[Boh rom-rom] |
Selama
Ramadhan, di Aceh banyak dijumpai kuliner-kuliner unik, kebanyakan
kuliner itu jarang dijumpai ketika bukan bulan Ramadhan. Salah satu
kuliner yang unik tersebut yakni boh rom-rom. Meski tampak unik, cara
membuat kue ini tak seribet yang dibayangkan. Bentuknya yang kecil
dipadu dengan warna yang menarik, menghasilkan kue dengan sensasi rasa
berbeda. Sebagian masyarakat Aceh menjadikan boh rom-rom sebagai sajian
utama untuk berbuka puasa, hambar rasanya tanpa ada boh rom-rom di atas
meja. Bentuk dan rasa yang berbeda dari sekian banyak menu khas,
menandakan Aceh kaya akan makanan tradisional.
Pilihan
menyajikan kue mungil ini saat berbuka, selain karena rasa manis, bahan
membuatnya juga mudah diperoleh. Hanya tepung ketan, gula merah, kelapa
kukur, dan pewarna alami (hijau:daun pandan). Tepung ketan diadon
dengan air sampai kalis. Usai itu dibulatkan sebesar telur puyuh lalu
diisi dengan gula merah. Seterusnya, masukkan adonan yang telah jadi ke
air yang mendidih. Masak hingga mengambang. Jika sudah matang, lalu
angkat dan guling-gulingkan di atas parutan kelapa. Mudah bukan?.
Sekarang
boh rom-rom semakin modern dengan beberapa warna, tidak kaku hanya
dengan warna dari daun pandan saja tetapi orang-orang mulai mencoba
memberikan warna lain seperti merah atau kuning. Tujuannya tidak lain
supaya kelihatan indah bervariasi.
Tidak
hanya warna saja, tempat menaruhnyapun sudah semakin menarik dengan
meletakkannya di kertas tatakan sehingga kue ini setiap butirnya punya
tempat sendiri. Tunggu apa lagi, silahkan bikin atau beli di tempat
terdekat, mumpung masih bulan Ramadhan.
#Darbe
#Darbe
0 komentar:
Posting Komentar