akan menciptakan suasana di pedalaman sedemikian rupa sehingga tidak ada alasan bagi anak-anak di sana untuk tidak sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Khawatirnya, niat baik dan kerja keras untuk kemajuan bangsa ini akan pupus oleh oknum-oknum jahat yang mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok lalu meletakkan uang di atas segala-galanya. Takutnya mereka berada pada posisi mempengaruhi dan pengambil kebijakan. Maka terhambatlah proyek masa depan yang mulia ini, hancurlah harapan anak-anak pedalaman, menderitalah pejuang-pejuang pendidikan di pedalaman dan kita akan berada pada masa di mana orang tidak bermoral mengatur bangsa ini.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ayolah, mari dukung dunia pendidikan, mari pro daerah pedalaman, ciptakan infrastruktur yang layak di pedalaman, dan munculkan kebijakan yang pro pedalaman. Daerah pedalaman juga Indonesia, orang pedalaman mempunyai hak yang sama seperti orang kota dalam segala hal. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk para aktivis, politisi dan pemangku kebijakan. Mari kita bagi tugas. Kalian silahkan mengatur dan mengelola negara ini sebaik mungkin. Biarkan kami guru-guru yang menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan yang bermoral, hebat, dan cinta Indoneaia. Mari kita bersepakat untuk Indonesia yang lebih baik.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tahun 2045 nanti semua lini bangsa ini, mulai dari tingkat kepala desa sampai Menteri banhkan Presiden akan di isi oleh anak-anak dari pedalaman. Kami ingin buktikan anak pedalaman juga hebat, cuma kesempatan saja yang belum mereka dapat. Sekali lagi, kami janji akan menciptakan manusia-manuaia hebat di masa akan datang. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Selamat Hari Guru.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sintang, 25 November 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-87871583459591706152017-11-07T13:51:00.003+07:002017-11-07T16:11:11.670+07:00Laboratorium Kehidupan itu Bernama Insan Cendekia<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimQ4YpvllqoeHa7FZ36FhX0-z1Gc7F-FO2U3zldil5k-UaWwReMMe2gi_g560WWQnCe0crgCvWmYFbT_qqH1MKT0fWLOzM86Vp0tvEaz0zxxNpzmFfPgUoSLKrvTbrfqspKzjyVOhpwzTC/s1600/photo_2017-11-07_13-48-55.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Out Bound" border="0" data-original-height="683" data-original-width="1280" height="341" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimQ4YpvllqoeHa7FZ36FhX0-z1Gc7F-FO2U3zldil5k-UaWwReMMe2gi_g560WWQnCe0crgCvWmYFbT_qqH1MKT0fWLOzM86Vp0tvEaz0zxxNpzmFfPgUoSLKrvTbrfqspKzjyVOhpwzTC/s640/photo_2017-11-07_13-48-55.jpg" title="MAN Insan Cendekia" width="640"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Outbound Penerimaan Siswa Baru 2017</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pertengahan tahun 2015 saya mengikuti seleksi dan diterima menjadi salah satu guru di <a href="http://www.icat.sch.id/" target="_blank">MAN Insan Cendekia Aceh Timur</a>. Sekolah ini adalah madrasah unggulan Kemenag yang fokus pada sains sehingga disebut madrasah akademik. Perpaduan IMTAQ dan IPTEK adalah keunggulannya disamping program Tahfidz. Konsep sekolahnya berasrama, perpaduan konsep pesantren dan sekolah umum. Siswanya hasil seleksi nasional dan berasal dari berbagai daerah di dalam dan luar provinsi. Di Indonesia, sekolah ini baru ada 20 buah yang tersebar di 20 provinsi pula. Targetnya ke depan, semua provinsi memiliki satu MAN Insan Cendekia. Semoga terwujud. </span></div>
<div style="text-align: center;"><br></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak hal ingin saya ceritakan tentang sekolah ini. Kali ini saya ceritakan tentang sebagian kecil saja. Sejak pertengahan 2017 saya ijin pamit tidak lagi mengajar para remaja hebat di MAN Insan Cendekia Aceh Timur dan mulai mengajar di tempat baru, yaitu mengajar anak-anak kecil di pedalaman Kalimantan Barat. Berhubung tidak lagi bertugas di MAN Insan Cendekia, saya ingin sedikit bercerita tentang sekolah tersebut, jika masih di sana dan bercerita, maka terkesan ada keberpihakan dalam cerita nantinya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> *****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika mau tahu seleksi siswa baru paling fair, murni dan jujur untuk dapat diterima pada sebuah sekolah maka merujuklah pada MAN Insan Cendekia. Saya terlibat selama dua kali dalam kepanitian penerimaan siswa baru yaitu tahun kedua dan ketiga. Saya kagum dan salut melihat prosesnya. Hanya kekuatan intelektual dan bantuan Allah-lah yang bisa membuat seorang anak bisa lulus. Kekuatan pejabat, orang dalam atau kekuatan uang dapat terabaikan dan tidak berlaku. Proses seperti inilah yang akan berdampak pada karakter generasi Indonesia kedepannya. Generasi jujur yang didapat dari proses yang jujur pula.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Siswa di MAN Insan Cendekia adalah pejuang tangguh, belajar agama dipadukan dengan sains adalah makanan sehari-hari. Pembinaan karakter di asrama tidak pernah terlewatkan. Fisiknya kuat, mentalnya dahsyat, mengeluh hampir tidak pernah. Saya banyak belajar dari anak-anak di sana tentang pertemaMinan, seni, dan kreativitas. Tentang ketangguhanpun tidak sedikit saya belajar dari mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lingkungannya humanis. Budaya gotong-royong, bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kesuksesan bersama masih berlaku di sekolah ini. Apapun yang dilakukan, hasilnya adalah untuk kepentingan bersama. Maka jangan heran, jika ada event apa saja di MAN Insan Cendekia, baik event OSIM atau sekolah, guru selalu sibuk membantu ini itu dan anu. Tidak enak badan, jika mereka tidak ikut terlibat, malu hati rasanya. Terkadang bukan tanggungnya namun tetap ikut membantu. Padahal setiap kegiatan sudah ada panitianya dan dibentuk secara bergilir, ditambah panitia tersebut diberikan honor. Menariknya, bukan soal ada tidaknya honor, bukan materi yang dikejar melaikan kepuasan hati melihat sebuah event yang dibuat bisa sukses. Bahagia tak terkira. Guru-gurunya masih muda, ganteng dan cantik-cantik. Semangat dalam bekerja, ikhlas dan totalitas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi saya, sekolah ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat, rugi rasanya jika saya tidak menerima manfaat dari orang-orang hebat tersebut. Sebagai anak muda yang haus akan ilmu dan pengalaman, saya belajar dan melakukan banyak hal diluar kewajiban sebagai guru yaitu mengajar. Di luar jam mengajar, saya lebih banyak nongkrong di ruang Tata Usaha. Melihat dan mengamati apa yang para staf kerjakan di sana, sesekali saya bertanya tentang yang mereka kerjakan. Terkadang saya ikut membantu pekerjaan teman-teman di sana dalam hal mengurus kertas-kertas negara. Sepintas orang melihat, saya hanya buang-buang waktu menyibukkan diri. Orang tidak tahu, di ruangan Tata Usaha inilah semua hal tentang sekolah dikerjakan. Ia adalah pusat sebuah lembaga, yaitu sekolah. Semua hal tentang sekolah, di sini mulanya. Kabar baiknya, saya berhasil mendapatkan ilmu di ruangan ini, mulai dari tentang surat menyurat, masalah tata kelola uang negara, dan administrasi lainya. Orang-orang di ruangan ini dengan senang hati mengajari saya dan saya menerima pengalaman yang luar biasa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak hanya itu, saya juga sering ikut Bang Aiyub yaitu staf teknisi di MAN IC Aceh Timur. Bang Aiyub ini tugasnya adalah menjamin proses belajar mengajar dan kehidupan di sekolah berjalan dengan lancar. Mulai dari menjamin ketersediaan air di setiap tempat yang sudah di sediakan, Air Conditioner di dalam kelas dan asrama, listrik harus tetap stabil dan semua yang berurusan dengan pertukangan. Manfaat menemani dan ikut serta membantu teknisi bekerja, di samping mendapatkan pahala, juga mendapatkan ilmu. Ilmu pertukangan adalah skil khusus, mendapatkannya harus kursus dan harus bayar mahal. Saya mendapatkan ilmu ini dengan gratis. Terkadang juga mendapatkan gratis kopi dingin pake susu sebagai bonus sudah membantu bekerja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya pernah bekerja atau magang di beberapa sekolah, pernah bergabung dengan beberapa organisasi. Saya mengamati dan merasakan bahwa tidak ada yang spesial dengan gaya kepemimpinan atasan saya. Biasa-biasa saja. Di MAN Insan Cendekia Aceh Timur saya melihat dan merasakan hal yang berbeda. Kepala Sekolahnya adalah Pak Shulfan, masih muda dan istrinya juga cantik. Gaya kepemimpinannya luar biasa menurut hemat saya, tenang tapi pasti. Tidak menyakiti, dan selalu memberikan teladan kepada para stafnya. Pak Shulfan tidak pernah menganggap bawahannya sebagai anak buah melainkan sebagai teman bekerja, Saat memperkenalkan anak buahnya kepada orang lain, beliau sering menyebutnya sebagai staf ahli. "Kenalkan, ini namanya sifulan, staf ahli saya di sekolah". Manusia mana tidak senang jika diperlakukan seperti itu, merasa sangat dihargai. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keterbukaan soal anggaran sekolah, hanya di MAN Insan Cendekia saya merasakannya. Para pimpinan, termasuk bendahara tidak sungkan bercerita bahkan mendiskusikan anggaran sekolah mulai dari berapa, kemana dan untuk apa. Bahkan kertas yang di dalamnya terpampang jelas semua angka-angka rupiah terletak manis di atas meja tanpa tersembunyi sedikitpun. Akses untuk mengetahui anggaran sekolah sangat mudah sehingga para guru tidak kesulitan dalam menyusun program di sekolah, apalagi mereka selalu dilibatkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menariknya, kepala sekolahnya ini mampu menempatkan diri sesuai kondisi dan situasi. Kapan harus menjadi pemimpin, kapan menjadi abang, kapan menjadi ayah dan kapan menjadi teman. Beliau tidak kaku, sehingga para guru dan staf tidak merasa takut berhadapan dengan kepala sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Budaya semangat, kerja keras, totalitas dan ikhlas masih awet di sekolah ini. Semoga terus begitu. Akan banyak lahir orang-orang hebat dari MAN Insan Cendekia ini. Para pemimpin yang cerdas dan berakhlakul karimah. Pemimpin yang hatinya tidak lepas dari Al-Quran dan peduli pada banyak orang. Generasi inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin pada tahun 2045 yaitu tahun emas Indonesia. MAN Insan Cendekia sedang mempersiapkannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Arti sebuah kehidupan, kebahagiaan dan cinta banyak saya dapatkan di sekolah ini. Pengalaman yang hebat, pembelajaran yang kuat, dan tempat mengekspresikan ilmu yang didapat, sehingga saya menyebutnya sebagai laboratorium. Ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan sangat berguna sekarang, bahkan sudah dan akan saya terapkan di manapun saya berada. Terimakasih banyak kepada MAN Insan Cendekia Aceh Timur telah memberi kesempatan untuk belajar banyak hal, terimakasih pengalamannya dan terima kasih doa-doanya. Doakan supaya saya menjadi pribadi yang tidak lepas dari prinsip Al-Quran dan Hadis. Pribadi yang terus berbuat untuk kemaslahatan umat, berbuat yang terbaik pada bangsa tercinta terutama dunia pendidikan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sintang, 07 November 2017</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-12918200641639846712016-05-07T21:12:00.002+07:002017-06-18T02:17:04.138+07:00Memiliki Karakter Introvert, Salahkah?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmtlrzo0uv2ZfHedql_-yy4hTAL5Hzp8Z8r2HRrgPp_vDObFUoRo3Cb5sKtbYsz8dz1YKHyM4PFU38tRiHlYikUG0f8_2hk2-OKqPHElBY5_meNe3lUdYRMB3zoVVAEouQ6q1_sEyXpBaz/s1600/teaser+image.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Introvert adalah kelebihan" border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmtlrzo0uv2ZfHedql_-yy4hTAL5Hzp8Z8r2HRrgPp_vDObFUoRo3Cb5sKtbYsz8dz1YKHyM4PFU38tRiHlYikUG0f8_2hk2-OKqPHElBY5_meNe3lUdYRMB3zoVVAEouQ6q1_sEyXpBaz/s320/teaser+image.jpg" title="Karakter Introvert" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya sangat terkejut ketika ada teman yang menghardik saya dengan “Karakter Introvert”, katanya saya memiliki karakter itu sehingga sulit menemukan jodoh yang dibuktikan tak kunjung menikah. Katanya karakter introvert jarang sekali berinteraksi dengan dunia luar, pemalu, pendiam, susah berbicara sehingga sering ditikung oleh orang lain. Maybe yes maybe no!.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena yang menghardik adalah orang yang saya anggap luar biasa dari berbagai segi terutama keilmuannya maka saya harus berusaha memahami maksudnya. Bagi saya introvert adalah istilah baru, saking penasarannya dengan istilah itu 14 artikel psikologi dari berbagai sumber telah saya baca. Rupanya karakater introvert tidak 100 % ada dalam diri saya, ada juga karakter extrovert, kalau diangkakan 60:40. Dan lebih bijak mengatakan kalau kedua karakter itu ada dalam diri saya sehingga dinamakan dengan ambievert. Memilih membela diri dengan tulisan ketimbang dengan kata-kata adalah salah satu ciri introvert. Tidak masalah, saya sedang memposisikan diri sebagai introvert.:)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Satria Gumilang mengulas panjang lebar tentang introvert dan ia meyakinkan semua orang kalau introvert bukanlah penyakit atau kekurangan yang harus dirisaukan namun introvert adalah anugrah, tercermin dari kalimat pembuka yang ia gunakan: </span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul. Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi. Ada sosok yang terlihat serius di tengah keadaan yang tenang. Ada juga sosok yang terlihat acuh di tengah suasana yang tegang. Sosok ini berbeda, tak seperti kebanyakan orang. Namun ia bukanlah pemalu ataupun seorang yang berpenyakit, tetapi ia justru sedang memerhatikan. Ia sedang menganalisa keadaan. Ia seorang Introvert. </span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Introvert adalah karakter manusia yang lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah pribadi yang lebih banyak berpikir, imajinasi mereka tinggi. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun. Orang dengan karakter introvert jarang bercerita bahkan lebih suka mendengarkan orang bercerita. Mereka juga lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi, berpikir dulu baru berbicara/melakukan. Bagi orang introvert diam bukan berarti tak mengerti atau tak peduli, tetapi mereka sedang menganalisa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Introvert juga lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus segala hal yang berbau informasi, mereka juga senang dengan kegiatan yang tenang seperti bermain komputer, memancing, bersantai, mendaki gunung dan sebagainya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Xtrovert adalah kebalikan dari introvert. Karakter extrovert lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Mereka adalah pribadi yang lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam keramaian daripada di tempat yang sunyi. Mereka lebih senang bercerita daripada mendengarkan orang bercerita, lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi, suka berbicara atau melakukan dulu baru berpikir, dan mereka lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada fakta menarik bahwa banyak tokoh-tokoh dunia yang luarbiasa, rata-rata memiliki karakter introvert seperti Albert Einstein, Mahatma Ghandi, Bill Gates, Michael Jordan, Julia Roberts, Nicole Kidman, Abraham Lincoln, J.K Rowling dan banyak lagi tokoh besar lainnya. Mereka mampu membuktikan bahwa dunia pun membutuhkan mereka. Saat tak dibutuhkan mereka menjadi orang biasa, namun saat keadaan genting mereka berubah menjadi sosok yang luar biasa. Mereka adalah sosok luar biasa yang telah mengubah dunia dengan karyanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak salah apa yang dikatakan oleh Ahli psikologi seperti Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist yaitu: orang dengan karakter introvert adalah orang dengan kreatifitas berkelas nomor satu. Faktor ini terjadi karena mereka dapat menyelam penuh ke dalam pemikirannya. Membaur bersama intuisi dan ketenangan yang bersinergi dengan sunyi. Itulah syaratnya agar dapat menciptakan sebuah maha karya. Biasanya seorang introvert gemar menulis. Karena dalam menulis mereka dapat lebih terbuka dalam mempresentasikan pikiran ataupun membagikan pengalamannya kepada orang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Albert Einstein pernah menulis sebuah kalimat yaitu “Aku benci keramaian banyak orang dan harus berpidato. Aku benci disorot kamera dan harus menjawab berondongan pertanyaan. Kenapa popularitas mencengkeram aku yang seorang ilmuan yang selalu berurusan dengan hal-hal abstrak dan merasa bahagia bila sendirian. Sebuah manifestasi psikologi massa yang berada di luar jangkauanku”. Ya, inilah salah satu isi hati seorang introvert, sendiri berada ditempat sunyi bagi mereka adalah kebahagiaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">So. Introvert dan rasa malu tidaklah sama. kepribadian introvert terlihat pemalu karena mereka cenderung berpikir sebelum berbicara, serta memproses sesuatu secara internal, berbeda dengan ekstrovert yang lebih spontan dalam mengungkapkan sesuatu. Jadi begitulah teman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastinya, tidak salah memiliki karakter introvert karena itu adalah kelebihan yang harus disyukuri, hanya sedikit kekurangan pada karakter ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi, Apa karaktermu? Introvert, Xtrovert, atau Ambievert?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">#Sabtu, 7 Mei 2016.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-67658808653120489462016-02-28T20:31:00.000+07:002016-03-02T22:45:17.898+07:00Setelah Ini Mau Jadi Apa?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJOwLOUUsx7fxsiJWzm1HnVCFadoOKVgV6DZUUn1SMR4LY1hAiVsHSXe0zhNw8DHuiG0CEGlzhrZ62QDrN8tm6HKerDGlBtSd5ZArr2_mSJcmrlnf5mN1Bq6dC-XsUXifa7PVTcVp1X94e/s1600/IMG_3480.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img alt="Kegembiraan Saat Yudisium PPG SM3T 2015" border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJOwLOUUsx7fxsiJWzm1HnVCFadoOKVgV6DZUUn1SMR4LY1hAiVsHSXe0zhNw8DHuiG0CEGlzhrZ62QDrN8tm6HKerDGlBtSd5ZArr2_mSJcmrlnf5mN1Bq6dC-XsUXifa7PVTcVp1X94e/s640/IMG_3480.JPG" title="PPG SM3T" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kegembiraan Saat Yudisium PPG SM3T </span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemarin Unsyiah melaksanakan yudisium terhadap 133 guru dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tidak hanya Unsyiah, ada 20 LPTK seluruh Indonesia juga melakukan hal yang sama. Meluluskan guru-guru yang telah digemleng, dididik dan dibina selama satu tahun dalam program PPG dan sebelumnya mereka telah dilatih ketahanmalangan selama satu tahun di pedalaman Indonesia. Guru-guru ini adalah angkatan ketiga setelah sebelumnya para LPTK telah meluluskan dua angkatan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk angkatan yang baru lulus, ada satu pertanyaan, setelah ini, mau jadi apa?. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya juga berada di bagian ini setahun yang lalu dan telah mengajukan pertayaan “setelah ini mau jadi apa?” pada diri saya sendiri yaitu pada bulan ketiga saat sedang kuliah PPG. Saya khawatir sekali setalah PPG akan mengalami masalah yang sangat ditakuti oleh orang-orang yang baru selesai studi yaitu “menganggur” sehingga harus menanyakan pertanyaan itu untuk memacing kerja otak dalam menganalisa masa depan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kita semua tahu, siapa saja yang kuliah di FKIP dan ingin menjadi guru maka akhir dari mimpinya adalah PNS. Kecuali kuliah di FKIP tapi tidak mau menjadi guru, hanya menjadikan FKIP sebagai batu loncatan saja. Oke, itu tidak masalah. Dewasa ini mulai dikampanyekan jika ingin menjadi dosen maka harus kuliah S2 dan jika ingin menjadi guru harus kuliah PPG dan memiliki sertifikat pendidik. Karena untuk seleksi guru kedepan semua peserta seleksi harus memiliki sertifikat pendidik sebagai syarat mutlaknya. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam dua hari ini timeline facebook di laptop banyak dibanjiri dengan euforia kelulusan peserta PPG 2016, ucapan terimakasih dan rasa syukur menghiasinya. Saya cuma mengucapkan selamat, semoga berkah, semoga gelar barunya dapat digunakan dengan baik. Mulai minggu depan, setelah euforia ini berakhir, saya pastikan masa-masa galau akan menghampiri manyoritas alumi PPG. Masa-masa bosan, jenuh, sentuk, dan rasa gengsi mulai megindap. Apalagi jika sanak famili mulai ada yang bertanya, ngajar dimana sekarang?, kerja dimana sekarang?. Saya ingatkan, janganlah menjawab dengan jawaban yang belum pasti kebenarannya seperti “saya sedang menanti GGD beberapa bulan lagi!” jika dijawab seperti itu maka anda masuk dalam golongan korban PHP paling sadis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mari kita berandai-andai. Alumni PPG skil utamanya adalah mengajar, kecintaan menjadi seorang guru tidak diragukan lagi, setahun di pedalaman selama SM3T dan satu tahun kuliah profesi guru berasrama, saya pikir sudah sangat cukup matang. Pertanyaannya adalah, mau mengajar di mana sekarang? Ada banyak guru honor yang menguasai sekolah, guru-guru PNS yang sudah sertifikasi dimana mereka banyak yang tidak cukup jam mengajar dan terus mencari jam tambahan di sekolah-sekolah lain. Nah, datang kita alumni PPG ke sekolah minta jam mengajar, apakah sekolah mau terima? Mereka akan mikir-mikir juga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lalu apa solusinya? Solusi ada pada diri kita masing-masing. Ingatlah bahwa rezeki itu sudah Allah jamin untuk hambaNya. Setiap kita pasti mempunyai skil yang luar biasa, tidak hanya mengajar, ada banyak skil lain yang bisa dikembangkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Supaya tidak kecewa mulailah berpikir dan tanamkan dalam hati yang paling dalam “PNS itu bukan akhir segalanya”. Ada banyak pekerjaan lain yang mendatangkan rezeki yang halal, apa saja, yang penting kita senang dan bahagia dalam menjalaninya. Cobalah menciptakan kebahagiaan sendiri dengan cara kita sendiri. Jika tidak, maka anda akan masuk dalam golongan orang-orang yang putus asa dan ujung-ujungnya akan menjurus ke prilaku kriminal. Selamat mencoba!.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">[Minggu, 28 Februari 2016]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-70359682459300826992015-11-25T20:16:00.002+07:002015-11-25T20:28:01.104+07:00Apa Kabar Dunia Pendidikan Kita?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcF3ykT-IaEFUY5D02b-lXhHtwJdi0m_WjjauiRn92XtbfJ6D_4ZmXEcUAVJ6JR1FB5LncGPhaRkbBDeYT4GPv6EDtPbtXEUDmiqkgsznFxt-uPsD05t05x0aRvBMOET33Dbu4JioBkC6V/s1600/IMG_6901.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ulang Tahun PGRI 2015" border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcF3ykT-IaEFUY5D02b-lXhHtwJdi0m_WjjauiRn92XtbfJ6D_4ZmXEcUAVJ6JR1FB5LncGPhaRkbBDeYT4GPv6EDtPbtXEUDmiqkgsznFxt-uPsD05t05x0aRvBMOET33Dbu4JioBkC6V/s640/IMG_6901.JPG" title="Apa Kabar Dunia Pendidikan Kita?" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kegiatan Belajar Mengajar [Dok Pribadi]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akhir-akhir ini siswa sudah sangat brutal, coba lihat pemberitaan di media-media. Siswa ugal-ugalan di jalan, tawuran, menggunakan narkoba, sek bebas dan tidak jujur. Miris bukan?. Teori mana yang mampu menjelaskan sebab-musabab penyimpangan moral seperti itu? Bayangkan, mereka adalah anak-anak bangsa tercinta yang pada tahun 2045 nanti akan menjadi dewasa, merekalah yang akan memimpin negara ini. Apakah anak-anak seperti ini yang dipersiapkan sebagai kado ulang tahun emas Indonesia?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mari kita berkaca pada pendidikan masa lampau. Bagaimana para guru mendidik siswanya, bagaimana peran orang tua dan masyarakat pada masa itu. Padahal dunia pendidikan dulu tidaklah sehebat sekarang dengan media dan teknologi jauh lebih canggih. Karakter anak-anak pada masa dulu jauh lebih berakhlak dibandingkan anak-anak sekarang. Pendidikan keraslah yang menyebabkan mereka mempunyai karakter baik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dulu, ketika belum ada embel-embel HAM, anak-anak yang melakukan kesalahan yang melewati batas akan dipukul oleh gurunya sehingga menjadi efek jera dan mereka tidak akan mengulang kesalahannya lagi, jika anak itu mengadu kepada orang tuanya maka orang tua ikut memarahi bahkan memukul anaknya karena sudah melakukan kesalahan. Coba anak-anak sekarang, kalau dipukul oleh guru sedikit saja, maka siap-siap dinginnya jeruji besi akan menanti guru tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagaimana rumus pendidikan karakter sebenarnya? Pendidikan karakter yang bisa membuat siswa memiliki karakter baik. Apakah ada? Jangan-jangan hanya teori saja dan sulit untuk diterapkan. Barangkali ada, yaitu pendidikan ramah anak, pendidikan cinta dan kasih sayang. Namun hati-hati juga, pendidikan ramah anak akan membuat anak besar kepala dan semena-mena karena mereka tidak takut dengan gurunnya. Lagi-lagi ini soal karakter. Lalu kesalahannya dimana?.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>GURU</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Guru profesional adalah guru yang mampu mendidik siswanya menjadi generasi yang mampu bersaing dan memiliki moral yang baik, seorang guru hendaknya memiliki prilaku yang baik yang mampu menjadi tauladan yang patut diikuti oleh siswanya. Keprofesionalitas seorang guru sangat penting bagi siswa karena guru mempunyai tugas yang sangat berat dalam mendidik, mengarahkan dan memotivasi para siswa untuk menjadi siswa yang luar biasa dan bermoral. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Guru adalah pendidik sejati dengan tugas pokoknya yaitu mengajar, mendidik, melatih, membimbing dan mengarahkan. Sebelum sang guru memperbaiki karakter para siswanya maka para guru harus terlebih dahulu memperbaiki karakter mereka sendiri. Karakter malas, karakter korup dan karakter tidak menghargai orang lain harus jauh-jauh dibuang dan beralih kepada karakter yang patut untuk ditiru oleh para siswanya yaitu karakter seorang guru sejati. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>DOSEN</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika siswa bodoh, siapa yang disalahkan? Semua orang akan menjawab “Guru”. Jika guru bodoh, siapa yang disalahkan? Banyak orang akan menjawab “system pendidikan”. Terlalu jauh menyalahkan system pendidikan karena system telah didesain sedemikian rupa dengan berbagai kajian dari hasil penelitian. Kenapa tidak ada yang menyalahkan “Dosen”? Apakah dosen makhluk paling suci yang tidak bisa disalahkan?. Siswa di sekolah belajar dengan guru, guru belajarnya dengan dosen bukan dengan hantu. Dosenlah yang harus disalahkan, kenapa tidak berhasil mendidik para guru untuk bisa hebat dan profesional?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kita semua merindukan dosen yang mau menjadi seperti guru, ikhlas dan mau membagi ilmu tanpa dibayar,menginspirasi dan mampu menggerakkan. Ilmu itu tidak semata-mata karena uang. Kita merindukan dosen-dosen yang update dan berpikir maju. Kita merindukan dosen yang berjiwa organisasi yang bisa menjadikan mahasiswanya sebagai insan yang siap pakai dalam semua kondisi. Kita merindukan dosen yang tidak berorientasi pada nilai/hasil semata dengan mengenyampingkan proses. Dosen yang tidak mau dikritik silahkan masuk ke tong sampah karena tempatnya bukanlah di kampus tapi di tempat pembuangan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>KORUPSI</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Korupsi adalah karakter yang tidak boleh dimaafkan. Korupsi kerap terjadi di kalangan pemerintahan yang mempunyai dana besar sehingga membuat tergiur mereka yang berhati busuk untuk mencuri uang negara. Belakangan ini korupsi tidak hanya terjadi di lembaga pemerintahan saja namun sudah mulai merambah pada lembaga suci seperi sekolah dan kampus. Miris bukan?. Padahal lembaga pendidikan adalah benteng terakhir untuk memberantas korupsi. Jika lembaga pendidikan saja sudah melakukan korupsi lalu lembaga mana lagi yang harus kita percayai?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kampus yang seharusnya mendidik para mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang berkarakter justeru mempertontonkan perilaku yang tidak pantas. Bagaimana para mahasiswa bisa meneladani para guru mereka yang bermental murahan seperti itu. Jika aktivitas korupsi di kampus tidak segera diakhiri maka siapa yang akan membersihkan korupsi di negara kita ini?. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>KOMITMEN MEMAJUKAN</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pendidikan di Negara kita akan tumbuh berkembang seperti negara-negara maju jika ada niat baik dari semua pihak untuk memajukannya. Kalau niat baik tidak ada dan selalu mentok karena uang maka kiamatlah dunia pendidikan kita. Banyak pihak yang memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan yang cerdas dan memberikan dampak perubahan yang singnifikan terhadap dunia pendidikan justeru tidak berani karena alasan tidak ada dana, peraturannya tidak boleh, ini, itu dan banyak alasan lainnya. Padahal kalau kita mau jujur, kendalanya cuma pada niat dan komitmen untuk memajukan pendidikan tidak ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Benang merah semua persoalan pendidikan kita ada pada karakter. Yaitu karakter pemerintah, Guru/dosen, masyarakat dan siswa. Jika semua komponen ini mau introfeksi diri, berpikir maju, dan saling membantu bahu-membahu untuk memajukan pendidikan dengan penuh cinta, maka Insya Allah, dunia pendidikan kita akan sangat luar biasa. Anak-anak luar biasa yang akan memimpin Indonesia kelak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selamat Hari Guru 2015.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">[Kuta Lawah, 25 November 2015]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-74991515591636179872015-10-31T12:46:00.001+07:002016-02-13T19:43:57.102+07:00Naufal Raziq Siswa Kelas VIII MTs Menjadi Bintang di Arena TTG Nasional 2015 di Banda Aceh<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOUl8e9AITudiH8uDG3yjAcCybcYvAK9YB2h-U2FQNdsYJZE4Xx0Ean9BjJZZcSv-2MjvI5x-tqVz8FEs6Iiw_ealcJYDSRnXt0ks5gVxYUFCSEVPw5EverSykmgr1JU3oyMIg4Y7_1xQ/s1600/IMG_08102015_112831.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="TTG Nasional 2015" border="0" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOUl8e9AITudiH8uDG3yjAcCybcYvAK9YB2h-U2FQNdsYJZE4Xx0Ean9BjJZZcSv-2MjvI5x-tqVz8FEs6Iiw_ealcJYDSRnXt0ks5gVxYUFCSEVPw5EverSykmgr1JU3oyMIg4Y7_1xQ/s640/IMG_08102015_112831.jpg" title="TTG Nasional di Banda Aceh" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">Naufal Raziq saat menjelaskan cara kerja alat yang dibuatnya</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pergelaran
Pekan Inovatif Nasional (PIN) Desa ke-1 dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Nasional XVII Tahun 2015 di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda
Aceh sudah berlangsung sejak tanggal 8 Oktober kemarin. Aneka produk
teknologi, makanan dan kerajinan tangan dari berbagai daerah seluruh
Indonesia dipamerkan di arena ini. Melihat arena pagelaran yang dihelat
selama enam hari ini tak ubahnya memasuki miniatur Indonesia Raya. Jika
ingin melihat Indonesia datanglah ke tempat ini dan akan berlangsung
sampai tanggal 12 Oktober 2015. Pastikan untuk membawa keluarga dan ajak
orang se kampung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sejak
berlangsungnya acara, saya setiap hari mengunjungi arena TTG,
Alhamdulillah betah karena banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari dari
tempat ini, bagaimana tidak, produk-produk teknologi tepat guna yang
serba sederhana banyak sekali saya jumpai. Bentuknya unik-unik,
kreativitasnnya canggih, tidak ketinggalan jaman dan manfaatnyapun
nyata. Bagi orang yang berkecimpung di dunia pendidikan rugi sekali
kalau tidak berkunjung dan jika datang, pastikan menyiapkan berbagai
pertanyaan untuk ditanyakan pada pembuat produk itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada
yang menarik perhatian saya dan juga perhatian semua pengunjung pada
pargelaran TTG kali ini. Ini versi saya bukan versinya pemerintah, yaitu
<i>Alat Energi Listrik dari Pohon Kedondon</i>g. Alat ini bukanlah hal
baru bagi orang yang berkecimpung di dunia sains, bahkan di kampus
konsepnya sering dipelajari, banyak makalah yang sudah membahasnya,
namun yang menariknya adalah orang yang menemukan dan membuat produk ini
adalah anak kecil yang masih duduk di kelas VIII MTs Negeri Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTZO2rRaHf7qIx-Xy9KUG0cO1qoxrsQAcIGrGRO4uy1w-TNO2KS-C_fIeere16kERgZDD_gAVIQxpEUZ66BzVKmg2RAm-ycvmKj9_FTa-fGVgHQGNe9v6di1PKUly7hUIn34-TLznYrRY/s1600/IMG_09102015_174858.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Naufal Raziq di TTG Nasional 2015" border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTZO2rRaHf7qIx-Xy9KUG0cO1qoxrsQAcIGrGRO4uy1w-TNO2KS-C_fIeere16kERgZDD_gAVIQxpEUZ66BzVKmg2RAm-ycvmKj9_FTa-fGVgHQGNe9v6di1PKUly7hUIn34-TLznYrRY/s320/IMG_09102015_174858.jpg" title="TTG Nasional di Banda Aceh" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Naufal Raziq Siswa Kelas VIII MTs</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Namanya
Naufal Raziq, saya sangat tertarik dan bangga melihat kepiawaian
anak ini dalam menjelaskan cara kerja alat yang dia buat bahkan dia dengan mudah menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. Sangat menguasai konsep
IPA dan tahu betul terhadap alat yang diciptakannya itu. Cara Naufal
menjelaskan tidak hanya membuat para pengunjung mengerti konsep, cara
kerja kerja dan latar belakang alat ini diciptakan tetapi juga membuat
para pengunjung termotivasi ingin membuat alat serupa di rumah mereka
masing-masing. Kevokalan dan olah bahasanya sudah seperti mahasiswa
presentasi saat seminar proposal di kampus, untuk anak seumuran dia bagi
saya sangat luar biasa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya
sempat bertanya bagaimana cerita awal mula Naufal membuat alat ini,
menurut Naufal, ide untuk membuat Alat energi Listrik dari Pohon
Kedondong bermula saat dia duduk di bangku kelas VI SD saat mempelajari
materi IPA tentang energi listrik di sekolah. Karena orang tuanya
bekerja sebagai teknisi elektronik membuat Naufal tidak kesulitan untuk
mendapatkan berbagai alat pendukung elektronik di rumahnya dan segera
melakukan berbagai percobaan terhadap ilmu yang dia dapat di sekolah.
Pada akhirnya Naufal memahami konsep dan dengan sedikit motivasi dari
orang tuanya sehingga bisa membuat alat yang sekarang terpampang di
arena TTG di stand Aceh. Menurut Naufal: dukungan, semangat dari ayah
dan kecintaan seorang ibu sangat mempengaruhinya. Hebat bukan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak
sekali yang mengunjungi stand Aceh hanya untuk melihat kehebatan Naufal
Raziq ini, mulai dari anak sekolah, guru, mahasiswa, dosen dan para
orang tua. Bukan apa-apa, mereka hanya bangga dan kagum. Sempat seorang
ibu pejabat dari Sumatera Barat bilang, “Nak, pintar banget. Kamu makan
apa sih?”. Saya yang sedang berada disampingnya bilang “makan nasi
seperti kita juga lah bu”. Disampingnya ada seorang kepala sekolah salah
satu SMP favorit di Banda Aceh berucap, “Naufal, kamu mau pindah ke
Sekolah di Banda Aceh?, Jika mau, saya urus, saya beri beasiswa”.
Menarik sekali. Berlian memang selalu diperebutkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemarin,
saya menghabiskan 3 jam 28 menit berada di stand Naufal, hanya untuk
melihat kepiawaian anak hebat ini. Begitu beranjak pulang, saya mulai
berpikir dan khawatir. Tetiba timbul beberapa pertanyaan: apakah sekolah
tempat Naufal menimba ilmu memberi apresiasi? Bagaimana dengan
pemerintah Kota Langsa? Apa kabar pemerintah Aceh?. Ini aset, bukan soal
karyanya tetapi soal bakat, semangat dan motivasi. Anak ini adalah aset
daerah yang harus di dukung, anak ini adalah generasi emas yang akan
menjadi ilmuan di masa mendatang. Anak seperti ini tidak bisa berkembang
sendiri tanpa ada dukungan dari semua pihak. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalau boleh jujur, stand Aceh ramai dikunjungi pengunjung karena anak ini, karna Naufal Raziq dengan <i>Alat Energi Listrik dari Pohon Kedondon</i>g. Semoga Naufal semakin bersinar dan semoga pemerintah mendukung perkembangannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi yang ingin menyaksikan kepiawaian dan karnya Naufal Riziq silahkan berkunjung ke arena TTG mulai 7–12 Oktober 2015. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#Darbe. Banda Aceh, 10 Oktober 2015</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-37843201606740686712015-10-31T12:44:00.001+07:002015-10-31T12:44:55.468+07:00Tidak Ada Perayaan. Selamat Ulang Tahun SM3T<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihmNX0kWyu5b9e-Y0L0nwG4nLTf8rNNw70fdcWP4jhkEKSD1D4FB4J-xXoYiuHhsL2DtSU3m3ivCEtaAd2A9m_fmY_SshJfcB0hJabclLDzDUM53ElWar6yqnlj26XgWgSUZxlhojCLuc/s1600/Ulang+tahun+SM3T.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="SM3TRI" border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihmNX0kWyu5b9e-Y0L0nwG4nLTf8rNNw70fdcWP4jhkEKSD1D4FB4J-xXoYiuHhsL2DtSU3m3ivCEtaAd2A9m_fmY_SshJfcB0hJabclLDzDUM53ElWar6yqnlj26XgWgSUZxlhojCLuc/s640/Ulang+tahun+SM3T.jpg" title="Ulang Tahun SM3T" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">Selamat Ulang Tahun SM3T</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya
hampir lupa dan sayapun berkeyakinan tidak banyak yang tahu hari lahir
SM3T. Sebuah program yang digagas oleh Kemendikbud dalam hal ini Dikti
yang bertema besar “</span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia</i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">”.
Empat tahun yang lalu tepatnya 6 September 2011 lahir sebuah program
pemerintah yang menyejukkan hati banyak orang, membuat dunia pendidikan
kegirangan karena akan ada secercah harapan untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang pada saat itu mulai terpuruk, mulai ada harapan untuk
melahirkan generasi emas terbaik bangsa dari pelosok sana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6
September 2011. Resmi program Sarjana Mendidik di Derah Terdepan,
Terluar, dan Tertinggal (SM3T) diluncurkan dan berhasil mengirimkan
ribuan guru ke pedalaman Indonesia. Pada masa itu tidak banyak yang tahu
tentang SM3T, publikasinyapun sangat minim. Kalah tenar dengan program
Indonesia Mengajar yang saat itu sangat masif dalam publikasi. Dan
program SM3T pada saat itu juga masih banyak sekali kekurangan sana dan
sini. Maklum, program baru yang harus merangkak, belajar dan berbenah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Alhamdulillah,
sekarang SM3T sudah berumur 4 tahun. Sudah melahirkan lima generasi.
Sudah mengirimkan belasan ribu guru ke pelosok negri. Mereka mengabdi
dan mencerdaskan anak-anak Indonesia. Program ini semakin dikenal bahkan
mulai menjadi ekslusif dengan seleksi yang sangat ketat untuk bisa
bergabung. Hanya memilih para guru terbaik saja dari setiap LPTK seluruh
Indonesia. Program ini semakin anggun dengan output Pendidikan Profesi
Guru (PPG) dan selanjutnya PNS khusus dengan istilah Guru Garis Depan
(GGD). SM3T akan selalu menjadi wanita cantik yang selalu dilirik oleh
banyak orang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">SM3T
telah melahirkan insan-insan yang luar biasa. Melahirkan guru-guru
hebat yang telah ditempa oleh alam pedalaman selama setahun. SM3T telah
melahirkan orang-orang serba bisa yang tahan banting dalam kondisi
apapun. SM3T telah menempa pemuda-pemuda manja dan apatis menjadi pemuda
yang luar biasa. SM3T telah mengajarkan banyak orang untuk menghargai
sebuah pertualangan dengan sejuta ilmu dan pengalaman. SM3T telah
mengajarkan kepada seluruh Keluarga besarnya arti sebuah rasa syukur,
hikmah dan pengorbanan. Mengajarkan arti sebuah ketulusan dari lubuk
hati yang paling dalam. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
seperti program-program pemerintah lainnya. Setiap hari jadi,hari lahir
atau ulang tahun selalu dirayakan dengan penuh suka cita, kemeriahan
dan kemegahan. Publikasi pesta menyebar ke seantero Indonesia, pembaca
berita sibuk memuji puja di setiap televisi pemerintah dan swasta.
Meriah sekali. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun,
tidak dengan program SM3T. Tahun ini lesu sekali, tidak ada gegap
gempita perayaan. Tidak ada pesta kemegahan. Tidak ada pertemuan untuk
merayakan. Tahun ini pemerintah dalam hal ini Kemenristekdikti tidak
ambil bagian dalam perayaan. Kita semua maklum, bangsa kita sedang
krisis. Rupiah melemah hingga sentuh 14.192 per dolar AS. Tidak ada
kesempatan untuk berpesta dan bermegah-megahan. Semua orang harus
berhemat dan fokus membantu membagun perekonomian bangsa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Biarpun
pemerintah tidak membuat perayaan. Bukan berarti SM3T itu hilang dari
hati para alumninya, dan tidak akan pernah hilang dalam hati teman-teman
yang sedang mengabdi di pelosok sana, begitu juga dengan anak-anak
didik mereka. Karena SM3T telah membuat semua orang menjadi berarti,
gegap gempita perayaan dengan cara dan gaya setiap orang akan selalu
dikampanyekan dengan penuh kehangatan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Teman-teman
yang sedang berada di pelosok sana pasti sudah mempersiapkan perayaan
khusus bersama anak-anak terbaiknya, bersama masyarakat merayakan ulang
tahun sebuah program besar yang bernama SM3T. Begitu juga dengan para
alumninya, pasti ada agenda khusus yang sudah mereka persiapakan dengan
cara mereka sendiri. Tidak perlu perayaan mahal yang dilaksanakan oleh
pemerintah, justeru membuat orang marah karena akan menghabiskan banyak
uang negara. Biarlah kami atas nama keluarga besar SM3T merayakannya
dengan perayaan kami sendiri. Dan kami tahu bagaimana caranya.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terimakasih
SM3T telah mempertemukan kami dengan orang-orang hebat, terimakasih
telah memberi kesempatan kepada kami untuk menikmati lukisan Indonesia
raya dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote. Terimakasih
telah mempertemukan kami dengan keluarga baru, teman baru dan pengalaman
baru. Terimaksih telah melahirkan para pendidik hebat dan berdedikasi
tinggi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terimakasih
SM3T telah memberikan waktu setahun untuk kami dalam memperjuangkan
cita-cita, mimpi, idealisme dan harapan. Hanya setahun menjadi guru di
pedalaman, kami telah menjadikan ini sebagai sesuatu yang berarti dan
penuh arti. Kami semua yakin bahwa pengalaman setahun di pedalaman
merupakan nilai terbaik dengan predikat cumloude yang diberikan oleh
Universitas kehidupan yang tidak akan pernah kami lupakan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pengalaman
setahun ini akan menjadi bagian dari sejarah hidup yang tidak mungkin
bisa kami lupakan: desa terpencil, alam pedalaman, masyarakat dan
anak-anak didik itu akan selalu menjadi bagian dari hidup kami. [darbe]</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selamat Hari Jadi ke-4 SM3T.</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semoga selalu ada untuk anak-anak Indonesia. Kami bangga.</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[Banda Aceh, 6 September 2015]</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTGvyN4f4o010g8w_zDzZP4q3jA7PqGwCDtpnP_MefOdP-oZtK1eGfcxS99JaKXPit5JIz04rB5AiDaOFJhanK78xItL6T6BS66IAB8VyHGPkUoJEiII4WwYCXK4lSjUAXc5uMeFwYjJg/s1600/Ulang+tahun+SM3T+cvbfd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hari Jadi SM3T ke-4" border="0" height="497" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTGvyN4f4o010g8w_zDzZP4q3jA7PqGwCDtpnP_MefOdP-oZtK1eGfcxS99JaKXPit5JIz04rB5AiDaOFJhanK78xItL6T6BS66IAB8VyHGPkUoJEiII4WwYCXK4lSjUAXc5uMeFwYjJg/s640/Ulang+tahun+SM3T+cvbfd.jpg" title="Ulang Tahun SM3T" width="640" /></a></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcjFF6mODnFi19LJUMBWSAUbwzX5DP1c3IcSTpDkZjgIQchpX-MLt1-7S1q9uXRKXziHv3GB7_rV5tJHWQbAZ90TZ78JUsEtfSX4u7_LNcmuaQ_sij33rN7Hg1_V-DaPsrGFaJK0B8hr0/s1600/10636038_977595235611859_6857858306782511688_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="hari Jadi SM3T" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcjFF6mODnFi19LJUMBWSAUbwzX5DP1c3IcSTpDkZjgIQchpX-MLt1-7S1q9uXRKXziHv3GB7_rV5tJHWQbAZ90TZ78JUsEtfSX4u7_LNcmuaQ_sij33rN7Hg1_V-DaPsrGFaJK0B8hr0/s640/10636038_977595235611859_6857858306782511688_n.jpg" title="Ulang Tahun SM3T" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">Foto dari Facebook Fitriani Anwar</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDF_D0DGYUzpbKuVbUSPJaBsf7rsJb_HaRcsVEWum_wNbnFw9SHBGJDNrLZ_Rizm4j9QMlQ9uyqL9AFUZbIPJqH1l6-gdzCOJ5Xefo9eg0F7SO5SyGvpAIcdnqGlt5_1Ox9tiyAqkUs0I/s1600/11229410_1202885749738283_571415539751562732_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Hari Jadi SM3T" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDF_D0DGYUzpbKuVbUSPJaBsf7rsJb_HaRcsVEWum_wNbnFw9SHBGJDNrLZ_Rizm4j9QMlQ9uyqL9AFUZbIPJqH1l6-gdzCOJ5Xefo9eg0F7SO5SyGvpAIcdnqGlt5_1Ox9tiyAqkUs0I/s640/11229410_1202885749738283_571415539751562732_n.jpg" title="Ulang Tahun SM3T" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Foto dari Facebook Fitriani Anwar</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ1gf3z6GChunu9fqa-7NPV3VTO63AW0ga8R8yJjXfI3dOr2fLSIKzQKt0Z3sRWEmLsViDGt624LE_-ZOhv70qo5xrSsvf7kpUPhlGaMxHwVWTYElYciOMqO3FRex6Ap0qoWhff6FzXpM/s1600/11960071_977595155611867_868001658048354237_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Papua" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ1gf3z6GChunu9fqa-7NPV3VTO63AW0ga8R8yJjXfI3dOr2fLSIKzQKt0Z3sRWEmLsViDGt624LE_-ZOhv70qo5xrSsvf7kpUPhlGaMxHwVWTYElYciOMqO3FRex6Ap0qoWhff6FzXpM/s640/11960071_977595155611867_868001658048354237_n.jpg" title="SM3T" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Foto dari Facebook Fitriani Anwar</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhORWntn7C-nTd5UaG2LIr1CjRJGaRRUfHADCpbeynwswQWuGsO3e9yFucBhvRvpz2iEyb8JTM-fqJJVs_LG7dPCIiTkSnANuUr4en1b_GRLTGeAKM0-dFaIT38Ob3VYzsesY9DzvlCcUM/s1600/11986589_977595322278517_6460543371869402275_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="SM3T Papua" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhORWntn7C-nTd5UaG2LIr1CjRJGaRRUfHADCpbeynwswQWuGsO3e9yFucBhvRvpz2iEyb8JTM-fqJJVs_LG7dPCIiTkSnANuUr4en1b_GRLTGeAKM0-dFaIT38Ob3VYzsesY9DzvlCcUM/s640/11986589_977595322278517_6460543371869402275_n.jpg" title="Ulang Tahun SM3T" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Foto dari Facebook Fitriani Anwar</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-53106818387548168662015-10-31T12:41:00.001+07:002015-10-31T12:41:51.875+07:00Untuk Temanku Murhaban yang Berhasil Menghidupkan Sekolah Mati<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Aku titipkan sebuah puisi untuk temanku Murhaban, puisi dari Dani Ronny, dia menulisnya di kebun jeruk, Februari 2006.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><b>UNTAIAN HATI</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><b><br /></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Teruntuk sahabatku, guru,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Dimanapun engkau berada saat ini,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di hutan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di gunung,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di pantai,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di lembah,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di desa-desa tandus,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di gubuk-gubuk reot,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di kolong-kolong jembatan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di gedung-gedung mewah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Mari,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kita bulatkan hati untuk menghadirkan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">keindahan pada setiap karya kita.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Setiap hari kita membuat <i>masterpiece</i> di jiwa-jiwa</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">unik pembelajar kita.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Sejak langkah pertama kita masuk ke ruang-ruang belajar,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">dan diakhiri dengan langkah kaki kita yang lain,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">tatkala pelajaran usai.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Ah. Betapa mulianya pekerjaanmu!</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Saudaraku,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kutitip anakku untuk kau didik,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">dan akan kudidik anakmu dengan segala totalitas</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">dan kemampuan yang kumiliki.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kucintai anakmu seperti engkau mencintainya,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">dan cintai anakku seperti aku mencintainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Jangan kecilkan hatinya pada saat dia salah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Bukankan siapa diantara kita yang tak pernah salah?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Saudaraku,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Sungguh, ini sebuah kemuliaan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">mari berjabat tangan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">eratkan rasa dan satukan hati</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">untuk selalu memberi yang terbaik</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">bagi anak negri!</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Saudaraku,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">hidup ini tidak lama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Apa yang sudah kita berikan kepada sesama?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kita, jasad ini, boleh musnah, boleh hilang,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">kita boleh tiada lagi,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">namun mari berharap agar</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">kebaikan yang kita tabur</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">akan terus bertumbuh kembang,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">menyebar dan berbuah</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">kemuliaan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Saudaraku,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">dimanapun engkau berada saat ini,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di hutan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di gunung,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di pantai,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di lembah,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di desa-desa tandus,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di gubuk-gubuk reot,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di kolong-kolong jembatan,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">di gedung-gedung mewah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Mari, biarkan cinta kita</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">bertebaran,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">mengharumkan bumi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">persada tercinta ini.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Mari, besarkan hati</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">untuk membesarkan bangsa ini, saudaraku!.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px; text-align: center;"> *****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px; text-align: center;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7ouhCARUQa6G4PxVxdSUiLLGOgh1Udp3KrkxEHH6DnwBGbCx_145j2qKxBU9urofpLT-TkSEodA_hgvAjEybn5UrqHPMHncJTwZO0IxTnJ5y5E9bfq9p9enuQRqmEyrU-BpTJRxwey9s/s1600/11873947_543807232443090_798481318_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pengabdian Guru SM3T" border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7ouhCARUQa6G4PxVxdSUiLLGOgh1Udp3KrkxEHH6DnwBGbCx_145j2qKxBU9urofpLT-TkSEodA_hgvAjEybn5UrqHPMHncJTwZO0IxTnJ5y5E9bfq9p9enuQRqmEyrU-BpTJRxwey9s/s320/11873947_543807232443090_798481318_n.jpg" title="MIS Paya Ateuk " width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Kepala Sekolah MIS Paya Ateuk sedang memberi pengarahan]</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px;">Izinkan
aku mengangkat topi seraya mengucapkan salut berbalut bangga, buat
temanku Murhaban. Sekarang sudah menjadi kepala sekolah di sebuah
Madrasah Ibtidaiyah di pedalaman Aceh selatan. Sekolah yang sejak 2013
mati total ditinggal murid-muridnya. Sekolah yang dicap tak layak
beroprasi oleh penduduk setempat, sekolah yang akan ditutup untuk
selamanya oleh Kementerian Agama. Ini bukan cerita dalam film Laskar
Pelangi. Ini nyata, benar adanya, terjadinya sekarang, tahun 2015. Tahun
gemilang dengan anggaran pendidikan berlimbah ruah. Tahun dimana semua
orang sibuk membangun sekolah, tahun yang katanya sedang memupuk
generasi emas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Sekalipun
kisah ini pernah terjadi di tempat lain, namun aku tidak mendengarkan
kabarnya. Aku tuliskan kabar ini supaya orang-orang tahu masih ada orang
yang benar-benar mau mengabdi. Benar-benar tulus semata-mata
mengharapkan ridha Allah. Aku tahu, dan tidak diragukan lagi, produk
dari SM3T yang pernah merasakan pahitnya kehidupan di pedalaman,
kekuatan hati dengan rasa pengabdian sudah mendarah danging. Dan
sekarang aku semakin percaya kalau SM3T telah berhasil melahirkan
insan-insan luar biasa biarpun tidak semua. Setidaknya ada. Salah
satunya temanku Murhaban.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">*****</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Aku
dapat kabar, tapi tidak dari surat kabar. Konon katanya sekolah itu
akan ditutup kalau tahun ini tidak bisa mendatangkan murid. Murhaban,
seorang alumni PPG SM3T Unsyiah yang pernah menjadi guru di Pedalaman
Sanggau, Kalimantan Barat memilih untuk berjuang menghidupkan kembali
sekolah yang sudah mati itu. Modalnya cuma kemauan dan keikhlasan. Itu
saja.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Madrasah
Ibtidaiyah Swasta (MIS) Paya Ateuk Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh
Selatan. Sekolah yang berada ditengah kampung ini sudah mati total
karena ditinggal murid-muridnya. Entah kenapa. Tapi faktanya tidak ada
lagi orang tua yang mau menitipkan anaknya untuk belajar di sana dan
lebih memilih mengirim anaknya untuk belajar di sekolah yang jauh dari
kampung. Jangan kau tanya kenapa. Aku pun tidak tahu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">*****</span></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1fCBBXWmMbta1S1o-j2PSOdf6OgjGKQfJ2JjU044-JlBRHw6lvMtTDWlBCJ3hze6uhP009Z375GC75sm9G0jN5AUpHfd5BRllOpdqWFo4R_Hngs0xmKrzJQ9kGQdKayIqVR7cBR_CIEc/s1600/11880929_543802332443580_157720840_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rapat dengan tokoh masyarakat" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1fCBBXWmMbta1S1o-j2PSOdf6OgjGKQfJ2JjU044-JlBRHw6lvMtTDWlBCJ3hze6uhP009Z375GC75sm9G0jN5AUpHfd5BRllOpdqWFo4R_Hngs0xmKrzJQ9kGQdKayIqVR7cBR_CIEc/s320/11880929_543802332443580_157720840_n.jpg" title="MIS Paya Ateuk " width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Rapat menghidupkan kembali sekolah dengan tokoh masyarakat]</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Aku
dapat kabar, pendekatan ala politisi kamu lakukan terus-menerus kepada
orang sekampung, ketua pemuda, Tuha Lapan, Tuha peut, Geuchik, Imum
Mukim dan tokoh masyarakat lainnya. Kamu berhasil meluluhkan hati
mereka, mengajak mereka semua untuk duduk bermusyawarah mengambil
keputusan “MIS Paya Ateuk, diaktifkan kembali atau tutup selamanya”.
Pada akhirnya, seluruh masyarakat mau gotong royong membersihkan dan
merehap sekolah, bahkan mereka mau iyuran untuk membeli inventaris wajib
sekolah seperti bangku, meja dan papan tulis. Kamu berhasil
menggerakkannya Murhaban. Menggerakkan jiwa-jiwa yang keras.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Bukan
hal mudah untuk meyakinkan orang sekampung supaya mau mengirim
anak-anaknya di sekolahmu. Bukan hal mudah meyakinkan pemerintah kalau
sekolah itu akan kamu hidupkan kembali, dan kabarnya kamu menjamin
dengan penuh resiko sekolah itu akan hidup. Ilmu dari mana kamu
dapatkan?. Bukan hal mudah menghadirkan guru-guru untuk mengajar di
sekolahmu itu. Tidak banyak yang mau mengabdi sepertimu. Dan aku sangat
yakin kamu mampu. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Kamu
mulai takut, jika sekolah itu aktif tidak ada guru yang mau mengajar.
Jangan lupa, banyak guru-guru muda yang hebat sepertimu. Aku yakin
mereka juga bertaburan di sana. Dulu saat kuliah kita pernah bersepakat
bagaimana menjadi guru yang hebat. Kamu masih ingat?</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Mengajar tidak hanya masuk kelas, bertemu para pembelajar, menyuruh ini itu, lalu keluar kelas, dan pulang.</span></span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px; text-align: justify;">Apakah
ini yang dianggap proses belajar mengajar? Kalau cuma seperti itu, kita
tidak perlu mengikuti pendidikan yang tinggi-tinggi, tidak perlu kuliah
Pendidikan Profesi Guru (PPG), atau ikut training yang hebat-hebat.
Semua orang bisa melakukannya. </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGHhpTRHBhP5eckG2llPYuvlsMhVbpfpzhxbVdo7mejzH8yVjAQ5hvC_ledMtDqA-K9IVawOSCrPp5qU45eIqxntU5v2mQh4gJYayL_6uRQ2w7e1Xq2NE6EWiEkV117fsQM3-qJYQGXOw/s1600/11850949_543806682443145_120153235_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGHhpTRHBhP5eckG2llPYuvlsMhVbpfpzhxbVdo7mejzH8yVjAQ5hvC_ledMtDqA-K9IVawOSCrPp5qU45eIqxntU5v2mQh4gJYayL_6uRQ2w7e1Xq2NE6EWiEkV117fsQM3-qJYQGXOw/s320/11850949_543806682443145_120153235_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Guru sedang membimbing siswa di kelas]</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Coba
kita sedikit merenungkan proses belajar mengajar, mencoba memandangnya
sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar transfer informasi dan
“penjejalan” pengetahun, namun ada unsur kasih sayang, kepedulian,
komitmen, kerendahan hati, kreativitas, keiklasan, dan karakter-karakter
unggul lain di dalamnya. Ada <i>passion</i> yang tak terbatas apapun.
Sebuah hasrat yang menggelora untuk melihat para pembelajar bertumbuh,
dan ada kerinduan agar mereka bermetaformosa dan menyempurna menjadi
insan-insan yang luar biasa. Itulah sesungguhnya hal yang dimiliki oleh
guru-guru yang akan dan mungkin telah melegenda.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Aku pernah dimarahi oleh seorang penulis buku <i>The power of Emotional end Adversity Quotient For Teacher</i> namanya Dani Ronny. Suatu malam menjelang tidur aku membaca bukunya, lalu dia marah. Kamu tahu apa katanya? </span></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Untuk
menjadi guru-guru yang melegenda dan dikenang oleh banyak jiwa-jiwa
pembelajar sepanjang masa, kita harus memiliki: kasih sayang,
kepedulian, kesabaran, kreativitas, kerendahan hati, kebijaksanaan,
komitmen dan kejujuran. Komponen itulah yang akan membuat kita menjadi
guru yang hebat. </span></span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Komponen-komponen yang akan membuat kita bukanlah <i>just ordinary teacher</i>, melainkan <i>a great teacher</i>, bahkan menjadi <i>a legend</i>. Apakah kamu tidak merindukan hal seperti itu. Ah. Jangan bohong. Kamu pasti merindukannya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmr_nIK2ecfEXulmaL1_vliEyp6np78qp_ldTgai4UGyGTXeqVVKuBAHakt0kIrpJZNUBzNRxBHK4KH950xVMwolTwkNXAcoaXM7xVmJp4pUGr7G807fBiHrPxVTzklV-7KAW5JcLs7I/s1600/11846426_543778075779339_300127179_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmr_nIK2ecfEXulmaL1_vliEyp6np78qp_ldTgai4UGyGTXeqVVKuBAHakt0kIrpJZNUBzNRxBHK4KH950xVMwolTwkNXAcoaXM7xVmJp4pUGr7G807fBiHrPxVTzklV-7KAW5JcLs7I/s320/11846426_543778075779339_300127179_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Anak-anak ikut membersihkan kelas yang akan digunakan]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Aku
malu tidak bisa sepertimu. Ditengah gelombang pengeluhan, belum
mendapatkan pekerjaan, masih pilah-pilih sekolah, memaki pemilik
kebijakan, sibuk menunggu hal-hal yang tidak pasti. Dan kamu di sana
tidak peduli dengan gelombang-gelombang itu dan memilih membangkitkan
gelombang-gelombong kecerdasan anak-anak didikmu. Aku khawatir, kamu
nanti dapat gaji dari mana? Operasional sekolahmu bagaimna? Apa kamu
tidak takut di-PHP-in oleh pemerintah?. Aku sangat tergugah malam itu,
ketika aku bertanya melalui pesawat telpon kamu menjawab:</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Aku
ikuti proses saja, rezeki sudah Allah yang atur. Aku cuma ingin membuat
sesuatu untuk kampungku. Aku ingin anak-anak di kampungku pintar, aku
ingin kampungku maju. Serahkan semuanya kepada Allah, aku hanya bisa
berusaha. </span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px;">Aku
sedang membayangkan, bagaimana kalau semua anak muda seumuran kita
memiliki pikiran sepertimu. Wah, akan sangat luar biasa. Setidaknya
produk dari “<i>Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia</i>” itu mau
mengikuti jejakmu. Tapih sayang, hidup di dunia ini keras kawan, bahkan
kejam sekali. Orang sepertimu langka. Akupun tidak bisa menjangkau
sampai seperti dirimu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Apa
yang bisa ku bantu? Banyak. Tapi aku tidak mampu. Biarkan aku
mengabarkan saja. Biar teman-teman yang dekat dengan kampungmu tahu.
Siapa tahu mereka mau membantumu menjadi guru di MIS Paya Ateuk. Menjadi
guru hebat, mengajar dengan totalitas dengan gaji dari Allah. Ada yang
mau silahkan mendaftar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18.3999996185303px;">Sekarang
kamu adalah konsultan pendidikan. Karena kamu yang menggerakkan, kamu
kepala sekolahnya, dan kamu pula yang bertanggung jawab. Kasusmu sama
persis seperti kisah Munif Chatif. Kamu ingat? Orang itu pernah
mengerakakan hati kita saat berada dalam Auditorium FKIP satu tahun yang
lalu. Maka, bacalah bukunya: <i>Sekolahnya Manusi</i>a. Buatlah sekolahmu menjadi satu-satunya sekolah Berbasis <i>Multiple Intelligences</i>
di Aceh Selatan. Ciptakanlah anak-anak hebat dari bakatnya
masing-masing. Aku yakin kamu mampu karena sekolah itu milikmu. Kamu
yang memimpin di sana. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 18.3999996185303px;">#Darbe. Banda Aceh, 13 Agustus 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-78688094452144421112015-10-31T12:34:00.001+07:002015-10-31T12:34:31.949+07:00Guru SM3T Tidak Menulis? Rugi Sekali<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>“Menulis
adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara
untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di
mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas
ditimbang- timbang.” </i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>- Seno Gumira Ajidarma -</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJeilKrJA5yEC6n5b16X54wb1TafamJUJ7UjBLcW97I1iO0D5EBShdCwcwMpBlIUFORGKxW_7ZCPjSbnAPiGcTKQIQ8y5b5lYCkoINm88kH4aZ7jSF8GOQ_7N8wQXDXUcgzTP_AmKWjE0/s1600/cahmbantoelblogspotcom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJeilKrJA5yEC6n5b16X54wb1TafamJUJ7UjBLcW97I1iO0D5EBShdCwcwMpBlIUFORGKxW_7ZCPjSbnAPiGcTKQIQ8y5b5lYCkoINm88kH4aZ7jSF8GOQ_7N8wQXDXUcgzTP_AmKWjE0/s200/cahmbantoelblogspotcom.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Gambar menulis dari google image]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tadi
pagi saya diskusi dengan seorang teman blogger traveler, saya banyak
tanya dan mendengar ceritanya. Setelah itu geliran saya yang bercerita,
karena dia tahu saya pernah bertugas di pedalaman NTT membuat dia sangat
tertarik. Sebagai blogger traveler, bagi mereka NTT adalah surga dan
lumbung inspirasi untuk membuat tulisan. Setelah bercerita banyak
tentang ragam budaya dan keunikan NTT, saking tertariknya lalu dia
bertanya “dimana saya bisa membaca semua cerita kamu tadi? Saya ingin
jadikan referensi jika saya mengunjungi NTT kelak”. Waduhhh. Saya
tersentak sambil menjawab pelan ”tidak saya tuliskan bang, waktu itu
saya lupa menuliskannya”. Dia marah “Gila kamu, kesempatan emas kamu
buang begitu saja”. Sangat menyesal. Penyesalan inilah yang akan saya
bagikan supaya tidak terulang kepada orang lain.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sarjana
Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) sudah
sangat tua, sekarang saja sudah angkatan ke-V. Sudah melahirkan ribuan
alumni. Sudah mengirim ribuan guru ke pedalam Indonesia. Untuk tahun
2015 SM3T kembali mengirim ribuan guru muda ke pelosok Indonesia dimana
sasaran penugasannya kembali diperluas. Mereka adalah guru-guru hebat
yang serba bisa dalam kondisi apapun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berada
di pedalaman sangat menyenangkan, amat banyak pengalaman yang didapat,
banyak keunikan yang kita lihat dan banyak keindahan alam yang kita
nikmati. Apa yang kita dapat di pedalaman jarang didapatkan oleh orang
kebanyakan. Bukankah itu sebuah anugrah?. Orang lain sangat iri kepada
guru SM3T yang bisa jalan-jalan dan liburan gratis dengan biaya
pemerintah, bisa menikmati alam Indonesia raya tanpa bayar. Patut untuk
disyukuri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keberadaan
guru SM3T di pedalaman Indonesia seharusnya menjadi jembatan bagi
masyarakat di sana untuk memberitahu sesuatu kepada seluruh masyarakat
Indonesia, menjadi penghubung antar provinsi, dan menjadi sumber
informasi untuk pemerintah pusat. Guru SM3T harus menginformasikan
semuanya, apa saja, seluk beluk, situasi, kondisi, kelebihan dan
kekurangan daerah tempat mereka bertugas supaya orang Indonesia lain
tahu bahwa daerah itu masih dalam wilayah Indonesia, masih NKRI. Caranya
bagaimana? <b>TULIS DAN MEMPUBLIKASIKANNYA</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hampir
semua daerah penugasan SM3T adalah tempat-tempat yang belum terjamah
oleh media-media nasional, tidak banyak yang memberitakannya dan jika
kita menulis sebuah informasi maka akan menjadi hal baru dan menarik
untuk dibaca bahkan media-media besar akan malu-malu mengutip tulisan
dan informasi yang kita sampaikan.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Apa yang harus saya tulis?</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tulisan
itu rekam jejak. Sekali dipublikasikan, tak akan bisa kau tarik.
Tulislah hal-hal berarti yg tak akan pernah kau sesali kemudian.” ―
Helvy Tiana Rosa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada
banyak sekali yang bisa kita tuliskan selama berada di tempat tugas:
mulai dari budaya/kebiasaan masyarakat lokal, fasilitas yang ada di
masyarakat, kekayaan alam dan kondisi lingkungan, kearifan lokal, tokoh
masyarakat, kuliner, hal-hal unik, pengalaman di sekolah, dan banyak ide
inspiratif lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semua
itu adalah ide dan bahan untuk menulis, dimana setiap hari kita melalui
dan melihatnya. Rugi sekali kalau kita tidak mau menuliskannya.
Seandainya orang lain yang tidak punya kesempatan seperti kita tahu
bahwa kita tidak menuliskan hal-hal yang luar biasa tersebut, mereka
akan marah besar dan pasti akan memaki kita. Kenapa demikian? Orang mau
bayar mahal untuk mengunjungi suatu tempat hanya untuk mencari bahan dan
referensi dalam membuat sebuah artikel, misalnya tulisan tentang
travel. Bayangkan, hanya untuk sebuh tulisan lho mereka mau bayar mahal.
Lalu Kita?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Saya tidak bisa menulis, bagaimana?</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Menulis
itu mudah. Tapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat
pembacamu bergerak ke arah yg lebih baik, tanpa kau gurui. Menulis itu
sebenarnya sama dengan berbicara, hanya saja itu kau catat.” ― Helvy
Tiana Rosa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jangan
banyak alasan lagi! Kalau tidak bisa menulis maka tidak akan bisa ikut
program SM3T karena skripsi tidak bakalan siap-siap dan tidak bisa ikut
sidang sarjana. Semua orang bisa menulis hanya saja tidak mau
memulainya. Buktinya setiap hari nulis status di Facebook, di BBM dan
media sosial lainnya, coba kalau tulisan itu digabungkan selama satu
Minggu saja maka saya jamin akan jadi satu lembar tulisan bahkan lebih.
Intinya, selama kita bisa berbicara, mendengar dan melihat, kita juga
pasti bisa menulis. Apa saja itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Percaya
deh! Dengan menulis kita akan mendapatkan kebahagian. Menulis akan
membawa kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Menulis itu ibaratnya
curhat, misal kalau ada hal-hal yang unik, pengalaman, lagi kesal atau
sedang menggalau. Biar gak menumpuk di hati dan pikiran, ya tulis aja.
Karena menulis adalah curhat maka dari pada curhat sama teman, hanya
satu orang yang dengar lebih baik curhatnya sama orang seluruh dunia,
biar mereka tahu isi hati kita. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
usah peduli kata orang, tulisan kamu jelek, tidak berbobot, murahan.
Biarin aja, tidak usah didengar. Itu kata mereka dan hak mereka untuk
mengatakannya. Tapi tolong hargai juga hak kita, hak untuk menulis dan
mempublikasikannya. Tugas kita menulis, mau dibaca atau tidak, itu bukan
urusan kita, tapi urusannya para pembaca. Tugas kita hanya menulis!.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Dimana saya bisa mempublikasikan tulisan?</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kalau
usiamu tak mampu menyamai usia dunia, maka menulislah. Menulis
memperpanjang ada-mu di dunia dan amalmu di akhirat kelak. Tulisan kita
tak akan mati, bahkan bila kita mati.” ― Helvy Tiana Rosa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat
ini, kita menulis dan mempublikasikannya demikian mudah dengan hadirnya
teknologi internet. Ada banyak sekali media tempat mempublikasikan
tulisan. Media paling populer dan gampang adalah BLOG, untuk membuat
blog sendiri gratis tanpa bayar. Keunggulan blog yaitu: media online
milik kita pribadi, kita yang buat, kita yang tulis, kita yang publikasi
dan kita pula pimpinannya. Jadi suka-suka kita. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jadi,
sebelum berangkat ke tempat pengabdian disarankan untuk buat blog dulu,
tidak sulit lho, tinggal banyak bertanya saja pada pak google, ada
banyak sekali informasi yang bisa membantu untuk membuat blog. Kalau
saya pribadi merekomendasikan untuk belajar di blognya: <a href="http://contohblognih.blogspot.com/">contohblognih.blogspot.com</a>.
Saya banyak belajar mengotak atik blog di sana. Mumpung masih di kota,
masih ada internet jadi harus dimanfaatkan dengan baik. Jika sudah
berangkat ke tempat tugas belum tentu setiap hari bisa mendapatkan akses
internet, kadang seminggu sekali bahkan sebulan sekali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan
media blog inilah kita bisa mempublikasikan semua tulisan dan orang
akan membacanya. Secara tidak langsung kita telah membantu
menginformasikan sesuatu yang tidak orang ketahui kepada seluruh
masyarakat Indonesia termasuk dunia. Banyangkan jika seluruh Guru SM3T
menulis di Blog maka akan sangat luar biasa Indonesia ini. Dari Sabang
sampai Merauke, Miagas sampai Rote akan terhubung. Berjuta ragam budaya
dan keunikan setiap daerah di pedalaman Indoneisa kita semua akan
mengetahuinya. Luar biasa, bukan?.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ayook,
mulai sekarang kita nulis, ceritakan keluh kesah kita, ceritakan
anak-anak luar bisa di sekolah kita, ceritakan teman-teman terhebat
kita, ceritakan keindahan alam di sekitar rumah kita, ceritakan kuliner
unik di desa kita, ceritakan adat istiadat di sana dan yang paling
penting ceritakan harapan anak-anak Indonesia yang berada di pedalaman
sana. Setelah kita ceritakan, semua orang akan tahu termasuk pemerintah
di Jakarta: bahwa Indonesia itu luas sekali, indah luar biasa, unik dan
keren membahana. Sehingga kita semua bangga sebagai orang Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemerintah
dalam hal ini Menristekdikti harus ambil peran lebih jauh dalam hal
membumikan budaya menulis bagi guru-guru SM3T, tidak terkecuali LPTK
asal guru SM3T mereka juga harus lebih berperan aktif. Jika tulisan para
guru SM3T itu bagus, tinggal dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku
catatan pengabdian. Kalau setiap LPTK melakukannya, mengapresiasi karya
Guru SM3T dalam bentuk buku, wahhh, sangat luar biasa cerita pendidikan
kita di Indonesia ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya
pikir, jangan sampai sebatas wacana saja, harus ada tindakan kongkrit
dari pemerintah, sekalipun sudah ada beberapa LPTK yang jauh-jauh hari
telah memulainya, namun masih banyak LPTK yang belum menyentuhnya. Bila
perlu pada saat prakondisi nanti, calon guru SM3T harus dibekali dengan
kemampuan menulis, undang para penulis hebat yang bisa memompa semangat
untuk menulis. #Ini Bukan Program Main-Main.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya
berkewajiban untuk menulis artikel ini karena saya merasa berdosa dan
sangat menyesal sebab sedikit sekali menulis berbagai pengalaman di
tempat pengabdian dulu, terutama sekali kisah hidup, travel, aneka
kuliner dan keindahan alam di sana. Kejadiannya udah lama, nyesalnya
baru sekarang. Dan penyesalan ini tidak boleh terulang pada teman-teman
Guru SM3T yang akan berangkat ke pedalaman Indonesia akhir Agustus
nanti. Semangattt.!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Udah, stop!. Jangan melamun lagi. Buka laptop, koneksikan ke internet dan segera buat blog.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selamat berjuang dan ayo menulis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. Banda Aceh, 6 Juli 2015</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-34766794744388306562015-10-31T12:19:00.001+07:002015-10-31T12:19:57.711+07:00Selama Ramadhan Aceh Mengalami Polusi Suara<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSmMNxwaDjBbdhXR8QMNMT3W9__hSH7CoUCt0eB1HO1YrhhEKe1E9uWIaw8upzvCvQon9KtXnCFBhmBW8utGZry6qKlCVfw_GgQlFXT8HnUU6DL75ZREtwRZbAktC8iQOn1Q5AEgrnKE/s1600/IMG_0102.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kabupaten Pidie" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDSmMNxwaDjBbdhXR8QMNMT3W9__hSH7CoUCt0eB1HO1YrhhEKe1E9uWIaw8upzvCvQon9KtXnCFBhmBW8utGZry6qKlCVfw_GgQlFXT8HnUU6DL75ZREtwRZbAktC8iQOn1Q5AEgrnKE/s320/IMG_0102.JPG" title="Kecamatan Delima" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Meunasah Reuntoh]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Polusi
suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman
makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan oleh
suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi
bising dan tidak menyenangkan. Itu kata Wikipedia. Ehmm.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di
Aceh, jarak antara desa satu dengan desa lain berdekatan. Luas desa
pun sangat kecil, beda dengan desa-desa di pulau Jawa yang relatif lebih
luas. Sebutan Desa kalau di Aceh adalah Gampong. Di setiap Gampong ada
yang namanya “Meunasah”. Meunasah hanya ada di Aceh saja, berasal dari
kata madrasah. Meunasah bisa dikatakan juga mushalla bagi orang Aceh.
Keberadaan meunasah menandakan sebuah ‘pusat’ kebudayaan telah dibentuk
dalam suatu komunitas. Karena meunasah di Aceh tak hanya dipergunakan
untuk kepentingan keagamaan saja (tempat ibadah). Meunasah bisa juga
dipakai sebagai tempat berkumpul dan musyawarah bagi warga untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan gampong. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beberapa
pekan yang lalu kita disibukkan dengan perdebatan tentang pernyataan
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menghimbau warga Indonesia untuk tidak
menggunakan pengeras suara saat Azan, tidak memutar kaset pengajian di
Masjid-masjid. Alasannya karena akan terjadi polusi suara. Ada juga
himbauan untuk tidak membangunkan orang sahur lebih dini selama
Ramadhan. Nah, kalau saja pak Jusuf Kalla tinggal di Aceh terutama di
gampong (bukan kota) maka saya pastikan pak Wapres tidak akan bisa tidur
dengan nyenyak di malam hari. Ini alasannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyp-9-eL9uBXxRjHpUAs0kD791SCHPBwbMRNOXu3y3MiJutw8k30fUiUbPLT_YKwSAOwem9JrJ75pE7LNgWb3tb6cUy0Tz0Nk9U81gERb8ydbMq03mrGwaU1lKLYPq16dIXpzdQ065fgU/s1600/IMG_17062015_224614.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Aceh" border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyp-9-eL9uBXxRjHpUAs0kD791SCHPBwbMRNOXu3y3MiJutw8k30fUiUbPLT_YKwSAOwem9JrJ75pE7LNgWb3tb6cUy0Tz0Nk9U81gERb8ydbMq03mrGwaU1lKLYPq16dIXpzdQ065fgU/s320/IMG_17062015_224614.jpg" title="Tadarus" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Anak-anak yang sedang membaca Al-Quran]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada
bulan Ramadhan, sehabis Shalat Tarawih disetiap meunasah di Aceh selalu
diadakan tilawah Al-Quran, biasanya selama Ramadhan bisa mengkhatam
Al-Quran sampai 5 Kali bahkan lebih. Hal ini menjadi rutinitas di setiap
meunasah. Akan terasa aneh dan juga bisa dibilang aib kalau tidak ada
suara orang mengaji di meunasah selama bulan Ramadhan. Kalau di gampong
saya, pembacaan Al-Quran dibagi menjadi tiga ronde. Untuk ronde pertama
sehabis Shalat Tarawih, yang membaca Al-Quran adalah para orang tua yang
umurnya diatas 35 tahun, kadang-kadang juga ada anak-anak, biasanya
mereka hanya sampai jam 00.00 WIB saja. Untuk ronde kedua, jatah anak
muda, mereka biasanya sampai jam 02.30 WIB. Nah, untuk rode terakhir dan
penutup adalah jatah sepenuhnya anak-anak. Pada ronde terakhir ini
biasanya juga dibarengi dengan kasidah-kasidah. Mengenai penjatahan
jadwal, sebenarnya tidak pernah disusun dan ini merupakan alamiah yang
merupakan hasil dari kearifan lokal masyarakat sendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena
jarak gampong satu dan yang lain berdekatan, suara orang mengaji
dipastikan didengar oleh gampong tetangga dan suara dari pengeras suara
gampong tetangga pun didengar oleh gampong lainnya. Nah,pertanyaannya:
apakah masyarakat terganggu tidurnya? Tidak. Bahkan sura-suara dari
corong pengeras suara membuat tidur lebih nikmat karena sambil mendengar
lantunan ayat-ayat Al-Quran. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para
orang tua di rumah tidak bisa tidur dengan nyenyak kalau belum
mendengar suara anaknya mengaji di meunasah. Alhamdulillah sampai hari
ini belum ada orang yang protes terhadap polusi suara di gampong-gampong
di Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Makhluk hidup yang terganggu akibat polusi suara selama bulan Ramadhan adalah syaitan. :D</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. Reubee, 22 Juni 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-90592210242696062482015-10-31T12:16:00.001+07:002015-10-31T12:16:27.761+07:00Cerita Hebat dari Film Front of the Class Membuat Kita Belajar Menjadi Guru Hebat <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIqqpDtGuVP-sHk5BEB1eRQUb1Yxn8qW2vwkWE__A4litaRZiRnuy0PJy2ZC691YxkLLA_gAVsrqzPY_EfBmTkrEt4JVROQiRcL3Ju_FuP8sqhOgYaPMt5LOcrKaTmRWBYukQbEoAFZ8k/s1600/hhof_resources_movie7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Film Front of the Class" border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIqqpDtGuVP-sHk5BEB1eRQUb1Yxn8qW2vwkWE__A4litaRZiRnuy0PJy2ZC691YxkLLA_gAVsrqzPY_EfBmTkrEt4JVROQiRcL3Ju_FuP8sqhOgYaPMt5LOcrKaTmRWBYukQbEoAFZ8k/s400/hhof_resources_movie7.jpg" title="brad cohen " width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya
punya kebiasaan ketika selesai nonton sebuah film maka film tersebut
akan dihapus tujuannya untuk menghemat penggunaan hardisk. Kali ini saya
tidak menghapusnya, kenapa? Karena filmnya bagus dan layak untuk
ditonton berulang kali. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Judul filmnya adalah `Front of the Class`, film yang menceritakan seorang guru yang mempunyai penyakit <i>Tourette Syndrome</i>
namun tetap berusaha dan bekerja keras untuk menjadi guru yang baik,
guru yang dicintai oleh semua orang, guru yang kehadirannya sangat
ditunggu-tunggu dan pastinya guru yang mengispirasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Film ini diangkat dari kisah nyata <b>Brad Cohen</b> seorang penderita <i>Tourette Syndrome</i>. <i>Tourette Syndrome</i>
adalah penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan
ucapan atau gerakan yang spontan tanpa bisa mengontrolnya. Penyakit ini
diwariskan secara turun temurun dan seringkali dikaitkan dengan
pengeluaran ucapan kata-kata kotor, kasar, atau menghina yang tak dapat
ditahan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ceritanya
begini. Cohen kecil kerap diperlakukan tidak enak di sekolahnya,
penyakit yang dideritanya kerap membuat teman-temannya di kelas menghina
dan menertawainya tidak terkecuali guru Cohen sendiri yang selalu
dibuatnya kesal. Hal ini disebabkan karena Cohen kerap mengeluarkan
suara-suara aneh dengan gerakan-gerakan kepala dan kaki dimana aktivitas
ini sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar di dalam kelas.
Teman-teman dan guru Cohen menganggap apa yang dilakukan oleh Cohen
adalah kesengajaan untuk mengacaukan aktivitas belajar padahal perilaku
yang Cohen lakukan diluar kesadarannya seperti halnya bersin atau gatal
tidak ada yang bisa menahannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perilaku
yang tidak biasa ini membuat para guru kesal dan melaporkan perilaku
Cohen kepada kepala sekolah. Pihak sekolah memanggil orang tua Cohen
untuk melaporkan perilaku Cohen di sekolah. Setelah menjelaskan panjang
lebar tentang <i>Tourette Syndrome</i> yang diderita Cohen barulah kepala sekolah mengerti dan memakluminya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cohen
merasa ketakutan ketika dijumpai oleh kepala sekolah, karena Cohen
kawatir kepala sekolah melarang Cohen untuk pergi sekolah karena
sakitnya ini. Dengan tatapan tajam kepala sekolah menyuruh Cohen
menghadiri acara orkestra yang dilaksanakan oleh pihak sekolah, sudah
barang pasti Cohen menolak karena kehadirannya akan mengganggu
pertunjukan orkastra tersebut dengan suara-suara anehnya itu namun
kepala sekolah tetap memaksa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akhirnya
Cohen hadir di acara pertunjukan orkestra tersebut, kekhawatirannya
terbukti. Cohen mengelurkan suara aneh dan mengganggu seisi ruangan.
Semua penonton memandang ke arah Cohen dengan pandangan marah sambil
memperingatkan Cohen untuk diam namun Cohen sendiri tidak bisa
menghentikan suara aneh yang selalu kelur tanpa dia sadari itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selesai
pertunjukan orkestra kepala sekolah naik ke atas panggung sambil
menayakan kepada penonton “apakah kalian terganggu? Semua penonton
menjawab ‘terganggu”. Kepala sekolah memanggil Cohen naik ke atas
panggung dan di depan semua penonton kepala sekolah menanyakan kepada
Cohen, apa dan kenapa suara aneh itu bisa keluar? Dengan suara
terbata-bata Cohen menjawab pertanyaan kepala sekolah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertanyaan
dari kepala sekolah yang paling menarik adalah “apa yang bisa kami
lakukan untuk membantu kamu?” Cohen menjawab ”saya ingin diperlakukan
dan diberi kesempatan sama seperti orang lain”. Suara tepuk tangan
meriuhkan seisi ruangan. Setelah kejadian itu Cohen bisa sekolah seperti
siswa lain dan tidak didiskriminasikan lagi sampai Cohen lulus sekolah.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah Dewasa. </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cohen berhasil </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">lulus
dari sarjananya dan memilih untuk menjadi guru, hal ini terinspirasi
dari guru dan juga kepala sekolahnya dulu yang telah berusaha mengerti
kekurangan pada diri Cohen. Setelah dewasa Cohen masih juga kurang
beruntung dengan penyakit yang dideritanya, lagi-lagi <i>Tourette Syndrome</i>
membuat Cohen selalu gagal dalam dunia kerjanya. Namun hal ini tidak
membuat Cohen patah semangat untuk menjadi guru. Ada tiga orang yang
selalu meneguhkan hati Cohen yaitu Ayah, ibu dan pacar Cohen. Mereka
inilah yang selalu mendampingi Cohen dalam setiap detiknya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena
tekat keras untuk menjadi guru, Cohen mengirimkan surat lamaran kerja
hampir ke semua sekolah yang ada di kawasan tempat Cohen tinggal, tidak
ada satu pun yang mau menerima Cohen dengan alasan <i>Tourette Syndrome</i> yang diderita Cohen tidak akan menjadikan Cohen sebagai guru yang baik dan siswa pun tidak akan menyusukainya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akhirnya
ada sebuah sekolah yang bersedia mewawancarai Cohen dimana pihak
sekolah ini melibatkan semua komponen sekolah mulai dari kepala sekolah,
guru dan staf dalam wawancara. Cohen mengakui ini adalah wawancara
terbaik dalam hidupnya karena pihak sekolah sangat menghargai sesi
wawancara bersama dengan Cohen, mereka mendengarkan penjelasan </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cohen dengan penuh antusias dan kagum</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">. Dan Cohen pun dipanggil dan diberikan kesempatan untuk menjadi guru di sekolah tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cohen
punya trik tersendiri supaya dia tidak ditertawakan oleh siswa di kelas
karena suara aneh yang kerap dikeluarkannya. Hal ini pula yang pernah
Cohen sampaikan pada saat sesi wawancara dengan pihak sekolah. Cohen
akan menjelaskan kepada siswanya apa itu <i>Tourette Syndrome</i>?
Sampai sedetil-detilnya sehingga siswanya mengerti dan bisa menerima
Cohen sebagai guru mereka. Hal ini pun dilakukan oleh Cohen ketika
menjumpai orang-orang yang baru dia kenal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cohen
sangat totalitas menjadi guru, dia mengajar sepenuh hati dengan penuh
cinta. Metode-metode unik dan lucu membuat para siswa sangat menyukai
kelas yang Cohen ajarkan. Kelas Cohen sangat menyenangkan. Bahkan para
siswa tidak sabar untuk menunggu hari esok, belajar, bermain dan
bersenang-senang bersama sang guru yang sangat mereka cintai ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena
telah berhasil menjadi guru yang sangat luar biasa. Cohen di nobatkan
sebagai guru terbaik di kawan itu. Pada saat penyerahan piala
penghargaan Cohen menceritakan bagaimana dia berjuang terhadap penyakit <i>Tourette Syndrome</i> yang dideritanya ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagi orang lain Tourette mungkin nasib buruk yang harus diterima, tetapi bagi Brad Cohen <i>Sindrom Tourette</i>
adalah guru terbaik di dalam hidupnya. Karena kehidupannya yang sulit
di masyarakat, membuat dia berjuang untuk mewujudkan cita-cita tersebut
yaitu menjadi guru.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*****</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2gUumm9F7Ke0FJmq9Vu_zY0rR4yDTi7K72AHwf8MYqDUgx0Xov_GTQmfGN9PK8LPC-lco4PxEMjeCd4xaqtqpuaucBOrbEuXuQE0bXj9fFEKtaogQnPZ7EZnvQEEu1KykcdBAsCYZLXs/s1600/Front-of-the-Class-01-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Brad Cohen " border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2gUumm9F7Ke0FJmq9Vu_zY0rR4yDTi7K72AHwf8MYqDUgx0Xov_GTQmfGN9PK8LPC-lco4PxEMjeCd4xaqtqpuaucBOrbEuXuQE0bXj9fFEKtaogQnPZ7EZnvQEEu1KykcdBAsCYZLXs/s320/Front-of-the-Class-01-3.jpg" title=" Front of the Class - 2008 film" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Film
ini penuh dengan inspirasi yang disampaikan dengan gaya yang ringan,
gampang dicerna dan tidak rumit. Berbagai scene yang ditampilkan dalam
film ini benar-benar sangat menyentuh hati, terlebih pada mereka yang
sering menganggap sebelah mata orang-orang cacat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pelajaran
luar biasa dari film ini adalah jangan pernah menyerah seburuk apapun
cobaan yang Allah berikan pada kita, karna pada akhirnya, selalu ada
jalan untuk mencapai kebahagiaan. Allah Maha Adil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Film "Front of the Class" ini sangat memberikan inspirasi, layak untuk ditonton terutama bagi para guru dan pelajar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. Banda Aceh, 9 Juni 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-73841414012727098832015-10-31T12:14:00.001+07:002015-10-31T12:14:02.568+07:00Kalah dengan Ibu Kota, Lambaikan Tangan Ke Kamera<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisX8hnvgcbKGgtJICYiq0x7tzG7IhVK5dC5-ax_r9lVwpwlTNyu80PQH6pms5R2XuMA9IH3B49JVmL9bC4rO07YAj4TAqXIrVt97lhYcmI6n-nhAXGn3-jMWFqzOX-W1qVbC2PNfWx_WI/s1600/Simpang+lima%252C+Banda+Aceh+-+Syahrol+Rizal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisX8hnvgcbKGgtJICYiq0x7tzG7IhVK5dC5-ax_r9lVwpwlTNyu80PQH6pms5R2XuMA9IH3B49JVmL9bC4rO07YAj4TAqXIrVt97lhYcmI6n-nhAXGn3-jMWFqzOX-W1qVbC2PNfWx_WI/s320/Simpang+lima%252C+Banda+Aceh+-+Syahrol+Rizal.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Simpang lima, Banda Aceh - Syahrol Rizal]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ibu
kota adalah tempat kedudukan pusat pemerintahan dari sebuah daerah baik
itu kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara. Ibu kota menjadi pilihan
bagi semua orang untuk mengadu nasip, melanjutkan pendidikan,
jalan-jalan dan bekerja. Alasannya ibu kota memiliki banyak peluang
untuk melakukan hal tersebut. Ibu kota tempat berkumpulnya banyak orang
dari berbagai etnis dan latar belakang yang berbeda sehingga ibu kota
sering disebut kota heterogen. Banda Aceh adalah ibu kota dari Provinsi
Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Para
sarjana yang telah menempuh pendidikan bertahun-tahun di Banda Aceh
serasa telah menjadi warga ibu kota ditandai dengan banyaknya dari
mereka yang telah memiliki KTP baru di tempat dimana mereka berdomisili,
hal ini membuat mereka seperti berada di kampung halaman sendiri.
Setelah menyelesaikan sarjananya mereka mulai berfikir, setelah ini mau
kemana? Menetap di ibu kota dan mencari pekerjaan atau pulang kampung
halaman sebagai pengangguran. Ini sebenarnya adalah dilema yang luar
biasa bagai dipaksa makan buah racun, dimakan mati ayah tidak dimakan
mati ibu, sebuah pilihan yang sulit. Namun harus memilih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Kehidupan
di Banda Aceh sangat keras, hanya sedikit yang mampu bertahan dan
mununda pulang ke kampung halaman. Kebanyakan yang bertahan adalah
mereka yang memiliki daya juang tinggi, berani menanggalkan rasa gengsi
dan selalu bekerja keras dalam kondisi apapun. Tidak sedikit yang
memilih menyerah dan pulang kampung. Kebanyakan yang pulang kampung
karena tidak mendapatkan perkerjaan di Banda Aceh dan memilih bekerja di
kampung membantu orang tua di sawah atau di kebun. Namun tetap memiliki
kesibukan sekalipun penghasilannya hanya sedikit tetapi bisa berhemat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> *****</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Ada
yang mengatakan “Banda Aceh itu tempat berkumpulnya semua uang yang ada
di Aceh, maka cari dan ambil uang itu” artinya tetap mengadu nasip di
ibu kota. Dewasa ini pekerjaan mulai sulit didapatkan, ada banyak sekali
lowongan pekerjaan namun tidak sesuai dengan bidang ilmu yang diempu.
Pengangguran terbanyak adalah para sarjana padahal mereka memiliki ilmu
dan pengalaman yang tidak sedikit, namun kenapa masih menganggur? Hal
ini terjawab karena kebanyakan sarjana masih pilah-pilih pekerjaan. Mau
pekerjaan yang enak dengan gaji yang besar. Berbeda dengan mereka yang
tidak sarjana, dengan bermodalkan semangat dan sedikit skil mereka mau
melakukan apa saja yang penting bisa mendapatkan penghasilan yang halal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />Mengutip
dari pernyataan teman “jaman sekarang, kalau masih menaruh rasa malu
dan gengsi di badan maka kita akan mati kelaparan”. Kata-kata ini
menjadi inspirasi buat saya sendiri. Sekolah tinggi-tinggi belum tentu
akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Sejatinya tujuan sekolah adalah hanya untuk merubah pola pikir saja,
memperoleh sedikit ilmu supaya tidak ditipu oleh orang lain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />#Darbe. 2 Juni 2015</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-65951883350027309902015-10-30T23:49:00.001+07:002015-10-30T23:49:11.388+07:00Pecandu Narkoba, Ayo ke Tempat Rehabilitasi<a href="http://bnnpaceh.com/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://blog.bnnpaceh.com/wp-content/uploads/2015/03/banner-blog-300x250.jpg" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://bnnpaceh.com/" style="font-family: Verdana, sans-serif;" target="_blank">Mencegah lebih baik daripada mengobati</a> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">itu jauh lebih Hebat. Dan </span><a href="http://bnnpaceh.com/" style="font-family: Verdana, sans-serif;" target="_blank">rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba</a> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">merupakan langkah luar biasa.<br /><br />Narkoba
adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
narkoba, istilah lainnya adalah Napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik
"narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya
memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut
pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu
disalahartikan akibat pemakaian diluar peruntukan dan dosis yang
semestinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bila
narkoba digunakan tanpa adanya pengawasan dari dokter maka sangat
berbahaya karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa
menyebabkan pengguna narkoba ketergantungan atau kecanduan terhadap
obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, membuat pikiran menjadi
tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih
mengerikan lagi adalah berujung pada kematian. Saat ini para orang tua,
mulai dari ulama, guru, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan
telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa
telah banyak terjerumus didalamnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Narkoba
sangat populer di kalangan generasi muda bangsa Indonesia, sebab
penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan
hanya di kalangan anak-anak nakal saja tetapi telah memasuki lingkungan
pendidikan seperti sekolah, kampus, pesantren dan lingkungan terhormat
lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan generasi muda
dalam bentuk daun seperti daun ganja, juga dalam bentuk kapsul, tablet
dan tepung seperti ekstasi, dan shabu-shabu. Mengerikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kebanyakan
dari pengguna narkoba khususnya anak muda adalah korban dari peredaran
bisnis haram ini. Mereka hanya memakai untuk memenuhi sensasi pikiran
yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang membuat mereka
terjerumus dalam kolompok tersebut seperti kurang perhatian orang tua,
ikut-ikutan, lingkungan yang tidak baik dan lain sebagainya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para
pecandu narkoba ini tidak akan memakai barang haram tersebut jika tidak
ada orang yang memberikannya, seyogyanya para pengedar dan
cukong-cukong inilah yang harus dibasmi habis-habisan dihukum tanpa
ampun. Jelas sekali, </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">pecandu</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> narkoba
adalah korban. Lantas, apa pantas mereka masuk penjara? Apakah penjara
akan menyembuhkan mereka? Apakah ada jaminan ketika keluar dari penjara
mereka tidak menggunakan narkoba lagi?. Para pecandu narkoba adalah
korban, mereka adalah orang sakit yang harus segera diobati. Kita semua
sepakat <a href="http://bnnpaceh.com/" target="_blank">mencegah lebih baik daripada mengobati</a> tetapi
kita kewalahan untuk mencegahnya namun setidaknya dengan mengobati para
pecandu narkoba sedikit banyaknya telah mencegah terjadinya penyebaran
dan pengaruh narkoba kepda orang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada tahun 2015 ini pemerintah sudah mencanangkan untuk <a href="http://bnnpaceh.com/" target="_blank">rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba</a>,
sebuah langkah brilian dan patut didukung oleh semua pihak karena
untuk menyukseskan program ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri
harus ada peran dari seluruh komponen masyarakat terutama para orang tua
yang anaknya menjadi pecandu narkoba. Kita semua berkeyakinan bahwa
rehabilitasi jauh lebih baik daripada penjara. Jika pecandu narkoba
direhabilitasi maka mereka akan pulih dari ketergantungan dan tidak akan
mengkonsumsi barang haram itu lagi. Setelah pecandu ini pulih mereka
akan hidup normal seperti anak-anak muda lainnya dan bisa berkarya
sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Tempat rehabilitasi
yang disediakan pemerintah tidak hanya sebagai tempat pengobatan semata
namun juga tempat untuk membantu para pecandu supaya bisa menemukan
bakat dan jati dirinya, menambah wawasan keagamaan, olahraga sehat dan
banyak sekali program bermanfaat yang diberikan oleh pemerintah melalui
tempat rehabilitasi seperti halnya pesantren atau sekolah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kebanyakan
masyarakat di daerah belum tahu tempat rehabilitasi pecandu narkoba,
bagaimana prosedur untuk bisa direhabilitasi, bagaimana fasilitasnya dan
program atau metode pemulihan para pecandu narkoba bagaimana?. Saya
pikir, pemerintah dalam hal ini BNN dan pihak terkait harus lebih gencar
melakukan sosialisasi tentang program rehabilitasi ini sehingga para
pecandu khususnya para orang tua pecandu itu sendiri berani dan mau
membawa anaknya ke tempat rehabilitasi. Kita tumbuhkan pemahaman
sehingga timbul kesadaran untuk berobat dan pada akhirnya para pecandu
akan pulih dari ketergantungan narkoba tersebut. Sebenarnya, para
pecandu itu di dalam lubuk hatinya ingin taubat dan keluar dari jerat
mematikan narkoba. Namun mereka membutuhkan dukungan dan dorongan dari
orang-orang sekitar dan lingkungannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita semua punya harapan besar terhadap <i>Gerakan <a href="http://bnnpaceh.com/" target="_blank">Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkob</a></i><a href="http://bnnpaceh.com/" target="_blank">a</a>.
Kita memilih yakin program ini akan berhasil dengan bantuan semua
pihak, bahu membahu untuk menyelamatkan generasi emas Indonesia yang
akan menjadi orang-orang hebat pada ulang tahun emas Indonesia 2045
nanti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semua
orang punya kewajiban membantu melepaskan mereka dari ketergantungan
narkoba. Langkah kecil yang kita lakukan bersama akan memberikan
perubahan positif bagi generasi emas Indonesia. Isnya Allah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. Banda Aceh, 17 April 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-57416995286867059932015-10-30T23:38:00.000+07:002015-10-30T23:38:44.512+07:00Sepucuk Surat <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Ji2Ci9CVwi0y4B_SrrgS4Jx0YHOd-Xkfn4fGRZ8zvG46_VQrFK6F1voiod_geh5d_AtAtiAVbdOhlF9TAP0AwoS_9iUnY_u5Hur1lxjootgeNUfLdrAXXfXqhj82AXYPnTHncvDp77M/s1600/dyahelokwirdaningsih.wordpress.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Ji2Ci9CVwi0y4B_SrrgS4Jx0YHOd-Xkfn4fGRZ8zvG46_VQrFK6F1voiod_geh5d_AtAtiAVbdOhlF9TAP0AwoS_9iUnY_u5Hur1lxjootgeNUfLdrAXXfXqhj82AXYPnTHncvDp77M/s1600/dyahelokwirdaningsih.wordpress.com.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">dyahelokwirdaningsih.wordpres.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
orang pasti pernah mendapatkan sepucuk surat, entah dari siapa
terserah. Aku pernah jadi anak SMA dan kau pun pernah. Ketika handphone
belum ngetren dikalangan anak SMA pada masa itu maka surat adalah
pilihan terbaik. Beda dengan sekarang, semua serba canggih, semua
menjadi gampang dengan hanya klik <i>Ctrl+C</i> lalu <i>Ctrl+V</i> maka klik <i>Send to</i>
dan pesan akan diterima, itu teknologi email namanya. Akan lebih mudah
lagi menggunakan Handphone dengan sejuta aplikasinya seperti facebook,
BBM, WhatsApp, Line, Messenger dan lain sebagainya, tinggal ketik
beberapa tulisan lalu kirim, hanya butuh beberapa detik saja maka orang
yang kau tuju akan menerima pesanmu. Mudah bukan?. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sayangnya
kau tidak akan pernah tau apakah pesan itu berasal dari pengirim
aslinya atau ada orang lain yang membajak Handphone si pengirim dan
apakah pesan itu benar-benar pengirim yang tulis atau berasal dari <i>copy-paste</i>
pesan orang lain. Itulah kelemahan dan kebohongan pesan didunia modern
sekarang, sulit untuk mengetahui keasliannya. Makanya, aku memberi nilai
90 kepada orang yang mau menulis sepucuk surat (pesan) menggunakan
tulisannya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kau
pernah menulis surat? Pasti pernah, surat ijin tidak masuk sekolah
untuk ibu guru, surat ancaman untuk musuhmu, atau surat cinta untuk
orang yang kau suka. Kau ingat-ingat sendiri surat mana yang pernah kau
tulis. Aku ingin ceritakan ketiga surat itu karena aku pernah
menuliskannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Surat
adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh
seseorang kepada orang lain, kira-kira begitulah definisi surat menurut
orang yang pernah mendapatkan nilai Bahasa Indonesia 4 (empat) ketika SD
dulu. Ya, karena aku masih berumur 7 tahun masa itu. Pulpen pilot warna
hitam adalah pulpen yang paling aku suka, ujungnya runcing sehingga
membuat tinta keluar dengan ringan tidak membanjiri kertas. Sampai
sekarang aku masih setia menggunakan pulpen yang bermerek pilot untuk
menuliskan sesuatu di kertas. Merobek buku di halaman tengah merupakan
solusi paling bagus untuk anak-anak seumuran aku dan sampai sekarang
juga begitu, lalu bagaimana kalau tidak ada lagi bagian tengah dibukumu
karena sudah terisi habis oleh catatan dari ibu guru? Aku selalu
memintanya kepada teman perempun karena mereka pasti punya banyak buku
tulis, satu buku untuk catatan dan satu lagi untuk latihan. Jangan
pernah berharap kepada anak laki-laki pada masa itu karena mereka tidak
bakalan punya banyak buku. Paling satu buku untuk lima pelajaran.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*****</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Surat Untuk Ibu Guru</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
orang pernah menulisnya dan kadang-kadang orang tuanya yang menuliskan.
Aku tidak begitu, setiap tidak sekolah karena ijin atau pun sakit aku
selalu menulis surat sendiri dan meminta ibuku untuk menandatanganinya.
Nah, kenapa harus ibuku? Kau tidak akan percaya, ibuku memiliki
tandatangan yang sangat cantik, ya mungkin secantik dirinya ketika dia
masih muda dulu. mungkin karena tandatangan ini ayahku tergila-gila dan
jatuh cinta pada gadis yang terpaut beberapa tahun darinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Surat untuk Musuh</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kau
punya musuh? Pasti punya. Aku tidak, aku tidak menganggapnya musuh,
cuma aku tidak suka saja kepada dia yang selalu sok jago, sok hebat dan
juga sok preman. Dia adalah seniorku di sekolah. Aku menamakannya
sebagai pesan teror. Sama seperti jaman sekarang, seperti yang dilakukan
oleh pejabat di negara kita ini. Jika tidak suka pada seseorang maka
akan menerornya dengan berbagai cara salah satunya dengan pesan SMS
berbentuk ancaman pembunuhan dan bentuk ancaman menakutkan lainya. Aku
juga melakukannya masa itu. Kau tau sendiri, ketika itu sedang banyak
tentara di kampung kita,Ibu Megawati memberi nama <i>Darurat Militer</i>.
Semua orang takut pada tentara apa lagi anak sekolah yang baru beranjak
remaja seperti kami. Karena alasan tidak suka dengan kakak kelas yang
selalu mengganggu kami, maka aku menuliskan surat kaleng dengan nada
ancaman dan aku selipkan di sepeda motor target. Setelah surat itu aku
kirimkan, nampaknya ada perubahan pada tingkah laku sang senior di
sekolah, dia ketakutan. Aku berhasil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Surat Untuk Orang yang Disukai</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menuliskan
surat kepada orang yang kita suka itu sangat sulit, kau percaya? Aku
memaksa, kau harus percaya. Membutuhkan waktu berhari-hari untuk
menuliskannya, membutuhkan editor untuk menyimak setiap penggal
kalimatnya, membutuhkan kertas yang harum mewangi dan juga pastinya
membutuhkan pengirim hebat yang bisa memastikan surat itu sampai kepada
orang yang dituju.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Waktu
itu aku memiliki semuanya, aku punya teman yang pandai dalam bahasa
Indonesia, sang juara kelas yang aku jadikan sebagai editor, aku punya
keras harum yang mudah didapatkan di toko sebelah rumah dan juga
pengirim surat handal yaitu teman sebangkuku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seorang
gadis, anak pindahan dari Banda Aceh setelah Tsunami. Gadis ini menjadi
salah satu primadona di sekolah kami, kehadiranya tidak membuat
gadis-gadis lain merasa tersaingi. Sebut saja namanya Mawar. Sama
seperti gadis-gadis lainya, nilai tambah Mawar cuma pintar, kalem dan
cuek saja. Banyak orang tidak suka, tapi aku menyukainya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena
Mawar adalah adik kelas, dan jarang bertemu, maka aku memutuskan untuk
mengirimkan sepucuk surat untuknya, aku tidak mau menceritakan apa isi
surat itu. Intinya aku menulis surat itu selama tiga hari dengan bantuan
sang editor. Aku sudah mengirimkan 5 pucuk surat kepada Mawar dan
menerima 5 balasan surat. Cuma 2 surat yang menggunakan jasa editor,
sedangkan 3 surat yang lain aku tulis dan edit sendiri karena isinya
sudah sangat privasi namun aku tetap menggunakan jasa teman pengirim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kau
pasti tidak percaya, aku terkejut bukan kepalang. Kau tau kenapa?
Rupanya Mawar hanya menerima surat pertama dan keduaku saja, dan surat
ketiga, empat dan kelima tidak pernah lagi dia terima, namun aku selalu
menuliskannya. Aku mulai curiga kenapa surat balasan keempat dan kelima
tidak lagi ditulis manual dengan tangan tetapi diketik rapi menggunakan
komputer, aku mulai curiga sepertinya ada konspirasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bangkai
tidak bisa disembunyikan terlalu lama karena dia akan bau, begitu kata
pepatah. Aku mulai tau rupanya suratku yang ketiga, empat dan lima tidak
lagi dikirim langsung kepada Mawar tetapi siteman telah menggunakan
jasa sahabatnya Mawar katakanlah namanya Melati. Dan yang membalas surat
itu adalah Melati tanpa sepengetahuan Mawar, pantesan isi suratnya
tidak mencerminkan karakter seorang Mawar yang cuek dan Kalem dan isi
suratnya pun sedikit menyimpang tidak nyambung dengan surat sebelumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah
kejadian itu, aku tidak lagi mengirimkan surat kepada Mawar, dan aku
mulai tidak percaya dengan surat/pesan yang ditulis menggunakan komputer
karena didalamnya pasti ada sedikit banyaknya kebohongan. Surat yang
ditulis dengan tangan sendiri akan lebih berkesan dan pastinya sejelek
apapun tulisan dalam surat itu aku akan berusahan untuk membacanya
karena isinya adalah pesan asli bukan rekayasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kau
tau sendiri, sekarang lagi musim pembajakan Handphone, akun pribadi
kita seperti media sosial mudah sekali dibajak orang lain dan pelakunya
adalah teman kita sendiri. Kita sering tidak menyadarinya dan baru sadar
setelah bebera menit kemudian, tidak menunggu lama langsung
mengkonfirmasi “Maaf,HP aku dibajak”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oyaa,
Mawar sekarang sudah mempunyai tiga orang anak, semuanya perempuan.
Anaknya cantik seperti ibunya. Suami Mawar adalah seorang Polisi. Polisi
ini pernah aku teror dengan surat kaleng waktu dia sekolah dulu. Dan
sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang melakukannya. Kalau saja
sekarang dia tau, aku pasti ditangkap dan dijadikan tersangka dengan
pasal teror masa lalu. Seperti kejadian yang dialami oleh bapak-bapak
kita di KPK. Ngeriiii.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cukup yaa, aku mau makan dulu. Kopi digelas pun sudah habis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semoga kita menyukai menulis surat dengan tangan sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. <i>Libur Imlek, 19022015.13.23 WPPG</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-91444213119015350792015-10-30T23:35:00.003+07:002015-10-30T23:36:27.951+07:00Catatan UTN dan Buat Kalian yang Setia Menemani<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPex97JdTR9X4o4x6Vi3twyiJwLRI7BzcBdrrZk5RvZogokck7Xvtm6dpdG1nJb8xRgyt6SwPapNx-cjMbTf4K8T0jvn4w-BTbPjoIaQFFd6P5UcZsCp-NBeNInY6R3Lpu8Tcd6zHA-yQ/s1600/10979247_967010956644498_1766925920_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPex97JdTR9X4o4x6Vi3twyiJwLRI7BzcBdrrZk5RvZogokck7Xvtm6dpdG1nJb8xRgyt6SwPapNx-cjMbTf4K8T0jvn4w-BTbPjoIaQFFd6P5UcZsCp-NBeNInY6R3Lpu8Tcd6zHA-yQ/s1600/10979247_967010956644498_1766925920_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Suasa Belajar UTN]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;">Aku
menyempatkan untuk duduk merenung, malam ini tidak seperti malam
biasanya, ada nuansa sepi sunyi tanpa hiruk pikuk kehidupan di asrama
tempat berkumpulnya para calon guru profesional.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;">Tempo
hari, ada guncangan hebat dalam diriku, gelisah, sedih, kecewa, kagum,
bahagia, haru dan sebuah penyesalan. Kau pasti tau kenapa?. Semenjak
diumumkannya jadwal pelaksanaan UTN PPG SM3T, semua orang mulai panik.
Ada rasa takut berlebihan, ya wajar, semua orang takut tidak lulus
karena kalau sampai tidak lulus maka pususlah harapan menjadi guru
profesional dengan tambahan titel “Gr” dibelakang namanya. Dan itu
adalah manusiawi.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbCDTcPjELBfaZQxXwfLwMHrwnqxLa0qVm64DgRvcWI9xHfKGL3gQvABEcaLNEw8fyulkxp8UnAMqn21XqLlQ7moqq606Jw3ThHrlMYY49u8oOy0sv0iyyAtKB90cLe1hI1StgWA51i6s/s1600/IMG_15012015_114916.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbCDTcPjELBfaZQxXwfLwMHrwnqxLa0qVm64DgRvcWI9xHfKGL3gQvABEcaLNEw8fyulkxp8UnAMqn21XqLlQ7moqq606Jw3ThHrlMYY49u8oOy0sv0iyyAtKB90cLe1hI1StgWA51i6s/s1600/IMG_15012015_114916.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Suasana Belajar UTN]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ujian Tulis Nasional
(UTN) tahap pertama serentak dilaksanakan seluruh LPTK penyelenggara
Pendidikan Profesi Guru (PPG) seluruh Indonesia pada 31 Januari 2015,
ujian berjalan lancar dan tidak ada masalah, tidak ada yang aneh
terutama sikap dan raut wajah teman-teman sesudah melaksanakan ujian.
Setelah pengumuman hasil UTN pada 3 Februari mulai terlihat wajah-wajah
sedih dan kecewa. Ada yang lulus dan banyak juga yang belum lulus.
Asrama pun mulai terlihat kosong dengan penghuninya. Tidak kalah
menariknya, suasana belajar mulai nampak dimana-mana, ada yang belajar
sendiri dan juga berkelompok. Hampir tidak ada setiap sudut di asrama
yang luput dari suasana belajar. Semua orang berjuang, bekerja keras
untuk bisa sukses pada ujian ulang pertama. Tiga hari kemudian
pengumuman kelulusan untuk peserta yang mengikuti ujian ulang pertama
diumumkan di papan informasi asrama, jumlah kelulusan yang luar biasa.
Semua tersenyum senang dan bangga. Namun masih ada juga yang belum
beruntung dan harus mengikuti ujian ulang kedua (terakhir).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menjelang
ujian terakhir, asrama sangat terlihat kosong karena manyoritas
teman-teman sudah lulus,mereka mulai sibuk membungkus barang-barang,
mulai terlihat orang naik-turun tangga, keluar masuk asrama dengan
membawa kardus dan koper. Ada perasaan yang tidak biasa, merasa sedih
dan <i>weuh hate </i>ketika melihat banyak teman-teman yang mulai
menghilang namun apa boleh buat itu adalah hak mereka dan tidak ada daya
untuk melarang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mereka
yang sudah meninggalkan asrama bukan berarti mereka tidak peduli, tidak
setia, bukan mereka tidak mau membantu, mereka tetap peduli namun
dengan cara mereka sendiri. Selemah-lemahnya peduli adalah dengan doa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“<i>Kita masuk sama-sama dan keluar pun sama-sam</i>a”
itu kata-kata yang sering diucapkan oleh teman-teman yang masih menetap
di asrama, mereka selalu mendampingi teman-teman yang belum lulus
setiap saat, banyak hal yang mereka lakukan: mulai dari belajar
kelompok, memberi semangat, memijat, pokoknya banyak sekali yang mereka
lakukan untuk menghibur dan menyemangati teman-teman yang akan berjuang
pada ujian terakhir nanti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keberadaan
teman-teman inilah yang menjadi obat kuat penghilang keputusasaan dan
keterpurukan. Kalau seandainya teman-teman ini tidak ada dan hanya
meninggalkan mereka yang belum lulus dan akan mengikuti ujian terakhir
maka hilang sudah harapan untuk menjadi guru yang katanya profesional.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aku
sangat terharu pada saat ujian terakhir kemarin, ada banyak sekali
teman-teman yang sudah lulus namun menyempatkan diri untuk hadir.
Kahadiran mereka sangat luar bisa, mereka tidak bisa berbuat banyak
kecuali sekedar memberi semangat, aku ingat sekali sebuah pernyataan
dari seorang teman ”<i>jangan khawatir, tetap tenang, dan semangat,
kunyah habis semua soal itu, kami selalu bersama kalian dan kita akan
Yudisium bersam</i>a” Salut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Momen-momen seperti inilah yang tidak bisa aku lupakan, sikap <i>Ta`awun</i>
yang diperlihatkan, kepedulian tanpa batas dan ini menandakan bahwa
kita layak bersama dan meraih kesuksesan bersama. Kita telah meraih
kemenangan ganda, kemenangan ujian dan juga kemenangan sosial. Dan
nama-nama kalian yang selalu mendampingi akan tetap tercatat disebuah
catatan yang pada suatu saat nanti akan kubuka. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Malam
ini, hasil yang ditunggu-tunggu sudah diumumkan. Alhamdulillah. Semua
lulus. Aku pasti tau bagaimana perasaan kalian, sebagai layaknya manusia
kalian akan senang dan merayakannya. Kita semua pasti tertawa lepas,
ada juga yang menangis namun itu adalah tangisan haru. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ehmm..Masih
ingat berapa jumlah peserta PPG Unsyiah? Jangan sampai lupa, 225 orang
peserta. Apakah 225 orang sudah lulus semua? Belum kawan. Masih ada yang
tertinggal. Kita satu asrama, pernah sama-sama ikut senam setiap
Minggu, ikut latihan silat, makan dan belajar bersama, main bola di
stadion harapan dekan juga bersama, dievakuasi tengah malam pada saat
KMD Pramuka di Jantho juga bersama, apapun yang kita lakukan sering
bersama. Kita harus ingat mereka adalah teman kita juga. Tidak banyak
yang bisa kita lakukan untuk mereka, dengan doa dan sedikit perhatian
kecil mungkin lebih dari cukup. Hari ini mereka tidak seberuntung kita
tapi ingat, besok,lusa kita tidak tahu. Aku yakin mereka adalah
orang-orang hebat, tegar, dan penuh semangat. Semoga langkah kita semua
diridhoi Allah SWT.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nah,
sudah cukup meluapkan kemenangan, hapus air mata haru itu, tidak perlu
bereuforia berlebihan, lebih baik kita mempersiapkan langkah berikutnya,
mempertanggungjawabkan apa yang telah didapat.<i> Setelah ini mau kemana? dan mau dibawa kemana sertivikat itu?.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekali
lagi, buat kalian yang telah menunda pulang kampung, dan memilih untuk
bersama dengan kami di Asrama, Terimakasih banyak. Kalian telah
membesarkan hati kami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Asrama PPG, Setelah pengumuman UTN.</i></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[M. Darmansyah Hasbi]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0