Home » , , , » Pengangguran Ala SM-3T

Pengangguran Ala SM-3T

Belum seminggu berada di kampung halaman, banyak hal-hal tak biasa mulai kami rasakan. Takut terhadap keramaian, senang melihat air dan terkagum-kagum melihat jalan mulus. Yang menariknya: rasa rindu akan tempat pengabdian, rasa itu yang sering kami rasakan, maklum, sejuta kenangan telah kami ukir disana. Selama satu tahun berada di daerah 3T membuat kami menjadi manusia super sibuk, sampai tidak ada waktu yang terbuang begitu saja, semua langkah yang kami lakukan bermanfaat bagi orang lain dan buat diri kami sendiri.

Kampung halaman adalah tempat yang sangat kami rindukan. Ya. Tapi itu dulu, ketika masih di daerah 3T. Bagaimana tidak, kami merindukan orang tua, sanak kelurga dan para tetangga, tidak luput si pujaan hati yang rindunya kami pendam dan setianya kami jaga. Akhirnya kerinduan kami atas semua itu terujut pada akhir September silam, kami berhasil menginjakkan tanah endatu dan pulang ke kampung halaman. Nuansa romantisme sudah kami lalui bersama orang-orang yang kami cintai beberapa hari lalu.
                                                         

                                                    *****
Perjuangan kami belum berakhir, setelah melakukan pengabdian di daerah 3T, kami akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu Pendidikan Profesi Guru (PPG). Belum ada kejelasan dari pihak penyelenggara kapan PPG akan dilaksanakan. Informasi sekilas dari LPTK bahwa PPG akan dilaksanakan pada awal tahun 2014, masih ada tenggang waktu sekitar tiga bulan bagi teman-teman untuk menikmati liburan sebelum memasuki PPG. Banyak yang menyambut baik masa tenggang yang lumayan lama ini, tidak sedikit pula yang protes terhadap waktu tenggang yang terlalu lama tersebut. Waktu tiga bulan, membuat banyak teman-teman menjadi pengangguran. Inilah yang menjadi pokok permasalahannya; semakin lama PPG dilaksanakan, semangat teman-temanpun akan semakin berkurang.

Waktu tenggang beberapa bulan ini banyak di manfaatkan oleh alumni SM-3T untuk membantu orang tua, mulai dari berkebun, sawah, dagang dan lain sebagainya. Ada juga teman-teman yang memanfaatkan waktu tenggang itu dengan mencari pekerjaan sampingan seperti mengajar di bimbingan belajar, privat dan menurut informasi ada juga yang menjadi buruh bangunan. Bagi para perempuan, waktu tenggang sangat menguntungkan mereka, ya, karena pada umumnya perempuan tidak merasa bosan berada di rumah, banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan mulai dari memasak, membersihkan rumah, menyuci dan lain sebagainya. Berbeda dengan para lelaki, mereka akan merasa sangat bosan dengan waktu tenggang terlalu lama  karena mereka jelas-jelas akan menjadi pengangguran sejati.

                                               *****
Mencoba menelusuri jejak teman-teman yang pernah berjuang di daerah 3T dulu, dengan menanyakan apa yang mereka lakukan selama masa liburan. Manyoritas teman-teman mengeluhkan waktu tenggang yang terlalu lama tersebut, mereka merasa bosan dirumah karena tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan. Mereka merasa malu harus meminta jajan kepada orang tua mengingat mereka tidak punya tabungan pasca pengabdian, maklum biaya hidup didaerah 3T terlalu tinggi. Jawaban “peuabeh pade bijeuh” adalah jawaban faforit.

Dalam beberapa hari ini, media sosial Facobook banyak dihuni oleh para alumni SM-3T. Mereka menghabiskan waktu untuk berinternet ria, membangun kembali selaturrahmi dengan teman-teman yang telah berpisah sekian lama, sambil bercerita dan kangen-kangenan. Kita semua bisa memaklumi, internet khususnya media sosial merupakan solusi jitu bagi para pengangguran. Hanya mereka yang tidak disibukkan dengan pekerjaan tertentu yang mempunyai kesempatan untuk berinternetan. Coba lihat mereka yang mempunyai pekerjaan, jarang sekali kelihatan di media sosial. Wajar, mereka tidak mempunyai cukup banyak waktu. Hal itulah yang dialami oleh teman-teman selama berada di daerah 3T, jarang sekali nongol di media sosial kerena sibuk di sekolah. Nah, sekarang? Aktif banget di Facebook.

Media sosial juga digunakan oleh teman-teman untuk mencari pekerjaan, mereka saling bertanya kesibukan masing-masing selama liburan, dan bertanya seputar lowongan pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk mengisi masa liburan. Itu semua wajar, ada yang menanggapinya dengan serius namun tidak sedikit yang menanggapinya dengan lelucon. Ada seorang teman, katakanlah namanya Buga yang meminta pekerjaan kepada Kumbang, kira-kira begini percakapannya:

      Bunga       :  saya bosan dirumah..minta pekerjaan dong...!
      Kumbang  :  ada pekerjaan sama saya, kamu mau..?
      Bunga       :  mau, emang kerja apa?
      Kumbang  :  publoe boh iteuk jruek, ranuep dan kacang di minyup menara                            Efeel (jual telur asin, sirih dan kacang dibawah menara Efeel)

Kalau kita lihat dari percakapan diatas, ini sangat jelas percakapan orang yang sedang stress. Orang-orang yang sedang galau tapi belum memasuki taraf kejiwaan terganggu. Rupanya percakapan tersebut tidak hanya sampai disutu saja, si Buga tidak mau kalah:

     Bunga       :  boleh bawak pacar, ngak...?,
                          soalnya, jualan di bawah menara efeel romantis lho..
     Kumbang  : bawa aja,..
     Bunga       : emangnya kapan kita berangkat..?
     Kumbang  :  nanti saya informasikan kembali jadwal keberangkatannya.
     Bunga       : @#$%^&*(*&^%%$#@

Saya yakin, kondisi galau ini tidak akan lama, cuma beberapa bulan saja. Mudah-mudahan LPTK secepatnya mengumumkan jadwal PPG sehingga teman-teman dapat disibukkan dengan persiapan-persiapan menuju PPG tersebut. Saya khawatir pengangguran ala SM-3T ini akan menjurus ke kondisi yang tidak kondusif. Itu merupakan hal lumrah yang dilakukan oleh para pengangguran: “konflik akan terjadi ketika sesorang itu lapar, ketika seseorang tidak mempunyai pekerjaan”

Semakin cepat PPG semakin baik.

Taufik Kupi Sigli.
Menikmati secangkir kopi bersama pengangguran sejati.


[M. Darmansyah Hasbi]

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar