Home » , , , » Kualitas Pergaulan Menentukan Kualitas Kehidupan

Kualitas Pergaulan Menentukan Kualitas Kehidupan

cara menvari teman yang baik
http://iconosquare.com/darmanreubee
"Seseorang tergantung Agama temannya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa dia berteman".
(HR. Imam Abu Dawud)

Sebagai Muslim, kita dilarang membeda-bedakan teman. Suatu hal yang perlu diingat bahwa adanya teman-teman yang dekat bukan berarti membatasi seseorang pada ruang lingkup beberapa orang teman saja dan membatasi dengan orang lain. Tapi setidaknya, carilah teman yang membawa manfaat atau memberi manfaat bagi kita dan kita pun bisa bermanfaat baginya. Kalau dalam ilmu fisika dikenal dengan istilah gaya aksi dan reaksi.

Seberapa besar pernanan pergaulan terhadap kesuksesan hudup kita? Sangat besar. Kita tidak mungkin bisa sukses, jika pergaulan kita selalu menempatkan kita dalam kondisi kegagalan. Dan kita akan merasakan kemudahan meraih kesuksesan, jika pergaulan kita selalu menempatkan kita dalam kondisi yang tepat.

Identitas dan kualitas diri kita bisa dinilai dari jenis teman dan lingkungan dimana kita bergaul serta berinteraksi. Pergaulan dan lingkungan besar peranannya dalam pembentukan karakter kita. Kita bebas memilih apapun, tapi lingkungan selalu memilihkan untuk kita. tentu saja kita bebas mengubah atau mengganti lingkungan, tapi lingkungan selalu mempengaruhi kita sesuai cara berpikir mereka. Oleh karenanya kita cukup mengubah pergaulan saja, maka kehidupan kita akan berubah. Karena pergaulan memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan apa yang kita pikirkan.

Lihatlah burung, burung-burung terbang bersama dengan yang sama bulunya. Burung merpati tidak akan tebang dengan burung elang, harimau tidak akan jalan bersama dengan kambing, ayam tidak akan berkerumun bersama dengan musang. Seekor kucing jika berada bersama rombongan harimau maka akan sangat menakutkan namun sebaliknya jika harimau bersama rombongan kucing maka harimau  tidak akan menakutkan. 

Melihat situasi kekinian yang kian tidak menentu, utamanya soal akhlak dan keimanan nampaknya petuah dari orangtua kita zaman dulu bisa dijadikan pedoman “Berteman dengan tukang minyak wangi kita akan ikut wangi, berteman dengan tukang minyak tanah kita akan ikut bau minyak tahah”. Petuah ini mengajarkan kepada kita, bahwa untuk menjadi baik, kita harus berkumpul dengan orang-orang yang baik pula. Karena akibat kebaikannya itu, secara tidak langsung akan mengajarkan sifat terpuji lainnya kepada kita. Dengan kata lain, kalau kita ingin hati kita sehat maka hindarilah bergaul dengan orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah.

Apabila kita salah dalam bergaul, lambat laun hal-hal yang bersifat positif yang ada di dalam diri akan melebur dan beradaptasi dengan lingkungan yang buruk tersebut. Karena sudah menjadi naluri dan sifat dasar makhluk hidup, mereka akan beradaptasi, menyelaraskan diri dan menyerupai lingkungan dimana mereka berada untuk bertahan hidup. Baik lingkungan kita maka baiklah kita, buruk lingkungan kita maka buruklah kita.

Maka dari itu, mulai saat ini cobalah untuk mengevaluasi ulang daftar teman serta kondisi lingkungan yang selama ini kita hidup. Bisa jadi, sifat-sifat buruk dan negatif yang ada di dalam diri kita saat ini merupakan hasil pendidikan dari lingkungan dan teman. 

Pergaulan yang baik selalu melahirkan orang-orang baik, pergaulan yang hebat selalu melahirkan orang-orang yang hebat. Dan orang-orang baik dan hebat selalu menciptakan lingkungan baik yang hebat. Kualitas diri kita selalu sama dengan kualitas pergaulan yang kita jalani. 

#Darbe. 8 November 2015.

Previous
« Prev Post

2 komentar: