tag:blogger.com,1999:blog-23481333049850003322024-03-13T11:37:23.000+07:00Darman Reubeedarman reubee,traveling,kuliner,sharing,tips,life story,SM3T,GGD, Guru,cerpen,Travel,pendidikan Indonesia,ceritadarmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-77521265898971192522019-06-03T03:29:00.001+07:002019-06-03T03:39:10.226+07:00Pulangnya Orang Kampung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil4mVxNx1e-YKg-V-lpcCTCzsXXAIiEmES7PHGbxAI-ndt6aaO-qzdthPia96wuauucQuEB5wkMC252X-F4DKKusf-GxBMklvlHTK6yNYQ6eYviTQDdSeQ66s_5ZrkTAChHO8-G7OWc11f/s1600/61841538_10211115112113878_3466783651553869824_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="606" data-original-width="960" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil4mVxNx1e-YKg-V-lpcCTCzsXXAIiEmES7PHGbxAI-ndt6aaO-qzdthPia96wuauucQuEB5wkMC252X-F4DKKusf-GxBMklvlHTK6yNYQ6eYviTQDdSeQ66s_5ZrkTAChHO8-G7OWc11f/s320/61841538_10211115112113878_3466783651553869824_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banda Aceh mulai sepi. Padatnya kendaraan di persimpangan setiap sore mulai lengang. Pedagang yang berjualan sepajang jalan mulai berkurang. Langganan kue pun tidak nampak lagi dimana lapaknya. Jalan penghubung antar kabupaten mulai ramai dengan kendaraan roda dua maupun empat. Terminal mulai padat. Pelabuhan dipenuhi lalu-lalang orang. Lapak penjual bukaan mulai digantikan dengan penjual daging meugang. Ini pertanda Lebaran kian dekat, Ramadhan mulai menjauh. Ramadhan, sampai jumpa tahun depan.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merantau adalah sebuah keharusan ketika tantangan untuk bertahan hidup di kampung halaman kian berat. Bagi orang kampung, merantau adalah solusi. Namun, pulang kampung adalah kewajiban. Tak peduli harga tiket semakin mahal, semua cara akan ditempuh asalkan bisa berkumpul bersama keluarga.</span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita sempat terbelah, mulai dari pemikiran lalu cara merespon tindakan. Politik penyebabnya. Sampai kapan pembelahan ini akan terjadi? Sampai tangan tak menjabat, mulut tak berucap dan senyum tak tergerak. Indul Fitri adalah momentum silaturrahmi paling populer. Kalau tak berani bertegur sapa karena pilihan politik maka Idul Fitri adalah alasan untuk melakukannya. Idul Fitri akan mengalahkan egoisme. Percayalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak jenis manusia yang akan dijumpai saat di kampung nanti. Dari yang perjaka sampai yang duda. Dari yang tampan sampai yang mapan. Dari SMA sampai yang sarjana. Mau yang mana? Terserah anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat mau kembali ke kota jangan cari-cari perkara. Gadis yang sudah ditinggal lama segeralah dilamar. Jika tidak, akan terus sendiri di kamar. Persaingan akan semakin hebat, jika terlambat sakit hatinya sangat dahsyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pulang kampung, hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan.</div>
</span>darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-44388741487917812772018-02-07T20:22:00.001+07:002019-04-04T15:52:39.833+07:00Merah Bulan di Langit Merah Arai<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc0qLyp8ZDIjyzvvUSLZbBZ70wRhdYwF3BG73afUOhApnkxpLHhTUNwIpa6iQDGhA8JcwSe8gBE9MY_T8z7_Tjc3U7iOXOeiC5jcJYb12c4mv-hoDhQMZl54IEG88Dy4IOq-xhbTHwdjbA/s1600/photo_2018-02-07_20-16-27.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gerhana BUlan Total" border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc0qLyp8ZDIjyzvvUSLZbBZ70wRhdYwF3BG73afUOhApnkxpLHhTUNwIpa6iQDGhA8JcwSe8gBE9MY_T8z7_Tjc3U7iOXOeiC5jcJYb12c4mv-hoDhQMZl54IEG88Dy4IOq-xhbTHwdjbA/s320/photo_2018-02-07_20-16-27.jpg" title="Gerhana Bulan" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Detik-detik Gerhana Bulan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fenomena alam yang langka ini aku nikmati dari pedalaman Borneo, suasana gelap gulita membuat pemandangan langit sangat menawan. Pemandangan Bulan, ditemani beberapa bintang dan diiringi sedikit gerimis. Gerhana Bulan 31 Januari 2018 adalah fenomena alam yang langka, bagaimana tidak, dua peristiwa terjadi secara bersamaan saat itu; pertama, terjadi saat supermoon yaitu posisi Bulan pada saat gerhana Bulan total bertepatan pada momen ia mencapai jarak terdekat dengan Bumi. Hal ini jelas akan membuat Bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit. Kedua, terjadi saat bluemoon yaitu sebuah istilah untuk menyebut Bulan purnama kedua yang terjadi pada satu Bulan kalender masehi, bukan bermakna Bulan berwarna biru. Alih-alih berwarna biru, pada puncak gerhana Bulan total terjadi justru ia muncul dalam rona kemerahan, yang disebut merah darah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku mendapatkan posisi yang pas untuk memandangnya saat itu. Dulu, aku melihat gerhana Bulan di kota dengan kerlap-kerlip lampu, suasana demikian membuat pemandangan gerhana menjadi tidak nikmat, ditambah lagi ramainya orang namun hanya sedikit yang memiliki rasa ingin tahu terhadap fenomena alam tersebut sehingga nuansa sains tidak terlalu tampak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Fenomena super blue blood moon bisa kami lihat dengan sempurna di atas langit desa Merah Arai. Gerhana Bulan tepat pada saat peristiwa supermoon dan bluemoon. Anak-anak sekolah sudah kami kondisikan untuk mengamati fenomena langka ini. Saat jam sekolah, para guru sudah memberikan pengetahuan awal tentang gerhana Bulan dan kami akan melakukan observasi langsung di malam harinya. Besoknya, saat pelajaran IPA anak-anak harus melaporkan apa yang telah mereka amati. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0QwRUql136iCrKjXpuHCy8eYR71L0_yWzGJuzjWOwiW9bz2kzSeldPOwIBazVT3sbYjsA-kFEko8pAxohERsE2Ijdbk3v0YQLzvqjg7vwuzWJpzGt0JaLDc9pAY46IBuXjWdiaeyWCsu/s1600/photo_2018-02-07_20-16-10.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0QwRUql136iCrKjXpuHCy8eYR71L0_yWzGJuzjWOwiW9bz2kzSeldPOwIBazVT3sbYjsA-kFEko8pAxohERsE2Ijdbk3v0YQLzvqjg7vwuzWJpzGt0JaLDc9pAY46IBuXjWdiaeyWCsu/s320/photo_2018-02-07_20-16-10.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Membunyikan sesuatu untuk mengusir Ular Gompa</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menariknya, ini bukan hanya fenomena sains namun juga fenomena leluhur bagi masyarakat di desa ini, yaitu suku Dayak. Ada prosesi adat yang tak kalah menarik malam itu, hampir-hampir pemahaman sains hilang. Menurut suku Dayak, gerhana ada dua jenis yaitu gerhana Bulan merah atau darah dan gerhana putih atau embun, setiap jenis ini memiliki makna tersendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi masyarakat Dayak, gerhana Bulan adalah peristiwa yang menakutkan. Saat Bulan berwarna merah artinya darah dan akan terjadi musibah, banyak orang akan sakit, gagal panen, banjir dan musibah lainya. Jika Bulan berwarna putih artinya akan baik-baik saja bahkan akan banyak kemujuran. Menurut mereka, di langit sana ada ular besar yang akan memangsa Bulan saat gerhana tiba, ular tersebut diberi nama Gompa. Jika Gompa berhasil memangsa Bulan, maka kiamat akan segera tiba. Proses ular memangsa Bulan ditandai dengan tampaknya gelap di sebagian lingkaran Bulan. Kita melihat "gigitan" gelap pada wajah Bulan yaitu keluarnya Bulan dari bayangan umbra Bumi (secara sains). Disamping itu, Bulan terus bergerak berlari menghindar dari kejaran Gompa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKYvDRH0c-mqUF9cOLBbmDXWJRdI2SFmcAe4djWhS_VCcWqpp52BhCDuY6F3N7RUvxM_V4LDVmnOIUoHWRx8r47HKYgJ2ER-P0WCOiJpqYd9J_Iip-AdlNpMkROz0ZYgoHmC8R885xImU/s1600/photo_2018-02-07_20-15-57.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUKYvDRH0c-mqUF9cOLBbmDXWJRdI2SFmcAe4djWhS_VCcWqpp52BhCDuY6F3N7RUvxM_V4LDVmnOIUoHWRx8r47HKYgJ2ER-P0WCOiJpqYd9J_Iip-AdlNpMkROz0ZYgoHmC8R885xImU/s320/photo_2018-02-07_20-15-57.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Semangat menjelang ular Gompa melepaskan Bulan</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjelang dimulai dan berakhirnya gerhana, itu adalah saat-saat krusial bagi masyarakat Dayak. Masyarakat sudah berkumpul di lapangan terbuka atau tempat yang telah disiapkan oleh pihak Desa dan ada juga yang memilih berkumpul di depan rumah masing-masing. Mereka membunyikan gong, mesin sinso, mesin speed, senapan rakitan, kuali masak, ember, dan segala sesuatu yang dapat mengeluarkan suara dengan tujuan supaya Bulan terlepas dari belenggu ular Gompa. Bunyi-bunyian yang berasal dari Bumi membuat ular raksasa selalu gagal memangsa Bulan. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan teriakan-teriakan dan juga menari-nari. Setelah gerhana selesai, semua aktivitas tadi dihentikan dan semua masyarakat bersorak senang gembira sebagai tanda telah berhasil menyelamatkan Bulan dari cengkraman ular raksasa yang berada di luar angkasa tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jujur saja, proses pengamatan secara sains tidak bisa dilakukan dengan sempurna. Tidak ada diskusi, apalagi pertanyaan mengapa dan bagaimana gerhana Bulan bisa terjadi? Anak-anak ikut serta bahkan menjadi ujung tombak memukul benda-benda yang bisa berbunyi. Ini adalah penampakan ritual adat yang langka dan hampir punah. Beruntung aku bisa menyaksikannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat pelajaran IPA, anak-anak mampu menjelaskan tentang gerhana Bulan secara sains bahkan juga menjelaskannya secara adat atau budaya. Pengetahuan awal proses terjadi gerhana, ditambah pengamatan langsung membuat pengetahuan anak-anak tentang gerhana Bulan sangat sempurna dan kami gurupun senang merona seperti purnama. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menarik sekali mengamati gerhana Bulan secara sains dan ritual adat. </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sesekali cobalah datang ke tempat kami, desa yang permai, Merah Arai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 01 Februari 2018</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-85978464591253667442017-12-10T10:56:00.001+07:002017-12-10T13:52:34.261+07:00Gadis yang Aku Rindukan<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPGBy_y9eIEHhBzdoey1VEHKa6Ygf_9lyp30ElF-2q7AJEHkePWv3jz-suiDJBE8q1vW2Bqlq5lr1KWYiZwSOak5nhTSc8Udx1eeFAgRVN1qaC0uDmlGwTQA3F4DoF38qKDgmoJeIsT2Ev/s1600/Gadis+yang+Aku+Rindukan.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1582" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPGBy_y9eIEHhBzdoey1VEHKa6Ygf_9lyp30ElF-2q7AJEHkePWv3jz-suiDJBE8q1vW2Bqlq5lr1KWYiZwSOak5nhTSc8Udx1eeFAgRVN1qaC0uDmlGwTQA3F4DoF38qKDgmoJeIsT2Ev/s320/Gadis+yang+Aku+Rindukan.png" width="316"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gadis yang kurindukan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Coba lihat ke langit, ada miliaran bintang. Apa lagi jika melihatnya disaat bulan terang, cantik sekali. Gugusan yang luar biasa, bimasakti membentang indah. Aku melihatnya dari atas pulau Borneo, tepat di langit Khatulistiwa pemandangan langit nampak lebih indah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Malam ini dingin sekali, udaranya masuk sampai ke relung tulang. Malam kian mengajakku untuk tidur tapi langkah tak mau beranjak dari kursi kayu yang aku letakkan di halaman rumah. Nyanyian jangkrik dan semut hutan begitu syahdu. Suara riakan sungai yang hanya berjarak 50 meter terdengar jelas di telingaku, iramanya merdu. Ada banyak suara-suara mahkluk Tuhan yang malam ini sedang beraktivitas, mungkin saja salah satunya adalah makhluk halus. Suara-suara itu membentuk nada-nada indah untuk relaksasi di tengah malam yang sunyi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Biarpun sedang sendiri, jauh dari pusat keramaian. Malam ini aku tidak terlihat takut. Duduk sambil menengadah ke langit, memandang keindahan alam semesta. Seraya bersyukur karena Allah masih memberi kesempatan untukku bernafas. Beginilah caraku merindukannya. Gadis yang namanya selalu kusebut dalam doaku. Saat gelap seperti ini, gadis itu hadir memberi seberkas cahaya, malam yang gelap menjadi malam yang indah. Aku tersenyum memandanginya. Betapa indah gadis itu, berlama-lama menatapnya hatiku kian sejuk. Melihat ke langit seolah aku dapat melihat aktivitasnya malam ini, saat ini mungkin dia sedang tidur. Selamat istirahat, sayang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Langit, hutan, sungai dan bintang di tempat ini selalu bercerita hal sama. Tentang rinduku yang terus mengalir, tentang kata-kata yang tak mau berhenti, tentangmu. Di tempat yang sunyi ini, aku mewakilkan rinduku pada bintang-bintang di langit sana. Supaya rindu itu sampai padanya. Rindu ini terlampau berat untuk bisa kupikul sendirian, terlampau besar untuk bisa kulempar ke arah bintang di langit sana, dan rindu ini tidak akan aku biarkan hilang begitu saja, percayalah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rindu itu sebuah kebatinan rasa yang harus tersampaikan kepada pemiliknya bagaimanapun caranya. Aku punya cara dan tahu metodenya. Diapun Begitu. Rindu tak diciptakan oleh jarak, tapi perasaan. Aku merindukannya bukan karena ia jauh, namun karena ia telah ada di dalam jiwa dan ragaku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rindu seperti ini tidak akan lama lagi, akan segera berakhir. Akan diobati dengan pertemuan yang teduh. Allah sudah merencanakan aku dan kamu bertemu dalam satu waktu. Saat ini, biarlah kita bertemu dalam rindu yang bertumpuk-tumpuk di atas sajadah, menggulung-gulung hingga besar di langit sana dan bercahya mengalahkan bintang kejora.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cinta, bersabarlah dalam menanti seperti ketidakinginan kita agar terompet Sangkakala tak segera berbunyi sebelum amal kita terasa cukup. Sesuatu akan datang pada waktunya masing-masing sebab sudah Allah takdirkan demikian. Bukankah sekuat apapun kita mengusahakan datangnya senja ketika fajar baru saja terbit, itu tidak akan terjadi begitu saja bukan? Kita tetap harus menunggu waktunya tiba, melewati siang. Jadi, bersabarlah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Aku masih takut dengan sunyi. Apalagi kalau gelap pekat. Di sini, kuntilanak tidak takut dengan manusia. Coba saja jika kamu ada di sampingku. Sunyi dan gelap akan membuat kuntilanak menjauh ketakutan. Cahaya cinta akan membuat siapa saja yang mendekat akan menjauh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cinta, mari saling mendoakan, biar rindu ini saling bertaut dan proposal halal yang telah kita sampaikan segera dikabulkan. Ingat, kamu harus sombong pada laki-laki lain untuk menjaga perasaan lelakimu, akupun begitu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nanti, bintang-bintang indah yang aku lihat di atas langit desa ini, akan kita lihat bersama. Di sini, di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">Desa Merah Arai</a>, pedalaman Kalimantan. Akan kupastikan kau terhibur dan tidak minta pulang jika bersamaku di tempat ini. Tahun depan, ikut yaa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaga hati, jaga diri dan jaga Iman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Merah Arai, 01 Desember 2017</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-37276251941138858942017-11-03T17:30:00.000+07:002017-12-10T12:06:14.689+07:00Ini Desaku, Mana Desamu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitQ16heeBCqpY6V79lVMG-pQEXT1-NB3NNpsoRVppLD0kMB_4mGjp34GnDjE8hDtuhoCOgpxx266wqNizyMUPX6sspchGGOO4giUay72oVjL3pweawGDKQfofa5Y1H4g9UINcvWe_JYqxW/s1600/IMG20171031080943.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitQ16heeBCqpY6V79lVMG-pQEXT1-NB3NNpsoRVppLD0kMB_4mGjp34GnDjE8hDtuhoCOgpxx266wqNizyMUPX6sspchGGOO4giUay72oVjL3pweawGDKQfofa5Y1H4g9UINcvWe_JYqxW/s320/IMG20171031080943.jpg" title="Desa Merah Arai" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa Merah Arai adalah sebuah desa kecil nan sejuk yang berada di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Penduduknya tidak terlalu ramai cuma sekitar 220 KK. Jaraknya dari pusat kecamatan hanya 47 Km dan untuk menjangkau Desa ini harus menggunakan perahu motor. Baca <i><a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/jaunya-desa-merah-arai.html" target="_blank">Jauhnya Desa Merah Arai</a></i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penduduk di desa ini manyoritas bekerja sebagi petani. Karet adalah komoditi utama mereka. Di samping itu, penduduk desa juga berladang, seperti menanam padi, cabai, tomat, sawi dan sayur-mayur lainnya. Di sini buah-buahan banyak sekali, beraneka ragam sampai buah yang tidak pernah dimakan oleh orang kota, di desa ini ada barangnya. Jika musim buah, guru akan mendapatkan porsi spesial. Ada saja yang mengantar buah-buahan ke rumah. Terkadang, jika sudah terlalu banyak, kita harus menolak sedekah orang dan menghambat mereka untuk mendapatkan pahala. Saya pikir, menolak lebih baik daripada terbuang mubazir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penduduk desa kami tidak hafal nama-nama ikan laut, jangankan makan, lihat saja kadang mereka tidak pernah. Sehingga mereka tidak pernah bermimpi mendapatkan sepeda dari presiden Jokowi. Soal ikan, ikan sungai adalah favorit penduduk desa, ikan baung masyarakat menyebutnya. Memancing atau menembak ikan adalah aktivitas penduduk di waktu luang. Ketika mereka mulai menginginkan makan ikan, maka langsung terjun ke sungai. Dapat dua tiga ekor langsung pulang untuk dimasak. Jangan harap ada orang yang jual ikan keliling di sana. Jika akrab dengan anak-anak kecil, kita akan dibagi ikan hasil tangkapan mereka. Anak-anak di sini, hobinya menembak ikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agama manyoritas penduduk adalah Kristen. Hidup dalam keberagaman sudah terbiasa sehingga tidak menjadi kendala bagi saya. Toleransinya sangat tinggi di sini. Agamaku aku urus sendiri dan agamamu kamu urus sendiri. Kita tidak saling ikut campur soal agama. Dan salutnya, penduduk desa sangat memahami apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam Islam dan mereka memperlakukan saya dengan sangat terhormat, begitu pula saya memperlakukan mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQlfpiFmXoZNLrQ8uafZbi6sEm130-jXnWypruhdQ7ATLMOeCdrAAmgv_prBhi0tP6Jwz3SkFNsD75KUFZfVI27evBkwdiAjePAPicsIb5fhTQw3JG0OIIr9VB0BGTnsKbB05RATwOGpA/s1600/IMG20171019164129.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sinyal di Desa Merah Arai" border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQlfpiFmXoZNLrQ8uafZbi6sEm130-jXnWypruhdQ7ATLMOeCdrAAmgv_prBhi0tP6Jwz3SkFNsD75KUFZfVI27evBkwdiAjePAPicsIb5fhTQw3JG0OIIr9VB0BGTnsKbB05RATwOGpA/s320/IMG20171019164129.jpg" title="Kayan Hulu" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tower HP Mini</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa kami tidak ada sinyal telekomunikasi, apalagi akses internet. Hanya ada satu dua tempat di desa yang terkadang mampu menangkap sinyal satu batang itupun tergantung tiupan angin. Jika angin bertiup ke arah kita maka beruntunglah. Kalau teman-teman menghubungi handphone saya tidak terhubung, mohon dimaklumi perusahaan telekomunikasi belum mau bersahabat dengan orang desa seperti kami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Radio adalah sumber berita utama di desa kami, banyak rumah sudah memilikinya. Untuk mendapatkan jaringan harus hati-hati penuh kesabaran, sedikit goyang atau bergeser maka siarannya akan hilang. Setiap rumah ada posisi-posisi tersendiri untuk meletakkan radio atau antenanya supaya mendapatkan suara yang jernih. Kami akan percaya sepenuhnya apa yang disampaikan oleh penyiar radio tersebut, berita apa saja, temasuk pengumuman atau berita duka, karena satu-satunya sumber berita hanyalah dari radio tersebut. Semoga beritanya tetap berimbang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Soal listrik, Alhamdulillah sudah teratasi. Kami tidak menggunakan jasa PLN. Kami menggunakan lampu panel surya, semua rumah memilikinya. Kabarnya, itu bantuan dari dana desa. Sayapun kebagian satu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa kami memiliki air bersih yang cukup, sumbernya dari mata air di atas Bukit Alat. Bukit Alat adalah bukit yang membentang dari Desa Lintang Tambuk sampai Nanga Masau. Airnya mengalir deras ke setiap rumah melalui pipa-pipa tanpa harus menggunakan mesin pompa. Menariknya, air ini tidak perlu dimasak dan bisa langsung diminum. Kata penduduk desa, airnya sudah bersih dari bakteri dan terjamin, namun saya belum mendengar apa pendapat BPOM soal ini. Namun, sampai saat ini saya masih mendengarkan pendapat masyarakat tentang air tersebut. Tidak pelu dimasak dan langsung diminum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika ada yang bertanya, apa kabar hewan ternak seperti babi, kambing dan sapi di desa Merah Arai? Jawabannya adalah aman dan terkendali. Budaya hidup bersih sudah lama diterapkan oleh warga desa. Binatang ternak harus tetap berada di kandang, tidak boleh berkeliaran di perkampungan. Bayangkan saja jika binatang tersebut berkeliaran di perkampungan, maka kotorannya akan sangat mengganggu dan tanaman-tanaman warga akan abis dimakan dan dirusaknya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Budaya hidup bersih ini dulunya dikampanyekan oleh salah satu guru SDN 15 Merah Arai, beliau adalah guru pertama dan satu-satunya saat itu. Namanya adalah Sukadir, beliaulah yang merintisnya saat itu. Tidak hanya budaya hidup bersih, ada banyak program kemasyarakatan dan sosial yang beliau rintis dan sampai saat ini diumurnya yang hampir pensiun, ada program yang sudah berhasil dan ada juga yang belum berhasil. Di kesempatan lain, saya akan ceritakan khusus tentang pak Sukadir, guru perintis yang melegenda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sintang, 3 November 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-47759682082111172682017-11-01T10:11:00.000+07:002017-12-10T12:15:35.296+07:00Jaunya Desa Merah Arai<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhyphenhyphenyYhC5XfdHZqPxk77IC1T0khFmmVz2QPfOkjWUEsQ7a2C8AmvNRjcyPwzgZCWP8Qqw39pQrkwgqlri57CkU73qjqiw5qdgHYzuEsPkVk_bR8ig1VnnUPizWFZPk3o5e9R13lobNzLiM5/s1600/IMG20171017132813.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bus Kayan Hulu" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhyphenhyphenyYhC5XfdHZqPxk77IC1T0khFmmVz2QPfOkjWUEsQ7a2C8AmvNRjcyPwzgZCWP8Qqw39pQrkwgqlri57CkU73qjqiw5qdgHYzuEsPkVk_bR8ig1VnnUPizWFZPk3o5e9R13lobNzLiM5/s320/IMG20171017132813.jpg" title="Bus Pedalaman" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bus Kebanggaan Masyarakat Kayan Hulu</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bus bernama Jurukito hanya ada dua di Kabupaten Sintang, Bus yang kecil treknya hanya sampai Desa Nanga Mau ibu kota Kacamatan Kayan Hilir dan yang besar sampai ke Nanga Tebidah, ibu kota Kecamatan Kayan Hulu. Bus ini keluaran tahun 90-an. Kalau di provinsi lain Bus seperti ini sudah masuk gudang rongsokan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kekuatannya sangat bandel, jangan pernah meragukannya. Jalan mendaki, berbatu, tidak membuat mesinnya meraung kelelahan, kalau jalan becek berlobang sampai 1 meter masih bisa diterobos oleh bus ini. Muatan kursinya sampai 26 orang, namun biasanya tidak semua terisi karena selalu dipenuhi oleh barang-barang bawaan ataupun kiriman masyarakat. Dari Kota Sintang ke Nanga Tebidah, Ibukota Kecamatan Kayan Hulu ongkosnya cuma Rp.100.000. Itu sedikit perkenalan dengan Bus Jurukito.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kehidupan baru saya berada di Desa Merah Arai Kecamatan Kayan Hulu, untuk menuju desa Merah Arai butuh nyali dan fisik yang prima dan harus pandai berenang. Jarak Kota Sintang ke Ibukota Kecamatan Kayan Hulu, Nanga Teubidah cuma 138 Km, jalannya kecil, berbatu, tanah kuning, banyak lobang, sehingga butuh waktu 6 jam perjalanan menggunakan Bus Jurukito. Bisa juga dilalui menggunakan sepeda motor dan banyak juga orang menggunakan mobil Starda atau double cabin, masyarakat disini menyebutnya taxi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnSpt5igtwGAgbDeza5MdxCscjyWYDe76D6Zo1w8_sdjE-IAiFnZ4PlfpX_RAwhIObfYoqfac817AbBaW01tF7opxXGOO0oAYE_35bQflfnbUcy_uIDXyXbz82-3w2hqNNANjw9BRYkOy1/s1600/IMG20171019102429.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="GGD Sintang" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnSpt5igtwGAgbDeza5MdxCscjyWYDe76D6Zo1w8_sdjE-IAiFnZ4PlfpX_RAwhIObfYoqfac817AbBaW01tF7opxXGOO0oAYE_35bQflfnbUcy_uIDXyXbz82-3w2hqNNANjw9BRYkOy1/s320/IMG20171019102429.jpg" title="Merah Arai Kecamatan Kayan Hulu" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Perahu menuju Desa Merah Arai</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk menuju desa-desa di Kecamatan Kayan Hulu, hampir semua jalan rayanya adalah sungai. Ada tiga cabang sungai yaitu Jalur Kayan, Jalur Teubidah dan Jalur Payak. Dari ketiga jalur tersebut hanya jalur Kayan yang lumanya tidak ekstrim karena airnya selalu banyak atau dalam. Kalau jalur Teubidah dan jalur Payak airnya sering sedikit, dangkal dan banyak batu-batu besar yang membuat perahu motor tidak bisa melaju dengan maksimal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Transportasi antar desa dan menuju ke pusat kecamatan adalah menggunakan perahu motor. Perahu ini modelnya beragam, ada yang besar, ada pula yang kecil, termasuk mesin yang digunakan. Karena perahu adalah alat transportasi utama sehingga hampir setiap keluarga memilikinya, sekurang-kurangnya adalah perahu dayung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah, tempat saya belajar dan mengajar ada di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/11/ini-desaku-mana-desamu.html" target="_blank">Desa Merah Arai</a>, tepatnya di <a href="http://www.darmanreubee.com/2017/12/ini-sekolah-bukan-kandang-ayam.html" target="_blank">SD No 15 Merah Arai</a>. 47 km dari kota kecamatan. Untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu motor dari Teubidah yaitu Kota kecamatan, lebih kurang 3 jam perjalanan, itupun kalau air sungainya sedang banyak, pasang kalau istilah masyarakat disini namun kalau airnya sedang sedikit atau surut maka membutuhkan waktu sampai 5 jam perjalanan perahu motor. Perlu diketahui, disini tidak ada perahu angkutan penumpang, yang ada hanyalah perahu masyarakat yang hilir-mudik membawa hasil kebun untuk di jual ke Kota kecamatan. Jadi jangan membayangkan seperti di kota yang angkutan umumnya selalu ada dimana-mana bahkan bisa pesan online dan dijemput sampai di depan rumah. Disini NO. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalau mau menuju desa-desa sepanjang jalur sungai kayan, kita harus menumpang perahu masyarakat yang lewat. Cukup berdiri dipinggir sungai sambil menyapa dan bertanya mau kemana? Jika tujuannya sesuai dengan keiinginan kita maka mereka akan meminggirkan perahu dan kita naik, selamat sampai tujuan. Kalau tidak ada perahu masyarakat yang lewat, ya selamat bermalam lagi di Teubidah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Guru dan tenaga kesehatan adalah manusia paling di sayangi oleh masyarakat di daerah pedalaman. Maka jangan lupa memperkenalkan diri dan memakai salah satu atribut yang menunjukkan kita adalah Guru atau tenaga kesehatan. Setidaknya adalah topi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teubidah, 01 November 2017</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-43943606266940628642016-01-30T11:21:00.002+07:002017-06-18T02:17:18.335+07:00Jika ke Pidie, Mampirlah ke Pasar Ie Leubeue dan Cicipi Ade di Sana<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQm5SYq8fInoDwvJw5J6ZXTZFx7a8EoLW-Ea8DFGyPlKtujLZOms35XRY_7LdxvAZHkiD7pT6PMaH7yqhgHVRHhfRQ7OPSGjlaOtM6HmWnY2nXyYVTLwt4ov01-S9j56B26eg9t6Pgv8YY/s1600/1454118486146.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ade Kembang Tanjong" border="0" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQm5SYq8fInoDwvJw5J6ZXTZFx7a8EoLW-Ea8DFGyPlKtujLZOms35XRY_7LdxvAZHkiD7pT6PMaH7yqhgHVRHhfRQ7OPSGjlaOtM6HmWnY2nXyYVTLwt4ov01-S9j56B26eg9t6Pgv8YY/s640/1454118486146.jpg" title="Ade Ie Leubeue " width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12.8px;">Kuliner Khas di Pasar Ie Leubeue Kembang Tanjong</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejak 25 tahun menetap di Amerika, pada tahun 1976 untuk pertama kalinya Deklarator Gerakan Aceh Merdeka Hasan Tiro pulang ke Aceh. Hari itu ia tiba di Pelabuhan Kuala Tari, Pasi Lhok, Sebuah desa nelayan di Kecamatan Kembang Tanjong. Tempat ini menjadi satu-satunya lokasi paling aman sebagai jalur keluar masuk antar negara. Untuk menuju lokasi ini hanya ada satu jalan dan itu adalah satu-satunya sehingga tempat ini dianggap paling aman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak Jauh dari Kuala Tari, ada sebuah kampung yaitu Ie Leubeue. Kampung ini sangat terkenal dengan pasar Ie Leubeue. Pasar Ie Leubeue masih tergolong sangat tradisioanal dengan bangunan yang kebanyakan terbuat dari kayu bahkan kelihatan umurnya sudah sangat tua. Pasar ini terletak di tengah-tengah perkampungan pesisir kawasan paling sudut barat-laut Kecamatan Kembang Tanjong, yaitu berjarak empat kilometer ke arah utara dari pusat pasar kecamatan atau tujuh belas kilometer ke arah timur dari Kota Sigli.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menariknya di pasar Ie Leubeue ini selalu ramai di pagi hari, mulai setelah Subuh sampai pukul sepuluh. Berbagai aktivitas jual-beli masyarakat dilakukan di sini. Jika ingin membeli ikan segar maka datanglah ke tempat ini saat pagi. Aktivitas jual beli di pasar ini sangat beragam mulai dari ikan segar, dan aneka makanan seperti nasi, lontong, dan kue seperti putu, bengkang, dan paling terkenal adalah <i>ade</i>. Masyarakat setempat biasa menyebutnya <i>Ade Ie Leubeue</i> namun masyarakat luar Kembang Tanjong sering menyebutnya <i>Ade Kembang Tanjong.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Di pasar Ie Leubeue ini kurang lebih ada empat warung kopi yang masih jauh dari kemodernan, bagaimana tidak, untuk bisa mencicipi kopi telur kocok atau <i>kupi boh manok</i> kita harus menunggu lumayan lama. Warung kopi di pasar Ie Leubeue sangat menjaga ciri khasnya yaitu <i>kupi</i> <i>boh manok</i>, dimana sebelum dicampur dengan kopi, merah telur dikocok terlebih dahulu dan uniknya prosesnya dilakukan secara manual tidak menggunakan mesin mixer seperti warung kopi modern. Ada orang khusus yang memang bertugas mengocok boh manok ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti biasanya kopi telur kocok, ade dan putu menjadi menu pilihan setiap pengunjung. Pasar ini sangat ramai ketika hari raya, karena semua pemuda yang pulang dari perantauan pasti mengunjungi tempat ini dan tidak hanya penduduk setempat bahkan penduduk dari kecamatan lain pun ikut menkmati kuliner khas yang bernuansa tradisional terbut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">[30 Januri 2016]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-10559702299122755992015-10-31T14:34:00.001+07:002016-01-30T20:30:52.303+07:00Bertualanglah Sebelum Istrimu Melarangnya<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwLxfof-CqdMHvOXYAkUOxzWl3hCC1DHn7PIzE1hHnh9mk4Lb-ij-MOgf3zYQHZe1v3FRFi9B0qGTa4ImMyw6XiEW6XjBJPURigDf46nLMUGU9AfcfubwPQjdNegIhsFxVZAGK13rUXhyphenhyphenC/s1600/SAM_6996.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pertualanagan" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwLxfof-CqdMHvOXYAkUOxzWl3hCC1DHn7PIzE1hHnh9mk4Lb-ij-MOgf3zYQHZe1v3FRFi9B0qGTa4ImMyw6XiEW6XjBJPURigDf46nLMUGU9AfcfubwPQjdNegIhsFxVZAGK13rUXhyphenhyphenC/s640/SAM_6996.JPG" title="Bertualang" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di Perjalanan Mneuju Puncak Gungung Ile Ape, Lembata, NTT</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masa
muda adalah masa yang paling menggebu-gebu, kata Bung Roma Irama.
Bagaimana tidak, masa muda dengan kondisi yang masih labil akan
memungkinkan untuk melakukan banyak hal. Jika tidak dikontrol dengan
baik maka masa muda akan dibuang begitu saja, banyak yang terjerumus
dalam dunia hitam narkoba, tidak sedikit yang menghabiskan masa muda
dalam jeruji besi. Dan banyak juga yang memanfaatkan masa muda kepada
hal-hal yang positif, seperti bergabung dengan komunitas-komunitas
sosial, mengikuti berbagai even nasional maupun internasional,
mengunjungi berbagai tempat, menikmati kekayaan alam Indonesia raya dan
banyak lagi cara orang-orang memanfaatkan masa mudanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika
masa muda hanya disibukkan dengan aktivitas di rumah, kampus dan
pustaka. Rutinitas hanya belajar saja tanpa mau bersosialisasi dengan
banyak orang, sayang sekali. Masa muda seperti itu sepertinya sangat
memprihatinkan. Albert Einstein saja tidak begitu belajarnya. Waktu untuk
berpergian selalu dia sisihkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ilmu
yang kita dapat dari buku hanya beberapa persen saja, itupun kebanyakan
teori doang dan kadang fakta sebenarnya tidak seperti itu. Lalu dimana
ilmu yang sebenarnya? Di alam bebas, di lingkungan sosial, dan di
berbagai tempat. Jika tidak mau menyesal di hari tua maka carilah ilmu
di alam bebas. Tidak hanya itu, kitapun bisa langsung mempraktekkannya.
Caranya gimana? Berpergian dan bertualang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bertualanglah.
Nikamati indahnya alam semesta. Tak perlu jauh. Yang penting bergerak
dari tempat semula. Pergilah ke tempat-tempat yang jarang di kunjungi
oleh orang lain dan dokumentasikan. Lalu ceritakan. Mumpung masih muda,
belum ada yang melarangnya. Jika sudah punya istri apalagi anak maka
peluang untuk bertualang semakin kecil. Sudah pada sibuk ngurusin istri,
kalau sudah punya anak udah sibuk antar-jemput anak ke sekolah. Maka
bertualanglah mumpung masih ada waktu luang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
semua orang suka, banyak yang tidak berani apalagi mau untuk
bertualang. Alasannya bayak sekali,mulai tidak ada waktu, uang, gak ada
teman dan sampai tidak diberi ijin oleh orang tua. Padahal dengan
bertualang kita bisa mendapatkan ilmu baru, teman baru dan suasana baru.
Bisa menghilangkan stres dan jenuh akibat rutinitas kuliah atau
pekerjaan yang itu-itu aja, bahkan justeru sangat membosankan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Banyak
hal-hal yang kita anggap tabu dulunya setelah bertualang akan menjadi
hal yang biasa dan lumrah. Karena saraf otak sudah mulai terbuka dan
dipaksa untuk berpikir. Dunia ini luas sekali. Alamnya bagaikan surga.
Tidak mau main-main di tanah surga?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Okelah.
Gak perlu keliling Indonesia yang terlampau luas. Daerah kita sendiri
aja belum habis dikunjungi. Apalagi nusantara yang luas ini, belum lagi
keliling dunia. Menjadi katak dalam tempurung sangat tidak mengenakkan.
Terasa dunia ini kecil sekali. Padahal kalau mau bertualang akan terasa
sangat luas alam ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak
mesti sekarang, nanti jika sudah mulai cukup uang, punya kesempatan.
Bertualanglah. Kampung itu tidak akan lari, tidak perlu pulang kampung
seminggu sekali, belajarlah dari luasnya alam ini, belajarlah dari
masyarakat yang berbeda dari kita, belajar banyak hal yang belum dan
bahkan tidak pernah kita lihat sebelumnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: verdana, sans-serif;">Dan, mari bertualang sebelum istri kita melarangnya. :D</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#Banda Aceh, 20 Agustus 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-82766642033591559292015-10-31T14:32:00.001+07:002015-10-31T14:32:35.627+07:00Menikmati Wisata dan Sejarah Tanjung Atadei <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQhbsRvBNCR_B4xwwS90XQ15UkRbX6KmlA9c4oyd7YCQqw6iq1DUKC5EKlyQOCz74TMLMnS9zVYQeRZ6mV4-L-Onp-N_T8QxDTsNMwwwzNIjcElvBhH8lp0NYirlj41PSeOLPgZFiE-WBu/s1600/5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kabupaten Lembata" border="0" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQhbsRvBNCR_B4xwwS90XQ15UkRbX6KmlA9c4oyd7YCQqw6iq1DUKC5EKlyQOCz74TMLMnS9zVYQeRZ6mV4-L-Onp-N_T8QxDTsNMwwwzNIjcElvBhH8lp0NYirlj41PSeOLPgZFiE-WBu/s640/5.JPG" title="Tanjuang Atadei" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tanjung Atadei menawarkan panorama alam yang menantang untuk orang-orang yang baru. Anda percaya?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Atadei
sebagai salah satu kecamatan di Pulau Lembata yang berada di atas
gunung tidak banyak dijumpai tempat wisata seperti daerah pesisir
lainya. Siapa bilang? Ada objek wisata tersembunyi yang sangat
menakjubkan yaitu tanjung Atadei. Karena akses untuk menuju ke tempat
ini sangat sulit sehingga tidak banyak orang yang mengetahuinya bahkan
orang asli Lembata sendiri banyak yang hanya mendengar namanya saja.
Padahal tempat ini menyimpan panorama alam yang sangat indah. Tidak
hanya menawarkan panorama indah namun juga wisata sejarah yang sangat
luar biasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Biarpun
kecamatan Atadei berada di atas gunung tapi ujung dari kecamatan ini
berbatasan dengan laut. Membentuk sebuah tanjung yang masuk ke dalam
sehingga masyarakat menyebutnya tanjung Atadei. Bahkan sejarah nama
kecamatan Atadei sendiri diambil dari tempat ini. Mau tahu ceritanya?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kami
pernah bertugas di desa Lerek Atadei sebagai guru selama 1 tahun. Rugi
sekali rasanya sudah berada di Atadei tapi belum menikmati keindahan
tempat yang aduhai dan bersejarah tersebut. Di akhir semester kami
mengajak keluarga besar sekolah untuk melaksanakan tour edukasi di desa
Dulir yaitu desa tempat tanjung Atadei berada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXJGIgqs1XdVK8vO5zRHrl92FKdI-yksqsQCkZqAIarEfZ93YhysybPOcQxVJDX4sJNWGKxJlRxwj5oNOBDNp7ws97ER9B353Oe-UvYaB7QtFuX0X4kaDAc0ZWfXg174bXn-BPYHSo8x95/s1600/10.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="wisata NTT" border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXJGIgqs1XdVK8vO5zRHrl92FKdI-yksqsQCkZqAIarEfZ93YhysybPOcQxVJDX4sJNWGKxJlRxwj5oNOBDNp7ws97ER9B353Oe-UvYaB7QtFuX0X4kaDAc0ZWfXg174bXn-BPYHSo8x95/s320/10.JPG" title="Wisata Kabupaten Lembata" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Batu Tengkorak]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di
tanjung Atadei ada banyak sekali yang bisa kita nikmati, mulai dari
pantainya yang indah dan bersih, pantai dengan bukit terjal dan hutan
pegunungan dan sangat cocok untuk area berkemah dan hiking. Di tempat
ini kita bisa menikmati aneka batu-batu unik tapi bukan batu akik namun
batu-batu besar yang menyerupai suatu bentuk. Misalnya ada batu yang
menyerupi tengkorak, menyerupai meja, kursi dan batu Atadei sendiri
menyerupai manusia. Batu-batu besar dengan tebing yang tinggi sepanjang
pantai membuat tantangan tersendiri bagi para pengunjung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
hanya itu, sepanjang perjalanan menuju tempat ini kita disuguhi oleh
keindahan alam pengunungan, bisa menikmati gunung Ile Warung dan Hobal.
Menarik bukan? </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*****</span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbnQly7YpqUIQYihfp4Ta-dMn9fJAfziMmSYyCAsOJBea7arnqKmuZyyTjE94ztC_iuee-iJmcA9V0txtFn0k2SP7ftYevI8YuRTzaaF1VUmhxkZlqXtbBhEdaSiAPxJVFwW_YWccXS4W4/s1600/dgd.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="lembata NTT" border="0" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbnQly7YpqUIQYihfp4Ta-dMn9fJAfziMmSYyCAsOJBea7arnqKmuZyyTjE94ztC_iuee-iJmcA9V0txtFn0k2SP7ftYevI8YuRTzaaF1VUmhxkZlqXtbBhEdaSiAPxJVFwW_YWccXS4W4/s640/dgd.JPG" title="Sejarah batu Atadei" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Batu Atadei]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kecamatan Atadei asal usulnya adalah dari batu Atadei. <i>Ata</i> artinya orang, <i>Dei </i>artinya
berdiri. Jadi Atadei artinya orang berdiri. Sempat melakukan wawancara
dengan tokoh adat merangkap kepala Desa Dulir tentang sejarah dan apa
yang membuat tempat ini menjadi unik. Kira-kira begini ceritanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nenek
moyang mereka dulu pernah mengalami bencana air bah (tsunami), semua
penduduk berlari menyelamatkan diri. Kepercayaan masyarakat pada masa
itu adalah tidak boleh menoleh ke belakang karena akan beresiko sangat
fatal. Jadi ada seorang wanita yang pada saat kejadian air bah
memaksakan diri menoleh ke belakang untuk melihat sanak saudaranya dan
akhirnya kutukan itu terjadi pada wanita tersebut yaitu menjadi bantu,
sehingga sekarang disebut batu Atadei.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batu
ini adalah satu-satunya batu yang tetap berdiri kokoh ketika batu-batu
lain jatuh dan terkisis oleh hempasan air laut. Batu Atadei menghadap ke
laut dan menyerupai seorang perempuan yang berdiri. Batu Atadei
dijadikan sebagai “petunjuk alam” bagi masyarakat setempat. Kepercayaan
masyarakat, jika batu itu mengeluarkan air dan basah maka menandakan
musim bagus atau musim hujan yang lama dan sangat baik untuk bercocok
tanam di ladang, dan jika batu tidak mengeluarkan air dan batu tidak
basah maka pertanda akan terjadi musim kemarau yang berkepanjangan.
Sebuah kepercayaan turun temurun. Sebagai pendatang, kami menyebutnya
BMKG ala desa Dulir karena batu ini yang memperkirakan cuaca dan musim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika
ingin berfoto, pengunjung jangan sekali-kali naik ke atas batu Atadei
tersebut karena bagi masyarakat setempat tindakan tersebut adalah
pantangan. Namun cukup berfoto di samping batu itu saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNr7C13pCdZVDNc1l_9_IJQR7YkSdAZVPTGbUM6mXaPdFXfdt7SiOcWZbUu4q55hSQhHMTrIFX9r5PmlnJQHGAjOjqN_lYOEvc8AfMn1CHAFAyFxz_HMPUmvpa0h4lOV8a1LDJVdQR99Ce/s1600/TFDX.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Provinsi NTT" border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNr7C13pCdZVDNc1l_9_IJQR7YkSdAZVPTGbUM6mXaPdFXfdt7SiOcWZbUu4q55hSQhHMTrIFX9r5PmlnJQHGAjOjqN_lYOEvc8AfMn1CHAFAyFxz_HMPUmvpa0h4lOV8a1LDJVdQR99Ce/s640/TFDX.JPG" title="Kabupaten Lembata" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Gua Atadei]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
hanya batu atadei, ada juga gua Atadei yang memiliki sejarah unik.
Menurut cerita, dulu begitu air bah datang masyarakat melarikan diri
melalui gua batu di pinggir pantai, berlari sepanjang gua dan akhirnya
sampai ke atas bukit. Ada yang selamat dan banyak juga yang meninggal
selama di dalam gua. Sampai sekarang, untuk masuk ke dalam gua tidak
boleh sembarang orang, hanya orang tertentu dan harus dipandu oleh
penjaga gua. Katanya di dalam gua itu ada sebuah kolam, airnya sangat
bersih dan jernih. Pada saat itu kami tidak membawa senter jadi hanya
melihat-lihat sampai di tempat yang terang oleh cahaya matahari saja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Cj7ocapkk83gGlxEvMDSoPlhl1UiRbHb2eI2icXonDY3Z_zMGis5LzjyiMjeHMCC3qjUlHIOLXEFZqn6GWtFRkmJ9cUpgXUptCLeIP0MIY4cvq7r5lycZ4SsdxNB-38fQNFrkKg097Eg/s1600/sdfds.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Transportasi di NTT" border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Cj7ocapkk83gGlxEvMDSoPlhl1UiRbHb2eI2icXonDY3Z_zMGis5LzjyiMjeHMCC3qjUlHIOLXEFZqn6GWtFRkmJ9cUpgXUptCLeIP0MIY4cvq7r5lycZ4SsdxNB-38fQNFrkKg097Eg/s320/sdfds.JPG" title="Transportasi di Lembata" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk
menuju ke tanjung Atadei aksesnya sangat sulit. Tanjung Atadei terletak
di deda Dulir, desa paling ujung dari Kecamatan Atadei namun letaknya
di pesisir. Dari Lewoleba kita harus naik oto selama kurang lebih 4 jam
perjalanan menuju desa Lerek, lebih kurang 45 KM. Ongkosnya lumanyan
muruh yaitu Rp. 40.000,-/ orang. Oto adalah mobil truk yang disulap
menjadi angkutan penumpang. Waktu tempuh sangat lama dengan jarak yang
tidak terlalu jauh ini disebabkan oleh jalan pegunungan yang kecil dan
rusak parah. Oto inilah angkutan untuk menghubungkan seluruh jalan di
Kabupaten Lembata. Di lembata ada 2 terminal yaitu terminal untuk jalur
timur menuju Kedang kecamatan Buyasuri dan terminal Barat untuk jalur
tengah yaitu menuju Atadei dan juga jalaur barat menuju Lamalera. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah
sampai di Desa Lerek, turun dari oto dan melanjutkan perjalanan ke desa
Dulir. Untuk menuju desa Dulir tidak bisa menggunakan oto karena tidak
tersedia jalan di sana. Namun kita bisa menyewa ojek, dan harus
mengelurkan kocek sekitar Rp. 70.000,- sekali jalan. Tidak ada ojek
khusus seperti di kota besar, siapa saja yang dilihat naik motor bisa
langsung distop dan minta tolong untuk mengantar ke desa Dulir. Selama
naik ojek harus banyak bersabar karena jalan setapak, perkebunan,
hancur-hacuran yang akan kita lalui. Ojek di tempat ini sudah sangat
mahir terlatih, tidak ada sertifikat tapi alam yang melatih mereka. Luar
biasa. Dengan ojek kita cuma membutuhkan waktu selama kurang lebih 40
menit untuk mencapai tempat tujuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat
itu, kami menuju Desa Dulir tidak dengan ojek karena jumlah siswa yang
kami bawa sangat banyak. Kami memilih jalan kaki selama 4 jam
perjalanan. Sangat melelahkan tapi dengan berjalan kaki kami dapat
menikmati keidahan alam secara langsung. Sekalian melatih kekuatan
berjalan kami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkl2FjfanAbfWjk97kqarozE_Xynv6nvLAADTUbxt7EB6RFwJtGdbA5esu2DxgC9Tz1FnHZYeScP-OSIZqGap1dMMxA6-4xxY8k1IQA-7FHa-GKQJUj8aPuwIT_ThBpHLc3K8AuJ4mxReb/s1600/7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kecamatan Atadei" border="0" height="475" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkl2FjfanAbfWjk97kqarozE_Xynv6nvLAADTUbxt7EB6RFwJtGdbA5esu2DxgC9Tz1FnHZYeScP-OSIZqGap1dMMxA6-4xxY8k1IQA-7FHa-GKQJUj8aPuwIT_ThBpHLc3K8AuJ4mxReb/s640/7.JPG" title="Tanjaung Atadei" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ini
yang paling penting, begitu sampai di desa Dulir jangan lupa melapor
kepada kepala desa. Di sana tidak ada hotel atau sejenisnya yang ada
cuma rumah warga. Untuk akomodasi selama di tanjung Atadei kita bisa
numpang bersama warga setempat. Mereka sangat senang menerima tamu juga
sangat ramah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Disarankan
sebelum mengunjungi tempat ini kita harus terlebih dahulu mencari
pemandu, ada orang yang memfasilitasi dari pertama kali berangkat sampai
ke tempat tujuan. Selama berada di tanjung Atadei kita sebagai
pengunjung tidak akan dibiarkan untuk menikmati kehindahan alam tanpa
dipandu oleh masyarakat setempat karena tempat ini sangat bahaya bagi
orang baru yang tidak mengetahui adat-istiadat di sana. Biasanya yang
menjadi pemandu adalah langsung kepala desa Dulir dan ditemani oleh
tokoh-tokoh adat. Tidak hanya itu, anak-anak sekolah di sana juga akan
meramaikan wisata yang kita lakukan. Mereka sangat senang dengan para
pendatang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengenai
biaya selama di sana, tidak ada aturan khusus. Karena kita nginap dan
makan di rumah warga setempat maka tinggal dikondisikan dengan pihak
desa saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pokoknya tempat ini sangat asik. Indah dan sangat menantang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. 5 Juli 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-56871011727264304112015-10-31T14:31:00.001+07:002015-10-31T14:31:07.153+07:00Boh Rom-Rom, Si Mungil yang Tak Ketinggalan Jaman<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohwpDMva8GyRdlK-9YG0UmdaXE1qiCJsynkavRnzhIHRWWCvIssk4NQA0Mrxh7HEII79tXy5N76BD4cA_-jc-Mrs5icg0kcFwVuhKs7O97gsbQGhUffmkE8nuVd204Psit6ogvv6hD9BV/s1600/IMG_20150701_050106.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kue Tradisional Aceh" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohwpDMva8GyRdlK-9YG0UmdaXE1qiCJsynkavRnzhIHRWWCvIssk4NQA0Mrxh7HEII79tXy5N76BD4cA_-jc-Mrs5icg0kcFwVuhKs7O97gsbQGhUffmkE8nuVd204Psit6ogvv6hD9BV/s320/IMG_20150701_050106.jpg" title="Kue boh rom-rom" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Boh rom-rom]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selama
Ramadhan, di Aceh banyak dijumpai kuliner-kuliner unik, kebanyakan
kuliner itu jarang dijumpai ketika bukan bulan Ramadhan. Salah satu
kuliner yang unik tersebut yakni boh rom-rom. Meski tampak unik, cara
membuat kue ini tak seribet yang dibayangkan. Bentuknya yang kecil
dipadu dengan warna yang menarik, menghasilkan kue dengan sensasi rasa
berbeda. Sebagian masyarakat Aceh menjadikan boh rom-rom sebagai sajian
utama untuk berbuka puasa, hambar rasanya tanpa ada boh rom-rom di atas
meja. Bentuk dan rasa yang berbeda dari sekian banyak menu khas,
menandakan Aceh kaya akan makanan tradisional.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pilihan
menyajikan kue mungil ini saat berbuka, selain karena rasa manis, bahan
membuatnya juga mudah diperoleh. Hanya tepung ketan, gula merah, kelapa
kukur, dan pewarna alami (hijau:daun pandan). Tepung ketan diadon
dengan air sampai kalis. Usai itu dibulatkan sebesar telur puyuh lalu
diisi dengan gula merah. Seterusnya, masukkan adonan yang telah jadi ke
air yang mendidih. Masak hingga mengambang. Jika sudah matang, lalu
angkat dan guling-gulingkan di atas parutan kelapa. Mudah bukan?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekarang
boh rom-rom semakin modern dengan beberapa warna, tidak kaku hanya
dengan warna dari daun pandan saja tetapi orang-orang mulai mencoba
memberikan warna lain seperti merah atau kuning. Tujuannya tidak lain
supaya kelihatan indah bervariasi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
hanya warna saja, tempat menaruhnyapun sudah semakin menarik dengan
meletakkannya di kertas tatakan sehingga kue ini setiap butirnya punya
tempat sendiri. Tunggu apa lagi, silahkan bikin atau beli di tempat
terdekat, mumpung masih bulan Ramadhan. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-2911925885796376732015-10-31T14:29:00.001+07:002015-10-31T14:29:40.701+07:00Pesona Pantai Waijarang yang Tak Pernah Mati <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv6JTuCs22X-X7mFO1c4uX87hnjDKgzQWKzRzndaJ2mnDIpFXBJgEqZvLgKBcTmQIhyLMOYqqNx8FkSH5E9DUoEetkjneZW5sZOBozgP6Ghj7ni9fAH5-IjAJ7_M4Y2RxsiBkNQ82-wHhG/s1600/550743_548277208531911_569269837_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kabupaten Lembata" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv6JTuCs22X-X7mFO1c4uX87hnjDKgzQWKzRzndaJ2mnDIpFXBJgEqZvLgKBcTmQIhyLMOYqqNx8FkSH5E9DUoEetkjneZW5sZOBozgP6Ghj7ni9fAH5-IjAJ7_M4Y2RxsiBkNQ82-wHhG/s640/550743_548277208531911_569269837_n.jpg" title="Pantai Waijarang" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Ceria di Pantai Waijarang, Lembata, NTT]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertama
kali tiba di pulau Lembata, badan lelah, pikiran tidak karuan setelah
seharian berada di dalam kapal Bukit Siguntang. Besoknya kami diajak
untuk berekreasi ke pantai Waijarang. Pantai ini adalah tempat wisata
paling dekat dengan kota Lewoleba. Kata masyarakat setempat, rekreasi ke
pantai Waijarang merupakan perkenalan awal kami selama satu tahun ke
depan di pulau Lembata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pantai
Waijarang terletak di Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan, merupakan
pantai dengan panorama yang indah. Pasir putih yang terbentang luas
dihiasi riakan ombak yang agak keras memecah bibir pantai menjadi obyek
tersendiri. Di pantai Waijarang para pengunjung dapat menikmati wisata
pantai seperti ski air, berenang, berjemur, camping, volly pantai, bola
kaki dan hiking. Penduduk Waijarang juga sering mengadakan
atraksi-atraksi budaya untuk menghibur para pengunjung.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdEk43jnITYt_0rvn0VVj1k0hu8i6YCq8g3tRC1dE-ZnsVKpJEMm-kKOguY3pjHA4PhijyPWnc5KYR00sg8SB6XKOrUzDAN67k3qvjaBlxACxfy6IpOpiaLohZkvXxDNema3bO-zkiXZRK/s1600/100_1903.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Lembata NTT" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdEk43jnITYt_0rvn0VVj1k0hu8i6YCq8g3tRC1dE-ZnsVKpJEMm-kKOguY3pjHA4PhijyPWnc5KYR00sg8SB6XKOrUzDAN67k3qvjaBlxACxfy6IpOpiaLohZkvXxDNema3bO-zkiXZRK/s640/100_1903.JPG" title="Bukit Pantai Waijarang" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Menatap Senja di Bukit Waijarang]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
hanya itu, keindahan panorama pantai didukung dengan pemandangan
bukit-bukit yang indah dan selat Boleng yang membatasi dua pulau yaitu
Lembata dan Adonara. Hutan bakau juga menyajikan pesona hijau yang
serasi dengan laut biru. Letaknya yang strategis menjadikan pantai
Waijarang menjadi salah satu unggulan di Pulau ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pantai
Waijarang berhadapan langsung dengan Pulau Adonara, dibatasi lautan
dengan pemandangan indah, merupakan salah satu alternatif wisata pantai
terbaik di Lembata. Jaraknya relatif dekat dari Kota Lewoleba ke arah
barat sekitar sepuluh kilometer dengan kondisi jalan aspal. Meskipun
sebagiannya sudah berlubang, tetapi bisa ditempuh sekitar 25-30 menit
menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Keindahan pantai Pasir
Putih, laut yang bersih dan ombak pantai relatif keras menjadikan tempat
ini diminati pengunjung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
hanya bisa menikmati keindahan pantai, dengan berjalan satu kilometer
dari pantai Waijarang kita bisa menikmati gugusan pulau-pulau dari atas
bukit Waijarang, keindahan pulau Adonara dengan gunung Bolengnya, Alor
dan gunung Ile Ape, dari atas bukit ini kita juga bisa menikmati
hamparan perahu-perahu nelayan, semua panorama ini menjadi daya tarik
luar biasa untuk kenikmatan mata memandang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. 2 Juli 2015</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-65344408487925748852015-10-31T14:28:00.001+07:002015-11-08T15:38:35.361+07:00Pantai Bean, Duplikat Keindahan Phuket<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiay91E3bys-ywCu-3e23wSFDuE1zhqGXIp3dDTpBv13_QRbvHpkO5UjZwhVhZ_hTbf3yVQs9GaQaRRMgp8pbX982_gVt6Csj4-5gJuga-RXTAqDhvWX8LmV7Vpew-1qvEHhEnUNKuLNOu0/s1600/1003664_4981828432704_708613346_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Wisata Lembata" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiay91E3bys-ywCu-3e23wSFDuE1zhqGXIp3dDTpBv13_QRbvHpkO5UjZwhVhZ_hTbf3yVQs9GaQaRRMgp8pbX982_gVt6Csj4-5gJuga-RXTAqDhvWX8LmV7Vpew-1qvEHhEnUNKuLNOu0/s640/1003664_4981828432704_708613346_n.jpg" title="Pantai Bean" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Pantai Bean, Lembata, NTT]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jangan
ngaku sudah pernah pergi ke Lembata kalau belum berenang di pantai
Bean. Begitu ungkapan masyarakat sekitar untuk memprovokasi orang yang
baru mendatangi Pulau Lembata. Siapa sangka di ujung tandusnya Lembata,
pulau seribu pesona ini menyimpan sejuta panorama indah, rasa penasaran
mengantarkan saya untuk mengunjungi pantai yang disebut-sebut
mengalahkan pantai Phuket Thailand sekalipun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keindahan
panorama pantai dengan hamparan pasir putih serta hempasan ombak yang
cukup besar, serta tebing dan gua alam. Pantai Bean merupakan pantai
pasir putih yang unik dengan pasir putih dalam bentuk kristal-kristal
halus yang membentang dari barat ke timur sejauh kurang lebih 5 KM
dengan ombak laut yang bergulung terus menerus dan pecah secara teratur.
Indah sekali.</span></div>
<div>
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfkPLVxqdq6HW5beC8io90JTLC-Rx3AloPCDF3K4s2R7-rs1dfzPzrkUcV9v91PvgxV0cGKQQvW4G43xZC9cYqJJXl8sjqqwvJUkKB9RkyWrvyrf4PyhsZVV3iPnoJNfwQ5bhWKkUw9Coi/s1600/IMG_5045.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pulau Lembata" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfkPLVxqdq6HW5beC8io90JTLC-Rx3AloPCDF3K4s2R7-rs1dfzPzrkUcV9v91PvgxV0cGKQQvW4G43xZC9cYqJJXl8sjqqwvJUkKB9RkyWrvyrf4PyhsZVV3iPnoJNfwQ5bhWKkUw9Coi/s640/IMG_5045.JPG" title="Pantai Bean Lembata" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Berenang di Pantai Bean]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pantai dengan
kondisi seperti ini sangat cocok untuk berselancar dan surfing.
Pantainya cukup landai dan aman bagi pengunjung yang ingin berekreasi di
pantai. Di pantai ini juga memiliki tebing yang cukup menarik untuk
kegiatan wisata panjat tebing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pantai
Bean terletak di ujung Pulau Lembata yang berhadapan langsung dengan
Pulau Alor. Terletak di Desa Bean Kecamatan Buyasuri dengan jarak tempuh
82 KM dari pusat Kota Lewoleba, untuk menuju ke lokasi tersebut dapat
ditempuh dengan angkutan darat.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7SEQ4EBVe2B1JwgfRMPL-4IWJCP696DEE9CoSSAhQJu2uYIhB17trVp0ndZQ_Y12SoADI1LGuariU5CoxjmVYuUTIkFmeSa95AhT3QxJYSgU91ZnZPPdY6EM8zT6isOaziWZLKvhynUIq/s1600/SAM_4862.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kabupaten Lembata" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7SEQ4EBVe2B1JwgfRMPL-4IWJCP696DEE9CoSSAhQJu2uYIhB17trVp0ndZQ_Y12SoADI1LGuariU5CoxjmVYuUTIkFmeSa95AhT3QxJYSgU91ZnZPPdY6EM8zT6isOaziWZLKvhynUIq/s640/SAM_4862.JPG" title="Pantai Bean Kedang" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Menatap Pantai Bean dari Ketinggian]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jangan
berpikir di seputaran pantai ini ada pasar ataupun hotel. Untuk sinyal
dan listrik saja masi sangat minim. Biarpun tidak ada penginapan khusus,
pihak desa setempat akan mengusahakan <i>homestay </i>untuk para
pengunjung. Boleh juga membawa perlengkapan kemah sendiri dan bekal
seadanya, mengenai makanan ringan kita bisa membelinya di kios-kios
warga sekitar atau bisa juga membelinya di pusat kecamatan tapi kalau di
pusat kecamatan lumanyan jauh dan menguras banyak tenaga. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk masyarakat sekitar jangan khawatir, mereka sangat <i>welcome</i>
dengan tamu apalagi tamu yang berasal dari luar pulau Lembata. Bagi
mereka, dengan semakin banyak tamu yang datang maka secara tidak
langsung pariwisata di desa mereka mulai dikenal orang luar dan
kedepannya sangat bagus untuk prospek ekonomi masyarakat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUsJMD5c67MHQO2ufsNeNW7Lb26UdWEedhTkOkI4AjMgrDrCfQMbkAASfP8f2skW524HRDjKLY_4VXol3WKnkF0wFF-5akRkyZ7VOJuFu_fEXtaKjuZZxh6LFUno_4LiRdpTEOMnfk_7ht/s1600/SAM_5102.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Wisata di NTT" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUsJMD5c67MHQO2ufsNeNW7Lb26UdWEedhTkOkI4AjMgrDrCfQMbkAASfP8f2skW524HRDjKLY_4VXol3WKnkF0wFF-5akRkyZ7VOJuFu_fEXtaKjuZZxh6LFUno_4LiRdpTEOMnfk_7ht/s640/SAM_5102.JPG" title="Pantai di Lembata" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">[Berpose bersama di Pantai Bean]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akses menuju pantai Bean memang harus
menguji adrenalin, dari pusat kota Lewoleba menuju Kedang selanjutnya
melewati beberapa desa menuju pantai Bean. Setelah sampai di desa
Panama, membutuhkan waktu lebih kurang 40 menit untuk menuju ke Desa
Bean dengan jalan yang lumayan buruk, berlobang, berbatu dan dengan
kecuraman yang lumayan menggoda. Jika menggunakan sepeda motor dan
berhasil melewati semua tantangan selama di jalan maka selamat anda
adalah pengendara yang hebat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: right;">
</div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berapa
biaya masuk ke pantai Bean? Gratis. Pariwisata pantai Bean belum
dikelola dengan baik oleh pemerintah sehingga banyak wisatawan yang
tidak mengetahui keberadaanya. Biarpun demikian, bagi para wisatawan
yang ingin menikmati keindahan pantai Bean tidak akan menjadi masalah.
Biarpun gratis, tidak salah juga bagi pengunjung untuk menyumbang
alakadarnya kepada pihak desa setempat supaya mereka bisa menggunakan
dana dari pengunjung untuk pengelolaan pantai yang lebih baik
kedepannya. [DR]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ingat, pantai Bean itu indah sekali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">#Darbe, 30 Juni 2015</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-81786773530470668802015-10-31T12:40:00.001+07:002015-10-31T12:40:24.497+07:0010 Tips Berada di Pedalaman Bagi Orang Baru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgQ_J5Lid4q0wiwVwi9fCJ6K5pVUi65E_Lx7VRtTV8oWynMSzh_0OjBVmDUA97_yB89B8DOsnmBJCH0quj7k25iyq3tJyI9cUTVdog8CgTsMwTV6qdD58pAv5R_0H__I4JFx9w9t1NDq4/s1600/IMG_6616.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Tips Berada Di Pedalaman " border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgQ_J5Lid4q0wiwVwi9fCJ6K5pVUi65E_Lx7VRtTV8oWynMSzh_0OjBVmDUA97_yB89B8DOsnmBJCH0quj7k25iyq3tJyI9cUTVdog8CgTsMwTV6qdD58pAv5R_0H__I4JFx9w9t1NDq4/s400/IMG_6616.JPG" title="Tips Berada Di Pedalaman Bagi Orang Baru" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berpose Bersama warga setempat</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengunjungi tempat baru akan menjadi
tantangan tersendiri bagi setiap orang, apalagi tempat yang akan
dikunjungi adalah pedalaman yang jauh dari perkotaan. Pedalaman tidak
boleh dianggap remeh karena sangat jauh berbeda dengan kota yang
masyarakatnya yang lebih heterogen dan sudah terbilang maju. Namun tidak
dengan pedalaman, disamping masyarakat yang masih terbilang tertinggal,
medan yang menantang dan adat istiadat di sana membuat kita harus
ekstra hati-hati. Salah-salah dalam bertindak maka akan mengalami akibat
yang fatal. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nah. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan, ikuti tips berada di pedalaman berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">1. Pelajari adat istiadat setempat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebelum
berangkat ke pedalaman, cari tahu tentang adat istiadat yang berlaku di
sana. Hal apa saja yang dilarang dan diperbolehkan. Cari tahu juga
hukuman apa yang diberikan kalau pendatang melanggar peraturan tersebut.
Banyak sumber informasi yang bisa digunakan, mencari berbagai literatur
di internet atau boleh langsung bertanya kepada orang-orang yang sudah
ke sana. Bertanya kepada orang yang sudah pernah pergi lebih bagus
karena informasi yang diberikan lebih valid dan akurat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">2.Kuasai wilayah tujuan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
wilayah pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Kita harus pastikan
untuk menguasai wilayah yang akan dituju mulai dari iklim, medan, jalan,
transportasi, makanan pokok, air, sinyal, jumlah penduduk, dan semua
yang berhubungan dengan wilayah tersebut. Jika sudah menguasaainya Insya
Allah kita akan merasa nyaman selama di sana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">3. Jangan Panik dan heboh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitu
tiba di pedalaman, hal pertama yang harus diingat adalah jangan panik
apalagi heboh. Jangan menunjukkan ekspresi terkejut yang berlebihan
begitu melihat kondisi lingkungan suku adat setempat yang terkadang hal
baru dan aneh bagi kita. Jangan pula terlalu heboh, membuat keributan,
selfi-selfian, tindakan itu dapat mengganggu masyarakat setempat karena
bisa dianggap tidak menghargai. Jika tidak mengindahkan bisa-bisa kita
akan diusir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">4.Jaga sopan santun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salam,
senyum dan sapa (S3) merupakan trilogi dari sopan santun. Menjaga sopan
santun adalah hal wajib yang harus dilakukan. Perhatikan setiap tingkah
laku selama berada di pedalaman. Jangan bersikap sombong dan angkuh,
menganggap kita lebih pintar dari mereka. Tunjukkan sikap ramah dengan
memberi senyum, sapa dan salamlah setiap orang yang kita jumpai. Jaga
juga setiap kata yang keluar dari mulut kita, jangan sampai menyakiti
perasaan penduduk setempat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">5. Segerakan adaptasi dan sosialisasi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitu
tiba di pedalaman, usahakan untuk bisa beradaptasi secepat mungkin.
Semua hal mulai dari makan, mandi, berpakaian, dan kebiasaan kita selama
di kota. Semua itu harus disesuaikan dengan daerah baru kita. Disamping
itu, sosialisai dengan penduduk setempat harus dilakukan dengan segera,
mengunjungi para tentangga, kepala desa dan stockholder setempat. Buat
sedemikian rupa supaya semua penduduk mengenal dan menyayangi kita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">6. Jangan sok tahu apalagi menggurui</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Prinsipnya
sederhana “jangan lakukan apa yang mereka larang dan jagan larang apa
yang mereka akukan”. Jangan pernah berpikir kita lebih pintar dari
orang-orang di pedalaman. Kadang, banyak hal yang kita pikir mereka
tidak mengetahuinya padahal mereka lebih ahli dari kita, mungkin cuma
cara mereka melakukannya yang berbeda. Bersikaplah rendah hati dengan
menghargai penduduk setempat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">7. Jangan membawa Perhiasan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tujuan
ke pedalaman untuk apa? Pastinya bukan untuk jual emas!. Usahakan tidak
membawa perhiasan selama di pedalaman, jika memang harus membawa, maka
bawalah perhiasan yang kecil saja seperti cicin. Biarpun di pedalaman,
tidak tertutup kemungkinan akan terjadi pencurian dan perampokan. Medan
yang cukup sulit juga membuat periasan yang kita bawa akan terjatuh
ataupun hilang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">8. Jangan tebar pesona</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gara-gara
terlalu sering terbar pesona banyak orang yang datang ke pedalaman
tidak pulang lagi. Mereka harus terpaksa menikah dengan penduduk lokal.
Penyebabnya bayak, mulai dari diguna-guna sampai “kecelakaan”. Bersikap
ramah perlu, namun bukan berarti kita harus menebar pesona. Tersenyumlah
sewajar mungkin kepada setiap orang, terutama lawan jenis. Senyum atau
ramah yang berlebihan bisa menarik hati penduduk lokal. Ingat, biasanya
di pedalaman kita akan menjadi pusat perhatian, kita akan menjadi orang
paling ganteng dan paling cantik. Semua orang akan melirik. Maka
berhati-hatilah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">9. Kedepankan Komunikasi/musyawarah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
orang pasti punya masalah, kecil ataupun besar. Masalah yang kita
hadapi di kota akan jauh berbeda dengan di pedalaman. Pada dasarnya
setiap masalah muncul karena komunikasi. Jika terjadi suatu masalah yang
tidak diinginkan segeralah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Musyawarahkan duduk permasalahannya. Komunikasi dan musyawarah adalah
jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">10. Berdoa</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ini
yang paling penting. Berdoa adalah kunci satu-satunya untuk
keselamatan. Alam semesta beserta isinya adalah milik Allah. Jadi tidak
ada tempat lain untuk meminta bantuan kecuali kepada pemilik alam.
Berdoalah sesering mungkin dan jangan lupa minta kepada orang tua untuk
terus mendoakan kita selama berada di pedalaman. Ingat, doa ibu-bapak
tanpa hijab lho.<br /><br />Semoga bermanfaat.:)<br /><br />#Darbe. 24 Juli 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-78758101895120568842015-10-31T12:00:00.001+07:002015-10-31T14:25:27.673+07:00Buah Rumbia Buah Yang Semakin Langka<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6NMshJsFyOR9YNGl1TYwXYUg8RL5mf1c90oE_sZ9YwKX7Sdn5VK0O8-kGWTZ5Z9mZF4Dnmdh1kCvwqh14XeF96cQnaPbbkTDoyCqPD6ih6ElsvotNVS9Ji5BYJSzxMFE1AgZBdPn1S8/s1600/Almaiyani+yusna.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kuliner" border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6NMshJsFyOR9YNGl1TYwXYUg8RL5mf1c90oE_sZ9YwKX7Sdn5VK0O8-kGWTZ5Z9mZF4Dnmdh1kCvwqh14XeF96cQnaPbbkTDoyCqPD6ih6ElsvotNVS9Ji5BYJSzxMFE1AgZBdPn1S8/s1600/Almaiyani+yusna.jpg" title="Buah Rumbia" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Sumber Gambar: Almaiyani Yusna]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tunjuk tangan yang belum pernah makan <i>boh meuria</i>?.
Yaa. Saya percaya, pasti semua sudah mencicipinya. Orang Aceh
kebanyakan pasti pernah menikmati kelezatan dari buah yang kaya khasiat
ini. Khususnya mereka yang hidup sebelum tahun 2004. <i>Boh Meuria</i>
sekarang semakin langka, sudah jarang kita dapati di tempat penjualan
buah bahkan tidak ada lagi, paling bisa kita jumpai di perkampungan saja
itupun kalau masih ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Boh meuria</i>, bahasa latinnya <i>Metroxylon sagu</i>.
Kalau bahasa nasionalnya buah rumbia. Rumbia atau disebut juga pohon
sagu adalah nama sejenis palma penghasil tepung sagu. Rumbia biasanya
tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya.
Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau
hutan sagu yang luas. Pada masyarakat kampung biasanya daun rumbia
dijadikan sebagai atap rumah, atap pondok di kebun atau sawah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau
di Aceh, buah rumbia banyak terdapat di Meulaboh, Aceh Barat. Dulu,
dimasa kejayaan buah rumbia, jika orang pergi ke Meulaboh pasti membeli
buah rumbia sebagai oleh-oleh. Buah rumbia agak mirip dengan buah salak,
kalau buah rumbia sisik buahnya agak besar, rasanya kelat, tapi kalau
sudah tua rasa kelatnya sedikit hilang dan mulai timbul sedikit rasa
manis, bila ingin memakannya diasinkan dulu, baru sedap untuk dimakan.
Kalau belum diasinkan paling mantap dimakan dengan patarana atau <i>pliek `u</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di
kampong kami, dulunya banyak sekali buah rumbia ini namun entah apa
penyebabnya buah rumbia sudah jarang sekali didapatkan bahkan tidak ada
lagi. Satu-dua pohonnya masi dapat kita jumpai di kampung-kampung namun
tidak berbuah lagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain diasinkan, <i>boh meria</i>
biasanya dimakan bersama dengan rujak, digunakan sebagai salah satu
campuran rusak bersama dengan buah-buahan lainnya. Karena buah rumbia
sulit didapatkan maka para penjual rujak menggantinya dengan buah pisang
muda. Padahal rujak dengan <i>boh meuria </i>sangat nikmat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dijaman saya kecil dulu, dahan rumbia atau <i>peulepah meuria</i>
sering kami gunakan untuk bahan baku pembuatan mobil-mobilan. Butuh
perjuangan untuk mendapatkan dahan rumbia terbaik, kadang kami harus
masuk ke semak-semak untuk mencari pelepah rumbia yang besar, tebal dan
kering. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk jaman yang serba modern sekarang, buah rumbia mulai tidak disenangi lagi untuk dimakan apalagi di kalangan anak-anak <i>kemeren sore</i>
yang doyannya makan buah melon, apel, anggur dan lain sebagainya.
Paling yang masih mau menikmati buah rumbia adalah orang-orang tua yang
menyukai makanan tradisional. Mobil-mobilan dari peulepah meria pun
tidak pernah dijumpai lagi di kampung-kampung semenjak lahirnya
mainan-mainan modern yang instan sehingga kreativitas anak-anak sekarang
sangat terbatas. Mikiiir. [DR]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[Darbe. Banda Aceh, 20 April 2015]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-32810954062476151082015-10-30T23:44:00.001+07:002015-10-30T23:44:58.785+07:00Kopelma, Simpang Mesra, dan Tugu Pena <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRQV3XXcgi5sI-A8TdUqzGjfTqm6FX__ApUgJmqyb4FBEOO1jkocJE2yYK1jc9MMGYf0DIp5_9oRNFx0eg0EMGGTsfoUTlrNcaT3nANsV_cyvBJ6P1vDCY3NQkMNlqKqYL0jeM2iwLa-g/s1600/tulisan+soekarno+11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRQV3XXcgi5sI-A8TdUqzGjfTqm6FX__ApUgJmqyb4FBEOO1jkocJE2yYK1jc9MMGYf0DIp5_9oRNFx0eg0EMGGTsfoUTlrNcaT3nANsV_cyvBJ6P1vDCY3NQkMNlqKqYL0jeM2iwLa-g/s1600/tulisan+soekarno+11.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></i>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Tekad bulat melahirkan perbuatan yang nyata, </span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Darussalam menuju kepada pelaksanaan cita-cita"</span></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebuah
tulisan tangan yang kemudian dipercantik dengan tinta emas terpampang
indah di sebuah tugu yang berada di kota pelajar mahasiswa (Kopelma)
yang terletak di Darussalam Kota Banda Aceh. Merupakan sebuah komplek
yang dijuluki dengan <i>Jantong hate rakyat Aceh</i>, memiliki dua
perguruan tinggi besar yaitu Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-Raniry.
Lahirnya Kopelma Darussalam merupakan wujud nyata bagi perkembangan
pendidikan di Aceh, sebagaimana tulisan tangan Soekarno yang terpampang
sampai sekarang di tugu Darussalam tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8pOTlxkDxZQPc8yaaF6_yqgq5O4VoXNERfYKnKSaogoxfC2VKDoHANXehSATJgmk06D9QELsvsqPNz7CBnpvxFi3QAm773dSnRrh-slwKhWbzOoGx6C7xt-MxTFrq3msjv0tFyPxkulE/s1600/Darussalam_monument_located_at_Syiah_Kuala_University.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8pOTlxkDxZQPc8yaaF6_yqgq5O4VoXNERfYKnKSaogoxfC2VKDoHANXehSATJgmk06D9QELsvsqPNz7CBnpvxFi3QAm773dSnRrh-slwKhWbzOoGx6C7xt-MxTFrq3msjv0tFyPxkulE/s1600/Darussalam_monument_located_at_Syiah_Kuala_University.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kopelma
memiliki sejarah panjang sebelum dan sesudah tempat ini ada, banyak
duka dan suka didalamnya. Aceh hari ini adalah hadiah dari Kopelma,
tanpa adanya kopelma kita tidak bisa menebak bagaimana Aceh sekarang
terutama pendidikannya. Dari kopelma inilah banyak melahirkan
orang-orang hebat sekelas nasional maupun Internasional. Kita patut
berterimasih kepada Soekarno, kepada para pendahulu dan pejuang yang
telah melahirkan Kopelma dengan dua kampus megahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kopelma
memiliki aktivitas sangat sibuk setiap harinya, ribuah mahasiswa dan
pelajar juga sejuta aktivitas didalamnya. Mahasiswa di kopelma ini
berasal dari berbagai daerah di Aceh, luar Aceh bahkan banyak juga
berasal dari luar negri. Mereka tinggal diberbagai tempat di Banda Aceh
tidak hanya di seputaran Darussalam saja sehingga jalanan menuju
Darussalam akan sangat padat pada pagi dan sore hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk
menuju Kopelma harus melewati Simpang Mesra, tidak ada referensi pasti
asal mula penamaan Simpang Mesra tersebut. Simpang Mesra ini merupakan
pertigaan yang membagi jalan Tengku Nyak Arief menjadi dua, kalau kita
lihat dari pusat kota yang ke kiri menuju arah Krueng Raya, dan yang ke
kanan menuju Kopelma Darussalam. Awal mula kuliah dulu pernah bertanya
kepada seorang senior di kampus perihal kenapa dinamakan Simpang Mesra?
Apakah banyak orang bermesraan ditempat itu? Senior ini bercerita, para
mahasiswa tempo dulu sangat sedikit yang memilki sepeda motor sehingga
semua aktivitas terutama berangkat ke kampus harus menggunakan robur.
Robur pada saat itu merupakan alat transportasi yang sangat dicintai
oleh para mahasiswa, disamping harganya murah banyak kesan dan keasikan
sendiri didalamnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-0iDLnqepoI-DlyEz-msxc80NHJVqfAhVPVfUAbLK_k4ChRijX1fkAmr9GmLLZOtDBDbeBiYqAjgm-WRBFXaIW1G2uxhWgoOp39QL2JIWLn3owoSdkvc7e2TE1uGP3Sr5kAorsPIrFLU/s1600/5dff8baa168d3ce40402ce9a5ca54093.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-0iDLnqepoI-DlyEz-msxc80NHJVqfAhVPVfUAbLK_k4ChRijX1fkAmr9GmLLZOtDBDbeBiYqAjgm-WRBFXaIW1G2uxhWgoOp39QL2JIWLn3owoSdkvc7e2TE1uGP3Sr5kAorsPIrFLU/s1600/5dff8baa168d3ce40402ce9a5ca54093.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bahance.net</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Robur
sangat disiplin terhadap waktu sehingga dia selalu melaju dengan
kecepatan tinggi. Dan robur tidak pernah sepi dari penumpang, penumpang
yang tidak mendapatkan tempat duduk harus rela berdiri berdesak-desakan.
Setiap kali robur tiba di persimpangan tugu pena dengan tikungan 95
derajat, abang sopir tidak pernah mengurangi kecepatan, sehingga badan
robur menjadi goyong miring ke kanan, dan para penumpang tiba-tiba
terhimpit akibat terkena gaya sentripetal dari perubahan arah robur,
kira-kira konsep fisikanya begitu. Momen seperti inilah yang selalu
ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa, karena saat robur membelok dengan
kencang para penumpang akan berteriak "Mess.rraaa...mesra....mesra..!".
Dan dari kebiasaan itulah nama "Simpang Mesra" tercipta. Menurut cerita
lain, orang pertama yang meneriakan “mesra” adalah para kernet robur
untuk menghibur para penumpang yang kepanasan dan berdesak-desakan
sehingga lambat laun diikuti oleh para penumpang lain. Tapi informasi
ini hanyalah cerita dari mulut ke mulut belum ditemukan informasi resmi
asal mula penamaan Simpang Mesra tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3XoaOGq8WJRVVL7W_14KZF7k__EkbvuDv4R2vyPa_dBgGHTzXIfTUKIAZAZ2CaslW1Px0ccMLf_EmkYlNWRyNjbW0bTV7ktKZL9_rLrrguFOwUwUtm3CghnYNWnIwG4_vywUsILKqzKE/s1600/48926058.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3XoaOGq8WJRVVL7W_14KZF7k__EkbvuDv4R2vyPa_dBgGHTzXIfTUKIAZAZ2CaslW1Px0ccMLf_EmkYlNWRyNjbW0bTV7ktKZL9_rLrrguFOwUwUtm3CghnYNWnIwG4_vywUsILKqzKE/s1600/48926058.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tugu
pena terletak di Simpang Mesra, pas di lintasan masuk menuju ke Kopelma
Darusaalam. Bentuknya memiliki keunikan tersendiri, mulai dari bagian
dasar hingga pada bagian puncak yang menyerupai sebuah ujung pena, oleh
karena itulah tugu ini disebut dengan nama Tugu Pena, namun nama aslinya
adalah tugu “Tentara Pelajar”. Tugu ini dibangun untuk mengingatkan
generasi muda akan sepak terjang para pelajar Aceh pada masa perjuangan
melawan penjajah dulunya. Kalau diperhatikan, tugu ini berbentuk pena
dengan matanya mengarah ke langit dan dibawahnya penuh dengan efek api
yang menggambarkan semangat belajar yang tinggi. Sesuai dengan tulisan
pesan dibawahnya "<i>Belajar Sambil Berjuang dan Berjuang Sambil Belajar</i>".
Tugu ini sarat akan makna perjuangan dan belajar sepanjang hayat,
kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun. Semangat luar biasa pesan
di tugu ini sehingga sangat cocok sebagai pemompa semangat kepada para
mahasiswa dan pelajar yang akan menuju ke Kopelma Darussalam. Bukankah
belajar juga bagian dari sebuah perjuangan? Perjuangan untuk sukses,
untuk membanggakan orang tua. Perjuangan untuk orang banyak, perjuangan
untuk agama dan perjuangan untuk bangsa tercinta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belum
sempurna gelar sarjana kalau tidak foto di depan robur, tugu kopelma
dan tugu pena. Tiga hal ini tidak bisa terlepas dari perjuangan para
mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Transportasi ke tempat
belajar, penyemangat untuk terus belajar dan tempat belajar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">#Darbe. Banda Aceh, 3 April 2015.</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-91298931546219856342015-10-30T23:12:00.002+07:002015-10-30T23:12:58.818+07:00Permainan Masa Kecil, Masih Ingat?<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2pHPaOTUATGg1-iJgLWX0dYvcM2FUq5bgl0Lptmt_l4nNGtX8Iv1VH8aFjZvsemDaxDqQKPxtuQfquRVtezxAIhdjqp8ENQl3jg9Evqk1-g0jf3B6TCxQzuhEi-qqj95Jv8iS4m-4u6E/s1600/Main-petak-umpet-tapi-di-kerjain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Permainan tradisional" border="0" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2pHPaOTUATGg1-iJgLWX0dYvcM2FUq5bgl0Lptmt_l4nNGtX8Iv1VH8aFjZvsemDaxDqQKPxtuQfquRVtezxAIhdjqp8ENQl3jg9Evqk1-g0jf3B6TCxQzuhEi-qqj95Jv8iS4m-4u6E/s640/Main-petak-umpet-tapi-di-kerjain.jpg" title="Permainan Masa Kecil " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">Permainan Masa Kecil </td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Usia anak-anak
adalah usia bermain dimanapun tempatnya. Bermain adalah hal yang sangat
dinikmati oleh anak-anak. Tingkat usia anak juga mempengaruhi jenis
permainan yang dimainkan. Bermain merupakan kebutuhan utama anak. Selain
belajar, bermain adalah hal yang diperlukan anak sebagai bentuk media
sosialisasi anak kepada teman-temannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
orang pasti pernah merasakan betapa bahagianya kehidupan masa kecil,
kehidupan tanpa dosa dan apa adanya. Pada umumnya masa kecil anak-anak
yang berada di perdesan lebih menyenangkan dibandingkan anak di
perkotaan karena anak di desa mempunyai lingkungan bermain yang sangat
luas dan tidak terikat berbeda halnya dengan anak di kota yang sidikit
terikat dan lingkungan bermainnya pun sempit. Hal ini menyebabkan anak
desa lebih cepat berinteraksi dengan lingkungan barunya ketimbang anak
kota. Kenapa? Karena masa kecil anak desa sudah dilatih oleh alam dimana
itu semua akan berefek ketika mereka dewasa nanti. Masa kecil anak yang
kurang menggembirakan cenderung akan berefek pada masa ketika anak
tersebut dewasa kelak. Sehingga keluarlah istilah yang biasa kita dengar
“masa kecilnya suram..!!”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nah,
mari mengingat masa kecil kita dulu. Permaianan apa yang pernah kita
lakukan? Pernah gak kita terapkan kembali atau mengajarkannya kepada
adik-adik kita atau anak-anak disekitar kita? Kadang-kadang kita sendiri
sudah lupa apa dan bagaimana bentuk permainanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau
kita mau jujur, masa kecil orang yang lahir dibawah tahun 90-an lebih
bahagia, meriah, mengesankan, menyenangkan, dan pastinya masa kecil
mereka tidak suram seperti anak-anak jaman sekarang. Kadang-kadang, saya
miris melihat anak-anak jaman sekarang yang keasikan main game online
dan Playstation. Teknologi sudah merampas masa anak-anak mereka dan
sifat individual lebih dimunculkan. Padahal hakikat masa kecil adalah
masa dimana seorang anak mencurahkan semua imajinasinya dalam bentuk
apapun termasuk fisik dalam hal bermain karena bermain adalah belajar.
Di jaman modern seperti ini kita pun harus realistis, tidak bolah juga
memaksa anak untuk mengikuti dan melakukan permainan yang pernah kita
lakukan dulu karena mereka hidup dijaman yang berbeda namun tidak salah
juga mengajak anak untuk melakukan permainan tradisional yang memang
bermanfaat dan bisa melatih kecerdasan anak dari permainan tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di
Indonesia ada banyak sekali permainan tradisional yang masi dilakukan
atau yang sudah ditinggalkan dan semuanya itu hanya bisa kita temukan di
desa-desa. Kalau di kota sudah jarang sekali kita temukan permainan
tradisional tersebut. Setiap orang pasti punya permainan tersendiri di
masa kecil, beda orangnya beda pula permainan yang pernah dimaiankannya
dulu, itu pun tergantung daerahnya masing-masing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada
banyak sekali permainan-permainan tradisional yang pernah saya mainkan
dulu, dari sekian banyak itu saya coba menuliskan beberapa saja yang
memang sangat berkesan dimasa kecil saya dulu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Layang-layang</b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidg4fIgi4ewIN4YYOMK65PdnVcpt1R2k-Ko81CUoJ-hMmrVMVJKr0cmHd7T0ZZjSnpv66-TGnbJUljq6f30hiifrSmoFc_GQ8iA-JrCyLA3K7SNDu4s-a5u9nbTFsEE3QMGHQx0hOrkio/s1600/090112_SOLO_RUANG-TERBUKA_BUR1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Permainan Tradisional" border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidg4fIgi4ewIN4YYOMK65PdnVcpt1R2k-Ko81CUoJ-hMmrVMVJKr0cmHd7T0ZZjSnpv66-TGnbJUljq6f30hiifrSmoFc_GQ8iA-JrCyLA3K7SNDu4s-a5u9nbTFsEE3QMGHQx0hOrkio/s1600/090112_SOLO_RUANG-TERBUKA_BUR1.jpg" title="Layang-layang" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada
zaman kecil saya, permainan layang-layang kami lakukan sebagai pengisi
waktu setelah masyarakat dikampung kami panen padi. Permainan ini kami
lakukan ketika pulang sekolah dan kami lebih banyak memainkannya ketika
siang atau sore karena anginnya masi sangat bersahabat. Momen main
layang-layang yang paling saya sukai yaitu ketika ingin menerbangkan
layang-layang dimana satu orang teman memegang layang-layang jauh di
seberang sawah dan satu lagi menarik benangnya sambil berlari melawan
arah angin. Ketika ada layang-layang yang putus dipastikan kami semua
mengejarnya kemana pun dia akan jatuh. Biasanya ketika kami mendapatkan
kembali layang tersebut sudah rusak dan robek paling hanya beberapa
meter benang dan kerangka layang-layang saja yang bisa kami bawa pulang
untuk diperbaiki. Momen ini seru sekali pokoknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>2. Mobil Rumbia</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2m1O3EQYV1TbWlSMP72-X1bPU7buxyOiypsKV0oKy7vPak2fBUJcIetTx49wZjNo5BLePEMWGOcJtAXGdfzPp0hK0RZwikpPlYEFROetStiXOs4e-py_O4NURs-GpX1WPJfpCZMkZNnw/s1600/httppenaalfath.wordpress.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mobil Rumbia" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2m1O3EQYV1TbWlSMP72-X1bPU7buxyOiypsKV0oKy7vPak2fBUJcIetTx49wZjNo5BLePEMWGOcJtAXGdfzPp0hK0RZwikpPlYEFROetStiXOs4e-py_O4NURs-GpX1WPJfpCZMkZNnw/s1600/httppenaalfath.wordpress.com.jpg" title="Permainan Tradisional" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">penaalfath.wordpress.com</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Main mobil-mobilan
sangat digemari oleh anak-anak. Anak jaman sekarang, mereka sudah mulai
main mobil remote control, mobil canggih yang sudah dibuat oleh orang
lain, anak sekarang tinggal membeli dan memainkannya saja. Di masa kecil
saya dulu, kami membuat mobil mainan sendiri, mobilnya keren-keren
mulai dari mobil sedan, peck-up sampai truck fuso. Dikampung kami bahan
untuk membuat mobil itu mudah sekali kami dapatkan yaitu dengan
menggunakan batang daun Rumbia yang tebal dan sudah kering lalu
dipotong-potong seperti papan kecil dan baru diolah dirakit menjadi
sebuah mobil yang diinginkan lalu kami mainkan bersama-sama dengan cara
didorong menggunakan kayu. Dengan cara seperti ini, secara tidak
langsung alam telah mengajarkan kami dimasa kecil dulu untuk menjadi
anak yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>3. Petak Umpet</b></i></span></div>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx0Uhq5QCis7P7Cwt-YrC7KNbm7yhJi-2-Y6mb44i7WqY7KoT1PK3TjoGEd3ZUebTiO5v_LumMY8gkK_jl-nO43LVozNQSDM4AxHOnQoe2gX4zAWouChL76AqZMVvFDZLRLQHFDf3Kim4/s1600/petak-umpet.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Permainan Masa Kecil" border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx0Uhq5QCis7P7Cwt-YrC7KNbm7yhJi-2-Y6mb44i7WqY7KoT1PK3TjoGEd3ZUebTiO5v_LumMY8gkK_jl-nO43LVozNQSDM4AxHOnQoe2gX4zAWouChL76AqZMVvFDZLRLQHFDf3Kim4/s320/petak-umpet.jpg" title="Petak Umpet" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">google Gambar</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Permaian ini dimulai
dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi kucing yang
berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi. Si kucing
nantinya akan menutup mata dan berhitung sampai waktu yang telah
disepakati. Biasanya kami dulu sampai hitungan ke-10 sambil menghadap
tembok, pohon atau apa saja untuk supaya dia tidak melihat
teman-temannya yang sedang bersembunyi. Setelah hitungan selesai,
mulailah sikucing beraksi untuk menemukan teman-temannya. Untuk
meminimalisir kecurangan biasanya kami menutup mata sikucing dengan kain
supaya dia tidak bisa mengintip. Area persembunyian pun kami batasi
sesuai dengan kesepakatan. Rupanya. Lobi, negoisasi, kerja sama dan
musyawarah sudah diajarkan oleh alam sejak kita kecil dulu namun kita
sendiri tidak menyadarinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>4. Taplak</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGrvs8PXexeJjk32fP8rmAi4ryefXrW3chr5J6oPQbgyNBtaoxb5ItkFkcSnIjmZV3BQb-_FJHqkUdFFOvKme6xRJY8sngu8Kf2WRayGpgpu8xRMwmjjrnj6ChSpVGkof6U_1kfybgKCc/s1600/www.indonesiadalamtulisan.com.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Taplak" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGrvs8PXexeJjk32fP8rmAi4ryefXrW3chr5J6oPQbgyNBtaoxb5ItkFkcSnIjmZV3BQb-_FJHqkUdFFOvKme6xRJY8sngu8Kf2WRayGpgpu8xRMwmjjrnj6ChSpVGkof6U_1kfybgKCc/s1600/www.indonesiadalamtulisan.com.JPG" title="Permainan masa kecil" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.indonesiadalamtulisan.com</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam permaianan ini
dapat digunakan berbagai media untuk menggambar arena yang akan
digunakan untuk bermain, apa saja, yang penting pola arenanya bisa
terbentuk. Biasanya kami menggunakan kapur atau pecahan batu-bata untuk
menggambar arena tersebut. Arena berbentuk kotak-kotak, ada satu kotak
dan kotak yang terbagi dua dengan gambar setengah lingkaran pada bagian
atas yang menyerupai gunung. Biasanya permaianan taplak ini lebih sering
dimainkan oleh anak perempuan namun anak laki-laki juga bayak yang
memainkannya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>5. Kelereng </b></i></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1bXS7-gPdxO174bfNDCLuoTan7zm2SHFDfXXp1yGU4tUkodWsJjkoFOVwnI2nDACJ8aBOVl740owufCcWiRmdVB8IOUyUux7JLQJf8cyIjazBnyMp37pdxN4sjOTfZVorcKp_U1AQZr8/s1600/smzshoppe.blogspot.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1bXS7-gPdxO174bfNDCLuoTan7zm2SHFDfXXp1yGU4tUkodWsJjkoFOVwnI2nDACJ8aBOVl740owufCcWiRmdVB8IOUyUux7JLQJf8cyIjazBnyMp37pdxN4sjOTfZVorcKp_U1AQZr8/s1600/smzshoppe.blogspot.com.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">smzshoppe.blogspot.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelereng
merupakan permaian yang sedikit mahal dimasa kecil saya dulu karena
biji kelereng harus diperoleh dengan membeli. Terkadang kami membawa
kelereng tersebut ke sekolah, dan main ketika jam istirahat atau setelah
pulang sekolah. Siapa yang paling hebat dalam bermain maka dia akan
mendapatkan hadiah beberapa kelereng dari peserta yang main tadi.
Seperti bermain taruhan, namun hanya sebagai penyemangat atau hadiah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>6. Sorong Ban</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMzQi6hMoJIEqf7I0U7uJgkX25P1TXzAedLl0FohOsa-tlOXP3shFq-8t91f8yXRmpdm8dc7iWDh0xwO58DQd7fpZdQLlm12uAhOf4gd9H41inWofNQKrNideTEazDrXJ-8NagAU6k0OU/s1600/www.berbagaireviews.com.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Permainan masa kecil" border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMzQi6hMoJIEqf7I0U7uJgkX25P1TXzAedLl0FohOsa-tlOXP3shFq-8t91f8yXRmpdm8dc7iWDh0xwO58DQd7fpZdQLlm12uAhOf4gd9H41inWofNQKrNideTEazDrXJ-8NagAU6k0OU/s1600/www.berbagaireviews.com.JPG" title="Sorong Ban" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.berbagaireviews.com</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ban bekas sepeda
atau motor yang tidak terpakai lagi kami gunakan untuk bermain sorong
ban ini. Cara permainannya adalah dengan menggelindingkan ban tersebut,
kemudian memukulnya dengan kayu untuk menjaga agar tetap berjalan
menggelinding. Anak sebagai jokinya berlari mengendalikan di
belakangnya. Permainan ini biasa kami perlombakan dan pemenangnya akan
mendapatkan hadiah kecil yang ada disekitar kami sesuai dengan
kesepakatan. Permainan ini tergolong seru. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pokoknya
banyak sekali permaianan masa kecil dulu, sulit untuk disebutkan satu
persatu. Bermain di alam terbuka mengasah kepekaan anak akan pentingnya
kerjasama dengan temannya. Ajang sosialisasi mengenal arti pertemanan.
Pastinya permainan masa kecil dulu sangat menyenangkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sudah
sepatutnya permainan tradisional ini mulai kita kenalkan kembali kepada
anak-anak, karena selain untuk melestarikan permainan tradisional juga
anak-anak lebih sehat dalam bermain. Permainan tradisional akan membuat
anak lebih banyak bergerak dan banyak berinteraksi yang akan membuat
anak lebih sehat dan mudah bergaul. Meskipun anak harus mengikuti
perkembangan jaman namun cobalah untuk mengenalkan permaian tradisional
tersebut. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Permainan tradisional merupakan suatu
budaya yang harus turun-temurun kita wariskan kepada penerus kita.
Jangan sampai budaya tersebut hilang tergerus arus teknologi. Permainan
Tradisional merupakan warisan budaya yang dapat dengan mudah kita
pertahankan asal ada kemauan untuk mengembangkan juga memperkenalkannya
ke anak-anak sejak dini, agar mereka tahu permainan apa saja yang dalam
kenyataan dahulu permainan tersebut menjadi permainan favorit, namun
kini telah hilang bahkan untuk mengetahui cara bermainnya saja tidak ada
sarana yang dapat memperkenalkannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[</span><i style="font-family: Verdana, sans-serif;">M. Darmansyah Hasi</i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-81009997885130256512015-10-30T23:10:00.000+07:002015-10-30T23:10:39.862+07:00Meugang: Pulang Kampung<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRPETYnMIP3rgOmz3UY89bn5I_uvnp2VpoM7zRySDWJ8dGCryA9j5iUfrLQjt4nS_yttGVu_x-YPf0YpddHh0tmFZTCtNS1-ZTPvx5goRFL9-twnlYjcc0aPl3X3pO1nyfRg_-mg1QFjc/s1600/4445857690_0d652f64f6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRPETYnMIP3rgOmz3UY89bn5I_uvnp2VpoM7zRySDWJ8dGCryA9j5iUfrLQjt4nS_yttGVu_x-YPf0YpddHh0tmFZTCtNS1-ZTPvx5goRFL9-twnlYjcc0aPl3X3pO1nyfRg_-mg1QFjc/s1600/4445857690_0d652f64f6.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[kaskus.co.id]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perayaan Hari <i>Meugang</i>
bagi masyarakat Aceh merupakan suatu tradisi yang sudah berakar dan
terus berlangsung secara turun-temurun sampai sekarang. Dalam setahun
tradisi ini biasanya dirayakan selama tida kali yaitu dua hari sebelum
menjelang bulan suci Ramadhan,menjelang hari raya Idul Fitri,serta
menjelang hari raya Idul Adha, dengan mengonsumsi daging hewan ternak
besar seperti sapi atau kerbau, atau hewan ternak kecil seperti kambing
atau domba, serta ternak unggas seperti ayam atau itik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap
perayaan Meugang, seluruh keluarga atau rumah tangga memasak daging dan
disantap oleh seisi rumah. Pantang sekali jika keluarga tidak memasak
daging pada hari Meugang tersebut. Perayaan Megang tidak hanya memiliki
makna lahiriah sebagai perayaan menikmati daging sapi, melainkan juga
memiliki beberapa dimensi nilai yang berpulang pada ajaran Islam.
Masyarakat Aceh mengenal sebuah pepatah yang sudah cukup lama hidup
dalam kesadaran mereka, yaitu <i>Si thon ta mita, si uroe ta pajoh </i>(setahun
kita mencari rezeki, sehari kita makan). Pepatah ini cukup tepat untuk
menggambarkan betapa hari megang bagi masyarakat Aceh merupakan hari
yang sangat penting, dimana kebahagiaan dapat terujud dengan cara
menikmati daging secara bersama-sama. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><b>Pulang kampung</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hampir
menjadi sebuah kewajiban bagi setiap anggota keluarga untuk berkumpul
bersama keluarga pada saat Megang dengan kata lain adalah pulang
kampung. Bagi mereka yang berada di perantauan dengan berbagai
aktifitas seperti sekolah, kuliah dan bekerja, pada hari menjelang
Meugang mereka beduyun-duyun pulang ke rumah orang tuannya dikampung
sekalipun aktifitas diperantauan sangat sibuk. Biasanya, kalau ada yang
aktifitas di perantauan sangat penting dan tidak bisa ditinggalkan,
mereka akan tetap pulang kampung sekali pun hanya sebentar; hanya
mencium tangan kedua orang tuanya saja lalu pamit lagi. Pada dasarnya
setiap orang tua sangat merindukan anak-anaknya untuk bisa berkumpul
pada hari Megang tersebut sekalipun hanya sebentar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagi
orang-orang yang berada di daerah yang jauh dari kampung halaman,
mereka punya cara tersendiri dalam merayakan Megang tersebut. Biasanya
mereka berkumpul bersama teman-teman lalu membeli atau menyembelih
daging untuk dimakan secara bersama-sama. Hal ini cukup untuk mengobati
rasa rindu mereka kepada suasana Megang di kampung halaman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pelaksanaan
tradisi Megang sudah jelas menunjukkan bagaimana masyarakat Aceh
mengapresiasi datangnya hari-hari besar Islam. Tradisi ini secara
singnifikan telah mempererat relasi sosial dan keakraban antar warga,
sehingga secara faktual masyarakat Aceh pada saat itu disibukkan dengan
berbagai kegiatan untuk memperoleh daging, memasak dan menikmati secara
bersama-sama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Intinya,
tradisi Megang bertujuan untuk mengikat tali silaturrahmi antar
keluarga, teman dan warga sekitar. Tradisi ini bukanlah untuk
berfoya-foya dan bermegah-megahan. Tidak perlu daging sapi, daging ayam
pun jadi yang penting bisa berkumpul dan berbagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Selamat Meugang. Salam peluk cium orang tua.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[M. Darmansyah Hasbi]</span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-33909567137272677452015-10-30T22:37:00.001+07:002015-10-30T23:11:38.020+07:00Wisata Hati Sendirian<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Kita
sering melihat orang Barat kalau jalan-jalan mengunjungi tempat wisata
sering sendiri, berbeda dengan orang Asia kebanyakan khususnya orang
Indonesia. Tahu kenapa? aku juga tidak tahu. Karena ketidak tahuan
inilah membuat aku termotivasi untuk mencari tahu: apa sih enaknya
jalan sendirian tanpa ada yang menemani?. Aku mencoba untuk melakukan
penelitian dengan mengunjugi beberapa objek wisata dan tempat-tempat
keramaian yang ada di Banda Aceh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br />Langkah
itu dimulai pada jam 08.30 WIB. Tempat pertama yang aku kunjungi adalah
Perpustakaan Wilayah Aceh di Lamyong. Ya. Seperti layaknya sebuah
pustaka memang selalu disesaki oleh pengunjung dan pengunjung paling
banyak adalah mahasiswa. Kesibukannya pun macam-macam: ada yang baca
buku, cari-cari buku, bahkan ada juga yang pacaran. Pustaka memang
tempat pacaran paling keren, pacaran ala intelek katanya. Sebenarnya
tujuan ke pustaka ini untuk membuat kartu anggota pustaka yang baru
berhubung kartu lamaku tidak berlaku lagi karena faktor X. Antrian
panjang di bagian andministrasi membuat aku enggan untuk berpartisipasi
bersama para orang sabar itu. Mengantri merupakan pekerjaan yang kurang
aku sukai kecuali kalau itu sangat penting dan mendesak. Disini aku
lebih memilih memantau ala anak kampung yang baru tiba di kota,
sangak-sangak. Ehh.. rupanya ketemu sama adek leting. Yah, biasalah lama
tidak ketemu: nanyain kabar, cerita-cerita, ehh ujung-ujungnya; Bang
mintak judul skripsi dong?. Memang dilema mahasiswa tingkat akhir kalau
ketemu siapa aja apa lagi seniornya, basa-basi dikit, tetap
ujung-ujungnya mintak judul skripsi. Untung aku masih banyak stok,
masing-masing mereka dapat satu judul. Diterima-tidaknya judul itu bekan
urusanku itu adalah derita mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9NNKWPziDPg6W1jWML7JFadT7excq6VZw87k9bEVBYuVkOznn2C6LcU3s1fE3ojJSEh98nEDnNLtY0ZqL_dRAz49m3jgkridE8TIw3S88WGhxUvCNRZVg2uY4v4Y8oGTJZSwAD0K2sMI/s1600/DSC04582.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9NNKWPziDPg6W1jWML7JFadT7excq6VZw87k9bEVBYuVkOznn2C6LcU3s1fE3ojJSEh98nEDnNLtY0ZqL_dRAz49m3jgkridE8TIw3S88WGhxUvCNRZVg2uY4v4Y8oGTJZSwAD0K2sMI/s320/DSC04582.JPG" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><span id="goog_1766915861"></span><span id="goog_1766915862"></span>Perjalanan
dilanjutkan menuju Mesium Tsunami. Mau tahu bagai mana dahsyatnya air
bah di Aceh delapan tahun silam?. Inilah tempatnya. Barang-barang
peninggalan tsunami lengkap disini. Aku cuma lihat-lihat aja dan tidak
mau berlama-lama karena aku sudah pernah mengunjungi tempat ini. tempat
yang paling aku suku adalah lorong tsunami. Gelap, riuh, apa lagi ada
setikit percikan air; wah..rasanya romantis banget kalau perginya sama
cewek tapi sayang, aku perginya sendiri. Semua kamar dan lorong aku
jelajahi sampai tidak ada yang tersisa, samapai ke kamar mandinya
sekalian kecuali kamar mandi perempuan. Setiba di ruangan simulasi,
pengen banget nyobain alat simulasi gempa sekalian tanya-tanya tapi
penjanganya tidak ada. Aku berpikir positif aja mungkin penjangnya lagi
ke kamar mandi, ehh tapi kok ngak ketemu tadi yaa. Nah, parkiran. Ini
yang menjadi sorotanku di Mesium ini; papan pemberitahuan harga parkir
untuk kendaraan roda dua dan empat pada bagian angkanya dihapus (bukan
terhapus). Setahuku harga parkiran untuk roda dua di Banda Aceh Rp.
1000,- dan Rp. 2000;- untuk roda empat tapi kenapa abang parkir itu
mintaknya Rp. 2000,- ?. Sebernarnya tidak masalah bagiku tapi ini sudah
keterlaluan bertentangan dengan qanun yang dibuat dengan susah payah.
Kadang-kadang sampai lempar bangku mereka di DPR berdebat tentang harga
parkir ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br />Di
seberang jalan, mataku tertuju pada tanah luas yang pernah
dipersengketakan oleh Pemerintah Aceh dan Kodam Iskandar Muda tempo
hari. Tanah luas tempat bermain, olah raga, berwisata dan tempat
keramaian. Tanah itu bernama Blang padang. Ada pemandangngan lain di
sebelah baratnya. Sebuah pesawat yang menjulang tinggi, gagahnya minta
ampun. Pesawat yang tinggal kerangka itu adalah pesawat pertama Bangsa
Indonesia. Ya, sumbangan dari masyarakat Aceh dulu. Aku sempatkan untuk
masuk dan melihat bangkai pesawat dari dekat. Keren juga pesawat ini
rupanya. <i>Ata awak kamoee sedekah jameun.</i></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: right;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPQdwngiBEPEn30D5ujHgeBypBBvxghu3Em_oHi0X2LzD35Yuz_dQXvfAMnqW6BHC9FF__cQRVv5UB-yLcSna5O94tqYVNsR8SxM0EyQhhVzIYuQY6EcSqnQWFCRSQKCRtMS9J08MbgwE/s1600/DSC04595.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPQdwngiBEPEn30D5ujHgeBypBBvxghu3Em_oHi0X2LzD35Yuz_dQXvfAMnqW6BHC9FF__cQRVv5UB-yLcSna5O94tqYVNsR8SxM0EyQhhVzIYuQY6EcSqnQWFCRSQKCRtMS9J08MbgwE/s320/DSC04595.JPG" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Selanjutnya
menuju Mesium Kapal Apung, saksi bisu tsunami. Satu tahun aku tidak
mengunjunginya. Waoee, rupanya sudah berubah 180 derajad. Kapal ini
sekarang sudah terlihat keren, tempatnya sudah ditata dengan rapi nan
indah apa lagi ditambah dengan jembatan yang terhubung ke seluruh area
taman. Sampai ditempat ini sudah mulai siang. Teriknya matahari membuat
wisatuku disini tidak terlalu lama: keliling-keliling, lihat kiri kanan,
bayar parkir dan langsung kabur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br />Saatnya ke Mesjid Baiturrahman. <i>Jak barang kaho jeut, pubuet barang kapue jeut, nyang penteng sembahiang bek tinggai</i>.
Menjelang Sholat Zuhur Mesjid kebanggaan masyarakat Aceh ini di padati
oleh pengunjung. Aku tidak tahu apakah semua orang yang berada di
perkarangan Mesjid ini akan melaksanakan Sholat disini atau tidak,
mudah-mudahan mereka juga Sholat. Setelah Sholat, aku sempatkan untuk
foto-foto sejenak supaya ada bukti kalau aku sudah pernah ke Mesjid raya
Baiturrahman. Jangan ngaku sudah ke Banda Aceh kalau belum foto
dimesjid ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br />Tidak
jauh dari Mesjid, toko buku Zikra adalah sasaran berikutnya. Awalnya
tidak ada niat sedikitpun untuk mampir ke toko ini. Penasaran dengan
tampilan baru dan megahnya bangunannya membuatku untuk mampir. Dalam
hati aku berucap: sudah ada toko buku sekelas Gramedia di Banda Aceh,
ini bakalan asik pasti banyak buku-buku updatean terbaru.
Keliling-keling dan sangak-sangak langtai satu, dua dan tiga, rupaya
banyak buku-buku yang bagus. Ada sekolah rimba, buku yang digarap oleh
Buten Manurung, buku ini menjadi perhatianku. Biarpun terbitnya sudah
lama tapi aku belum baca. Ingin sekali mengambil dan menyerahkannya ke
kasir, tapi apa hendak dikata <i>Gusti Ngurah Ray</i> cuma satu lembar di dompetku. Kapan-kapan aja ya. Heheh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br />Sepertinya
lagu di laptop sudah setahun tidak pernah update dan juga sudah lama
tidak nonton film terbaru. Masuk ke toko Insert. Wiihhh, sejuknya. Udara
dalam toko ini membuat aku pengen ngak keluar-keluar. Sejuknya bukan
main gak seperti diluar, panasnya mintak ampun. Aku lumanyan lama berada
dalam toko ini. Pura-puranya asik milih kaset yang bagus, gayanya mau
beli padahal keasikan ngobrol sama cewek-cwek disana, sama anak remaja
yang masi unyu-unyu. Alay banget pokoknya. Aku digodain lho. hehe [Darbe]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-45946840165427938482015-10-30T22:16:00.000+07:002015-10-30T22:16:03.219+07:00Lembata itu Keren<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpCvnATH3_fbG_sePw1YCdor7q04uoQ-bZq3GMLZC1hUQa8sjwxRIGCaBZqIA19ORAclTJkvil2envY4b5vu8r3mrCPiqKxF_XGVmq6RIJZPWSdbeHNc8UeRPSKMj2HZzHsa-p6dmTKPk/s1600/Peta+Kabupaten.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpCvnATH3_fbG_sePw1YCdor7q04uoQ-bZq3GMLZC1hUQa8sjwxRIGCaBZqIA19ORAclTJkvil2envY4b5vu8r3mrCPiqKxF_XGVmq6RIJZPWSdbeHNc8UeRPSKMj2HZzHsa-p6dmTKPk/s400/Peta+Kabupaten.jpg" width="400" /></span></a></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau
teman-teman melihat di peta, maka tidak akan pernah menemukan pulau
Lembata. Peta Indonesia dulunya merupakan karya besar dari orang Belanda
dimana pada masa pemerintahan Hindia Belanda hingga kini dikenal dalam
peta Indonesia dengan nama "Pulau Lomblen". Pada tanggal 24 Juni 1967
dilaksanakan Musyawarah Kerja Luar Biasa Panitia Pembentukan Kabupaten
Lembata yang diselenggarakan di Lewoleba yang kemudian mengukuhkan nama
Lembata. Pengukuhan nama "Lembata" ini sesuai sejarah asal masyarakatnya
dari pulau "Lepanbatan", sehingga mulai 01 Juli 1967 sebutan untuk
penduduk yang semula "Orang Lomblen" berubah menjadi "Orang Lembata". </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lembata = Lembutnya beta; NTT = Nikmat Tiada Tara.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ya. Itu hanya pengantar. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karena penasaran, banyak teman-teman
yang bertanya seputar kondisi dan situasi di Kabupaten Lembata, baik
melalui SMS, telpon maupun facebook. Fasilitas itu tidak mempunyai ruang
yang luas untuk menceritakan tentang Kabupaten Lembata secara
keseluruhan oleh karena itu saya bantu melalui tulisan saja biarpun
tidak terlau lengkap setidaknya bisa membantu. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ini hanya secuil informasi tentang
kondisi dan situasi bagi teman-teman yang akan bertugas di “Pulau Ikan
Paus”. Sebelumnya: selamat, anda akan memasuki wilayah angker. Jangan
pernah mengaku sudah ke Lembata kalau belum melihat dan berfoto diatas
ikan paus. Penangkapan ikan paus secara tradisional hanya ada dan
satu-satunya di dunia cuma ada di Pulau Lembata. Nah. Kalau sudah sampai
ke Lembata segeralah cari tahu dimanakah tempat itu berada.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk menuju pulau Lembata, kalau kita
ambil rute dari Kota Kupang menggunakan jalur udara maka kita bisa
menggunakan pesawat Trans Nusa atau Susi Air, bisa juga menggunakan
jalur laut dengan menggunakan kapal Fery atau KM Bukit Siguntang,
terserah enaknya yang mana tapi kalau saya lebih suka menggunakan KM
Siguntang atau kapal Fery sekalipun membutuhkan waktu seharian diatas
laut tapi sangat menyenangkan dengan menikmati keindahan laut; kita bisa
melihat ikan hiu, lumba-lumba, paus dan banyak makhluk laut lainnya.
Pokonya kayak di Film “Keumala”. Ada nuansa romantisnya nanti. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lembata itu unik tapi kadang-kadang
membuat kita panik. Pulau kecil yang memiliki delapan Kecamatan ini
mempunyai penduduk ± 101.392 jiwa. Penduduk Lembata manyoritas beragama
Katolik dan hanya sedikit yang beragama Islam. Sekalipun umat Katolik
mendominasi tetapi belum pernah kita dengar ada perang ataupun kerusuhan
antar umat beragama di Pulau ini. Karena kerukunan umat beragama yang
sangat baik dan tertata rapi maka Kabupaten Lembata dinobatkan sebagai
Loboratorium Kerukunan Umat Beragama di Indonesia. Penduduknya sangat
tolerasi, mereka sangat terbuka dengan para pendatang apalagi kalau
pendatang itu seorang guru mereka sangat senang dan sangat menerima
dengan penuh kebahagiaan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oya, teman-teman pasti mengira kalau
orang lembata hitam-hitam dan rambutnya keriting. Benar.., tapi tidak
semua, buktinya saja Bupati Lembata orangnya putih, rambutnya lurus,
ganteng lagi. Begitu juga dengan gadis-gadis Lembata, banyak kok yang
manis dan cantik. Tapi ingat, jangan sampai jatuh cinta dipulau ini,
kasian nanti orang yang telah ikhlas melepas kepergian teman-teman dan
sabar menunggu teman-teman pulang selama 1 tahun. Jangan jatuh cinta
dan jangan “cinlok” karena itu semua akan mengganggu konsentrasi dan
profesionalisme kerja.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Makanan khas Lembata adalah jangung
titi, jangan khawatir itu hanya makanan khas bukan makanan pokok. Jagung
titi itu kerupuek mulieng kalau di Aceh. Kebanyakan orang Lembata makan
hari-harinya adalah nasi jagung, nasi jagung adalah beras yang
dicampur dengan jagung yang telah halus lalu dimasak maka jadilah nasi
jagung. Menurut masyarakat setempat kalau kita makan nasi jagung maka
akan membuat kita tidak cepat lapar karena jagung itu sulit dihancurkan
oleh lambung ketimbang beras. Hal ini terbukti. Kalau saya berada di
Lewoleba dirumah orang tua asuh maka saya akan selalu makan nasi jagung;
ya, satu hari tiga kali makan, tapi kalau saya berada di desa penugasan
maka saya akan makan nasi tok; satu hari empat kali + snaks karena
cepat lapar. Tapi masalahnya, sekalipun makan saya banyak tidak membuat
berat badan saya bertambah juga. Epen kaa.....!!!</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kabupaten Lembata beriklim tropis,
dengan musim kemarau dari bulan April – Oktober. Sedangkan musim hujan
dari bulan Nopember – Maret, dengan curah hujan yang sangat kurang.
Curah hujan di Kabupaten Lembata tidak menentu dan tidak merata. Kalau
teman-teman berada di daerah pegunungan seperti Kecamatan Atadei dan
Wulandoni, maka siap-siap ke Eropa karena pada bulan Juli sampai Agustus
itu udaranya sangat dingin, bahkan dingin sekali jadi kita harus
menggunakan banyak pakaian mulai dari kaos kaki, sarung tangan, selimut
tebal dan lain sebagainya. Nyamuk banyak sekali jadi bek tuwe `Kelambu`.
Baca <a href="http://darmanreubee.blogspot.com/2013/01/ketika-malaria-meneror.html">Ketika Malaria Meneror</a></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Delapan Kecamatan yang ada di Pulau
Lembata ini memiliki keunikan masing-masing. Saya akan ceritakan
masing-masing Kecamatan tersebut sesuai apa yang saya lihat dan rasakan
juga cerita dari teman-teman saya yang bertugas disana, berikut
cuplikannya:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1.KECAMATAN ATADEI</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kecamatan
Atadei ini hanya memiliki empat SMP dan banyak sekali SD. Teman-teman
pasti akan ditempatkan di salah satu sekolah tersebut nantinya. Semua
fasilitas pendukung ada di Kecamatan ini kecuali Mesjid. Nah, kalau
teman-teman ingin ke Mesjid maka harus pergi ke Ibukota Kabupaten yaitu
Lewoleba itu merupakan akses terdekat. Kendala teman-teman nantinya
pasti tidak bisa Sholat Jumat khusunya bagi yang laki-laki. Tenang.
Peraturan yang tidak tertulis; bagi guru SM-3T yang bertugas di wilayah
yang tidak ada Mesjidnya maka diberikan dispensasi untuk mengajar atau
berada disekolah mulai hari Senin - Kamis. Enakkan...!!. Jangan senang
dulu.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau teman-teman ditempatkan nantinya
di sekolah Kalikasi dan Ilekimok, bersyukurlah karena listrik 12 jam dan
sinyal lancar. Tapi kalau dapatnya nanti di Lowaji dan Lerek maka
jangan menangis; 24 jam tanpa listrik dan sinyal nol. Untuk masalah
listrik ada genset warga dan untuk masalah sinyal bisa naik keatas
bukit. Bertugas disini ada kelebihannya lho; masyarakat disana
baik-baik, mereka sangat sayang kepada guru apalagi guru dari Aceh.
(Lerek = Desa saya bertugas. Gue banget itu). </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk menuju Atadei kita cukup
menggunakan mobil Putra Hanakin (Jam 10.00 WITA), Tanjung (jam 11.30
WITA), dan Kotebala (jam 12.30 WITA). Untuk yang ke Kalikasa, Ilekimok
dan Lerek bisa menggunakan mobil tersebut karena mereka satu jalur tapi
kalau untuk ke Lowaji maka harus menggunakan mobil pak kupiah (Jam 11.00
WITA) karena mereka beda jalur. Saya menamakan pak kupiah karena saya
lupa nama mobilnya, yang jelas supirnya selalu menggunakan kupiah haji
tapi ingat dia bukan muslim jangan disapa dengan salam nantinya. Kupiyah
itu hanya untuk gaya-gayaan saja. Jalan di Kecamatan Atadei lumayan
bagus, tapi menurut saya bangsa ini belum merdeka kalau masi ada jalan
seperti itu. Kemarau bedebu kalau musim hujan becek.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oya, di Atadei ada objek wisata sumber
Gas Alam Karun Watuwawer, 2015 nanti gas alam ini akan menjadi sumber
listrik bagi seluruh masyarakat Lembata. Lokasinya di desa Watuwawer
cuma 30 menit jalan kaki kalau dari desa Lerek. Disamping itu juga ada
objek wisata Tanjung Atadei tepatnya di desa Dulir, pemandangan pantai
penuh batu yang sangat indah akan disuguhkan. Untuk menuju desa Dulir
memerlukan waktu 4 jam jalan kaki. Jauhkan...! tapi jangan pernah bilang
pernah bertugas di Kecamatan Atadei kalau belum pernah pergi ke Tanjung
Atadei. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2.KECAMATAN NUBATUKAN</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kecamatan
Nubatukan berada di jantung Ibukota Lembata yaitu Lewoleba. Dengan kata
lain Nubatukan adalah kota. Teman-teman yang bertugas di Kecamatan ini
suasananya akan sama seperti bertugas di kota pada umumnya. Nuansa
pedalaman tidak akan pernah didapatkan. Semua sekolah faforit di
Kabupaten Lembata ada di Kecamatan ini. Kalau pengalaman bermasyarakat
tidak kita dapatkan disini tapi pengalaman mengajar dalama hal materi
disini gudangnya. Kalau bertugas dikecamatan ini kita tidak bisa berbuat
banyak; ide, konsep dan kreativitas kita tidak berguna disini karena
apa yang kita pikirkan sudah mereka pikirkan dan lakukan sebelumnya.
Maklum sekolah faforit.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagi teman-teman yang menjadi anak kota
nantinya siap-siap mendapatkan tugas dan jabatan baru: mulai menjadi
wartawan SM-3T; selalu update informasi dari LPTK maupun Pemerintah
Daerah. Jabatan sebagai angen pengiriman; yang bertugas bolak-balik
kantor Pos dan TIKI. Jabatan sebagai angen pulsa, agen makanan, agen
minyak tanah; yang bertugas memasok semua kebutuhan teman-teman yang ada
dipedalaman. Jabatan sebagai staf Bank BRI bagian informasi gaji SM-3T
yang pada waktu itu untuk SM-3T angkatan II dijabat oleh Ibu Ina Safria;
yang betugas menginformasikan bahwa gaji sudah di ENTER, namun pada
tanggal 2 September kamaren ibu Ina resmi mengundurkan diri dengan pesan
terakhirnya “gaji terakhir anda sudah masuk, mohon berhemat dan jaga
kesehatan”. Bagaimana, masi ingin tinggal di kota..???</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3.KECAMATAN LEBATUKAN</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kecamatan
Lebatukan hampir sama dengan Kecamatan Nubatukan tidak jauh dari kota,
listriknya 24 jam, sinyal lanjar. Kelebihan di Kecamatan ini kita bisa
menyalurkan banyak kreativitas dan ide sekalipun wilayahnya dekat dengan
kota tapi mereka masi tertinggal.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang menariknya dari Kecamatan ini
adalah Ilewutung, sebuah desa dipuncak gunung, disana masing-masing ada
satu sekolah: SD dan SMP. Menurut abang tertua kami merangkap sebagai
Dewan Syuro SM-3T Lembata: Muhripai Hamka, dia yang sudah bertugas
selama satu tahun disana, mengatakan: “Ilewutung itu adalah nerakanya
Lembata”. Cetusnya dalam sebuah forum diskusi pada tanggal 02 Mei di
Aula Dinas PPO. Sampai sekarang saya belum tahu apa dasarnya dia
mengatakan hal seperti itu sedangkan dia sendiri sangat betah berada
disana. Ada udang dibalik batu. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4.KECAMATAN ILE APE DAN ILE APE TIMUR</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dua
kecamatan ini dulunya adalah satu sebelum mereka berpisah. Kecamatan
yang berada dikaki gunug berapi yang bernama ”Ile Ape” ini tidak terlalu
jauh dari ibukota Kabupaten, cuma butuh ± 1 jam menggunakan sepeda
motor. Wilayah yang bagus, listrik 12 jam, sinyal lancar tapi sedikit
kendala di airnya. Krisis air ituma dulu, tapi sekarang sudah bisa
diatasi dengan solusi jitu dari Pak Salam Pasar Malam (Ibah Riadi).
Orang yang pernah dikeluarkan dari grup facebook SM-3T Universitas Syiah
Kula karena beberapa komentarnya ini, merupakan pemasok air bersih
nomor wahit dikalangan guru SM-3T di Kabupaten Lembata khususnya
Kecamatan Ile Ape.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Biarpun Ile Ape itu gunung berapi
tetapi tidak berbahaya. Alhamdulilah saya bersama teman-teman sudah
berhasil menancapkan Bendera Merah Putih dipuncak gunung tersebut.
Masyarakat di Kecamatan ini 70 % Katolik dan selebihnya Muslim. Oya,
setahun sekali di Kecamatan ini persisnya di kaki gungung Ile Ape ada
acara budaya yang sangat keren namanya pesta kacang. Rugi sekali kalau
teman-teman tidak menyaksikannya. Menarik bukan...?</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5.KECAMATAN OMESURI DAN BUYASURI</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kecamatan
idaman, Kecamatan yang diidamkan oleh semua guru yang beragama muslim
tidak terkecuali guru SM-3T dari Aceh. Dua Kecamatan ini dulunya satu,
namanya adalah “Kedang” karena terlalu luas maka dimekarkan. Dalam
sejarahnya, peradaban Islam terbesar di Pulau Lembata ini pusatnya
adalah di Kecamatan tersebut persisnya di Desa Kalikur. Kata orang
Lembata: “Desa Kalikur adalah Acehnya Lembata” . Bagaimana tidak di desa
ini penduduknya 100 % beragama Islam. Anjing, apalagi babi tidak pernah
melewati jalan desa ini. Bukankah itu luar biasa.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masalah listrik masih terkendala, cuma
hidup 12 jam. Tapi kalau masalah sinyal jangan khawatir, sangat lancar.
Dua Kecamatan ini merupakan surganya internetan, hanya dengan
menggunakan handpone atau modem kecepatan anti leletnya luar biasa.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berada di Kecamatan ini tidak segampang
dan senyaman yang kita pikirkan. Pernah lihat orang dimakan buaya.?
kalau anda berada disini maka anda akan melihatnya; banyak korban yang
telah dimangsa oleh buaya tersebut. Tapi jangan khawatir, buaya ini
adalah buaya jadi-jadian, dia hanya memangsa orang yang bersalah saja.
Selama kita tidak melakukan kesalahan seperti mencuri, memperkosa dan
lain sebagainya maka jangan takut, kita pasti aman. Yang pastinya kita
masi punya Allah. tohh...!</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nah. Kalau di Omesuri, ada desa yang
namanya Hule; katanya banyak “suangge” di wilayah ini. Suangge adalah
orang yang mengamalkan ilmu hitam atau hantu jadi-jadian. Suangge disini
ada dua yaitu suangge yang berkenaan dengan santet dan satu lagi
manusia yang bisa terbang. Takut ya..?? jangan takut..! itu masa lalu,
sekarang sudah jarang ada bahkan tidak ada. Dimanapun kita berada pasti
ada satu-dua yang mengamalkan ilmu hitam, kadang kita tidak sadar
keberadaanya. Selama kita baik kepada semua orang dan tidak membuat
masalah, Insya Allah kita akan selamat. Didesa Hule ini ada juga
sekolah, muridnya lumayan banyak; sekitar 16 orang, itupun gabungan dari
kelas VII –IX SMP. Bayangin....!!!! @#$%^&**#$% </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pak Mat (M. Fahrozi) merupakan kiper
inti Tim Sepak Bola SM-3T yang telah menjadi guru lima mata pelajaran
disekolah itu selama satu tahun, dia pernah berpesan: </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
“Jangan larang yang mereka kerjakan. Dan, jangan kerjakan yang mereka
larang” Insya Allah kamu akan selamat. Nyan ban, kadang-kadang bijak
chit gobyan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6.KECAMATAN NAGAWUTUNG</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kecamatan
ini terletak dipesisir. Sepanjang mata memandang, kita akan dimanjakan
dengan pemandangan indah pulau Adonara, Solor, Flores dan tingginya
gunung Ile Boleng. Penduduknya bercampur antara Muslim dan Katolik.
Kecamatan ini memiliki listrik 12 jam dan sinyalnya lancar. Dari ibukota
Kabupaten tidak terlalu jauh, cuma 70 menit menggunakan sepeda motor,
selama perjalanan mata kita akan terlena oleh indahnya hamparan pantai
Waijarang dan pegunungan salib. Satu lagi, menurut hasil pemantauan
saya, berhubung hampir selesainya pemasangan kabel listrik dan informasi
dari pihak PLN maka mulai bulan Nopember Kecamatan Nagawutung akan
menikmati listri 24 jam. Selamat...!!!!</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di Kecamatan ini, khususnya desa Loang
dan Babukerong, masyarakatnya punya ikatan emosional sangat kuat dengan
guru SM-3T Aceh angktan II. Kami juga mempunyai orang tua angkat disana.
Bagaiman tidak, kegiatan Aksi Sosial kami selama beberapa hari disana
membuat berkah yang luar biasa. Sebelum pulang nanti desa itu akan
menjadi pemasok oleh-oleh khas Lembata “jagung titi” terbesar bagi
seluruh guru SM-3T. Pemberian orang tua terhadap anak.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">7.KECAMATAN WULANDONI</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ini
dia Kecamatan terakhir. Kecamatan di atas gunung ini punya cerita
tersendiri. “Jangan ngaku sudah ke Lembata kalau belum pernah lihat Ikan
Paus.”</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Desa Lamalera,
sebuah desa kecil dipinggir pantai yang sudah mendunia ini sangat kaya
dengan budayanya. Ketika orang lain menangkap ikan paus dengan bom,
masyarakat desa ini menangkap ikan paus cuma bermodalkan tombak dan
perahu kecil. Ketika orang lain melakukan transaksi jual-beli
menggunakan internet tetapi masyarakat di desa ini melakukan transaksi
dengan cara menukarkan barang juga dengan barang, sistem barter masi
berlaku disini.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Puncak tertinggi di Kabupaten Lembata,
teman-teman tahu..? biar saya kasi tahu; Gunung Lebalekan, itu merupakan
gunung tertinggi di pulau Lembata, dingin sekali. Jangan lupa kibarkan
Merah Putih dan Bendera SM-3T di puncak ini pada 17 Agustus mendatang.
Semua gunung yang ada di Lembata sudah kami naiki semuanya cuma gunung
ini saja yang belum karena keterbatasan waktu tapi kami yakin
teman-teman akan melanjutkannya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> ******</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ah. Terlalu panjang ya.....ceramahnya.. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Inti yang ingin saya sampaikan adalah
bahwa Lembata itu keren banget, NTT (Nikmat Tiada Tara). Lembata
penduduknya manyoritas beragama Katolik tapi toleransinya sangat tinggi.
Sosial-budaya di Lembata sangat menarik, masyarakatnya agamais dan
sangat menjungjung tinggi adat dan istiadat dimana kekuasaan tertinggi
ada pada kepala suku atau tuan tanah. Ingat. Lembata tidak sama dengan
Papua, beda banget pokoknya. Untuk pendidikan di Lembata tidak terlalu
buruk buktinya UN tahun 2013, Kabupaten Lembata berhasil meluluskan 100 %
peserta didiknya secara jujur tanpa kecurangan sedikitpun pada saat
ujian berlangsung, itu semua tidak terlepas dari kerja keras guru SM-3T
asal Aceh, mereka banting tulang, banting badan sampai banting pikiran,
berusaha supaya anak-anaknya lulus UN: memotivasi, mengajar siang-malam,
semua cara mereka tempuh. Yang penting anak-anaknya lulus.
Ceumanguuetttt...!!!!</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kalau teman-teman nantinya sakit dan
tidak perlu dibawa ke UGD maka saya sarankan untuk berobat di klinik
atau tempat praktek dokter saja; keuntungannya adalah biaya berobat
lebih murah, pelayanannya bagus dan obatnyapun berkualistas, ketimbang
harus kerumah sakit dengan birokrasi yang membuat kita tambah sakit
ditambah biaya berobat 2 kali libat dari biaya di klinik. Ingat. Jangan
terlalu berharap kepada Asuransi: “Nyan lagei tapreh boh ara anyet”.
Saket hate manteng. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagi penikmat kopi, jangan lupa membawa
kopi ule kareng, bukan berarti disini tidak ada kopi tapi kopi disini
rasanya kurang nikmat kalah banget dengan kopi Aceh. Lalu, bagi ibu-ibu:
asam sunti dan pliek `u jangan sampi lupa. Suatu saat nanti kita akan
jenuh dengan masakan Lembata dan akan rindu pada masakan Aceh maka dari
itu kita sudah punya bahan untuk membuatnya. Begitu toohhh.!!</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nyamuk malaria selalu mencari mangsa
baru, menurut sang nyamuk ketika saya wawancarai waktu itu: “darah
pendatang baru masi lugu, kulit mereka masi lucu”. Hampir semua orang
baru yang datang ke Pulau Lembata sudah dan akan menderita bagaimana
sakitnya virus malaria ini. Katanaya, sakit malaria itu merupakan ucapan
selamat datang dari alam. Penyakit ini bukan berarti tidak bisa diatasi
dan dicegah, Sangat bisa, yang penting kita persiapkan penangkalnya
sebelum berangkat ke Lembata. Informasi tentang malaria bisa baca: <a href="http://darmanreubee.blogspot.com/2013/01/tips-aman-dari-malaria-dan-pencegahannya.html"><i>Tips-aman-dari-malaria-dan-pencegahannya</i></a></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekian saja dulu. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk
informasi lebih lanjut bisa menghubungi kepala suku SM-3T Aceh Lembata:
Aris Jainuri; Ketua Adat: T. Fajriman, dan Teungku Imum: Munandar
Khalil.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oya. Perlu diketahui, Kepala suku kami
ini orangnya sulit untuk dikenali karena beliau tidak merip dengan orang
Aceh, beliau lebih mirip orang Adonara tapi beliau orangnya sangat
baik.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Jak barangkaho jeut, pubuet barangkapue jeut nyang penteng Sembahiang bek tuwe.”</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selamat datang di Bumi Ikan Paus.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anak-anak kami di sekolah menunggu kalian datang dan orang tua kami di Aceh menunggu kami pulang.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Link Vidio "Lembata 365 Hari" </span></i><br />
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://www.youtube.com/watch?v=0VCtFh-lsQQ">http://www.youtube.com/watch?v=0VCtFh-lsQQ</a></span></i><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<i style="font-family: Verdana, sans-serif;">[M. Darmansyah Hasbi]</i><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2348133304985000332.post-36952493584229800112015-10-30T22:08:00.000+07:002015-10-30T22:08:22.967+07:00Akhirnya Merah Putih Berkibar di Gunung Ile Ape<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic20PKSDQYcZuvdIxTG-MTSUKUDYnZMxp8auTzDdNZmT-eHsLphCxZJ1pIEkh05SKuLf-3jVF-7CiqH8zyCGGq70SCLljofXjWxVcKdK4joyITHwacmxtUvwv05QrPtXRJ59gINMUovbI/s400/SAM_3530.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Gunung Ile Ape]</td></tr>
</tbody></table>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic20PKSDQYcZuvdIxTG-MTSUKUDYnZMxp8auTzDdNZmT-eHsLphCxZJ1pIEkh05SKuLf-3jVF-7CiqH8zyCGGq70SCLljofXjWxVcKdK4joyITHwacmxtUvwv05QrPtXRJ59gINMUovbI/s1600/SAM_3530.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengikuti jejak perjuangan dan semangat yang dikobarkan para pendahulu kita sungguh sebuah perbuatan yang sangat terpuji, dimana kita bisa mengambil pelajaran yang begitu berharga akan artinya sebuah kecintaan terhadap tanah air, serta mencoba menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. 17 Agustus adalah momentum besar yang selalu dimanfaatkan oleh setiap masyarakat Indonesia. berbagai ragam bentuk kegiatan yang dilakukan dengan satu tujuan memperingati hari kemerdekaan ibu pertiwi tercinta. Upacara 17 Agustus di puncak gunung salah satu fenomena yang paling banyak dilakukan oleh para pendaki saat ini, menurut mereka ini sangat unik dan berkesan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Mendaki gunung tidak hanya dilakukan oleh komunitas-komunitas pecinta alam saja, semua orang bisa melakukannya asalkan punya kemampuan dan semangat untuk menjaga dan mencintai alam sekitar. Hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk mendaki dan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Ile Lewotolok yang lebih dikenal dengan Gunung Ile Ape, tanpa persiapan yang matang dan sedikit pengalaman dengan bermodalkan semangat nasionalisme yang tinggi saya bersama 15 orang teman SM-3T Aceh mencoba untuk menancapkan Merah Putih di puncak tertinggi di Kabupaten Lembata tersebut.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Ile Ape secara harfiah adalah gunung berapi, Ile berarti gunung, Ape berarti api. Ile Ape = Gunung Api. Gunung Ile Ape memiliki ketinggian 1.450 meter di atas permukaan laut. Menurut catatan, gunung Ile Ape sudah meletus sebanyak delapan kali sejak tahun 1660. Lalu meletus lagi tahun 1819, dua tahun kemudian yakni 1821 kembali meletus. Kemaudian pada tahun 1864, 1889 dan terakhir pada tahun 1920. Gunung Ile Ape tidak berdiri sendiri, ada banyak desa di kaki gunung tersebut dimana hampir semua masyarakat desa menggantungkan hidup dari gunung ini terutama berkebun dan tambang. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Gunung Ile Ape di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu ikon dari keindahan alam Indonesia. Tidak heran Ile Ape menarik banyak wisatawan mancanegara untuk mendakinya dan melihat langsung keindahan Gunung Ile Ape. Selain itu Gunung Ile Ape merupakan salah satu spot terindah dan diincar oleh banyak fotografer karena medannya untuk mendaki terbilang sulit dan butuh persiapan yang matang. Dibutuhkan banyak persiapan dan perlengkapan untuk bisa mendaki dengan nyaman.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Ketika kita mendengar Gunung Ile Ape yang terbayang adalah keindahan gunung ini dan cerita-cerita seru selama pendakian, tidak heran Gunung Ile Ape merupakan sebuah gunung yang esksotis dan sebuah ikon di Pulau Lembata, NTT. Dengan tingginya yang mencapai 1.450 meter dari permukaan laut (mdpl), gunung ini pun mencatatkan dirinya sebagai gunung api tertinggi di Kabupaten Lembata.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"> *****</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga3S7yUG_1mTM22iZgWNo4kngHi8r8O-_VgUFSu8z3nGCt9Z-o1ycN6n2jZmdRK5EoI-4dBFia-9Ns1e_-_u8mDcRpHXR-ULArO4RoofFFkrcLXIxXT3Tv2lCCWEdqJ0g95J86t8D8TyA/s320/100_2221.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Di desa kaki gunung]</td></tr>
</tbody></table>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga3S7yUG_1mTM22iZgWNo4kngHi8r8O-_VgUFSu8z3nGCt9Z-o1ycN6n2jZmdRK5EoI-4dBFia-9Ns1e_-_u8mDcRpHXR-ULArO4RoofFFkrcLXIxXT3Tv2lCCWEdqJ0g95J86t8D8TyA/s1600/100_2221.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Jam 07.30 WITA kami mulai bergerak dari Desa Lewotolok untuk melakukan pendakian, sebelumnya sebuah ritual adat dilakukaan oleh tuan tanah atau kepala suku dengan memercik-mercikkan air yang dicampur dengan rempah-remapah, kepercayaan masyarakat setempat ritual ini bertujuan untuk memberi keselamataan kepada kami selama pendakian sehingga pulang dengan selamat, sebuah kepercayaan masyarakat setempat yang harus kami hargai sekalipun hati nurani mengatakan tidak. Ritual diakhiri dengan beberapa nasehat mengenai seluk beluk, tantangan dan pantangan selama di Gunung Ile Ape. Bismillah, pendakian dimulai dengan berjalan beriring-iringan dan dipandu oleh Om Matias. Matias adalah warga setempat yang sudah biasa memandu para pendaki-pendaki yang ingin menuju ke puncak Ile Ape.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu2WRyJyWIR7XkPOyivtQ6su0S1yJEhQ9uvVJWItn_IrY3Rao8mf-n1CUkdDZANBGKUwdz2_gnCqkkPT31CTORVQZslTy2VK3AlPbJTUDwq6CznjEVBeold0GIGWWB1fLxnWM3MSKGvPI/s320/CIMG0715.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Pertengahan puncak gunung]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Butuh waktu kurang lebih lima jam untuk dapat mencapai puncak Ile Ape. Dalam pendakian kami disungguhi dengan pemandangan yang menabjubkan, setengah perjalanan; hamparan laut dan indahnya pemukiman membuat mata terpana dan mulut akan mengeluarkan kata WOW. Sebuah ciptaan Allah yang sangat luar biasa. Selama perjalanan kerja sama sangat kami kedepankan karena medan yang dihadapi sangat mematikan mulai dari batu-batu besar dan melawati jalan setapak yang berdindingkan jurang yang sangat dalam, sekali kehilangan kosentrasi maka jurang akan menanti.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp1j4eL_81ZPxe07WEN4xhIKEF-wvfRrtFV69KEc9l4VhyhyphenhyphenttkrzWJft5UvWJShov5A9sbel007gmzrMOqIbpQFQcNr_csPYp6hrrLYOD_lZvxwEx0Y_bkpGkXsF-25L173yUn9vlJSI/s1600/SAM_7010.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp1j4eL_81ZPxe07WEN4xhIKEF-wvfRrtFV69KEc9l4VhyhyphenhyphenttkrzWJft5UvWJShov5A9sbel007gmzrMOqIbpQFQcNr_csPYp6hrrLYOD_lZvxwEx0Y_bkpGkXsF-25L173yUn9vlJSI/s320/SAM_7010.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Bukit kasih sayang]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Kalau digunung Simeru ada “bukit cinta” dengan mitosnya tidak boleh melihat kebelakang karena akan membuat orang tersebut putas cinta. Berbeda halnya dengan Gunung Ile Ape, kalau Ile Ape ada “bukit kasih sayang”, selama melewati bukit itu dengan hamparan rumput ilalang yang indah medan terjal berjurang dan berbatu kami diharuskan untuk memberikan kasih sayang kepada orang-orang yang berada didekat kami; bagi laki-laki harus memegang perempuan dan membantu sekaligus memastikan sang perempuan bisa berjalan dengan nyaman selama mendaki bukit itu, begitu halnya dengan perempuan harus memperhatikan dan memastikan sang laki-laki selalu menjaganya. Sebuah kasih sayang yang sangat romantis dengan tidak memandang kekasih atau bukan, selama orang itu berada didekat kita, pria atau perempuan, kenal atau tidak, kasih sayang tetap harus diberikan sehingga semuanya bisa mencapai puncak dengan selamat. Dan tidak sedikit `cinta` itu bersemi dibukit kasih sayang ini karena perhatian dan pendekatan yang lebih diperlihatkan dan dirasakan oleh sepasang anak manusia. Kalau bukit cinta di Simeru adalah mitos tapi bukit kasih sayang di Ile Ape adalah fakta dan wajib untuk dilakukan. </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggmUlWxGs0PbcN4J8ddI3WphRaVwbdNf8f_gZS60lflO5qARWsOT5KPLHg4Q9Q_t3DkPZ1izg5zgKfbGA2yOzCP-D83-bu4bfYOPxbmesZOwGdVlTupEFZYSw0Fsq5TwV9gVPCNxpt8v4/s320/SAM_7123.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Menuju Puncak]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Perjalanan yang jauh dan sangat melelahkan tidak membuat nyali kami ciut apa lagi ketika melihat puncak Ile Ape semakin dekat, seolah puncak itu memanggil kami dan memberikan sedikit semangat. Berjalan santai dengan beberapa kali istirahat akhirnya kami berhasil mencapai puncak Ile Ape. Jam menunjukkan pukul 12.35 WITA. Cuaca panas, bau belerang, lelah, pegal, lapar, semuanya terabaikan ketika kaki kami menginjakkan puncak itu, sedikit merebahkan badan sambil memandangi cerahnya atap Bumi dengan sekali-kali awan menabrak di wajah: Subhanaallah, luar biasa ciptaan-Mu ya Allah. Tidak luput dari pandangan kami kawah belerang gunung api dengan asapnya yang kadang-kadang menjengkelkan hidung membuat suasana puncak semakin sempurna, seperti terasa diatas awan. Kami jadi sadar, betul kata orang-orang; sebuah pendakian yang koyol, buang-buang waktu dan tenaga, akan kita rasakan bahwa itu penting, berkelas dan sebuah kepuasan dan kebahagiaan yang tak ternilai ketika kita sudah mencapi puncak sebuah gunung. Disinilah kita akan menyadari bahwa untuk mencapai suatu impian dan cita-cita, kita harus berkerja keras dan berjuang habis-habisan sekali pun sejuta halangan dan tantangan menghampiri kita.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEfQExelghyphenhyphenxLncbNELL0yAqdYyu8m2MYJHOPfJibT-p5NKxspxxsW5HZWxNNEaEXBpxBZZWwYIuo6LCcjcztYXgA0iGNIqhBSQg2T1XPqJHcDQvd5tnXT0lIAzhzqskDw5v5GyY2EnSg/s1600/foto+bendera.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEfQExelghyphenhyphenxLncbNELL0yAqdYyu8m2MYJHOPfJibT-p5NKxspxxsW5HZWxNNEaEXBpxBZZWwYIuo6LCcjcztYXgA0iGNIqhBSQg2T1XPqJHcDQvd5tnXT0lIAzhzqskDw5v5GyY2EnSg/s320/foto+bendera.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">[Upacara bendera]</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Setelah istirahat sejenak dan makan siang. Tiba saatnya untuk melakukan upacara pengibaran bendera Merah putih sekalipun agak telat dari jadwal yang semestinya tapi kekhitmatan dalam upacara sangat menentukan kualitas nasionalisme seseorang. Sedikit gotong royong untuk mempersiapkan lapangan upacara dengan perlengkapan seadanya, Alhamdulillah Bendera Merah Putih berhasil dikibarkan dipuncak gunung Ile Ape Kabupaten Lembata dengan penuh haru dan bangga. Sebuah semangat yang ditularkan oleh Merah Putih untuk selalu mencintai tanah air dan bangga menjadi orang Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Setelah melakukan upacara dan menuliskan monumen SM-3T Aceh, kami memilih untuk tidak menginap di puncak Ile Ape karena persiapan yang kurang matang dengan stok makanan yang tidak mencukupi, kami sepakat untuk turun dan menginap di tempat penginapan penduduk. Perjalanan yang sama kami lewati tapi kali ini sedikit lebih mudah karena tidak harus mendaki lagi. Pukul 21.20 WITA kami berhasil sampai di pemukiman penduduk, berkemas dan beristirahat.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Pendakian ini menjadi pendakian yang sangat berkesan bagi kami dan merupakan cerita unik bagi masyarakat setempat. Ada banyak rekor yang kami dapati versi kepala suku setempat: orang Muslim pertama yang mendaki gunung Ile Ape, perempuan pertama dan berjilbab yang mendaki gunug Ile Ape, orang Aceh pertama yang mendaki gunung Ile Ape dan dipastikan kami adalah orang pertama yang melakukan upacara peringatan 17 Agustus di puncak gunung Ile Ape tersebut yang selama ini belum pernah dilakukan, pengibaran Merah Putih sudah ada yang melakukan tapi tidak dengan upacaranya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"> ******</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sebuah perjalanan yang memberikan arti pentingnya sebuah kerjasama,kerja keras, peduli, setia, kasih sayang, gotong-royong, tolong-menolong dalam mencapai sebuah tujuan. [Darbe]</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Vidio "Merah Putih di Puncak Ile Ape"</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://www.youtube.com/watch?v=8y2MxIexuGw">www.youtube.com/watch?v=8y2MxIexuGw</a></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="510" src="//www.youtube.com/embed/8y2MxIexuGw" width="854"></iframe></div>
darmanreubeehttp://www.blogger.com/profile/16492959773330502426noreply@blogger.com1